NovelToon NovelToon
GrayDarkness

GrayDarkness

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Romansa
Popularitas:583
Nilai: 5
Nama Author: GrayDarkness

Gray adalah seorang anak yang telah kehilangan segalanya karena Organisasi jahat yang bernama Shadow Syndicate dia bahkan dijadikan Subjek Eksperimen yang mengerikan, namun dalam perjalanannya untuk menghentikan Organisasi tersebut, ia menemukan teman yang mengalami nasib sama sepertinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GrayDarkness, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

034 - Outbreak (2)

Kegelapan menjadi sekutu Gray. Kekuatan Void, yang sebelumnya hanya ia gunakan untuk teleportasi, kini ia manfaatkan untuk menyatu dengan bayangan. Tubuhnya menjadi tak terlihat, menghilang di balik dinding-dinding gelap laboratorium. Ia mengamati penjaga yang berpatroli, langkahnya berat dan lamban, seakan beban ketakutan yang sama menekan setiap gerakannya.

Ketika penjaga itu melewati lorong, Gray muncul dari kegelapan bagai hantu. Gerakannya cepat dan mematikan. Sebuah serangan dari belakang, tepat di jantung. Penjaga itu jatuh tanpa suara, tubuhnya terkulai lemas di lantai dingin. Tidak ada teriakan, tidak ada perlawanan. Hanya keheningan yang membayangi kematian tiba-tiba itu.

Sesuai perkiraan Gray, ia menemukan seikat kunci di saku penjaga tersebut. Berbagai ukuran dan bentuk, masing-masing kemungkinan membuka sel yang berbeda. Tanpa ragu-ragu, ia melemparkan ikat kunci itu ke dalam sel Jazul, tepat ke arah sahabatnya. Sebuah tembakan harapan di tengah kegelapan yang mencekam. Lalu Gray berkata,

"Cari Serlina, ia bisa membantumu menteleportasi semua orang"

Suara samar dari dalam sel mencapai telinga Gray. Jelas suara itu Jazul, memberi isyarat bahwa ia mengerti. Sekarang tugas Jazul untuk membebaskan anak-anak lainnya.

Namun, kegelapan laboratorium masih menyimpan banyak ancaman. Suara langkah kaki lain terdengar di kejauhan, lebih banyak penjaga yang mungkin sedang mencari tahu apa yang terjadi. Bau darah segar mungkin sudah menarik perhatian mereka. Waktu semakin mendesak. Jordan, dengan kekuatannya yang jauh melebihi Gray, kemungkinan besar akan segera menyadari ketidakteraturan yang terjadi. Gray harus bertindak cepat, sebelum keadaan semakin buruk. Ia harus menemukan jalan keluar, menemukan cara untuk menghentikan Jordan dan menyelamatkan semua anak-anak yang terkurung. Bayangan laboratorium masih menunggunya, penuh dengan misteri dan bahaya yang belum terungkap.

Adrenalin membuncah dalam tubuh Gray. Tak ada waktu untuk ragu. Ia berlari, langkahnya ringan dan cepat, bergerak bagai bayangan di antara bayangan. Satu per satu penjaga yang ditemuinya menjadi korban serangan cepat dan tepat. Pedang misterius itu menari di tangannya, menebas, menusuk, mengakhiri kehidupan para penjaga tanpa ampun. Tidak ada waktu untuk belas kasihan, hanya perhitungan waktu yang tersisa sebelum Jordan menyadari kehebohan yang terjadi. Bau darah semakin menyengat, mencampur aroma logam dan ketakutan. Namun, Gray terus berlari, fokusnya hanya satu: Jordan.

Di depan pintu laboratorium Jordan, ia berhenti sejenak. Napasnya memburu, dadanya sesak. Detik-detik menegangkan sebelum pertempuran besar. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan detak jantungnya yang bergemuruh. Dengan tarikan napas yang kuat, ia membuka pintu.

Ruangan itu luas, namun dingin dan steril. Berbagai peralatan laboratorium terpasang di dinding, memancarkan cahaya redup yang suram. Dan di tengah ruangan, berdiri Jordan. Wajahnya datar, namun tatapan matanya tajam dan dingin, seolah-olah ia sudah mengantisipasi kedatangan Gray. Tanpa kata-kata, tanpa basa-basi, Gray langsung menyerang. Pedangnya melesat, sebuah serangan dahsyat yang menghimpun seluruh kekuatan dan amarahnya. Baja bertemu baja. Suara benturan keras bergema di ruangan, menandakan dimulainya pertarungan hidup mati antara seorang anak kecil yang bertekad dan seorang penyihir gelap yang kuat. Udara dipenuhi percikan api dan bau logam panas. Pertarungan yang menentukan nasib banyak anak-anak, pertarungan yang akan menentukan siapa yang akan menguasai masa depan. Hasilnya masih belum pasti. Kekuatan Void melawan kekuatan gelap Jordan. Mana yang akan menang?

Dentuman dahsyat mengguncang laboratorium. Serangan Gray, sekuat tenaga yang dimilikinya, hanya mengenai perisai sihir yang telah Jordan pasang. Alih-alih melukai Jordan, serangan itu malah memicu ledakan energi yang menghancurkan sebagian dinding laboratorium, menciptakan celah besar yang memuntahkan mereka berdua keluar dari bangunan itu. Debu dan puing-puing beterbangan, membutakan sesaat. Ketika debu mulai mereda, Gray menemukan dirinya berdiri di sebuah lapangan terbuka, di bawah langit malam yang dihiasi bintang-bintang. Jordan, sedikit terhuyung, tetapi tak terluka serius, berdiri beberapa meter darinya.

"Anak sialan ingin melawan ku?"

Jordan tertawa, tawanya dingin dan menusuk seperti pecahan es. Kemampuan teleportasi Gray telah menyelamatkannya dari serangan balik Jordan, tetapi kini mereka berada di tempat yang asing, dan Jordan tampaknya lebih berhati-hati.

Sebelum Jordan bisa melancarkan serangan balik, Gray sudah bergerak. Ia tak memberikan kesempatan kepada Jordan untuk mengumpulkan kekuatan sihirnya. Dengan kecepatan yang mengagumkan, Gray membanjiri Jordan dengan serangan demi serangan. Pedang misterius itu menari-nari bagai ular berbisa, setiap ayunannya penuh dengan kekuatan dan keganasan. Kekuatan Void mengalir deras dalam dirinya, memperkuat setiap serangan dan membuatnya lebih cepat, lebih kuat, lebih tak terduga.

Mereka menjauh dari laboratorium, berlari melintasi lapangan terbuka. Serangan Gray terus berlanjut, memaksa Jordan untuk bertahan dan menghindar. Di sekeliling mereka, pohon-pohon tinggi menjulang, siluetnya terlihat samar dalam kegelapan malam. Suara benturan pedang dan teriakan Jordan bergema di tengah malam yang sunyi. Jordan, meskipun kuat, mulai kepayahan menghadapi kecepatan dan kekuatan brutal Gray. Ia tampak terkejut dengan perubahan taktik Gray yang agresif.

Pertempuran ini bukan lagi pertarungan yang terencana di laboratorium yang terkendali. Ini adalah pertarungan bertahan hidup di tengah kegelapan malam, di medan perang yang baru dan tak terduga. Perlahan, jarak mereka semakin jauh dari laboratorium, dari pusat kekuatan Jordan. Gray telah berhasil mengubah medan pertempuran sesuai keinginannya. Dan di tengah kejaran yang melelahkan ini, Gray menyadari sesuatu: ia telah menemukan celah dalam kekuatan Jordan. Kecepatan dan agresivitasnya, dikombinasikan dengan kekuatan Void, membuat Jordan kewalahan. Tetapi, ini baru permulaan. Jordan masih memiliki banyak kekuatan tersembunyi. Pertarungan masih jauh dari selesai.

Jordan, awalnya meremehkan Gray, mulai merasakan sesuatu yang tidak beres. Ia menyadari bahwa bocah itu telah membawanya menjauh dari laboratorium dengan sengaja, menariknya ke dalam permainan kucing dan tikus yang berbahaya. Sebuah firasat buruk membayangi pikirannya. Dengan geraman rendah, Jordan menghentikan serangannya, berbalik, dan berlari dengan kecepatan penuh menuju laboratorium yang telah mereka tinggalkan. Ia tidak lagi mengejar Gray, tetapi berusaha kembali ke tempat yang dianggapnya aman.

Gray, yang telah mengantisipasi pergerakan Jordan, mengucapkan sesuatu yang nyaris tak terdengar—sebuah mantra yang selama ini ia sembunyikan. Kekuatan Void berkumpul di sekeliling pedang misteriusnya, membentuk aura gelap yang pekat. Dengan satu gerakan cepat dan tepat, Gray melayangkan serangan dahsyat yang telah lama ia persiapkan: Dark Slash. Teknik ini berbeda dari serangan-serangan sebelumnya. Ini adalah serangan yang terfokus, sebuah konsentrasi kekuatan Void yang mematikan, diarahkan langsung ke jantung pertahanan Jordan.

Serangan itu mengenai Jordan tepat di sisi tubuhnya, menembus perisai sihir yang terburu-buru ia bentangkan. Seketika, teriakan kesakitan Jordan memecah kesunyian malam. Luka yang dalam menganga di sisi tubuhnya, mengeluarkan darah yang mengalir deras. Kekuatan gelap yang terpancar dari Dark Slash menyebabkan luka itu terus membara, menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Jordan tersungkur, namun segera bangkit kembali dengan wajah penuh amarah dan dendam. Matanya menyala-nyala, menunjukkan tekadnya untuk membalas dendam atas serangan mendadak itu.

Bayangan laboratorium yang telah menjadi tempat persembunyiannya semakin dekat. Tetapi pertarungan belum berakhir. Hutan gelap membentang di depan mereka, menawarkan perlindungan dan bahaya dalam jumlah yang sama. Jordan, yang terluka dan terancam, akan mencari cara untuk membalas. Dan Gray? Ia telah berhasil melukai Jordan, tetapi ancaman belum hilang. Ke mana langkah mereka akan menuju? Apa yang akan terjadi selanjutnya?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!