Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 4.
Lucas keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan kembali tubuhnya.
Dia melihat kamar kosong, gadis tadi yang membuat tubuhnya bereaksi berlebihan tidak terlihat lagi.
Lucas melihat di atas nakas tidak menemukan lagi cek yang tadi dia berikan pada gadis itu.
"Cih! semua sama saja, dasar perempuan sok merasa tertindas dan tersakiti, ujung-ujungnya tetap saja senang kalau di beri uang!" gumam Lucas mencibir sinis.
Pria itu naik ketempat tidur, malam ini tubuhnya terasa segar karena sudah menuntaskan hasratnya.
Tiba-tiba dia tidak jadi menaikkan tubuhnya ke atas tempat tidur, matanya nanar menatap darah di atas sprei.
Darah itu terlihat banyak membasahi sprei.
"Itu pasti sakit sekali!" gumamnya tanpa sadar, dan membayangkan wajah menahan sakit gadis itu tadi.
"Sial!" umpat Lucas merasa kesal, dia tersadar dengan gumaman nya sendiri mengingat wajah menangis tidak berdaya gadis di bawahnya tadi.
Lucas mengangkat interkom di atas nakas, lalu menghubungi bagian pembersihan kamar hotel.
Setelah menutup kembali interkom, Lucas menarik sprei yang terkena darah tersebut.
Kemudian melipat sprei itu dengan rapi, lalu meletakkannya di dekat pakaiannya.
Lucas bergegas ke kamar mandi, menarik bath robe dari lemari handuk, lalu mengenakannya.
Tidak berapa lama petugas bersih-bersih datang ke kamar Lucas.
"Ganti sprei yang baru!" sahut Lucas pada petugas tersebut.
"Baik Tuan!" jawab petugas itu, lalu mengambil sprei baru dari troli yang dia bawa.
"Berikan padaku tas plastik besar!" sahut Lucas begitu petugas itu selesai menggantikan sprei yang baru.
Petugas itu mengambil tas plastik yang diinginkan Lucas dari troli yang dia bawa.
Setelah itu, petugas itu pun keluar dari kamar Lucas.
Lucas memasukkan sprei yang terkena darah pembukaan selaput Julia ke dalam tas plastik tersebut.
Setelah itu Lucas mematikan lampu kamar, lalu menyalakan lampu tidur di atas nakas.
Menanggalkan bath robe yang di kenakannya, dan melemparkannya sembarangan ke sofa kamar.
Lucas tidak menyangka, baru saja pulang dari luar negeri karena urusan bisnis yang dia kelola, sudah di sodorkan oleh rekan bisnisnya seorang gadis untuk menyenangkan hatinya.
Sebenarnya dia paling tidak suka kalau di sodorkan seorang wanita untuk menyenangkan hatinya, karena dia sangat membenci seorang wanita yang belum di kenalnya berdekatan dengan dirinya.
Tapi, tadi dia tidak tahu entah kenapa, begitu terhipnotis dengan sosok gadis yang terlihat ketakutan menempel dengan rapat di pintu kamarnya.
Memakai lingerie memperlihatkan tubuhnya yang indah, membuat Lucas lepas kendali.
Dia sudah biasa melihat wanita cantik, tapi gadis itu terlihat begitu menggoda.
Sehingga dia tidak tahan untuk menyentuh gadis itu, merengkuh gadis itu, dan merasakan tubuh gadis itu sampai dia merasa puas.
Kalau bukan karena masalah di rumah menunggunya, dan membuat kepalanya sakit.
Dia tidak akan menginap di kamar hotel.
Karena menghindari omelan Ibu dan Ayahnya yang mendesak dia untuk segera menikah.
Pulang dari luar negeri membawa tubuh yang capek, lebih baik jangan pulang ke Mansion.
Solusi terbaik menginap di hotel.
Lucas tidak lama kemudian tertidur dengan pulas, tubuhnya terasa rileks, membuat dia cepat pulas.
Sementara itu di sebuah Apartemen kalangan sederhana, Julia menumpang di rumah temannya.
Gadis malang itu sangat menyedihkan, duduk dalam diam menikmati makan malam yang sudah terlewat.
"Pelan-pelan saja makannya, kamu menginap saja di sini beberapa hari, aku tidak masalah!" ucap temannya, sembari mengelus punggung Julia untuk menenangkan perasaan gadis itu, yang sangat hancur memikirkan dirinya yang sudah tidak berharga lagi.
"Terimakasih Tina" ucap Julia lemah.
Wajahnya terlihat sembab, karena dari tadi menangis terus.
Julia menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada temannya tersebut, yang langsung di tanggapi Tina dengan sumpah serapah menghujat keluarga Tante Julia.
Tina merasa kasihan dengan kehidupan temannya itu, dan dengan tangan terbuka menerima Julia tinggal di Apartemen nya yang kecil.
Bersambung.......
lucu psangan ini kebalikan dri lucas dan julia 😆
kasian julia dan lucas blom smpet bulan madu,tpi dpet hadiah anak ke 2
adelia polos bngt dan baik,mak lisbeth heboh bngt dpet cucu baru,
beruntung kehamilan kedua adelia lbih istimewa,karna ada lucas yg memperhatika dan kluarga lucas,terutama mak lisbeth pasti paling heboh wkwk
lucas berubah juga karna julia, daniel cowok peka dari awal,bagus bgtu daniel jngan gugup
bukannya julia mau bertemu kakeknya?