NovelToon NovelToon
Hutan Gamelan

Hutan Gamelan

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Keluarga / Hantu / Tumbal
Popularitas:971
Nilai: 5
Nama Author: Siswondo07

[Complete] Diantara dua desa, ada sebuah hutan yang berada ditengah kedua desa tersebut, konon jika mendengar suara gamelan maka dialam gaib lain sedang ada pesta hajat.

Suaranya begitu membuat merinding sampai membuat tidur kadang terbangun karena bercampur dengan suara lolongan anjing hutan.

Menurut warga desa sekitar saat ditanya mengenai suara gamelan tengah malam, dikira dari desa sebelah, desa sebelah mengira sebaliknya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Ikuti kisahnya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siswondo07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Sukma

Dirumah Mbah Siman_

Semua Bocah-bocah yang akan dirukyah masal sudah berada dirumah Mbah Siman. Semua keluarga berkumpul diruang tamu. Mbah Siman sudah berada dihadapan para Bocah yang duduk bersila, sebelum dimulai Mbah Siman berkata sesuatu hal.

"Hasan, kau sudah yakin dan berani menemui Darsiah." Tanya Mbah Siman yang sudah tau Hasan akan pergi ke ladang itu.

"Saya siap Mbah." Jawab Hasan dengan lantang dan penuh keyakinan.

"Saya ikut Mbah." Ungkap Bapak Arhan, ia bermaksud ingin melindungi Hasan dan menemaninya.

"JANGAN!" Gertak Mbah Siman pada Bapak Arhan. Matanya sedikit melebar pertanda ada kekecewaan.

"Kenapa Mbah?" Tanya Bapak Arhan.

"Tanpa kau datang kesana, kau dan tiga temanmu yang memiliki perjanjian dengan Jin Sukma kalian akan dibawa oleh Jin itu. Kau sadar ini malam dimana sesaji harus disiapkan bukan lagi hewan tapi manusia.

Sukma kalian akan berada dialam mereka dan mereka meminta makan malam ini. Aku tahu dari pandangan Witan semenjak berada dirumahnya." Ungkap Mbah Siman.

Bapak Arhan hanya terdiam penuh sesal, begitupun dengan ketiga Bapak Bocah-bocah. Tidak ada kata-kata lagi dimulutnya, hanya diam dan menunggu selanjutnya apa yang terjadi.

Mbah Siman lalu menyuruh semua orang untuk mulai membaca ayat Yasin, anak-anak mulai dirukyah dan mulai berteriak-teriak kesakitan.

Malam semakin datang dan Mbah Siman melihat jam dinding menunjukan pukul setengah duabelas, Mbah Siman melirik ke arah Hasan dan menganggukkan kepalanya kecil pertanda menyuruh untuk berangkat ke ladang. Namun Hasan melangkah sopan menuju ke Mbah Siman.

Mbah Siman bertanya dengan mulut dikuping Hasan. "Kau bawa Kain itu?"

"Bawa Mbah." Jawab Hasan.

"Setiap perjalanan jangan sampai putus mengucapkan Allah. Jangan menenggok kebelakang. Apapun suara itu yang mengganggumu hiraukan. Mbah selalu ada buatmu dan menjagamu dari sini." Ungkap Mbah Siman.

Lalu Hasan melangkah pergi menuju ladang dengan bawa senter dan menggenggam kain itu, mulutnya menyebut nama Allah setiap langkah perjalanannya.

Sementara Mbah Siman terus menyuruh semua orang untuk membaca Yasin. Bocah-bocah masih berteriak satu sama lain. Mbah Siman juga menyuruh ke empat Bapak orang tua bocah-bocah untuk duduk berbaris dibelakang anak mereka.

-

Langkah penuh keyakinan Hasan membawanya cepat sampai memasuki ladang terbengkalai itu, kakinya melangkah masuk ke tebalnya kabut alam gaib. Setelah masuk ia melihat sekumpulan bangsa jin sama seperti pertama kali ke tempat ini. Semua Jin matanya menatap ke arah Hasan, Hasan tetap kokoh dengan keyakinannya untuk bertemu dengan Darsiah.

Salah satu Jin pengikut Darsiah datang menemui Hasan. "Ada urusan apa kau datang kesini.?" Ucap dengan nada tebal dan garang. Hasan berhadapan dengan Jin yang wajahnya mengerikan dengan wujud aslinya.

"Saya ingin bertemu dengan Darsiah." Jawab Hasan.

Jin itu diam. Lalu sesuatu dari jauh terdengar kata Masuk. Lalu Jin itu membawa Hasan Masuk ke tempat singahsana Darsiah Jahat. Kini Hasan berada dihadapan Darsiah, matanya melihat Darsiah versi penuh kehancuran, dendam.

"Saya tidak mengundangmu?" Ungkap Darsiah, wajahnya kadang hitam kadang tidak.

"Kau dari tempat lain yang mengundangku. Menyuruhku untuk bertemu denganmu dan menyelesaikan semua rasa tidak adil semasa hidupmu." Ungkap Hasan untuk mencoba memberikan pancingan pada Darsiah perihal masa lalunya.

Darsiah kaget. Lalu matanya memerah, berdiri dengan lantang dan mendekati Hasan. Lalu berkata tepat dihadapannya.

"Apa yang kamu ketahui dariku sampai kau berani mengungkit masa hidupku." Tanya Darsiah penuh penasaran.

"Kalau kau ingin tahu, sentuh tanganku ini." Ucap Hasan, tangan yang menggenggam kain diarahkan kehadapan Darsiah.

Lalu Darsiah dengan penasarannya menyentuh tangan itu dan sontak ia masuk ke dimensi kehidupannya. Matanya memutih dan memasuki sebuah cahaya kehidupan masa lalunya, diingatkan kembali kehidupannya dimulai dari bahagia, tragedi dan kesedihan hingga mati. Wajahnya begitu banyak ekspresi hingga membutuhkan beberapa menit untuk menyelesaikan penglihatannya.

-

Sementara dirumah Mbah Siman, Bapak Bocah-bocah tiba-tiba tak sadarkan diri karena Sukmanya dibawa oleh anak buah Darsiah untuk diminta tumbah setiap dua tahun sekali.

Mbah Siman menenangkan semua orang untuk tetap baca doa jangan sampai putus.

-

Ditempat lain, Witan yang sedang tidur dengan Istrinya, tiba-tiba Sukmanya juga pergi dibawa Jin anak buah Darsiah.

Istri Witan panik dan berlari keluar rumah untuk meminta tolong pada tetangganya, karena melihat Witan tak sadarkan diri dan melotot matanya.

-

Dialam Darsiah. Ditengah Ladang alam Gaib, Bapak Bocah-bocah dan Witan tertali melingkar saling memunggungi. Mereka semua mulai sadar dan menerka-nerka ini dimana.

Mata mereka menatap kearah para jin yang sudah melingkari mereka semua dengan tatapan tajam dan wajah yang mengerikan dengan berbagai bentuk.

Diruangan Darsiah, Darsiah teriak setelah melihat masa hidupannya, melepas sentuhan genggaman tangan Hasan.

"SAYA BUKAN DIA. DIA MANUSIA LEMAH YANG MENGHANCURKAN HIDUPNYA." Ungkap Darsiah penuh emosional, nadanya tinggi dan matanya merah menyala.

Saat itu juga Darsiah mencium bau perjanjian dan tumbal yang harusnya sudah dipersembahkan untuknya malam ini. Seketika ia mengilang cepat keluar dari sarangnya dan menuju ke tengah kerumunan anak buahnya. Darsiah menemui Bapak Bocah-bocah dan Witan.

Hasan baru sadar itu suka Bapaknya dan rekannya. Hasan lekas berlari kearah kerumunan. Itu namun ia dijaga oleh Jin agar tidak memasuki ketengah. Hasan berusaha berontak dan masuk namun tidak bisa.

Darsiah menatap lekat wajah pemujanya, memberikan isyarat untuk menagih janji tumbal.

"Kalian sudah bawa apa yang aku minta." Tanya Darsiah pada pemujanya.

Semua hanya diam dan ketakutan. Tidak ada yang menjawab.

"DIMANA TUMBALNYA." Gertak Darsiah dengan nada tinggi, matanya merah.

"TIDAK ADA TUMBAL UNTUKMU WAHAI JIN." Ucap seseorang dari kejauhan, berjalan menembus gabut. Dialah Mbah Siman. Berjalan dan tangan kanannya memegang tasbih untuk berzikir sepanjang jalan.

Darsiah Kaget. Matanya melotot.

Dalam langkah Mbah Siman Allah melindunginya sampai semua Jin itu memberikan jalan untuk ke tengah. Mbah Siman kini sudah berada dihadapan Darsiah. Saling menatap satu sama lain.

"Aku tahu siapa yang membuatmu seperti ini, menjadikanmu budak iblis. Kau hanya butuh doa Darsiah." Ungkap Mbah Siman.

"Sok tahu kamu. Pergi dari sini, jangan menganggu malam pentingku." Ucap Darsiah penuh nada tinggi.

"Saya tidak akan pergi sebelum menyesaikan semua masalah ini." Jawab Mbah Siman.

Darsiah tambah murka. Matanya memerah membara.

"Tatap Mata Saya." Ucap Mbah Siman. Matanya menatap tajam Darsiah.

"Saya tidak Sudi." Jawab Darsiah.

"TATAP SAYA." Ucap Lantang Mbah Siman dengan kerasnya hingga Darsiah lenggah menatap mata Mbah Siman.

Mbah Siman memasuki sebuah kisah dimana Darsiah sampai menjadi budak Iblis.

-

Dirumah Mbah Siman, Bocah-bocah mulai tenang. Sementara Mbah Siman duduk bersila dan matanya terpejam memasuki alam Gaib Darsiah.

Semua masih fokus membaca doa tanpa putus sesuai amanat Mbah Siman.

-

..."Jin tidak akan puas dengan sesuatu perjanjian, ia kan meminta yang lebih besar. LICIK."...

1
Evi Sirajuddin
Ceritanya menarik
Yowilly: lanjut ke tabur pasir kak. 🥰
Yowilly: terima kasih kak sudah membaca sampai akhir.
total 2 replies
Evi Sirajuddin
Semangat yahh author 💪
Yowilly: makasi kak. terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!