NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:583.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Perempuan Juga Bisa

Sasya mengantar sang adik ke sekolah karena permintaan sang adik yang terus menerus merengek untuk diantar

"Maaf yah kak, jika aku malah merepotkan kakak". Ucap si bungsu dengan wajah sendu.

Anak itu tahu jika Sang kakak tak ingin mengantarnya ke sekolah entah apa alasannya. Karena tidak biasanya sang kakak bersikap seperti itu.

Mendengar ucapan sang adik Sasya merasa bersalah. "Kamu tidak merepotkan sayangku, maafkan kakak yah". Ucapnya membelai kepala sang adik.

Anak berusia 10 tahun itu mengangguk, wajahnya yang tadinya sendu berubah cerah setelah mendengar perkataan sang kakak.

" Kamu masuk sekarang yah, adek kan ada piket?? Tanyanya dengan senyuman manis.

Sang adik langsung berlari keluar setelah menyalimi Sang kakak karena dia ada piket sekolah. Dan harus segera melaksanakan tugasnya.

Saat akan menyalakan mobilnya, ada yang mengetuk keras mobil itu dan ternyata lelaki kurang ajar yang selama ini membuat mereka menderita.

"Sasya nak turun dulu, ayah mau berbicara denganmu". Ucapnya mengetuk kaca mobil Sasya.

Sasya keluar dari mobilnya kemudian menghadapinya dengan wajah dingin dan datar.

" Ngapain anda menghalangi jalan saya??

"Ayah mau bicara denganmu nak, tolong ". Ucap Rasya dengan memelas.

" Kelihatannya kita sudah tidak punya urusan setelah anda sendiri mengatakan malam itu, jika kami ini bukan anak anda melainkan anak selingkuhan bunda saya".

"Maafkan ayah nak, ayah salah waktu itu percaya begitu saja dengan keluarga ayah, tolong maafkan ayah ". Rasya mendekati sang anak tapi terhenti ketika melihat tatapan tajam sang anak.

" Maaf saya tidak memiliki ayah, jadi jangan pernah mengatakan jika anda bukan ayah saya, karena anda sendiri yang mengatakan hal itu. Bukankah saya dan ketiga saudara saya itu anak haram?? Jangan pura-pura lupa, pak Rasya yang terhormat".

"Nak". Rasya meneteskan air mata nya mendengar perkataan anaknya itu bagai pisau yang tertancap dalam dadanya rasanya sakit sekali dan bisa dia jelaskan dengan kata-kata.

Sasya menatap lelaki paruh baya ini dengan Tajam dan tatapan mata membunuh.

" Lihatlah baik-baik pak Rasya yang terhormat, anak-anak yang kau katakan hina ini adalah dokter bedah dengan kemampuan yang diakui. Kau pasti ingat bukan, jika usiaku baru berusia 17 tahun dan sekarang saya telah menjadi dokter muda dan tengah mengambil spesialis dan S2". Sasya memandang hina Sang ayah.

"Kamu hebat nak". Tangisnya

" Tentu karena aku memiliki bunda yang hebat, kuberi tahu padamu jika perempuan yang kau hina karena melahirkan anak-anak perempuan, kini menjadi wanita sukses yang penghasilannya sama denganmu bahkan lebih darimu. Dan anak-anak yang kau hina itu telah tumbuh menjadi anak membanggakan.

"Adikku Sonya yang berusia 15 tahun sekarang telah duduk di kelas 3 SMA dengan banyak penghargaan Serta Calon Arsitek karena kini dia sudah mendapatkan beasiswa luar negeri".

" Kami tidak membutuhkanmu untuk mengubah nasib kami karena kami terbiasa hidup tanpamu, jadi jangan pernah berharap jika kami akan membiarkanmu. Sekalipun kau berlutut dan berdarah-darah, tak akan ada maaf untukmu". Ucap Sasya masuk kembali ke dalam mobilnya meninggalkan Rasya yang terpaku dengan penuh air mata.

Rasya jatuh terduduk dengan pandangan kosong, penyesalan kini mendera batinnya. Dulu dia dengan sombongnya menghina dan merendahkan istri dan anaknya bahkan dengan teganya dia mengatakan anak-anak itu anak haram, padahal dari segi manapun semua anak-anak nya sangat mirip dengannya hanya versi perempuan.

Rasya menangis tersedu-sedu mengingat apa yang dia lakukan kepada anak-anak nya saat mereka masih tinggal bersamanya. Jangankan sapaan hangat layaknya ayah ke anaknya. Bahkan hanya hinaan dan bentakan yang dia berikan dan itu sangat membekas dihati mereka sehingga sangat membencinya.

"Ya Tuhan apa yang kulakukan kepada mereka". Tangisnya semakin pecah, kini penyesalannya tidak berguna jangankan memaafkannya, melihatnya saja mereka sudah sangat jijik.

" Bapak tidak apa-apa?? Tanya security sekolah ini dengan khawatir.

"Tidak apa-apa pak, terima kasih". Ucapnya mengusap kasar air matanya.

" Kelihatannya bapak sedang bertengkar dengan anak tadi??

"Dia anak saya pak, karena kesalahan saya dimasa lalu membuatnya sangat membenci saya". Ucap Rasya menunduk dengan air mata kembali mengalir.

" Bapak yang sabar yah, tetaplah berusaha meminta maaf nya pak karena itu kan kesalahan bapak jadi sebenci apapun mereka bapak harus tetap berusaha". Nasehatnya lagi menepuk pundak Rasya.

"Terima kasih nasehatnya pak, tadinya saya ingin menyerah mendapatkan maaf mereka. Mungkin saya memang tidak pantas dimaafkan". Ucapnya lagi menghapus air matanya.

" Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan pak, kita terus berdoa agar mereka mau memaafkan bapak karena biar bagaimanapun mereka anak bapak".

"Semoga pak, aku berharap maaf dari mereka walau itu sangat sulit".

" Bapak tahu siapa yang dia antar ke sekolah ini??

"Tidak pak, saya tidak sempat melihatnya tadi karena tadi anak itu seperti nya tidak turun dari mobilnya". Ucap pak security itu dengan ramah.

" Bisakah saya minta tolong untuk mengawasinya, jika anak itu mengantar adiknya lagi tolong cari dan foto kan adiknya yang bersekolah disini, saya ingin bertemu dengan anak bungsu saya". Ucap Rasya memandang penuh harap pada Security dihadapannya ini.

"Baiklah pak saya akan mengawasi dan mencari tahu adik anak yang tadi".

" Terima kasih pak atas bantuannya, saya tidak akan melupakan bantuan anda ini". Rasya refleks memeluknya

Dia sangat senang karena harapannya bertemu dengan anak bungsunya dengan Maya akhirnya bisa terlaksana. Dia akan berusaha mendapatkan maaf dari mereka semua, Bagaimanapun caranya.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya pak, tolong infokan saya nanti kalau sudah mengetahuinya dan ini kartu nama saya".

" Sama-sama pak, iya pak saya ambil ya!! ".

Rasya meninggalkan sekolah dengan perasaan campur aduk. Dia tidak menyangka, jika anak yang begitu tak diinginkannya kini sangat membanggakan. Dan akan menjadi seorang dokter spesialis bedah di usia 17 tahun. Itu sangat hebat menurutnya karena seharusnya usia segitu dia masih SMA kelas 3 dan Sonya juga calon Arsitek dengan beasiswa luar negeri. Dan kehidupan mereka sudah berubah dilihat dari mobil sport yang dipakai putrinya tadi bukan mobil murah.

"Kau mendidik mereka dengan baik Maya, maafkan aku dengan segala perbuatanku padamu". Monolog Rasya.

Rasya mengemudikan mobilnya kembali ke kantor karena dia akan ada meeting dengan klien.

Sedangkan di kantor istrinya terjadi keributan antara istrinya dan juga ibunya.

"Apa sih bu, sudah aku katakan jika aku tak ingin lagi memberikan kartu kredit itu, kenapa ibu ngotot??

" Kau itu menantu ibu harusnya menuruti semua perkataan ibu". Hardiknya dengan kesal karena menantunya ini tak mau mengembalikan kartu kreditnya.

" Ibu kan sudah dikasih jatah bulanan sama Rasya kenapa masih meronrong uangku juga. Bukankah aku ini menantu tidak berguna karena aku melahirkan anak-anak perempuan ".

" Ibu itu mau, kamu berikan ibu cucu laki-laki karena Rasya itu penerus perusahaan".

"Tapi tidak bisa kan bu??, itu artinya anak ibu memang hanya akan memiliki anak perempuan bahkan jika dia menikah dengan orang lain pun hasilnya perempuan, lagian memang kenapa kalau perempuan??, ibu juga seorang perempuan".

1
dewi
mataaap Thor..semangat trs bunda Maya untuk anak2y
Nancy Nurwezia
klo uda serakah, iri dan dengki tidak ada obatnya..
yunita
lnjuttt
ChikoRamadani
memang mereka itu tamak sekali, sudah diwariskan hak dari ayahnya tidak terima sedangkan fabian selama hidupnya kurang kasihsayang apalagi menunjang finansialnya hanya dari ibu dia bsa bangkit seperti sekarang.....
kagome
oh wong edan
Crownie
wow
Atik R@hma
Rasakan😤😤😤
Soraya
lanjut
Inyoman Raka
upnya satu satu hingga lupa alurnya , saya sarankan sama novel toon apabila belum tamat ceritanya jangan diterbitkan , saya ba ca gratis tapi pakai 0aket
Sulfia Nuriawati
harata warisan ibarat uang panas, dptnya bsr tp cpt hbs lalo g bs ngatirnya, blm lg berseteru dg sdr² pokoknya g bnget, mendin pny sendiri lbh aman g jd rebutan, sblm tua² bnget udah d bagi dg adil jd g saling iri
Giantini
dasar anak"TK tau diri semua...bakal hancur hidup nya
Lisa Maria
cerita ini sbnrnya bagus tapi knp pda belok semua...bgmn mrka mau nikah dan hdup normal dlm pernikahan klu semuanya hmpir belok...gak msuk akal di athor
Ummu Umar: Jika dilihat dari segi emosional dan mental, mereka tidak sepenuhnya belok karena mereka masih memiliki ketertarikan dengan laki-laki, jika trauma itu sudah pulih mereka tetap akan normal karena dasarnya mereka hanya tidak menyukai laki-laki karena trauma bukan karena hal lain
total 1 replies
Lisa Maria
itulah agama mengajarkan kita untuk tidak mendendam dan memerintahkan kita untuk memaafkan, karena dendam kita akan memberikan kehancuran yg lebih dlm pada kita... obat dr dari trauma dan dendam,harus memaafkan dan berdamai dg masa lalu serta diri sendiri...org lain dan siapapun bisa menyakiti kita,tapi kita jangan sampai mmbiarkan kita terluka terlalu dalam,tanpa org lain hidup kita tak akan belajar tentang kebenaran dlm hidup...mrka yg mmbuat kita sabar,tenang memaafkan,ketulusan dan keikhlasan dlm hdup...
Ummu Umar: itu benar bagi mungkin tidak mengalami langsung akan bisa dengan mudah, novel ini banyak memberikan pelajaran hidup tentang bagaimana menjadi orangtua, bagaimana trauma itu menghancurkan dan bagaimana bangkit setelah banyak luka
total 1 replies
Queen AL
tolonh deh ini noveltoon jangan seperti novel sebelah yg kebanyakan iklan
Yulya Muzwar
shofiyah itu siapa kak?
Faris zufarmahyb
Luar biasa
Soraya
typo nya perhatikan thor
Soraya
typo thor
Soraya
ternyata Rara juga pernah salah arah
Soraya
selamat ya buat Rara Semoga Samawa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!