Sepasang suami istri yang saling mencintai dengan ekonomi kehidupan yang telah mapan harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa sang wanita tak mampu memberi keturunan! Hal itu membuat Beril Destia kecewa atas dirinya sendiri!
Sementara sang suami Bastian Devald juga pihak keluarganya telah begitu mengidamkan sosok malaikat kecil diantara mereka! apakah Beril akan dengan sengaja membagi belahan hatinya pada wanita lain demi seorang keturunan? atau dia justru mengundurkan diri sebagai seorang istri dan merelakan segala kenangan indah bersama sang lelaki pujaan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Konyol Sang Pria Muda
Dia wanita yang sempurna!! meski ia selalu mencoba untuk menjaga jarak denganku-, tapi rasanya diriku kian tertarik dengan wanita ini! apa aku salah jika menaruh perasaan pada wanita yang telah bersuami??
Andrew Sky melirik sepintas pada wajah cantik Beril yang kini nampak serius memperbaiki gambar dari sebuah desain pakaian.
"Eh-hemmm!! Nona Beril-, apa kau sudah memiliki sarapan??"
"Aku bersyukur karena orang-orang di kediaman ku mampu merawat ku dengan sangat baik! mereka selalu sigap menyiapkan apapun meski dalam situasi mendadak!!" Beril berucap ketus dengan tatapan yang tetap fokus ke arah notebook, ia juga sama sekali tak menyadari bahwa sang rekan kerja terus memperhatikan dirinya.
"Mmmmmm-, aku sungguh minta maaf karena meminta bertemu sepagi ini! aku hanya-, tak sabar untuk bisa bertemu denganmu, Nona! " jemari Andrew tergerak hingga menggaruk pelipis dengan suara terbata.
Pergerakan tangan Beril seketika terhenti, ia mengalihkan perhatian dengan mengangkat kepala! wajahnya nampak datar saat beradu pandang dengan sang model pria.
"Apa maksud Anda berkata demikian?? bukankah telah saya ingatkan bahwa-, saya telah bersuami!!!"
"Apa itu masalah? aku-, hanya menganggap mu sebagai seorang kakak perempuan yang ku sayangi Nona!"
"Perkataan mu itu sungguh tidak lucu, Tuan Andrew!!!"
"Baiklah-, maksud ku! aku ingin segera melihat desain akhir dari kostum yang akan ku kenakan!! yaa-, begitulah maksud ku!!"
Andrew yang berucap gagap akhirnya membuat Beril menghela nafas kasar sebelum akhirnya kembali tertunduk mengutak-atik notebook.
Huuuufftt!!!! hampir saja!! dia pasti akan memutuskan untuk mengundurkan diri jika ia sampai tahu bagaimana perasaan ku padanya!! bagaimana caraku menyembunyikan perasaan ini??
Suasana kembali hening!!
Degup jantung yang tak beraturan dengan keringat dingin akhirnya membuat Andrew memilih beranjak pergi menuju area dapur elegan di dalam apartemen miliknya.
"Apa yang harus ku buat?? Nona Beril?? sepertinya pancake strawberry juga jus apel bisa sedikit mencairkan suasana!! kita coba saja!!"
Andrew merapikan apron pada tubuh, ia membuka lemari pendingin serta meraih kemasan dari adonan pancake.
"Hmmmmm?? seperti ini kah??"
Pria itu terlihat kaku dalam hal memainkan peralatan dapur, namun keinginan hati untuk menyajikan sesuatu untuk sang tamu membuat Andrew tampil bersemangat dalam menuangkan adonan pancake ke dalam teflon.
Praaaaanggg!!!
"Aaaaaggghhh!!!!"
Astaga!! apa yang terjadi???
Suara teriakan dari lisan Andrew seketika membuat Beril terperanjat! wanita itu melangkah terburu menuju sumber suara.
"Aaaaww-wwwh!!!"
"Tuan Andrew??!!"
Wanita itu seketika mematikan kompor listrik sebelum akhirnya menarik lengan Andrew menuju wastafel.
"Kenapa bisa seperti ini??"
"Aku ingin membuat pancake!! untuk mu, Nona!"
"Pancake??!!"
"Aku-, aku pikir teflon pemanggang nya belum terlalu panas jadi-,"
"Kau memeriksa teflon pemanggang dengan telapak tangan mu??? apa kau sudah tidak waras???" netra Beril membulat, suaranya yang cukup melengking justru membuat Andrew menorehkan senyum tipis.
Dia mengkhawatirkan ku, lihatlah caranya yang terburu-buru datang dan mencuci luka pada telapak tangan ini, aku mungkin akan menggila karena mu Nona!
"Dimana letak pasta gigi??"
"A-apa??"
"Toothpaste!!!"
"Aaaaa-, sepertinya ada satu di laci!"
"Jangan bergerak dan tetap lah membiarkan tangan mu di bawah aliran air, aku akan mengambil nya!"
"Nona-, kenapa? kau mencari pasta gigi?" tubuh Andrew mematung dengan tatapan yang mengikuti langkah kaki Beril.
Ada waslap juga disini? tempat tinggalnya memang cukup rapi meski ia adalah seorang pria!
Beril kembali menghampiri Andrew, ia menyeka perlahan luka bakar pada area telapak tangan sang pria hingga tak menyisakan kelembaban karena air sebelum akhirnya mengaplikasikan pasta gigi.
"Mungkin ini akan sedikit mengurangi rasa panas akibat luka bakar yang kau alami! aku mempelajari hal ini dari kakek ku!" Beril tertunduk fokus, suara serta pergerakan nya dalam mengoleskan pasta gigi pada telapak tangan Andrew juga kian halus.
"Benarkah??"
"Setidaknya itulah yang ku ketahui!"
"Tapi Nona-, rasa terbakar pada permukaan kulit telapak tangan ku memang sedikit berkurang sekarang!"
"Benarkah demikian??" Beril terkekeh pelan, ia kembali memutar penutup pasta gigi dan meletakkan nya di samping wastafel.
"Eeehemmmm!!!"
"Mungkin karena effect kandungan mint pada pasta gigi! jadi luka bakar yang semula terasa begitu nyeri bisa teredam dengan sempurna! setelah ini-, jangan lupa untuk menghubungi dokter!"
"Dokter??"
"Tentu!!"
"Tapi sepertinya-, aku lebih membutuhkan dirimu daripada seorang dokter!!"
"Jangan membual!! aku bisa kembali memarahi mu!!"
"Lakukan saja! diriku justru bahagia melihat dirimu yang mulai banyak bicara seperti sekarang!!"
"Baiklah!! terserah kau saja wahai anak muda!! aku harus segera melanjutkan pekerjaan ku sekarang!" Beril memutar tubuh serta hampir melangkah namun lengannya yang tiba-tiba di tarik oleh Andrew membuat wanita itu kembali terdiam.
"Nona-,"
"Hmmmmm??"
"Terima kasih!"
Beril mengangguk serta menepuk pelan pundak Andrew yang menatap nya dengan penuh arti.
Pria ini! ternyata sikapnya cukup berbeda! pemberitaan perihal perangai buruknya di media, rasanya tidak sepenuhnya benar!