Alika tak pernah menyangka sebuah tragedi yang merugikannya akan membawa dia bertemu dengan seorang tentara tampan yang menyelamatkannya, cinta pandangan pertama langsung ia sematkan kepada tentara itu.
Tapi bagaimana bisa Alika mengatakan cinta pandangan pertama karena wajahnya saja Alika tidak pernah melihatnya karena wajah tentara tersebut tertutup oleh masker sehingga Alika sendiri tidak tahu tapi sudah mengatakan cinta padangan pertama hanya dengan melihat matanya saja dan belum tentu mereka akan bertemu kembali.
Bagaimanakah perasaan sang tentara apakah dia juga merasakan getaran pertama sama seperti Alika atau hanya berniat menolong karena Alika adalah korban yang harus di tolong??
Follow IG : Lala_syalala13
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11_Calon Mantu
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG DI PART NYA YAAA
🥕🥕🥕
Alika rasanya bercampur aduk sekali, dia senang karena masa pelatihannya sudah selesai, tapi di sisi lain dia merasa berat meninggalkan barak yang selama dua minggu ini sudah menjadi rumah bagi nya.
Dia menatap ke arah kapten Ethan yang juga sedang menatap dirinya, dua mata yang saling beradu menandakan ada sebuah kalimat yang ingin terucap namun sangat susah untuk di utarakan.
Hingga bis yang di tumpangi oleh rekan rekan medis menghilang Ethan tetap melihat penuh makna ke arah jalanan.
"Sudah kapten kalau rindu nanti temui saja di rumah sakit." jawab Markus dengan merangkul pundak kapten nya, memang tidak ada sopan sopan nya prajurit satu ini.
"Aneh." jawab Ethan kemudian pergi dari sana.
"Tuh kapten udah kayak remaja aja gak sih, labil gak ketolong." ejek Markus saat Ethan sudah pergi dari sana.
Hari hari di lalui dengan cepat, sudah satu minggu sejak Alika selesai pelatihan namun seperti nya ada yang tertinggal di barak yaitu hatinya.
"Aduh fokus Alika, gak mungkin juga kapten Ethan bakalan nyariin kamu, inget dia itu kapten." gumam Alika pelan di dalam ruangan nya berencana untuk pulang karena jam praktek nya sudah habis.
"Dokter mau pulang ya?" tanya Lula yang juga mau pulang seperti nya.
"Iya, kamu juga mau pulang? Yuk bareng." ajak Alika.
"Dokter aja deh duluan, aku mau ketemu sama ayang beb aku." jawab Lula dengan senyum-senyum tidak jelas membuat Alika hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah kalau gitu aku pulang dulu ya, bye Lula." pamit Alika kemudian pergi dari sana.
Hari ini Alika tidak bawa mobil karena males saja, apa lagi dengan jalanan yang macet.
"Dokter Alika." panggil seseorang saat Alika baru keluar dari pintu lobi dan akan menuju ke halte bus di depan.
Dia mencari sumber suara hingga menemukan sosok yang begitu dia pikirkan beberapa hari ini.
"Kapten Ethan!" seru Alika terkejut saat melihat Ethan di sana.
"Apa kabar?" tanya Ethan dengan canggung di depan Alika.
"Kapten sakit atau lagi jenguk orang sakit, oh pasti habis jenguk komandan Bagas ya." tebak Alika.
"Enggak, saya mau ketemu sama kamu." jawab Ethan membuat Alika membulatkan matanya.
"Sa... Saya?!" tanya nya terkejut dan Ethan hanya menganggukkan kepala nya.
"Udah mau pulang?" tanya Ethan dan di angguki oleh Alika yang masih syok.
"Mau keluar sebentar?" ajak Ethan dan Alika hanya diam saja.
Ethan pun langsung menggandeng tangan Alika menuju ke mobilnya, Ethan tahu kalau Alika hari ini tidak bawa mobil itu pun karena Markus yang tadi tidak sengaja ketemu sama Alika saat menjenguk komandan Bagas yang habis operasi usus buntu di rumah sakit.
"Mau kemana?" tanya Alika bingung karena dia merasa kalau sekarang Alika sedang berkendara di sebuah kompleks yang cukup megah dengan bangunan megah.
"Mau ke rumah saya." jawab Ethan dengan entengnya, sedangkan Alika dibuat kaget.
"Nga... ngapain ke rumah kapten, kapten sebaiknya saya balik aja deh." ucap Alika dengan rasa takut sekaligus gugup.
Ethan langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan, dia langsung menatap ke arah Alika dengan intens.
"Bisa ubah panggilan dan nada bicara kita," ucap Ethan membuka percakapan.
"Maksud nya?" tanya Alika.
"Jangan panggil saya, tapi aku dan kamu, terus jangan pakai panggilan kapten cukup Ethan saja." jawab Ethan.
"Tapi tidak sopan kapten."
"Saya bukan atasan kamu Alika, saya akan mencoba untuk tidak panggil kamu dokter dan hanya Alika saja, jadi kita impas kan." ujar Ethan dan membuat Alika berpikir benar juga apa yang di katakan oleh Ethan.
Setelah itu Ethan melajukan mobilnya hingga dia sampai di sebuah gerbang besar dan menjulang tinggi, satpam langsung membukakan pintu rumah nya.
"Ayo turun." seru Ethan membuat lamunan Alika buyar.
"Hah! ini di mana aku?" tanya Alika bingung, dia tadi kurang fokus karena sedang sedang melamun tiba-tiba sudah sampai di rumah yang begitu besar sekali.
Ethan keluar dan membukanya pintu untuk Alika, Alika merasa tersanjung sekaligus bergetar hatinya karena sifat Ethan yang menurut nya begitu green flag sekali.
"Ayo, ada yang mau aku kenalin ke kamu." ucap Ethan membuat Alika bingung.
"Assalamualaikum Ethan pulang." seru Ethan.
"Waalaikumsalam anak mama, eh sama siapa ini?" tanya mama Ayu begitu penasaran karena ini pertama kali anak nya membawa seorang wanita ke rumah.
"Kenalin ma, bismillah calon mantu." bisik Ethan begitu pelan hingga yang bisa mendengar hanya mama ayu dan tuhan saja.
Mendengar ucapan sang anak membuat mama Ayu tersenyum sumringah, akhirnya anak laki-laki nya membawa seorang wanita juga ke rumah.
Sedangkan Alika begitu bingung apa yang sedang terjadi, awalnya dia ingin pulang cepat malah berakhir di sebuah rumah mewah yang bahkan rumah nya kalah jauh dari rumah ini.
"Halo sayang, siapa namanya?" tanya mama Ayu yang begitu senang sekali melihat gadis di depan nya itu, yang begitu cantik dan seperti nya berpendidikan.
"Perkenalkan saya Alika tante," jawab Alika sopan.
"Mama saja sayang kayak Ethan panggil." ucap mama ayu membuat Alika begitu kagok sekali.
"I... Iya ma," jawab nya dengan canggung.
"Kok bisa kenal sama Ethan sayang? Perasaan mama Ethan tuh gak pernah deket cewek, terus kalau di markas selalu di sana terus gak pernah ambil libur untuk kencan atau gimana gitu." ucap mama ayu yang penasaran, maklum sang anak soal asmara begitu tertutup sekali.
Sedangkan Ethan baru dari dapur pun menghampiri dua orang wanita yang beda generasi itu yang sedang mengobrol asyik.
"Lagi bicarain apa?" tanya Ethan duduk di samping Alika.
"Kepo kamu, ini urusan wanita." ucap mama Ayu.
"Sayang makan malem yuk, mama ada makanan yang pasti dijamin enak dan kamu bakalan suka." ucap mama Ayu mengajak Alika pergi dari sana, bahkan Ethan seperti tidak di anggap saja di sana.
"Sabar untuk mama sendiri, gini nih kalau di tinggal papa beberapa hari saja." jawab Ethan karena memang papa William sedang ada perjalanan bisnis di luar kota dan rencananya baru akan balik lusa.
"Gimana sayang enak gak makanannya?" tanya mama Ayu yang melihat Alika memakan makanan yang sudah mama ayu buat.
"Wah enak banget ma, Alika suka." ucap Alika dengan rasa malu tapi memang ini begitu enak.
Sedangkan Ethan hanya diam sambil seutas senyum dia berikan karena panggilan Alika kepada sang mama membuat hatinya semakin mantap saja untuk memilih wanita ini.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13