NovelToon NovelToon
Si Cupu Milik CEO Tampan

Si Cupu Milik CEO Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:136.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Maple_Latte

“Baik, kalau begitu kamu bisa bersiap untuk menyambut kematian mama! Mama lebih baik mati!” Ujar Yuni mencari sesuatu yang tajam untuk mengiris urat nadinya.

Alika tidak percaya dengan apa yang di lakukan Yuni, sebegitu inginnya Yuni agar Alika mengantikkan kakaknya sehingga Yuni menjadikan nyawanya sebagai ancaman agar Alika setuju.

Tanpa sadar air bening dari mata indah itu jatuh menetes bersama luka yang di deritanya akibat Yuni, ibu kandung yang pilih kasih.

Pria itu kini berdiri tepat di depannya.

“Kamu siapa?” Tanya Alika. Dia menebak, jika pria itu bukanlah suaminya karena pria itu terlihat sangat normal, tidak cacat sedikitpun.

Mendengar pertanyaan Alika membuat pria itu mengernyitkan alisnya.

“Kamu tidak tahu siapa aku?” Tanya pria itu menatap Alika dengan sorot mata yang tajam. Dan langsung di jawab Alika dengan gelengan kepala.

Bagaimana mungkin dia mengenal pria itu jika ini adalah pertama-kalinya melihatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EP: 3

Alika bangun dengan mata yang sedikit bengkak, tidurnya tidak terlalu nyenyak karena merasa waswas sepanjang malam, takut jika Brian datang dan menerobos masuk ke dalam kamarnya. Paginya

Dan, hal lain yang juga membuat Alika gelisah adalah menunggu Daniel yang tidak kunjung menemuinya semalam.

Setalah mandi dan menggosok gigi, Alika turun ke lantai bawa untuk mencari sesuatu yang bisa dia jadikan sarapan pagi itu, sedari bangun tadi perutnya yang kosong terus berbunyi meminta untuk di isi. Karena memang seharian kemarin dia tidak makan apa pun.

Saat turun ke lantai bawah. Alika tidak melihat siapa pun di rumah itu. Para pria yang kemarin datang menjemputnya pun sudah tak terlihat lagi.

Alika lalu berjalan ke dapur berharap jika ada makanan atau setidaknya ada bahan yang bisa dia masak.

“Selamat pagi kakak ipar.” Sapa Brian yang terjadi sudah ada di dapur menyibukkan diri membuat sarapan.

“Duduklah, sebentar lagi telurnya akan matang.” Kata Brian.

Alika tidak menolak dan langsung menarik kursi untuk duduk, dia hanya bisa menurut karena memang dia merasa sangat lapar, bahkan perutnya sudah terasa begitu sakit menahan lapar.

“Selamat pagi nyonya muda, tuan muda.” Sapa seseorang yang membuat Alika menoleh ke belakang.

“Pagi Zicko, kamu mau ikut sarapan?” Tanya Brian yang masih sibuk dengan spatula di tangannya.

“Boleh tuan.” Sahut Zicko lalu menarik kursi di yang sedikit jauh dari Alika.

“Silakan kakak ipar.” Kata  Brian meletakkan piring berisi Sandwich telur di piring Alika.

Zicko yang mendengar Brian memanggil Alika dengan panggilan kakak ipar hanya bisa memasang wajah heran.

Berpikir. Apakah kedua orang itu sedang memainkan peran adik ipar dan kakak ipar? Sedetik kemudian dia menggeleng-gelengkan  kepalanya tak mau pusing, sebaiknya dia makan dengan diam daripada harus bertanya.

“Apakah Daniel tidak ada di rumah ini?” Tanya Alika yang memang penasaran untuk mengetahui keberadaan suaminya yang tidak pernah dia lihat wajahnya itu.

“Tuan Daniel, dia sedang berada di luar kota.” Jawab Zicko setelah tadi sempat melirik ke arah Brian belum menjawab pertanyaan Alika.

“Di luar kota?” Alika mengerutkan alisnya.

“Akhir-akhir ini tuan Daniel merasa tidak sehat jadi dia keluar kota untuk berobat.” Bohong Zicko dengan lancar.

“Lalu, kapan dia akan pulang?” Tanya Alika lagi ingin tahu.

Zicko kembali melirik Brian, meminta bantuan, karena dia sudah tidak tahu harus menjawab apa lagi, karena sejujurnya, dia bukan tipe orang yang pintar berbohong.

“Sepertinya dia tidak akan kembali dalam waktu terdekat ini. Sebaiknya kamu tidak perlu terlalu menunggunya, dan alangkah baiknya kamu memikirkan apa yang aku tawarkan semalam, itu lebih baik daripada menunggu sesuatu yang tidak pasti.” Ujar Brian mengedipkan sebelah matanya pada Alika membuat Alika tersedak ludah sendiri.

Brengsek! Umpat Alika dalam hati karena kesal lagi-lagi Brian mengungkit hal menjijikkan. Tapi, dia hanya mampu menyimpan kekesalannya di dalam hati, karena dia sudah tidak punya tenaga untuk berdebat dengan Brian pagi ini.

Karena malas meladeni Brian, Alika hanya diam menghabiskan sarapannya.

“Maaf boleh aku bertanya namamu?” Alika menghentikan Zicko yang akan keluar setelah selesai sarapan.

“Nama saya Zicko nyonya.”

“Zicko, boleh aku meminta tolong? Aku ingin kembali ke rumah untuk mengambil beberapa barang, apakah kamu bisa mengantarku?” Tanya Alika.

“Aku saja yang mengantarmu kakak ipar. Zicko, dia harus mengurus beberapa barang untuk Daniel, jadi dia sangat sibuk dan tidak buda mengantarmu.” Kata Brian menawar diri untuk mengantar Alika.

“Tidak perlu!” Tolak Alika enggan.

“Nyonya sebaiknya memang tuan muda yang mengantar, karena seperti yang di katakan tuan, saya harus menyiapkan beberapa barang untuk di kirim ke tempat tuan Daniel.” Kata Zicko membenarkan ucapan Brian.

“Bagaimana kakak ipar?” Brian meletakkan tangannya di bahu Alika. seketika itu juga langsung di hempas Alika.

“Baiklah. Kamu yang mengantarku.” Setuju Alika Akhirnya setelah berpikir sejenak. Dia tidak mungkin kembali ke rumah ibunya dengan naik kendaraan umum, dia tidak punya uang untuk membayar.

Dan, jika dia tidak ke rumah mengambil baju-bajunya, tidak mungkin dia hanya memakai satu baju selama tinggal di rumah itu.

Akhirnya dengan berat hati. Mau tidak mau, Brian akhirnya yang mengantar Alika pulang ke rumah Yuni untuk mengambil barang keperluannya.

Di dalam mobil Alika hanya diam membatu, dengan pandangan lurus ke depan.

“Lehermu tidak sakit seperti itu?” Tanya Brian yang sengaja ingin menggoda Alika.

“Awas loh, lehermu bisa keram nanti.” Tambah Brian yang sangat tertarik memancing emosi Alika.

“Bukan urusanmu!” Kata Alika melirik kesal Brian lalu kembali pada posisi Semula menatap ke depan tanpa berkedip.

Sebenarnya, Alika merasa gugup dan takut jika Brian kembali beraksi seperti semalam. Dia tidak ingin tubuhnya ternoda lagi untuk kedua kalinya oleh tangan adik iparnya itu.

Brian menyunggingkan senyum mendengar bicara Alika yang ketus padanya. Memang itulah yang dia inginkan.

Kemarin pun, dia hanya sengaja menggoda Alika, dan reaksi Alika padanya semakin membuat Brian tertarik dan ketagihan melihat wajah kesal Alika padanya.

“Mau ku temani?” Tanya Brian saat keduanya sampai di depan rumah Yuni.

“tidak perlu, aku bisa sendiri.” Sahut Alika mencoba melepaskan seatbeltnya.

Brian yang melihat Alika yang kesulitan melepas seatbeltnya mendekat untuk membantu, sehingga keduanya begitu dekat. Bahkan Alika bisa mendengar deru nafas Brian.

Untuk sesaat Alika menjadi lupa terpesona oleh wajah tampan Brian yang begitu dekat dengan wajahnya. Hati Alika bergejolak hebat, seperti ada kerumunan kupu-kupu yang menggelitik hatinya. Dan, jantungnya, jangan di tanya lagi, jantung Alika berdegup sangat kencang.

Alika mengakui jika wajah Brian sangat tampan, mirip dengan artis Korea idolanya.

Suara pengait seatbelt yang terlepas menyadarkan Alika kembali ke kenyataan, dengan cepat Alika menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh tergoda pada adik iparnya yang kurang ajar itu.

“Kakak ipar kamu kenapa?” Tanya Brian yang sadar Alika menggeleng-gelengkan kepala.

“Tidak, tidak ada apa-apa.” Kata Alika gugup lalu dengan cepat ingin keluar dari mobil.

Sebaiknya dia cepat-cepat pergi dari dekat adik iparnya itu. Bukannya hanya seorang adik sepupu yang kaya saja, apa gunanya wajah tampan.

“Kakak ipar, kamu tidak ingin mencium ku sebagai tanda terima kasih karena sudah mengantarmu?” Brian menahan tubuh Alika lalu mendekatkan pipinya ke wajah Alika.

“Jangan mimpi!” Seru Alika dengan pipi merona karena malu. Brian benar-benar menguji kesabarannya yang setipis tisu di belah dua.

“Kalau kamu tidak ingin pipi bagaimana kalau bibir.” Gencar Brian menggoda Alika dengan memajukan bibirnya.

“Gila!” Ucap Alika kesal lalu berjalan dengan langkah cepat meninggalkan Brian yang merasa senang berhasil membuat Alika marah layaknya anak laki-laki yang mendapatkan mainan baru.

 

1
Yuliana Dewi in
spt daniel g meninggal.tpi di culik& di sekap.makanya kakek nya pergi ke luar negeri utk menolong daniel
Cho Hye Chae Liakaro
ditunggu yaaa untuk update selanjutnya author kalau boleh sampai 2 bab tiap up/Smile/
Dewi Suntana
apa jagan2 kecelakaan in di segaja . biar danile datang dgan wajah rupawan nya .. dan ibu in siapa
Jamil Wisma
sama
Jamil Wisma
tul.....
Atika Fitri G
Thor aku jdi bingung
Cho Hye Chae Liakaro
menarik sekali cerita nya jadi penasaran dengan kelanjutan ceritanya
Cho Hye Chae Liakaro
ada apa gret-gretan banget
Yuliana Dewi in
pasti bukan.ada apa dng daniel.rencana apa yg akan terjadi?
Arnelis
cerita nya menggantung
Marlyn Koloay
jgn terlalu lama thor kasian alika di bohongi
trus tidak helen yg terkejut akan fakta ttg daniel
Cho Hye Chae Liakaro
menarik banget ini cerita nya
Yuliana Dewi in
bagua alika jgn beli barang & makan mahal buat helen.keenakan nanti
Yuliana Dewi in
numpanh aja berlaga
Yuliana Dewi in
usir aja mama & helen
Nabila
alika bodoh suruh dulu jadi gelandangan
Madury Aly
terlalu bertele-tele, masa sandiwara sebagai adik ipar sampai begitu panjangnya, ampun 🤭 akhire malas membaca karena terlalu bertele-tele
Yuliana Dewi in
mertua g tau diri.dah miskin berlaga kaya
Madury Aly: Thor saat Alika cari pekerjaan kan sudah di kasih Daniel black card, masa' masih meragukan untuk pembiayaan RS thor
total 1 replies
Jeng Ining
hemmmm.... udh tau ular knp dibawa ke rmh to Daaaaan, beliin aja rumah kecil, mdh²an sih kamu udh siap² utk kemungkinan² hal buruk yg akan terjadi sih
Humaid Azzahir
semangat updet nya ya thor, selalu tak tunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!