Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Empat Belas
Bintang lega sekali, karna sepanjang mandi tadi Marley tidak ada melakukan hal yang lain-lain. Siapa sangka, jika pria cassnova bisa juga berbuat menahan diri.
Sementara itu Marley tidak menyangka jika Bintang memiliki tubuh yang indah, sekalipun ramping tapi bentuk pinggang dan semua nya benar-benar indah. Marley membayangkan jika ukuran boba milik Bintang, akan kekecilan di genggaman tangannya.
“Astaga, itu bentuk tubuh yang indah. Aku tidak bisa melupakan bentuk tubuh indah itu, benar-benar tidak bisa.” Ucap Marley, ia terbayang dengan semua hal yang ada pada Bintang.
Sepanjang mandi tadi, Marley sengaja untuk tidak menyentuh apapun. Ia tahu kalau menyentuh saja bisa membuat nya tidak terkendali, dengan menahan gairah nya Marley benar-benar tersiksa sepanjang mandi tadi.
Bahkan ia harus bermain solo agar adik nya tenang, benar-benar membuat Marley menjadi gila jika terus-terusan melihat nya. Jika Bintang saat ini sedang tidak menstruasi, maka dipastikan akan melakukan pergulatan panas itu sekarang juga.
Marley sarapan roti bersama dengan Bintang, dan juga Alga. Bintang berusaha untuk melupakan hal tadi, karna ia juga melihat Marley yang biasa saja. Seharusnya ia juga bisa bersikap seperti itu, itulah yang dipikirkan oleh Bintang.
“Banyak hal yang harus kita lakukan kali ini, Tuan. Kemungkinan akan lembur di kantor, karna akan ada proyek baru mu.” Ucap Alga, Marley mengangguk mengerti.
“Bibin, jangan kemana-mana ya. Tetap didalam, sebelum buka pintu pastikan dulu siapa yang datang. Jika orang asing, jangan buka pintu nya” Ucap Marley, Bintang mengangguk mantap.
Marley mengusap rambut Bintang gemas, “gadis pandai” Puji nya, mendapatkan senyuman manis dari wanita cantik itu.
Marley bangkit karna juga sarapan nya sudah selesai, ia mencium pucuk kepala Bintang lalu pergi disusul oleh Alga dibelakang nya.
Bintang melihat kepergian Marley dengan senyuman nya, ia menyentuh bagian pucuk kepalanya yang habis dicium oleh Marley.
Bintang meloncat kesenangan, ia suka setiap sentuhan Marley pada nya.
“Gawat, apa aku sudah mencintai nya?”
••
Marley menghela napas lega kala meeting panjang telah selesai, setidaknya pekerjaan nya berkurang satu. Ia melihat jam mahal di tangan nya, yang menunjuk pukul 16:00 sore.
Waktu begitu cepat berlalu, ia memikirkan tentang Bintang yang seorang diri di Apartemen. Ia lupa untuk memberikan ponsel kepada wanita itu agar lebih muda menghubungi, ketika memikirkan Bintang..
“Astaga aku lupa..”
Marley ingin menemui Alga, tapi orang yang ingin temui sudah masuk menghampiri nya dengan membawa makan siang untuk nya.
“Lupa apa, tuan?” Tanya nya, Alga menyajikan makan siang Marley yang sudah terlambat.
“Carikan guru les private untuk Bintang, dan juga ponsel paling mahal untuk nya. Kalau bisa guru itu besok sudah bisa mengajari nya, dan juga.. Ponsel nya harus ada malam ini.” Perintah nya, Alga sedikit ternganga mendengar nya.
Alga tidak menyangka jika Marley bisa sangat peduli dengan Bintang, karena selama ini Alga merasa jika Marley hanya memikirkan perawan nya saja. Kali ini sepertinya berbeda, Marley terlihat sangat peduli dengan Bintang.
“Dengar tidak?!” Tanya Marley dengan intonasi tinggi, membuat Alga langsung tersadar dengan lamunannya.
“Ba-baik, Tuan. Akan aku lakukan sekarang juga.” Kata Alga, ia langsung pergi begitu saja.
Marley tersenyum melihat nya, ia tidak sabar memberikan ponsel kepada Bintang untuk melihat ekspresi wajah dari wanita itu. Tapi, kali ini Marley benar-benar merindukan Bintang.
Tiba-tiba Marley teringat sesuatu, ia langsung mengambil piring makan nya dan membawa ke meja kerja nya. Marley membuka laptop untuk melihat CCTV Apartemen yang terhubung dengan laptop nya.
Marley ingin tahu apa yang dilakukan Bintang saat tak ada dirinya, ia penasaran sekali.
Marley melihat Bintang yang sedang menonton televisi dengan posisi tiduran, tangannya penuh memegang jajanan yang ia belikan tadi malam.
Senyum tipis terbit di wajah Marley, ia gemas sekali melihat Bintang yang tertawa karna acara televisi saja. Marley terus memerhatikan Bintang yang perlahan bangkit, wanita itu pergi menuju dapur.
Marley langsung menuju kearah CCTV bagian dapur, ia melihat Bintang yang sedang cuci tangan. Awal nya pergerakan Bintang Biasa saja, hingga mulai lah terlihat aneh.
Marley ternganga kala melihat Bintang yang naik keatas wastafel, wanita itu duduk di atas sana dan bermain-main dengan air. Marley seketika tertawa kencang, ia benar-benar gemas sekali dengan istri mungil nya itu.
“Menggemaskan sekali, pengen gigit” Ucap nya, ia langsung menutup laptop nya untuk melanjutkan makan nya tertunda akibat ulah Bintang.
Dan tidak sabar untuk menemui wanita itu, dan melakukan hal yang seharusnya ia lakukan sedari lama. "aku akan memberi pelajaran baru untuk mu." ucap Marley, ia tersenyum membayangkan hal yang ia pikirkan.
karena gak tahan nanggung rindu ke Ru y 😀😀😀
ma. pos kau David.. hukum tabur tuai itu nyata ada ny
hanya kenaa jadi jahat, padahal dia dulu baik, saat ber sama Ruby
alamak lampir 😀😀😀
klu jawab ny dlm hati gak kedengaran.
jangan cari biang masalah, ntar emosi sendiri
ada hati yg hrs kaujaga
jika suatu saat di tindas, bisa membela diri dari mereka
biasa ny cuma elayan dan manager aja
tes DNA apa b enar itu anak Marley 😁😁😁
tak kan pernah ahmerasa puas kli tdk me yaitu. dan kau Marley, sungguh terlalu...
kayak ny punya cinta segitiga sama sarah, yg jalang.
tinggal di Mansion mama kan lbh aman 😁😁😁