Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Madam tersenyum puas melihat penampilan sesilia yang telah berganti pakaian, penampilan sesilia begitu memukau. Badan yang ramping, kaki yang mulus, rambut hitam panjang bergelombang, itu sangat sempurna bahkan wajah sesilia terlihat sangat cantik walau tanpa make up.
"Kau sangat cantik sesilia bahkan tanpa riasan wajah mu sungguh sempurna. pergi ke ruang rias sekarang! Kau bisa merias diri? Atau perlu di bantu?"kata madam memuji kecantikan sesilia.
Mendengar pujian itu sesilia bukan merasa senang, dia merasa rendah karna akan di jadikan umpan para pria di luar sana.
"Aku bisa" kata Sesilia lirih dengan wajah sedih.
"aku tidak suka kau seperti ini sesilia, sekarang ini lah kerjaan mu. Kau harus menerima nya, Kau harus tersenyum sesilia. TERSENYUM!" Kata madam sembari mencengkeram dagu sesilia.
Sesilia terpaksa senyum karna dagu nya sangat sakit
"Tuhan, Kenapa Nasib ku seperti ini? Sejak lahir aku selalu saja mendapatkan nasib buruk. Jika engkau menyiksaku seperti ini di dunia kenapa kau tidak mengambil ku saja Tuhan" batin sesilia. Dia amat sangat putus asa.
Di ruang Rias, Sesilia sendiri tak ada orang satu pun. Dia masih belum merias dirinya, dia masih melamun karna tak bisa menerima kenyataan pahit yang dialami nya.
Sesilia fikir Mark sudah pergi karna tadi sehabis ganti baju sesilia tak melihat Mark di depan. Namun ternyata Mark belum juga pulang, dia masih di Club dan mendatangi sesilia ke ruang rias.
"Kenapa kau melamun sesilia?"kata Mark sembari menyenderkan tubuh nya di pintu.
Sesilia tersadar karna suara Mark.
"Apa kau puas Mark?" kata sesilia tanpa menoleh ke arah Mark yang berada di belakang nya. Sesilia tetap menatap ke arah kaca.
"Aku belum puas karna aku belum mencicipi mu sesilia" kata Mark dengan nada menggodanya
Sesilia langsung balik badan dan menatap tajam Mark, bisa bisanya pria itu tidak tau diri. Dia sudah menjual nya dan sekarang dia ingin mencicipi nya.
"Keluar dari sini, aku benci kau Mark, AKU BENCI. AKU BENCI!!!!!!!!!!!!" sesilia mengamuk semua alat kecantikan di meja nya dia lempar ke arah Mark.
Mark hanya bisa melindungi wajah nya dengan tangannya. Dia tak menyangka sesilia akan mengamuk karna sesilia tak pernah berani melawan Mark.
Saat semua alat kecantikan itu habis di lepar, sesilia melihat gelas kaca yang masih ada di meja dan langsung melempar ke arah Mark.
*PRANGGGGGGGG
Tepat sasaran! Gelas itu mengenai kepala Mark.
Mark pun terkejut karna ada cairan kental yang menetes di wajah nya. Lalu dia memegang kepalanya yang terasa linu.
Dia mencabut sisa sisa gelas kaca yang tertancap di kepala nya.
Sesilia yang telah emosi tak peduli melihat Mark yang kesakitan memegangi kepalanya yang bocor.
Sesilia bahkan belum puas dia hendak menghampiri Mark dan akan memukul nya.
namun Madam yang mendengar keributan dari luar langsung masuk dan menahan sesilia agar dia tak memukul Mark.
"Anton! Bawa Mark ke rumah sakit sekarang!" Perintah madam kepada anak buah nya.
Madam masih mencoba menenangkan sesil, dia terus memeluk sesil. Walaupun madam terlihat tak berperasaan tapi sebenarnya dia wanita yang lembut.
"Sesil tenang lah" Madam menenang kan dan mendudukan sesil di kursi.
"Jessi! Bersihkan pecahan kaca dan alat alat kecantikan yang berserakan itu!" perintah madam ke wanita seksi.
baru bener..dan masun akal