Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Tidak Pernah Percaya
Brak.
Suara bantingan pintu kamar yang sangat keras terdengar dan disusul oleh teriakan seseorang yang entah siapa.
" ANSEL!! " teriak orang itu memanggil nama Ansel.
Sontak hal itu membuat Ansel dan Adelia yang masih terkejut dengan sesuatu yang baru saja terjadi semakin terkejut. Dengan cepat Adelia menarik kepalanya sehingga bibir mereka yang tadi menempel pun terlepas. Keduanya menoleh ke arah pintu dan di dalam sudah ada seorang pria paruh baya serta wanita yang mereka temui di bawah tadi.
" Tuh kan, Pa, apa Mama bilang. Ansel itu pasti akan melakukan yang tidak benar dengan membawa seorang gadis ke kamarnya " ucap Mama Sisil yang malah membuat semakin panas.
Kedua mata Adelia membulat sempurna karena yang terjadi dan mereka lihat bukan seperti itu, mereka telah salah paham. Gadis itu pun berusaha bangkit dan menyingkir dari atas tubuh Ansel, dia harus menjelaskan kesalahpahaman ini.
" Om, Tante, ini ti_ "
Belum sempat Adelia menyelesaikan ucapannya, dia buat terperangah dengan pria paruh yang kemungkinan adalah ayah dari Ansel itu mendekat dan memberikan pukulan pada putranya. Bukan hanya satu pukulan, tapi pria paruh baya itu memukul Ansel dengan membabi buta.
" Kurang ajar!! Bisa-bisanya kamu melakukan perbuatan yang menjijikkan itu di rumah Papa, bahkan di saat ada Mama-mu di rumah. Kamu benar-benar anak yang tidak bisa diharapkan, kamu hanya bisa membuat masalah dan mengecewakan Papa " bentak Papa Carlos sembari terus memukuli Ansel.
Sama sekali tidak ada satu pun perlawanan dari Ansel dan pemuda itu seperti pasrah dipukuli seperti itu oleh ayahnya. Entah apa yang membuatnya seperti itu, dia hanya tersenyum sinis menerima setiap pukulan yang tentu sangat menyiksa tubuhnya. Bahkan Adelia yang melihatnya sampai menutup mulutnya karena sudah banyak luka dan darah yang keluar dari tubuh Ansel.
Sebagai anak yang tidak pernah mendapatkan satu pukulan pun dari kedua orang tuanya semarah apapun mereka, Adelia tentu merasa takut dan kasihan melihat keadaan Ansel yang seperti ini. Gadis itu melirik wanita paruh baya yang tidak jauh dari sana, tetapi wanita yang diketahuinya sebagai ibu dari Ansel itu malah tersenyum senang melihat kejadian ini dan malah menikmatinya.
.
.
.
Tidak tahan melihat hal itu terus terjadi, Adelia mencoba untuk menghentikan Papa Carlos. Ansel bisa benar-benar mati kalau pria paruh baya itu terus memukulinya dengan membabi buta seperti itu. Apalagi Ansel sudah benar-benar tidak berdaya di bawah sana.
" Om, cukup! Om bisa membunuh Ansel kalau terus memukulnya " ucap Adelia menahan tangan Papa Carlos yang akan memukul Ansel lagi.
Ternyata hal itu berhasil, Adelia membuat Papa Carlos berhenti dan tidak memukul Ansel lagi. Akan tetapi, tatapan Papa Carlos yang beralih padanya membuatnya sangat takut dan perlahan melepaskan tangannya dari pergelangan tangan pria paruh baya itu.
" Bukankah kamu adalah putri Tuan Leon? Kenapa putri dari keluarga terpandang seperti mau berbuat hal seperti itu dengan anak saya berandalan ini? Apa Tuan Leon tidak mengawasi pergaulanmu? " tanya Papa Carlos yang ternyata cukup mengenali Adelia.
" Iya Om, saya memang putri dari Daddy Leon. Daddy sangat menjaga saya dan tidak membiarkan saya berteman dengan sembarang orang " jawab Adelia dengan perasaan takut.
" Tapi, semua yang Om lihat itu salah paham, tadi saya tersandung dan tidak sengaja jatuh ke atas tubuh Ansel. Kami tidak bermaksud melakukan itu, Om, lagipula ini pertama kalinya saya pergi bersama dengan Ansel karena terdesak " lanjut Adelia mencoba menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
Adelia sangat berharap Papa Carlos bisa percaya dengan penjelasannya. Semua yang terjadi memang karena tidak sengaja, bahkan dia pun sangat menyesalinya.
" Lalu, kenapa kamu bisa berada di dalam kamar anak saya? " tanya Papa Carlos masih menatap Adelia.
Tidak langsung menjawab, tetapi Adelia melirik ke arah Ansel karena dirinya dipaksa oleh pemuda itu. Dia tidak tahu jelas apa yang membuat Ansel membawanya ke dalam kamar pemuda itu, padahal sebelumnya dia pun sudah menolaknya.
" Ya tentu untuk melakukan hal yang tidak senonoh seperti yang kita lihat, Pa. Seperti yang kita tahu, anak Papa itu susah diatur dan hal seperti ini juga pasti sudah biasa dilakukannya " bukan Ansel ataupun Adelia yang menjawab, tetapi Mama Sisil yang bersandar di samping pintu kamar itu.
" Maaf, pikiranku tidak sekotor itu. Aku membawanya ke kamarku untuk menyelamatkannya dari iblis itu. Bisa saja dia menyakiti atau membunuh gadis ini seperti dia membuat Mama meninggalkan aku untuk selama-lamanya " ucap Ansel penuh penekanan dengan suaranya yang lemah.
Tentu ucapan Ansel itu membuat Mama Sisil tidak terima, wanita paruh baya itu memasang wajah terkejut dan tersakiti. Seperti biasanya di saat Ansel mengatakan kebenciannya terhadap ibu tirinya itu.
" Ansel, jangan kurang ajar kamu!! Mama-mu meninggal karena pendarahan setelah melahirkanmu, bahkan itu sebelum Mama Sisil masuk ke dalam keluarga kita. Bagaimana kamu bisa mengatakan itu semua, hah? " bentak Papa Carlos dengan dada yang naik turun.
Ansel hanya tersenyum sinis dan berusaha bangkit dengan tubuhnya yang jelas sakit semua. Percuma bicara dengan ayahnya yang sudah termakan kata-kata bohong wanita yang baginya adalah seorang iblis yang tidak memiliki hati.
" Lihat kan, Pa, dia selalu begitu dan selalu berkata buruk pada Mama. Lebih baik Papa nikahkan saja mereka, mungkin setelah menikah Ansel akan berubah " ucap Mama Sisil pada Papa Carlos.
" Iya Ma, kamu benar. Anak ini harus diberikan pelajaran dan tanggung jawab supaya bisa berubah. Papa akan menghubungi Tuan Leon dan membicarakan tentang masalah ini " jawab Papa Carlos setuju.
Menikah? Dengan Ansel? Tentu hal itu tidak akan pernah diterima oleh Adelia, apalagi dirinya tidak memiliki keinginan sama sekali untuk menikah di usia muda dan masih berstatus pelajar. Dia masih memiliki banyak mimpi untuk menjadi seorang desainer terkenal dan itu harus dia wujudkan.
" Om, saya tidak mau menikah dengan Ansel. Saya sudah jelaskan kalau semua itu adalah salah paham dan tidak sengaja terjadi " ucap Adelia harus mencegah semua itu.
" Tapi saya lebih percaya dengan apa yang saya lihat dengan kedua mata saya. Mohon maaf untuk yang anak saya lakukan pada kamu, tapi saya harus melakukan semua ini sebagai bentuk tanggung jawab " jawab Papa Carlos tetap pada keputusannya.
Kemudian Papa Carlos pun langsung beranjak pergi meninggalkan kamar itu, diikuti oleh Mama Sisil yang tersenyum penuh kemenangan. Sepertinya memang semua ini adalah rencana dari wanita paruh baya itu, mana mungkin Papa Carlos mengetahui kepulangannya dan keberadaan Adelia jika tidak ada yang mengadukannya.
" Heh? Kamu kenapa diam saja sih? Bicara sama Papa kamu, jelaskan kalau semua itu salah paham " ucap Adelia yang kesal karena Ansel tidak menjelaskan apapun.
" Percuma, laki-laki itu tidak akan pernah percaya apa yang gue katakan. Dia lebih percaya sama iblis perempuan itu " sahut Ansel mengusap sudut bibirnya yang berdarah.
Adelia pun terdiam, memang benar ayah dari Ansel itu sudah tidak mempercayai putranya sendiri. Dari yang Adelia lihat, Papa Carlos lebih percaya dengan Mama Sisil yang sepertinya bukan orang baik.
Walaupun begitu, Adelia tetap mencoba memikirkan cara agar mereka tidak benar-benar dinikahkan. Adelia sama sekali tidak ingin menikah di usia muda dan berharap kedua orang tuanya akan mempercayainya serta menyelamatkannya dari keadaan ini.
***
Selamat pagi👋 Bab pembuka untuk hari ini ya🥰
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
lanjutkan thor.../Good/
lanjuutt thor
voteku padamu thor
biar cemuguutt nulisnya /Ok//Ok//Ok//Ok/