Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama Bawang Merahnya Bryan
Flashback on continue.....
"Loh kenapa bukannya bagus? "tanya Bryan.
"Ih aku nggak mau soalnya kak Fito tuh ngeselin banget, dia selalu jahilin aku"
"Pokoknya sikap kak Bryan sama kak Fito nggak boleh berubah, walaupun kakak tau kalau kita berdua bersaudara. Kak harus adil, jangan berat sebelah! "jawab Laras.
"Oh jadi ceritanya kamu sengaja manfaatin aku buat ngerjain Fito gitu? "tanya Bryan balik.
"Ya iyalah kapan lagi aku bisa balas dendam sama kak Fito, sambil liat ekspresinya pusing setengah mati. Itu seru banget tau kak! "jawab Laras.
"Dulu gue memang nggak suka sama Fito karena dia kerja di Bryan's Corp berkat bantuan dari ibu. Tapi gue rasa sikap gue selalu ini memang wajar kok, karena jujur aja sebenernya Fito otaknya lemot banget di bidang desain"
"Hem, yaiyalah dia kuliahnya juga bukan jurusan desain, jadi mana paham! "kata Bryan dalam hati.
"Please kak Bryan jangan bocorin kalau sebenarnya kita udah saling mengenal apalagi punya hubungan! "kata Laras.
"Ada keuntungannya buat aku nggak, semacam simbiosis mutualisme gitu?"
"Kalau nggak ada buat apa? "tanya Bryan.
"Kok kakak jadi hitung-hitungan sama aku?"
"Aku kan pacar kakak harusnya kak Bryan cukup setuju aja, nggak minta keuntungan juga! "jawab Laras dengan memasang wajah cemberut sambil berusaha melepaskan tangan Bryan yang berada di pinggangnya namun gagal.
"Okey, kalau gitu aku nggak mau! "kata Bryan sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Laras dan sesekali menciumnya.
"Ais, kak Bryan ja... jangan cium juga geli tau! "kata Laras yang merasakan tubuh bagaikan disengat lebah karena Bryan terus menerus mencium lehernya.
Ping.... (handphone Bryan berbunyi)
"Rotinya udah sampai di rumah Fito, jadi sekarang temenin kamu bisa temani aku di apartemen okay baby! "kata Bryan.
"A... a... Aku be....mmmmmppppptt "kata Laras yang langsung dipotong oleh Bryan dengan ciuman tepat di bibir manisnya.
Rasanya Bryan tak merasa bosan untuk terus mencium bibir sang kekasih kala bertemu. Apalagi ditambah dengan memasang wajah cemberut seperti itu, sehingga membuat Bryan seperti ingin terus mengurungnya di kamar.
"mmmmppppp kkkkk.....aaaa.....kkkk ud.....ahhhh! "kata Laras sambil berusaha melepaskan bibirnya sebelum digigit oleh sang kekasih.
"Kakak mah, aku susah nafas tau"
"Main cium-cium aja! "kata Laras salah tingkah dan menutupi wajahnya di jaket Bryan.
Bryan pun hanya tersenyum melihat tingkah Laras.
*flashback off*
Kruk... Kruk.... (Bunyi suara perut Laras)
"Kak Bryan, laparrr "kata Laras sambil menusuk-nusuk lesung pipi Bryan.
"Hah, apa baby?"
"Mau apa? "tanya Bryan yang terbangun dari tidurnya karena mendengar rengekan Laras.
"Lapaaarrr!"
"Kak Bryan ada stok apa aja di dapur yang bisa untuk dimasak? "tanya Laras balik.
"Mau masak, nggak memilih untuk pesan makanan aja? "tanya Bryan sambil memainkan rambut panjang Laras.
"Ih pasti kakak selalu makan junk food ya?"
"Ketahuan ayo ngaku! "jawab Laras.
"Sayang jangan marahin aku, aku kan maunya serba cepat dan instan lagipula masak tuh lama dan.... "kata Bryan.
"Dan apa, udah kak Bryan banyak alasan deh!"
"Buruan bangun temenin aku masak, cus kita lihat isi dapurnya kak Bryan! "kata Laras sambil menarik tangan Bryan untuk menemaninya memasak di dapur.
Di dapur Laras dan Bryan berbagi tugas untuk memasak makanan kesukaan keduanya yaitu nasi goreng seafood. Yeah di kulkas Bryan sengaja menyimpan stok bahan seperti ikan, sayur bahkan seafood sekalipun karena memang untuk menyambut kedatangan sang kekasih. Well diam-diam Bryan sudah banyak mengantongi informasi tentang Laras baik melalui sahabat terbaiknya Laras yaitu Angel maupun ia mencari tahu sendiri melalui anak buahnya.
"Baby aku potong bawang aja ya, soalnya aku nggak tau cara cuci seafoodnya?"
"Nanti nggak bersih, bau amis gimana? "tanya Bryan.
"Iya deh, itu kakak ambil berapa siung bawang putih dan bawang merah. Tapi nanti bawang putihnya di pisahin sama bawang merah ya?"
"Jangan sampe bawang putih tindih bawang merah! "kata Laras.
"Loh kenapa emangnya nanti berpengaruh sama rasa ya? "tanya Bryan penasaran.
"Ya kasihan nanti bawang merah marahin bawang putih kak. Bawang merah kan kakak tirinya bawang putih. Kak Bryan pernah nonton cerita bawang putih dan bawang merah nggak sih "jawab Laras.
"Astaga baby aku kira tadi kenapa?"
"Cerita dongeng ternyata, padahal aku udah serius banget loh malah becanda "kata Bryan.
"Kakak tuh terlalu banyak serius hidupnya, kita tuh harus seimbang tau"
"Jangan itu melulu, flat aja. Kelihatannya jadi kayak kita nggak bisa nikmatin hidup "kata Laras.
"Itulah kenapa aku pilih kamu, karena aku nggak mau hidup aku flat aja!"
"Kehadiran kamu memberikan warna di hidup aku "kata Bryan.
"Hem, mulai deh gombalnya! "kata Laras.
Cukup lama Bryan memotong bawang putih dan kini beralih ke bawang merah tetapi tiba-tiba ia merasakan matanya perih dan mengeluarkan air mata.
"Baby, kok mata aku pedih dan berair ya?"
"Aduh rasanya aku nggak kuat potong bawangnya "kata Bryan.
"Hah kok bisa ya nggak kuat cuma potong bawang aja? "Kata Laras dalam hati menggoreng kerupuk sebagai pelengkap nasi goreng .
"Oh my God kak, mata kakak kok merah banget"
"Ini pasti karena mata kakak nggak kuat karena abis potong bawang merah"
"Udah-udah jangan dikucek matanya nanti tambah sakit, kakak mendingan duduk aja biar aku yang masak "kata Laras sambil mematikan kompor dan mengusap sekitar area mata Bryan dengan air dingin.
"Nggak papa baby, udah mendingan kok matanya"
"Ayo kita masak lagi, baby ayo aku lapar! "kata Bryan sambil melanjutkan memotong bawang yang sempat tertunda karena drama mata perih.
"Kalau bukan karena Laras mana mau gue susah payah masak beginian, males banget sumpah. Tapi karena rasanya cinta dan sayang gue lebih besar dari rasa males gue. Makanya gue rela masak. Padahal selama ini gue belum pernah menyentuh dapur, bahkan mungkin kalau kepepet atau terjebak di tengah hutan baru gue masak"
"Hem ini semua demi bisa berduaan sama Laras aja gue bertahan buat potong nih bawang merah"
"Emang bener-bener ya loe bawang merah nggak di dunia dongeng atau pun di dunia nyata nggak ada bedanya, tetap aja loe jahat. Nyusahin gue loe pake bikin mata pedih segala "kata Bryan dalam hati.
"Kak, masukin bawang yang kakak potong tadi ke wajan"
"Pelan-pelan nanti kecipratan minyak"
"Bisa berabe gantengnya bisa ilang, kan nggak balik modal"
"Hanya karena masak nasi goreng terus kegantengan bisa ilang "kata Laras.
"Baby jangan nakutin aku dong, bantuin gimana cara masukinnya "kata Bryan dengan takut.