🏆NOVEL PLATINUM🏆
Xiao Shuxiang, seorang remaja yang tinggal di sebuah Desa terpencil dekat pegunungan Lima Jari. Saat ia dan beberapa temannya pulang berburu, Desa tempat tinggalnya habis terbakar dan kedua orang tuanya ikut meninggal dalam peristiwa tersebut.
Semenjak kedua orang tuanya meninggal, ia diasuh oleh seorang Tetua dari Sekte Naga Hitam. Ia juga dianggap sebagai anak angkatnya dan menjadi bagian dari Sekte Naga Hitam. Hanya saja sangat disayangkan ternyata Xiao Shuxiang tidak memiliki bakat yang bagus untuk menjadi kultivator.
Namun lewat sebuah peristiwa naas, ia berhasil menemukan rahasia kalung giok pemberian ayahnya. Dari sana pula, ia mendapatkan teknik kultivasi yang mengguncang dunia. Anehnya, giok tersebut ternyata memiliki hubungan yang erat dengan Naga pelindung Sekte tempat dimana Xiao Shuxiang berada.
Lalu siapakah jati diri Xiao Shuxiang yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyembunyikan Rahasianya Sendiri
Sebelum langit menjadi terang, Xiao Shuxiang segera mengakhiri kultivasinya. Dengan ranah Pondasi Qi tingkat akhir Xiao Shuxiang sudah bisa mensejajarkan dirinya dengan teman-teman seangkatannya di pelataran murid luar. Ia membuka matanya dan kembali bangkit untuk segera kembali ke kediaman Tetua Kedua dan mengganti pakaiannya agar tidak ada yang mempertanyakannya.
Ketika bangkit dari tempat kultivasinya, Xiao Shuxiang sedikit terkejut saat merasakan jika kekuatannya sudah melonjak tajam berada di dua puluh ribu kilogram. Jika itu adalah kultivator normal maka kekuatannya berada di dua ribu kilogram saja. Hal ini berlaku ketentuan jika setiap ranah memiliki perbedaan seribu kilogram. Namun hal tersebut menjadi tidak terbatas saat seorang kultivator sudah memasuki ranah ahli yang dimulai dari ranah Pendekar Bumi.
Memandang ke arah sebuah batu besar di pinggir sungai, Xiao Shuxiang pun menghampirinya dan bergegas mengangkat tinjunya ke udara lalu menghempaskannya ke batu tersebut tanpa keraguan sedikitpun.
“Dhuuaarr..”
Sesuai dugaannya, batu tersebut pun hancur berkeping-keping menjadi serpihan kerikil yang berserakan. Xiao Shuxiang tahu jika kekuatannya tersebut setara dengan kultivator Pendekar Bumi yang termasuk ke dalam jajaran pendekar ahli.
Bahkan dengan keadaan seperti ini, Xiao Shuxiang memiliki keuntungan jika bertarung dalam jangka waktu panjang dengan kultivator yang berada di bawah ranah Pendekar Bumi. Dantiannya yang berbeda dengan orang lain tersebut, dapat menyimpan energi Qi dalam jumlah besar dan menjadi cadangan energi yang luar biasa meski akan membutuhkan sumberdaya yang tidak sedikit tentunya.
Kali ini saja, Xiao Shuxiang sudah menyedot banyak energi alam dari sumber air panas yang selama ini banyak dimanfaatkan oleh murid luar lainnya dalam meningkatkan kekuatannya. Oleh karenanya di masa berikut ia harus mencari tempat yang baru guna melanjutkan kultivasinya tersebut.
Untuk sejenak, Xiao Shuxiang tampak tertegun. Kekuatan besar di dalam dirinya jelas sangat menakutkan, sehingga ia perlu kemampuan mengontrol energi dengan baik. Jika tidak, jangankan seorang murid luar bahkan seorang murid dalam pun akan berubah menjadi kabut darah saat bertukar pukulan dengan Xiao Shuxiang.
“Luar biasa..” gumam Xiao Shuxiang memuji dirinya sendiri.
Ada semburat rasa gembira, namun di sisi lain ia juga masih tidak percaya jika kekuatan internal yang dia miliki bisa sedahsyat seperti sekarang ini. Memikirkan keajaiban yang terjadi pada dirinya, sepertinya ia perlu kembali ke tempat tinggal lamanya dan menyelidiki sebenarnya apa yang melatarbelakangi musnahnya Desa Pelangi.
“Tampaknya para murid lainnya masih berada dalam kultivasi tertutup masing-masing” gumam Xiao Shuxiang pada dirinya sendiri saat tidak merasakan aktivitas dari para murid luar.
Dalam satu bulan ke depan, Sekte Naga Hitam akan mengadakan turnamen beladiri yang khusus diikuti oleh murid luar. Dalam kompetisi sederhana ini juga akan menentukan kualitas dan perkembangan seorang murid, pada ajang turnamen tersebut juga seharusnya menjadi ajang pembuktian bagi Xiao Shuxiang. Jika ia masih belum memiliki perkembangan, maka secara aturan Sekte Naga Hitam akan mengeluarkannya bersama murid-murid lainnya.
Hal semacam ini terjadi setiap tiga tahun sekali dan akan menjadi kesempatan kedua bagi Xiao Shuxiang untuk mengetes kemampuannya, sebelumnya ia masih mendapatkan dispensasi karena saat itu ia belum genap tiga tahun berada di Sekte. Sehingga dalam hal ini beban Tetua Kedua sebagai gurunya tidak terlalu berat. Tetapi sekarang kondisinya jelas berbeda, Xiao Shuxiang sudah lima tahun berada di Sekte Naga Hitam menjadi murid luar. Dengan minim pencapaian, maka seluruh murid luar tidak heran jika Xiao Shuxiang sebentar lagi akan dikeluarkan dari Sekte.
“Sekarang aku sudah berada di ranah Pondasi Qi tahap akhir, aku tidak akan menyulitkan dirimu lagi guru” gumam Xiao Shuxiang di dalam hatinya.
Setelah merasa semuanya sudah cukup, tubuh Xiao Shuxiang pun berkelebat meninggalkan sungai pemandian air panas. Ia mengikuti jalan setapak untuk segera kembali ke kediamannya yang berada di paviliun Tetua Kedua. Tempat tinggal Xiao Shuxiang berada di tepi tebing pegunungan Lima Jari tempat Sekte Naga Hitam didirikan. Sebagai tempat yang ditanami pohon plum dan beraneka pohon bunga, Paviliun Tetua Kedua bisa dibilang merupakan tempat yang tenang.
Berbeda dengan para Tetua lainnya, Li Haoran tidak memiliki banyak murid. Sejak pertama diangkat menjadi seorang Tetua termuda hingga sekarang, ia hanya memiliki Xiao Shuxiang sebagai seorang murid. Meski awalnya Xiao Shuxiang adalah anak yang nakal, namun di bawah asuhan Tetua Li Haoran ia bisa berubah dan menyadari jika ia harus menjadi kuat jika ingin melakukan balas dendam terhadap kematian orangtuanya.
Hanya saja ketika Xiao Shuxiang bertanya lebih jauh, Li Haoran yang juga merupakan ayah angkatnya tersebut mengatakan jika Xiao Shuxiang harus berlatih lebih keras dan lebih bersungguh-sungguh. Sebab dengan kekuatan Tetua Kedua saja masih belum bisa bertindak lebih, menandakan jika permasalahan yang terjadi beberapa tahun silam di Desa Pelangi melibatkan tokoh kuat di belakangnya hingga Sekte Naga Hitam pun enggan menyinggungnya.
Tiba di kediamannya, Xiao Shuxiang pun segera membersihkan diri dan mengganti pakaiannya. Setelah itu ia tetap melakukan tugas rutinnya dengan menyapu halaman serta membersihkan bagian dalam Paviliun, rutinitas ini ia lakukan sendiri karena Tetua Kedua tidak mau ada murid pekerja yang memasuki tempat tinggal pribadinya. Jadi sejak kecil, Xiao Shuxiang sudah terbiasa mengurus keperluannya serta membantu tugas-tugas yang menunjang kegiatan Tetua Kedua.
Dari pagi-pagi sekali Xiao Shuxiang sudah terbiasa memulai aktivitasnya dengan memasak air untuk gurunya mandi dan juga untuk dirinya sendiri, ditambah dengan beberapa batang serta daun-daunan herbal dipercaya mampu membentuk kekuatan fisik yang sangat penting bagi seorang kultivator.
Meski Xiao Shuxiang belum bisa membuka titik-titik meridiannya untuk memulai berkultivasi, namun pelatihan fisik yang selama ini diberikan oleh gurunya tidak pernah ia lewatkan. Seperti yang hari ini Xiao Shuxiang lakukan, meski ia sudah memiliki kekuatan tenaga dalam yang mencengangkan namun ia tetap berlatih di halaman belakang tempat tinggalnya.
“Sebentar lagi seharusnya guru pulang, apa yang harus kukatakan dengan perubahanku ini?” pikir Xiao Shuxiang sambil duduk termenung sesaat menyelesaikan latihan.
Setelah berpikir sejenak, Xiao Shuxiang teringat dengan tempat yang biasa ia bersihkan dan tata kembali setiap gurunya selesai membaca. Tetua Li Haoran adalah orang yang suka bepergian, dalam setiap kepulangannya selalu saja ada kitab yang ia bawa pulang untuk dipelajarinya di waktu senggang. Kitab-kitab tersebut juga memang disiapkan untuk Xiao Shuxiang dalam menambah pemahamannya karena selama ini ia belum boleh memasuki perpustakaan Sekte.
“Bukankah di ruang baca terdapat beberapa teknik untuk menyembunyikan kultivasi?” gumam Xiao Shuxiang seolah menemukan solusi.