follow Ig mom_tree_17, tik tok Mommytree17 💕
Kaylin Meyer sosok wanita yang semaunya, manja, ceroboh, dan memiliki segalanya karena terlahir sebagai keturunan anak perempuan satu-satunya dari keluarga Meyer.
Dia selalu mendapatkan apapun yang diinginkannya, namun tidak dengan dunia percintaannya. Cinta pertamanya berpaling pada sosok wanita yang lebih cantik,lebih dewasa, yang kini menjadi kakak iparnya. Dan saat dia mencintai seorang pria untuk ke-dua kalinya, perasaan itu harus layu sebelum berkembang setelah mengetahui Alexander, pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi keluarga Arbeto itu sudah memiliki kekasih.
Namun apa jadinya saat mereka kembali dipertemukan dan terjebak dalam one night stand in Dubai? Akankah keduanya bersama? Ataukah berpisah untuk yang kedua kalinya? Yuk saksikan kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Baiklah jika itu keinginan Anda," ucap Alex, yang sejak tadi hanya diam mendengar ucapan Kaylin yang sangat menyinggung harga dirinya sebagai seorang pria. Karena secara tidak langsung wanita itu mengingatkannya pada status mereka yang bagaikan langit dan bumi, hingga membuat keinginannya untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi semalam menguar begitu saja setelah penolakan tegas yang di katakan wanita itu. "Aku harap Anda tidak akan pernah menyesali keputusan tersebut, karena..."
"Karena apa?" tanya Kaylin dengan dengan cepat, dan jantung yang berdetak hebat saat tatapan mata Alex turun berhenti tepat di perutnya.
"Karena aku tidak menjamin, kegiatan semalam tidak akan membuahkan hasil."
"Membuahkan hasil? Apa maksudmu?" Kaylin semakin ketakutan saat sebuah pemikiran melintas di benaknya.
"Semalam aku mengeluarkannya di dalam."
"Apa?" pekik Kaylin dengan cemas saat ketakutannya semakin menjadi-jadi. "A-aku.. kita, kejadian tadi malam tidak akan membuatku hamil kan?"
"Sudah aku katakan membuangnya di dalam, jadi kemungkinan besar benihku—"
"Kau brengsek!" Kaylin yang kesal melempar bantal kecil yang ada di atas sofa pada Alex. Namun pria itu dengan mudah menepis tanpa bergerak sedikitpun dari tempat duduknya, jangan lupakan wajah datar tanpa rasa bersalah Alexander yang semakin membuat Kaylin emosi.
"Ya, aku memang brengsek, tapi bukankah semalam kita melakukannya tanpa paksaan. Kau bahkan menikmatinya, mendesah di bawahku dan.." perkataan Alex terhenti saat tiba-tiba Kaylin menyerangnya dengan membabi buta.
Karena tidak siap menerima serangan kemarahan Kaylin, membuat tubuh mereka terjatuh dari atas sofa dengan posisi Kaylin yang kini berada di bawahnya.
"Kau jahat Alexander! Aku tidak mau hamil anakmu!" ketus Kaylin dengan napas yang memburu karena amarah.
"Kau bilang apa?" Alex mencengkram kedua tangan Kaylin di atas kepala. Telinganya terasa begitu panas, saat lagi-lagi harga dirinya sebagai seorang pria di injak-injak, saat wanita itu mengatakan tidak ingin mengandung anaknya.
"Aku tidak mau mengandung anakmu! Kau dengar!" Kaylin mengulangi perkataannya dengan berteriak.
"Sayangnya akan aku buat kau mengandung anakku," dengan penuh amarah Alex membungkam mulut Kaylin dengan bibirnya, mencium dengan sangat menuntut tanpa peduli penolakan yang diberikan wanitanya.
Ciuman tersebut turun ke leher jenjang putih itu, kembali memberikan tanda kepemilikan di tempat yang sama seperti semalam tanpa melepaskan cengkraman pada tangan Kaylin.
"Aku tidak mau mengandung anakmu, aku tidak ingin anakku kelak memiliki saudara tiri," ucap Kaylin dengan lirih.
Deg.
Seketika itu juga Alex menghentikan cumbu annya, menatap wajah Kaylin dengan kening yang berkerut. "Apa maksudmu?"
"Kau sudah memiliki anak bukan?"
"Anak?" Alex mengulangi perkataan Kaylin dengan bingung.
"Aku melihat foto anak laki-laki di ponselmu."
Alex yang sempat bingung kini mulai mengerti apa yang dimaksud Kaylin tentang anak laki-laki yang ada di ponselnya, anak laki-laki itu adalah foto Bian Atmajaya yang memang ia taruh di wallpaper ponselnya.
"Jadi karena alasan itu kah kau tidak mau mengandung anak dariku?"
"Bukan hanya itu saja," Kaylin mendorong tubuh Alex, berdiri dengan susah payah sembari merapikan pakaiannya yang kusut. "Sudah ku katakan bukan, aku sudah memiliki tunangan dan sebentar lagi kami akan menikah, jadi tidak mungkin aku mengandung anak dari pria lain."
Alex yang masih terduduk di tempatnya mulai berdiri, menatap dengan intens wajah Kaylin yang terlihat sendu.
"Jadi apa yang kau inginkan?"