Alea terkejut melihat pengkhianatan Elang dan Amanda yang merupakan suami dan adik tirinya. Ketika dia ingin memberi pelajaran pada keduanya, datang Noah yang merupakan kekasih Amanda. Pria itu justru menawarkan hal yang tak terduga.
"Menikahlah denganku, Alea. Kita bisa membalas perbuatan mereka berdua," ucap Noah tersenyum dengan penuh arti.
Alea terpaku dengan ucapan Noah. Wanita itu dilema karena dihadapkan pada ajakan Noah dan pengkhianat suaminya. Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Elang menunggu dengan amarahnya, dia ingin melampiaskannya pada orang lain. Bibi yang selalu berada di apartemen pasti telah dipengaruhi oleh Amanda. Dia pasti diminta untuk tutup mulut dan merahasiakan kelakuan Amanda.
"Katakan, Bi. Saya tidak akan memecat Bibi bila berkata jujur," ujar Elang menunggu penjelasan asisten rumah tangganya.
"Maaf, Tuan. Nyonya Amanda memang kerap kali pergi ketika Tuan bekerja, tetapi saya tidak tahu Nyonya pergi ke mana," balas Bi Inem.
Elang terdiam ketika Bi Inem mengatakan kejujuran tentang kelakuan Amanda. Dia akan menyelidiki sendiri hal yang dilakukan oleh istrinya.
"Lihat saja, Amanda. Aku akan mengetahui kelakuanmu di belakangku.
Sementara itu, Amanda memutar otak untuk memikirkan kesejahteraannya sendiri. Dia ingin kembali di kehidupan lamanya. Perempuan itu lelah bersusah payah kembali menjalani hidup dari nol dengan Elang.
Pun dengan Kevin, pria itu tidak ingin bertanggung jawab padanya. Ketika ditanya keseriusannya, pria tampan itu selalu berkelit. Amanda merenungi semua perbuatannya. Haruskah dia kembali merebut suami dari kakak tirinya?
"Apa yang kamu pikirkan Amanda?" tanya Kevin melihat kekasih gelapnya itu melamun.
"Aku hanya lelah dengan semua ini. Berselingkuh denganmu tidak membuatku puas, entah apa yang aku cari ketika melakukan ini," jawab Amanda.
Kevin menatap Amanda dengan pandangan penuh arti. Dia memahami bila Amanda tidak mungkin tahan dengan Elang yang bangkrut. Kevin pun tidak pernah tertarik dengan kehidupan rumah tangga.
"Sudahlah, Manda. Memangnya apa lagi yang kamu inginkan?"
Amanda menggelengkan kepala tidak memahami keinginannya sendiri. Dia sudah berhasil merebut suami dari Alea, mendapatkan semua keinginannya ternyata tidak memuaskan hasrat Amanda.
Bastian memang membiarkan begitu saja dia menikah dengan Elang. Akan tetapi, sang ayah sama sekali tidak peduli dengan kehidupan Amanda setelah menikah. Pria itu menepati janji dengan tidak memberikan Amanda hak sebagai ahli waris Perusahaan Anggara.
"Aku harus pulang, pasti Elang sudah menungguku," ujar Amanda sambil memakai bajunya.
Wanita itu pergi menuju rumah dengan perasaan kosong. Kehamilannya membuat gerak dirinya terbatas. Tidak mungkin ada pria kaya yang meliriknya saat ini.
Sesampainya di apartemen, dia melihat Elang yang melipat tangan di dadanya. "Dari mana saja kamu? Hingga pulang larut malam seperti ini," ujar Elang.
"Memangnya apa pedulimu, Elang. Kamu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupku. Jadi, tidak perlu mengaturku."
Balasan Amanda membuat Elang sakit hati, walau pun dia harus bekerja keras. Dia tetap memenuhi kebutuhan Amanda. Meskipun telah kehilangan perusahaan dan harus memulai lagi dari bawah dia tetap bertanggung jawab pada Amanda.
"Aku masih menjadi suamimu, Amanda," ujar Elang mencengkram lengan sang istri.
"Kau menganggap dirimu suami? Yang tidak pernah bisa memuaskan diriku? Bahkan, kamu hanya memberikanku nafkah sepuluh juta Elang. Bayangkan, bisa apa aku dengan uang sekecil itu," balas Amanda.
Elang yang emosi dengan ucapan istrinya itu, menampar Amanda.
Plak!
Amanda menatap tajam Elang dengan semua perlakuan sang suami. Dia tidak menyangka kalau Elang dapat melakukan hal sekasar ini padanya. Padahal, suaminya itu masih menumpang di apartemennya.
"Pergi kamu dari apartemenku. Berani sekali kamu menamparku," ujar Amanda menepis tangan Elang.
"Maaf, maafkan aku, Sayang. Aku hanya emosi ketika menamparmu. Aku..."
Tangis terdengar dari wanita hamil itu, dia tidak dapat mengendalikan emosinya juga hingga ingin mengusir Elang.
"Apa? Yang kamu inginkan, Elang?"
"Tidak, tidak ada. Maafkan aku, Manda. Aku khilaf dan khawatir kamu akan meninggalkanku ketika aku berada di titik terendah dalam hidupku. Kamu tahu, saat ini aku mengalami hal yang sangat sulit," ujar Elang memeluk Amanda.
Amanda tersenyum pada lemah, dia pun merasa bersalah pada sang suami karena telah menduakan Elang. Anak dalam kandungannya sendiri telah diselamatkan karena Elang menikahinya. Amanda tidak dapat membayangkan bila Elang mengetahui bila Amanda telah berselingkuh.
Wanita itu menangis dalam pelukan Elang. Pria yang menyesali tindakannya pada Amanda itu menatap Amanda dengan penuh keraguan dalam hatinya.
"Aku yakin ada yang kamu sembunyikan dariku, Amanda. Aku akan mencari tahu hal tersebut. Maaf, tapi aku tidak akan bisa menerima bila kamu mengkhianatiku," gumam Elang sambil menyelimuti Amanda.
Pria itu mengelus perut Amanda dengan lembut. Keinginannya untuk memiliki anak dikabulkan oleh Amanda. Elang pun tidak bisa menampik kalau Dona akhirnya menyerah dan merestui pernikahannya karena anak dalam kandungan Amanda.
"Semoga kamu tumbuh dengan baik, Nak. Walaupun kamu hadir dari kesalahan kami sebagai orang tua, tetapi kamu adalah pelita dalam hidupku," ucap Elang mengusap lembut perut Amanda yang mulai membuncit.
Entah bagaimana jadinya bila dia mengetahui kalau anak yang ada dalam kandungan Amanda bukanlah anaknya.
***
Hai, Kakak Pembaca. Aku memiliki beberapa pilihan untuk Amanda dan Elang. Tapi aku ingin kalian memberikan pendapat. Haruskah mereka tetap bersatu atau berpisah? sedangkan kebersamaan mereka terjadi karena kesalahan.
Bahkan, tadinya aku ingin membuat Amanda meninggal. Akan tetapi, masih berpikir keras apa itu adalah hal terbaik untuk Amanda (spoiler dikit).
Insya Allah aku sudah memiliki nama pemenang give away. Akan aku umumkan besok ya. Kalau sempat aku akan update lagi untuk hari ini. ❤️
Kecuali kalau mereka berulah baru keluargamu bergerak Alea.......
dan sang adik pun g ada ahklak xa daniri hati yg begitu besar mendorong ia menhalal segala cara