NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:215.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Perempuan Juga Bisa

Sasya mengantar sang adik ke sekolah karena permintaan sang adik yang terus menerus merengek untuk diantar

"Maaf yah kak, jika aku malah merepotkan kakak". Ucap si bungsu dengan wajah sendu.

Anak itu tahu jika Sang kakak tak ingin mengantarnya ke sekolah entah apa alasannya. Karena tidak biasanya sang kakak bersikap seperti itu.

Mendengar ucapan sang adik Sasya merasa bersalah. "Kamu tidak merepotkan sayangku, maafkan kakak yah". Ucapnya membelai kepala sang adik.

Anak berusia 10 tahun itu mengangguk, wajahnya yang tadinya sendu berubah cerah setelah mendengar perkataan sang kakak.

" Kamu masuk sekarang yah, adek kan ada piket?? Tanyanya dengan senyuman manis.

Sang adik langsung berlari keluar setelah menyalimi Sang kakak karena dia ada piket sekolah. Dan harus segera melaksanakan tugasnya.

Saat akan menyalakan mobilnya, ada yang mengetuk keras mobil itu dan ternyata lelaki kurang ajar yang selama ini membuat mereka menderita.

"Sasya nak turun dulu, ayah mau berbicara denganmu". Ucapnya mengetuk kaca mobil Sasya.

Sasya keluar dari mobilnya kemudian menghadapinya dengan wajah dingin dan datar.

" Ngapain anda menghalangi jalan saya??

"Ayah mau bicara denganmu nak, tolong ". Ucap Rasya dengan memelas.

" Kelihatannya kita sudah tidak punya urusan setelah anda sendiri mengatakan malam itu, jika kami ini bukan anak anda melainkan anak selingkuhan bunda saya".

"Maafkan ayah nak, ayah salah waktu itu percaya begitu saja dengan keluarga ayah, tolong maafkan ayah ". Rasya mendekati sang anak tapi terhenti ketika melihat tatapan tajam sang anak.

" Maaf saya tidak memiliki ayah, jadi jangan pernah mengatakan jika anda bukan ayah saya, karena anda sendiri yang mengatakan hal itu. Bukankah saya dan ketiga saudara saya itu anak haram?? Jangan pura-pura lupa, pak Rasya yang terhormat".

"Nak". Rasya meneteskan air mata nya mendengar perkataan anaknya itu bagai pisau yang tertancap dalam dadanya rasanya sakit sekali dan bisa dia jelaskan dengan kata-kata.

Sasya menatap lelaki paruh baya ini dengan Tajam dan tatapan mata membunuh.

" Lihatlah baik-baik pak Rasya yang terhormat, anak-anak yang kau katakan hina ini adalah dokter bedah dengan kemampuan yang diakui. Kau pasti ingat bukan, jika usiaku baru berusia 17 tahun dan sekarang saya telah menjadi dokter muda dan tengah mengambil spesialis dan S2". Sasya memandang hina Sang ayah.

"Kamu hebat nak". Tangisnya

" Tentu karena aku memiliki bunda yang hebat, kuberi tahu padamu jika perempuan yang kau hina karena melahirkan anak-anak perempuan, kini menjadi wanita sukses yang penghasilannya sama denganmu bahkan lebih darimu. Dan anak-anak yang kau hina itu telah tumbuh menjadi anak membanggakan.

"Adikku Sonya yang berusia 15 tahun sekarang telah duduk di kelas 3 SMA dengan banyak penghargaan Serta Calon Arsitek karena kini dia sudah mendapatkan beasiswa luar negeri".

" Kami tidak membutuhkanmu untuk mengubah nasib kami karena kami terbiasa hidup tanpamu, jadi jangan pernah berharap jika kami akan membiarkanmu. Sekalipun kau berlutut dan berdarah-darah, tak akan ada maaf untukmu". Ucap Sasya masuk kembali ke dalam mobilnya meninggalkan Rasya yang terpaku dengan penuh air mata.

Rasya jatuh terduduk dengan pandangan kosong, penyesalan kini mendera batinnya. Dulu dia dengan sombongnya menghina dan merendahkan istri dan anaknya bahkan dengan teganya dia mengatakan anak-anak itu anak haram, padahal dari segi manapun semua anak-anak nya sangat mirip dengannya hanya versi perempuan.

Rasya menangis tersedu-sedu mengingat apa yang dia lakukan kepada anak-anak nya saat mereka masih tinggal bersamanya. Jangankan sapaan hangat layaknya ayah ke anaknya. Bahkan hanya hinaan dan bentakan yang dia berikan dan itu sangat membekas dihati mereka sehingga sangat membencinya.

"Ya Tuhan apa yang kulakukan kepada mereka". Tangisnya semakin pecah, kini penyesalannya tidak berguna jangankan memaafkannya, melihatnya saja mereka sudah sangat jijik.

" Bapak tidak apa-apa?? Tanya security sekolah ini dengan khawatir.

"Tidak apa-apa pak, terima kasih". Ucapnya mengusap kasar air matanya.

" Kelihatannya bapak sedang bertengkar dengan anak tadi??

"Dia anak saya pak, karena kesalahan saya dimasa lalu membuatnya sangat membenci saya". Ucap Rasya menunduk dengan air mata kembali mengalir.

" Bapak yang sabar yah, tetaplah berusaha meminta maaf nya pak karena itu kan kesalahan bapak jadi sebenci apapun mereka bapak harus tetap berusaha". Nasehatnya lagi menepuk pundak Rasya.

"Terima kasih nasehatnya pak, tadinya saya ingin menyerah mendapatkan maaf mereka. Mungkin saya memang tidak pantas dimaafkan". Ucapnya lagi menghapus air matanya.

" Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan pak, kita terus berdoa agar mereka mau memaafkan bapak karena biar bagaimanapun mereka anak bapak".

"Semoga pak, aku berharap maaf dari mereka walau itu sangat sulit".

" Bapak tahu siapa yang dia antar ke sekolah ini??

"Tidak pak, saya tidak sempat melihatnya tadi karena tadi anak itu seperti nya tidak turun dari mobilnya". Ucap pak security itu dengan ramah.

" Bisakah saya minta tolong untuk mengawasinya, jika anak itu mengantar adiknya lagi tolong cari dan foto kan adiknya yang bersekolah disini, saya ingin bertemu dengan anak bungsu saya". Ucap Rasya memandang penuh harap pada Security dihadapannya ini.

"Baiklah pak saya akan mengawasi dan mencari tahu adik anak yang tadi".

" Terima kasih pak atas bantuannya, saya tidak akan melupakan bantuan anda ini". Rasya refleks memeluknya

Dia sangat senang karena harapannya bertemu dengan anak bungsunya dengan Maya akhirnya bisa terlaksana. Dia akan berusaha mendapatkan maaf dari mereka semua, Bagaimanapun caranya.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya pak, tolong infokan saya nanti kalau sudah mengetahuinya dan ini kartu nama saya".

" Sama-sama pak, iya pak saya ambil ya!! ".

Rasya meninggalkan sekolah dengan perasaan campur aduk. Dia tidak menyangka, jika anak yang begitu tak diinginkannya kini sangat membanggakan. Dan akan menjadi seorang dokter spesialis bedah di usia 17 tahun. Itu sangat hebat menurutnya karena seharusnya usia segitu dia masih SMA kelas 3 dan Sonya juga calon Arsitek dengan beasiswa luar negeri. Dan kehidupan mereka sudah berubah dilihat dari mobil sport yang dipakai putrinya tadi bukan mobil murah.

"Kau mendidik mereka dengan baik Maya, maafkan aku dengan segala perbuatanku padamu". Monolog Rasya.

Rasya mengemudikan mobilnya kembali ke kantor karena dia akan ada meeting dengan klien.

Sedangkan di kantor istrinya terjadi keributan antara istrinya dan juga ibunya.

"Apa sih bu, sudah aku katakan jika aku tak ingin lagi memberikan kartu kredit itu, kenapa ibu ngotot??

" Kau itu menantu ibu harusnya menuruti semua perkataan ibu". Hardiknya dengan kesal karena menantunya ini tak mau mengembalikan kartu kreditnya.

" Ibu kan sudah dikasih jatah bulanan sama Rasya kenapa masih meronrong uangku juga. Bukankah aku ini menantu tidak berguna karena aku melahirkan anak-anak perempuan ".

" Ibu itu mau, kamu berikan ibu cucu laki-laki karena Rasya itu penerus perusahaan".

"Tapi tidak bisa kan bu??, itu artinya anak ibu memang hanya akan memiliki anak perempuan bahkan jika dia menikah dengan orang lain pun hasilnya perempuan, lagian memang kenapa kalau perempuan??, ibu juga seorang perempuan".

1
Giantini
harus nya anak"Maya jangan dikasih penderitaan lg,apa Lom cukup dari kecil dah menderita, sedangkan anak"Marsya selalu happy dan bahagia..GK adil buat Maya..dan anak"nya.
Putri Laely
lanjut Thor
Machmudah
Author sih gak kasih pengganti rasya buat Maya Dan anak2 jdnya kekurangan banget kasih sayang seornag ayah jdnya jd melencong😁
Ummu Umar: bukan Authornya ga mau tapi Maya nya juga trauma makanya tidak mau nikah lagi, 😁😁
total 1 replies
Rani10 Mumtaz
anak nya namanya safa apa salwa ni
Aji Priatun
Luar biasa
ika ramadani
ceritanya menarik & garis besar konfliknya sangat jelas...

tapi kita perlu tau sebelum membuat masalah untuk orang lain maka jangan lah membuat luka kepadanya ... karena menyembuhkan luka sangat sulit , kita bsa bilang iya kita maafkan tapi dihati kita juga terselip kalimat " kenapa ini harus terjadi ? teramat sulit untk memaafkan karena luka lama dipendam bertahun sulit untk dilupakan.
Mariaangelina Yuliana
bawaan 😭🤧
Cookies
next up
Ummu Umar
Benar, aku mengambil kisah ini dari bebrapa teman yang memliki rasa trauma mendalam dan kisah mereka kujadikan satu dan kujadikan saudara di cerita ini, ini adalah kisah perjalanan mereka yang sama, dengan usia yang berbeda.
Sonya Nada Atika
mf thor terlalu sadis meskipun ini ada di real kehidupan...
Galuh Setya
lanjut thor....

wajar sich sonya marah besar. umur dia masih kecil banget tp disiksa cinta pertamanya and keluarganya puncaknya diusir dr rumah secara kasar. jadi traumanya pasti dalem banget n dia jauh lebih hancur drpd sasya yg lebih besar
evi carolin: teramat sangat hingga mendarah mendaging sdh dendam dan sakit yg teramat sangat menyatu dalam diri dan fikiran sonya
total 1 replies
Putri Laely
lanjut Thor
Rhan
Ini gimana ceritanya, tolong lah kasih solusinya 😦😳
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus dan menguras emosi tapi keren👍👍👍
Soraya
gak bisa menyalahkan Sonya juga itu semua karena kesalahan orang tua nya
Lala Kusumah
astaghfirullah...
Giantini
ya Alloh kasihan Sonya
Marifatul Marifatul
lanjttt yg bnyk
SATRIA
Assalamu'alaikum, Thor, mampir yuk saling suportnya 🙏
Ummu Umar: tentu
total 1 replies
Icha Arlita
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!