NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Dosa

Takdir Di Balik Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ziel, seorang CEO muda yang tegas dan dingin, memutuskan pertunangannya setelah menemukan bukti perselingkuhan Nika. Namun, Nika menolak menerima kenyataan dan dengan cara licik, ia menjerat Ziel dalam perangkapnya. Ziel berhasil melarikan diri, tetapi dalam perjalanan, efek obat yang diberikan Nika mulai bekerja, membuatnya kehilangan fokus dan menabrak pohon.

Di tengah malam yang kelam, Mandara, seorang gadis sederhana, menemukan Ziel dalam kondisi setengah sadar. Namun, momen yang seharusnya menjadi pertolongan berubah menjadi tragedi yang mengubah hidup Dara selamanya. Beberapa bulan kemudian, mereka bertemu kembali di kota, tetapi Ziel tidak mengenalinya.

Terikat oleh rahasia masa lalu, Dara yang kini mengandung anak Ziel terjebak dalam dilema. Haruskah ia menuntut tanggung jawab, atau tetap menyembunyikan kebenaran dari pria yang tak lagi mengingatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Merasa Tergoda

Ziel diam-diam memerhatikan. Dara makan begitu lahap, seolah ayam geprek itu adalah makanan terlezat di dunia. "Aneh," pikir Ziel, tapi entah kenapa... melihat Dara makan, ia jadi sedikit berselera. Ziel mengambil sepotong ayam dengan sendok, tapi... rasanya terasa kurang nikmat.

Dengan ragu-ragu, Ziel akhirnya meletakkan sendoknya dan mencoba makan dengan tangan. Dara yang sedang sibuk dengan makanannya langsung menatap Ziel dengan mata membelalak. “Pak Bos... makan pakai tangan? Wah, keren! Baru kali ini lihat bos besar nggak jaim!” serunya sambil terkikik.

Ziel melirik Dara dengan dingin, tapi tidak membalas. Namun, baru beberapa suap, Ziel tiba-tiba terbatuk kecil.

“Pedas,” gumamnya sambil menyeka keringat di dahi.

Dara tertawa sampai bahunya berguncang. “Padahal saya pesanin yang nggak terlalu pedas, lho, Pak Bos. Tuh, ayam geprek saya jauh lebih pedas!” katanya sambil menunjuk piringnya sendiri yang cabainya terlihat menyala. “Pak Bos makan aja sama sayur rebus, pedasnya bakal berkurang.”

Ziel mengerutkan alis. “Sayur rebus?” tanyanya ragu. “Apa enak?”

“Tambah enak, Bos Apalagi kalau pakai lalapan, kol, timun, sama kemangi. Cobain deh, nggak bakal nyesel!” ujar Dara dengan penuh keyakinan.

Setelah ragu beberapa saat, Ziel akhirnya mencoba. Dia mengambil ayam geprek, menambahkan sayur rebus, dan menggigitnya bersama lalapan. Ziel terdiam sesaat.

“Memang lebih enak,” katanya akhirnya. Dara langsung mengacungkan jempol dengan ekspresi bangga.

Sementara Ziel makan dengan perlahan, Dara sudah hampir menyelesaikan makanannya. Ziel melirik piring Dara yang kini kosong. Dessert, jus, kue, semuanya hampir tandas. Ziel menatapnya dengan tatapan tak percaya.

“Kamu makan sebanyak ini?” tanyanya.

Dara hanya mengangkat bahu dengan santai. “Tenang aja, Bos. Perut saya muat banyak kok, kayak kantong Doraemon!” katanya sambil tertawa.

Ziel menggelengkan kepala pelan. Meski aneh, dia merasa bersyukur. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ada makanan yang benar-benar masuk ke perutnya tanpa rasa mual. Dan semua itu, ternyata, berkat Dara.

Setelah makan siang yang cukup mengesankan, Dara dengan cekatan membereskan meja hingga bersih seperti semula. Ia membawa semua sisa makanan untuk dibuang.

"Buang di tempat sampah ruangan ini saja," kata Ziel tanpa mengangkat kepala dari dokumen yang sedang ia baca.

Namun, Dara tersenyum kecil sambil menggeleng. "Saya nggak cuma mau buang sampah, Pak Bos. Sekalian jalan sebentar buat melancarkan pencernaan. Soalnya kalau cuma duduk terus, bisa-bisa kerjaan saya nggak maksimal."

Ziel terdiam sejenak, lalu akhirnya mengangguk. "Baiklah."

Beberapa menit kemudian, Dara kembali tepat saat jam istirahat makan siang selesai. Ia tak banyak bicara dan langsung kembali ke meja kerjanya, serius mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk. Ziel, yang awalnya hanya fokus pada pekerjaannya sendiri, tanpa sadar menoleh ke arah Dara. Melihat wanita muda itu yang penuh konsentrasi bekerja, Ziel merasa ada hal menarik yang berbeda darinya. Entah kenapa, senyum tipis terbit di wajahnya.

Namun, satu jam kemudian, suara "krauk... krauk..." dari meja Dara mengalihkan perhatiannya. Ziel mengangkat kepalanya, bingung. "Apa yang sedang ia lakukan?" pikirannya.

Ziel menoleh dan matanya terbelalak sedikit. Di meja Dara ada sebuah kotak berisi potongan buah, warna-warni cerah dengan potongan mangga mengkal yang tampak sangat segar di antara potongan lainnya. Dara sedang mengunyah satu potong buah, tapi tangannya tetap sibuk mengetik dan matanya terpaku pada layar komputer.

Ziel memiringkan kepala, bergumam dalam hati, "Apa dia nggak kekenyangan? Baru makan siang tadi, kok sekarang ngemil buah lagi?"

Namun, semakin lama Ziel memerhatikan, semakin ia merasa tergoda. Potongan mangga mengkal itu terlihat sangat menggugah selera, sampai-sampai Ziel merasa air liurnya hampir menetes.

Akhirnya, setelah beberapa saat mencoba mengabaikan dorongan itu, Ziel membuka suara. "Dara."

Dara menoleh dengan cepat, masih mengunyah potongan buah. "Iya, Pak Bos?"

Ziel berdeham ringan, mencoba terlihat santai. "Buah itu... terlihat segar. Apa kamu punya lebih?"

Dara tersenyum lebar. "Oh, mau mangga, Pak Bos?" Tanpa menunggu jawaban, ia langsung mengambil satu potong mangga yang terlihat paling mengkal, lalu berdiri dari kursinya dan menghampiri Ziel. "Ini, cobain. Dijamin enak!"

Ziel ragu sejenak, lalu mengambil potongan mangga itu. Saat ia menggigitnya, rasa asam-manis yang segar langsung menyeruak di lidahnya. Untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu, Ziel merasa sangat puas dengan makanan yang ia nikmati.

"Enak, 'kan?" Dara berkata sambil tersenyum bangga. "Kalau mau lagi, bilang aja. Saya bawa banyak tadi."

Ziel hanya mengangguk pelan, tapi dalam hati ia berpikir, "Kenapa semua yang dia lakukan selalu berhasil membuatku ingin makan lebih banyak?"

***

Malam itu, Ziel duduk bersama kedua orang tuanya, Elin dan Zion, di meja makan besar yang dipenuhi aneka makanan lezat. Elin dan Zion memperhatikan putra mereka dengan saksama. Meski masih tampak agak lesu, Ziel terlihat tidak sepucat biasanya. Hal itu membuat hati mereka sedikit lega.

"Ziel, makan yang banyak. Kamu harus jaga kesehatan," kata Elin lembut, menyodorkan piring berisi sayuran rebus.

Ziel mengangguk singkat. "Iya, Ma."

Ia berusaha menikmati makanan yang tersaji di depannya. Namun, seperti sebelumnya, aroma makanan itu perlahan mulai membuat perutnya mual. Ziel menggigit sedikit daging di piringnya, berusaha mengunyahnya dengan tenang, tetapi sensasi mual itu semakin kuat. Ia mencoba mengabaikannya, memaksakan diri untuk makan karena tak ingin mendengar teguran dari ayahnya, Zion, yang terkenal keras soal disiplin.

Namun, di balik usahanya, pikirannya melayang. Ia bertanya-tanya, "Kenapa saat makan bersama Dara tadi siang, aku tidak merasa seperti ini? Makanannya bahkan lebih sederhana. Kenapa malah terasa lebih nikmat?"

Selesai makan, Ziel segera meminta izin untuk kembali ke kamarnya. "Ma, Pa, aku sudah kenyang. Mau istirahat dulu," katanya sambil berdiri.

Zion memandang putranya tajam. "Kamu yakin sudah cukup makan, Ziel?"

"Iya, Pa. Sudah cukup." Ziel mencoba tersenyum tipis sebelum pergi meninggalkan ruang makan.

Setibanya di kamarnya, Ziel langsung menuju kamar mandi. Ia sudah tidak bisa lagi menahan gejolak di perutnya. Semua makanan yang baru saja ia makan tadi keluar lagi. Ziel terengah-engah sambil memegangi wastafel, merasa frustrasi.

"Kenapa ini selalu terjadi?" gumamnya pada diri sendiri, menatap wajah pucatnya di cermin. "Tadi siang aku makan banyak, bahkan ayam geprek pedas, tapi tidak apa-apa. Sekarang, makan masakan Mama yang biasanya selalu aku sukai malah begini."

Ia mengusap wajahnya dengan air dingin, mencoba menenangkan diri. Namun, pikirannya semakin dipenuhi kebingungan.

"Apa sebenarnya yang membuatku merasa normal saat bersama Dara? Apa ini kebetulan? Atau..." Ziel menggantungkan pertanyaannya sendiri, merasa frustasi dan tak habis pikir. Ia berjalan kembali ke tempat tidur, berbaring sambil memandang langit-langit kamar. Dalam hati, ia mencoba mencari jawaban, namun semua masih terasa samar dan membingungkan.

Sambil menghela napas panjang, Ziel berbisik, "Kenapa Dara... membuat semuanya terasa lebih baik?"

***

Pagi itu, Ziel melangkah masuk ke ruang kerjanya dengan langkah tenang. Namun, begitu pintu terbuka, ia terhenti sejenak. Di dalam ruangan, Dara sudah duduk di kursinya, sibuk membaca dokumen di meja kerjanya. Tapi yang paling menarik perhatian Ziel adalah kotak makanan di atas meja Dara yang tampak penuh dengan roti isian, bakpao, dan beberapa macam kue tradisional.

Dara, tanpa menoleh, menyadari kehadiran Ziel. Dengan santai, ia menyapa sambil mengunyah sesuatu di mulutnya, "Pagi, Pak Bos."

Ziel menaikkan alis, sedikit bingung dengan pemandangan itu. "Pagi," balasnya singkat, namun matanya tetap tertuju pada kotak makanan tersebut.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Dwi Winarni Wina
pak boss dara itu lagi bingung gmn klo ketahuan hamidun pasti akan dipecat gmn mau kasih makan adiknya dan calon debay tidak bekerja nanti...

Semangat2 dara jgn punya pikiran mau menggugurkan kandunganmu itu
bayi itu tidak berdosa....

Seandainya suatu terbongkar dara hamidun sebaiknya jujur aja sm pak boss korban memperkosaan dara....

kasian jg jd dara hamil tidak tahu siapa pelakunya dan mau minta tanggungjawan sm siapa jg....

blm nanti omongan tmn2 Kantornya pd juling pasti dara hamil diluar nikah...

lanjut thor.....
Dwi Winarni Wina
Minta tanggungjawab sm pak bos aja itu yg sangat dingin dan datar itu....
Sabar dara anak itu titipan jaga dan rawat dia dan sayangi hrs menerima dgn ikhlas....

Pak bos seandainya tahu daralah perempuan yg dinodainya so pasti akan bertanggungjawab menikahinya...

Debay pgn dekat2 sm papanya dan papanya mengalami sindrom coudave....
phity
dara lgi bingung ziel...
Dwi Winarni Wina
Dara tidak fokus kerja ketakutan dirinya hamidun...
Dara testpack dulu membuktikan lg hamil gak....
Sabar ya dara hasil garis dua hrs terima dgn ikhlas dan pasti dara bingung mau minta tanggungjawab sm siapa pria yg menghamilinya wajahnya samar2 dan tidak jelas....
Heri Wibowo
beban Mandara ya gara-gara kamu Ziel.
Mrs.Riozelino Fernandez
noh orang nya serumah sama kamu Dara...tinggal jalan berapa langkah sampe deh...
Septya Tya
bingung jg ya jd dara mau curhat sama siapa mau cerita ke pak bos malah nnti di kira wanita gk bener apa lg di status data diri blm menikah tp kok hamil apa lg sblm tinggl bersama udh hamil,,, gmna gk frustasi lm2 si dara tp hny 1 yg bs nolong dara bukti anting yg ada di pak bos.
Anitha Ramto
Dara cerita yang sebenarnya sama Ziel...berani ga?kali Zie kasih solusi untuk nikahin kamu wkwkwkwkwk🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
kk Othor Nana,cover nya ganti ya??
sama dengan cover novel sebelah??
sama2 update juga,kirain novelnya error gak tau nya liat judul beda...
maaf ya kk Thor🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: iya kk sama persis,
ikatan diatas kertas,karya kk othor Fajar Riyanti...kk Nana bisa cek...
🌠Naπa Kiarra🍁: Eh, sama kayak cover novel sebelah? Aku gtw, Kak.
Soalnya i yang ganti NT. Coba aku tanya dulu deh besok sama adminnya.
Btw kalau boleh tahu, novel yang judulnya apa yang sama covernya kayak ini, Kak? Bia aku nanti bilang sama adminnua.
total 2 replies
Hanima
👍👍
Sugiharti Rusli
lebih baik kamu coba cek sekarang kehamilan kamu sudah berapa Minggu ke dokter Dara,,,
abimasta
dara jujur aja sama ziel.siapa tau ziel.jadi ingat kejadian malam itu
Sri Hendrayani
jujur aja dara
Sry C'cipit Tea
dag... Dig..dug.... gmn ya selanjutnya.... smoga ziel peka n sadar...
Wiwi
makasih kak bs baca lg karya kakak yg sangat bagus ini ... trus berkarya yah Kak... sukses dan sehat....
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Syavira Vira
💪💪👍🏻👍🙏
Hanima
lanjut Kak
Sri Hendrayani
kok jdi lucu dara ini
phity
aduuuu...kasian dara kan klo bgini thor,...fan pasti ini bakal berpengruh pd hari nya gk konsen gk semangat dan gk ceria, dmna mo cari laki2 yg sdh menanam benih itu
kaylla salsabella
semangat ya dara .....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!