"Apa-apaan ini?" teriak Alexa.
"Nikah sama gue!" perintah Niko.
"Gak mau!" tolak Alexa.
"Lo nolak siap-siap gue hancurin karier lo!" ancam Niko.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Don't Make Me Lost Control
Nicholas sedang duduk di ruangan kerjanya, duduk bersandar ditemani oleh wine mahal di tangannya, juga batang ber nikotin yang terselip di sela jarinya. Pikirannya melayang memikirkan banyak hal, yang jelas bukan hal baik. Terlihat dari raut wajahnya yang menggelap. Ada kemarahan yang tergambar di wajah pria itu.
Kehidupannya berubah ketika sang ayah meninggal dan ibunya menikah lagi, tepatnya saat dirinya baru lulus dari sekolah menengah atas. Nicholas tidak menyukai Daniel lantaran pria itu seolah ingin menguasai semuannya. Begitu juga dengan Reno, ia tidak suka dengan adik tirinya yang terlalu menurut dengan Daniel. Belum lagi Reno selalu menginginkan apapun yang Nicholas miliki, termasuk Emma.
Hubungannya dengan Daniel tidaklah dekat, apalagi ketika ayah tirinya itu berniat mengalihkan harta mendiang ayahnya menjadi atas nama Reno, tentu tanpa sepengetahuan Selena. Nicholas tahu, tetapi tidak memberitahukan pada ibunya. Percuma memberitahukan pada sang ibu, karena ibunya sudah dibutakan oleh cinta Daniel.
Sebelum meninggal rupanya ayahnya, Reyhan sudah menuliskan surat wasiat, jika tujuh puluh lima persen hartanya diberikan kepada Nicholas dengan syarat Nicolaus telah mencapai umur 25 tahun dan sudah menikah.
Mengetahui itu Daniel meminta pada Selena untuk menjodohkan Nicholas dengan Emma yang merupakan mantan kekasih Nicholas sewaktu mereka masih sekolah dulu. Jika saja dulu Emma tidak berkhianat, pastilah Nicholas mau menerima perjodohan itu.
Saat ini umur Nicholas hanya tinggal menghitung hari untuk mencapai umur dua puluh lima tahun dan sebentar lagi akan menikah. Harta pribadinya sebenarnya sudah bisa membuatnya pensiun dini, dirinya tidak lagi butuh harta mendiang sang ayah, tetapi dirinya tidak rela jika harta keluarganya jatuh ke tangan orang macam Daniel dan Reno.
BRAK
Pintu ruangan terbuka memunculkan Alexa di sana. Reflek Nicholas melihat ke arah pintu.
Sial!
Nicholas mendengus melihat penampilan Alexa. Perempuan itu seakan menggodanya dengan sengaja memakai kemejanya yang terlihat kebesaran di tubuh Alexa, tetapi menambah kesan seksi.
"Bagus lo bersantai-santai di sini sambil minum, sedangkan di luaran sana ada yang menyebar berita buruk tentang gue!" tegur Alexa. Wanita itu berdiri di hadapan Nicholas dengan berkacak pinggang.
Nicholas menatap Alexa dari atas hingga bawah. Pria itu terkesan tidak peduli dengan aduan Alexa, justru tertarik pada penampilan Alexa.
Sial! Celananya tiba-tiba menjadi sesak.
"Lo dengar gak sih gue ngomong apa?" tanya Alexa. Nicholas justru mengedikkan kedua bahunya lantas mematikan rokoknya.
Alexa berjalan lebih dekat lagi, kini Alexa justru duduk di atas meja di hadapan Nicholas. Wanita itu menunjukkan iPadnya pada Nicholas. Di sana ada berita jika dirinya merebut Nicolas dari Emma.
"See!" Alexa menunjukkan deretan komentar netizen yang memojokkan dirinya. "Gue gak ngerasa udah rebut lo dari dia, Nick," rengek Alexa manja. "Lo tahu itu!"
Nicolas mengambil ponselnya menghubungi Arif, meminta pada asisten pribadinya itu untuk segera men-take down berita miring itu.
Tidak menunggu sampai setengah jam berita itu hilang, berganti dengan berita mengenai pernikahan mereka yang semakin dekat.
"Sudah puas?" tanya Nicholas.
Alexa menaruh iPadnya ke atas meja, bersidakep dan menyilangkan kakinya, mambuat pahanya terekspos. Hal itu makin membuat Nicholas frustrasi.
"Nick … bisa lo kasih satu alasan kenapa harus gue? Kalau cuma karena alasan harta, lo bisa nikah kontrak dengan Emma saja, bukan?" tanya Alexa.
"Gue gak suka dia," jawab Nicholas. Tangannya terulur untuk mengusap paha Alexa.
"Itu artinya lo suka gue," tebak Alexa.
"Jangan percaya diri." Nicolas berdiri lantas menyentil kening Alexa.
"Sakit, Nick." Alexa merengek sembari mengusap-usap keningnya.
Nicholas tersenyum miring lantas membuka kaki Alexa. Pria itu kembali mengusap-usap paha Alexa, membuat tubuh Alexa merinding seketika. "Lo mau godain gue dengan pakai pakaian ini, mm?"
Alexa melihat penampilannya sendiri. Ia baru sadar dengan itu. Karena rasa kesal oleh komentar para netizen membuat Alexa tidak sadar dengan apa yang dilakukannya pada saat itu.
"Gak ya, gue gak ada baju ganti lagi soalnya." Alexa menjauhkan tangan Nicholas yang sedang mengusap-usap pahanya, tetapi tidak berhasil.
Nicholas semakin mendekatkan tubuhnya dengan Alexa lantas menyentuh rahang wanita itu, menatap Alexa dengan tatapan yang sulit untuk dimengerti oleh Alexa.
"Dengar, Alexa! Don't make me lost control!" kata Nicholas.
"Lo mabok?" tanya Alexa saat mencium aroma minuman di mulut Nicholas.
"Gua minum sedikit. Gue gak selemah itu," tepis Nicholas.
"Kalau begitu, gue sebaiknya balik ke kamar." Alexa bicara dengan gagap lantaran dirinya merasa gugup. Dengan tatapan Nicholas yang terlihat intim membuat Alexa takut kehilangan kewarasannya.
Terlambat!
Nicolas lebih dulu mengangkat tubuh Alexa, membopongnya ala koala. Pria itu merebahkan tubuh wanita itu di atas sofa besar dan panjang lantas mengungkunginya.
"Gue gak sebaik itu, Alexa. Lo gak tahu seberapa gila gue nahan diri untuk gak masukin lo!" ucap Nicholas tanpa mengalihkan pandangannya dari Alexa.
"Lo mabok, Nick," kata Alexa.
"Gue sadar, Alexa!" Nicholas mencium bibir Alexa, melumatnya, memperlakukan dengan begitu lembut, seolah bibir Alexa adalah benda yang sangat rapuh.
Sentuhan lembut Nicolas membuat Alexa terpedaya. Ia ingin menolak, tetapi tubuhnya seolah berkhianat. Kedua tangannya kini mengalung di leher Nicolas.
Nicholas tersenyum penuh kemenangan. Tangannya mulai membuka satu persatu kancing kemeja yang Alexa pakai, hingga menampakkan bra berwarna hitam. Nicholas mengucap dada Alexa, menekannya membuat desahan pertama Alexa keluar. Nicolas kembali menyatukan bibirnya. Kecupan turun ke leher Alexa membuat wanita itu menengadah. Tangannya kembali terulur mengusap-usap paha Alexa, menyelinap ke balik kain segitiga Alexa.
"Nick …." Alexa mendesah tangan Nicholas menyentuh area intinya.
"Udah basah, mmm," bisik Nicholas. "Mau gue enakin?" Nicholas menekan area inti Alexa, membuat wanita itu kembali mendesah.
Sentuhan Nicholas benar-benar membuat Alexa kehilangan akal. Darahnya berdesir, tubuhnya merinding, seolah ada aliran listrik mengalir di dalam tubuhnya.
"Lo mau ngapain, Nick?" tanya Alexa saat Nicholas bangun dari atas tubuhnya.
"Menurut lo?" Nicholas memandang Alexa dengan tatapan nakalnya.
Nicholas membuka kaki Alexa lebar-lebar lantas menarik sesuatu yang Alexa pakai.
Alexa terbelalak saat Nicolas melepas kain segitiga yang membungkusnya area intinya.
"Nick … ahh!" Alexa gagal menghentikan Nicholas. Ia justru mendesah saat Nicolas memainkan area intinya dengan lidahnya.
Alexa tidak dapat mengelak kenikmatan itu. Ia membiarkan Nicholas mengacak-acak area intinya. Tubuh Alexa bergerak seperti cacing, semakin menggila saat ia merasakan sesuatu yang ingin keluar dari tubuhnya.
"Nick, aku mau keluar!"
Tubuh Alexa menegang bersaman dengan erangan panjang lolos dari mulut Alexa. Ia memejamkan matanya menikmati pelepasannya.
Nicholas sendiri tersenyum puas saat menyapu bersih cairan yang ada di area inti Alexa.
"Enak?" bisik Nicholas.
Pria itu kembali mengungkungi Alexa, mengusap sisi wajah wanita cantik itu. Alexa sendiri memejamkan matanya, menikmati sentuhan Nicholas.
Mata Alexa kembali terbuka saat ia merasakan sesuatu yang mengeras di bawah sana.
"Punya lo tegang? Mau gue bantuin keluarin?" tawar Alexa.
Sial! Gue ngomong apa sih?
Alexa merutuki dirinya sendiri di dalam hati.
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang