Suami Pilihan Mama

Tak lama setelah itu, Alvin masuk ke dalam kamar dengan membawa beberapa makanan dan memberikannya pada Rayna, "Diluar ada Mama, Mas?" tanya Rayna.

"Ada, tapi Mama baru aja berangkat mau ke rumah saudara kamu dan pulang besok," ucap Alvin.

"Syukurlah, Mama tadi tanya gak kok Mas Alvin ngambil makanan?" tanya Rayna.

"Tanya," ucap Alvin.

"Terus Mas jawab apa?" tanya Rayna.

"Kamu masih tidur," ucap Alvin.

"Yaudah deh gapapa, urusan di marahin belakangan," ucap Rayna.

"Kamu makan dulu, aku bawa ini ke laundry dulu," ucap Alvin yang memang sudah mengganti sprei dengan yang baru saat Rayna ke kamar mandi.

Rayna pun menyantap makanan tersebut dengan lahap, Rayna merasa lapar karena sejak kemarin siang dirinya belum makan apalagi tenaganya habis karena kegiatannya dengan Alvin hingga berjam-jam.

"Aaaa Mama, Rayna udah gak perawan. Malu banget, tapi kenapa Mas Alvin biasa aja ya padahal aku dari tadi menghindari kontak mata sama Mas Alvin," gumam Rayna.

Rayna bersyukur karena Mama Nindy tidak ada di rumah saat ini, Rayna dapat pulang dengan tenang tanpa mendapatkan pertanyaan aneh-aneh dari Mama Nindy.

Akhirnya siang harinya, Rayna dan Alvin pun pulang dan sesampainya di rumah. Rayna segera merebahkan dirinya di ranjang karena bagian bawahnya masih sangat sakit dan tidak bisa berjalan lagi, untung saja dengan setia Alvin membantunya berjalan entah itu dengan menggendong Rayna atau menuntun Rayna.

"Kamu istirahat aja, jangan kemana-mana. Kalau ada apa-apa kamu bilang, aku ambil laptop dulu nanti kesini lagi," ucap Alvin dan diangguki Rayna.

Tak lama setelah itu, Alvin pun kembali ke kamar dengan membawa laptopnya dan duduk di sofa, Rayna sendiri pun menatap lekat wajah tampan Alvin.

'Mas Alvin ini kalau dilihat-lihat ganteng, tapi wajah cuek dan dinginnya itu bener-bener. Aku kemarin hampir malu gara-gara Mas Alvin gak meresponku, kira-kira Mas Alvin kemarin anggap aku apa ya,'

Karena terlalu fokus pada pikirannya tiba-tiba Rayna terkejut ketika melihat Alvin yang ada di hadapannya, "Kenapa?" tanya Alvin.

"Eh, Mas Alvin udah disini aja, ada apa Mas?" tanya Rayna.

"Harusnya aku yang tanya, kamu kenapa? ada yang kamu pikirkan? apa?" tanya Alvin.

"Gapapa kok Mas," ucap Rayna.

"Jujur, ada apa?" tanya Alvin.

Rayna pun menatap Alvin dan ia begitu ragu untuk mengatakan apa yang ada di pikirannya saat ini.

"Mas Alvin kenapa biasa aja sama aku?" tanya Rayna.

"Maksudnya?" tanya Alvin.

"Mas Alvin kayak biasa aja setelah kemarin kita melakukan itu, aku aja malu dan menghindar dari Mas Alvin. Tapi, Mas Alvin kayak biasa aja gak ada apa-apa kemarin," ucap Rayna.

"Kata siapa?" tanya Alvin.

"Kataku," ucap Rayna.

"Itu kata kamu kan, asal kamu tau. Aku juga gak tau harus gimana setelah kemarin, tapi aku harus seperti biasa apalagi kita suami istri, gak mungkin aku jauhin kamu hanya masalah kemarin, kemarin itu adalah hal yang wajar bagi suami istri bukan. Kita harus mulai terbiasa dengan semua itu," ucap Alvin dan diangguki Rayna.

"Tapi, kenapa Mas kemarin lama buat respon aku?" tanya Rayna.

Alvin menatap lekat wajah Rayna karena ia tidak menyangka jika Rayna akan menanyakan masalah kemarin, justru Alvin pikir Rayna akan melupakannya.

"Aku gak mau kamu melakukannya karena orang lain, aku mau karena kamu sendiri yang memang mau," ucap Alvin.

Rayna menatap terkejut Alvin, Rayna berpikir jika Alvin mendengar pembicaraannya dengan Mama Nindy, "Mas Alvin dengar obrolanku sama Mama" tanya Rayna.

"Gak sengaja," ucap Alvin.

"Harusnya Mas Alvin bilang kemarin, kalau alasan Mas Alvin kayak gitu aku gapapa kok, aku terima. Kalau kayak gini kesannya aku maksa Mas Alvin," ucap Rayna.

"Dengar, sejak kita nikah aku udah berniat untuk melakukannya. Tapi, aku takut kamu terbebani dengan semua ini karena setelah kamu memberikannya ke aku maka semuanya akan berubah apalagi kita menikah karena dijodohkan, aku takut kamu belum siap. Kemarin aku sudah memperingatkanmu karena aku gak mau kamu menyesal setelah semuanya terjadi," ucap Alvin.

"Maaf," ucap Rayna.

"Kamu gak salah, jadi gak usah minta maaf. Ku juga salah, seharusnya aku sebagai laki-laki yang memulainya, tapi justru kamu yang memulai," ucap Alvin lalu memeluk Rayna.

"Mas," panggil Rayna yang ada di dalam pelukan Alvin.

"Kenapa?" tanya Alvin.

"Kalau aku hamil gimana?" tanya Rayna.

Alvin pun melepaskan pelukan tersebut dan menatap lekat wajah Ryan, Rayna yang ditatap seperti itupun langsung sadar akan pertanyaannya langsung menjelaskan.

"Bu-bukannya aku gak mau punya anak, maksudku gini loh. Kalau aku hamil nanti aku gak bisa jalanin usahaku soalnya aku denger kalau hamil itu lemes terus belum lagi harus jaga kesehatan kan terus mual sama suasana hati yang buruk, aku juga belum mulai usaha dan pasti usahaku butuh waktu...," ucapan Rayna terhenti karena Alvin yang tiba-tiba saja menci*mnya.

"Jangan pernah kamu pikir itu, kalau seandainya saat kamu hamil dan usaha kamu nasih berjalan, kamu harus berhenti dan aku akan menyuruh orang untuk mengurus usaha kamu sampai kamu mampu buat urus usaha kamu itu sendiri," ucap Alvin.

"Mas gak berpikir aku gak mau punya anak kan, bukan itu maksudku. Aku cuma khawatir sama usahaku yang bahkan sekarang belum ada," ucap Rayna.

"Iya, aku tau. Seperti yang aku bilang kalau kmau tidak perlu memikirkan itu," ucap Alvin yang kembali memeluk Rayna.

"Ngomong-ngomong, kamu belajar darimana buat godain aku kemarin?" tanya Alvin.

"Kenapa emangnya Mas? kaku banget ya? aneh ya? gak cocok? atau udah gak jaman kayak gitu?" tanya Rayna.

"Bukan, justru dengan kamu kayak gitu kemarin langsung buat aku tergoda," ucap Alvin.

"Beneran Mas tergoda?" tanya Rayna.

"Iya," jawab Alvin.

"Aku pernah nonton salah satu drama dan di adegan itu si ceweknya godain di cowok dengan naik ke pangkuannya," ucap Rayna.

"Kamu boleh ngelakuin itu cuma sama aku aja, jangan sama yang lain," ucap Alvin.

"Iya lah, ngapain juga sama yang lain," ucap Rayna.

Kamar tersebut pun kembali hening dengan Alvin yang masih memeluk Rayna, "Mas," panggil Rayna.

"Hem," jawab Alvin.

Rayna pun mendongak menatap Alvin dan bertanya mengenai hal yang sejak kemarin membuatnya penasaran, "Pas kemarin aku godain Mas, Mas sempat mikir aku kayak p*l*c*r gak? atau kayak wanita penggoda gitu?" tanya Rayna.

"Bisa-bisanya kamu mikir kayak gitu, mungkin mulai sekarang kamu harus sering-sering membersihkan otakmu itu karena aku rasa otakmu penuh dengan hal-hal negatif," ucap Alvin dan mengeratkan pelukannya.

"Padahal aku cuma tanya loh, tinggal jawab aja," ucap Rayna.

"Masalahnya pertanyaanmu gak penting," ucap Alvin.

.

.

Bersambung..........