Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20. BMS
"aku tidak bau, kenapa dia menutup hidung, dasar orang aneh" Kirana menciumi tubuh nya, tak ada bau apapun malah tubuhnya itu selalu wangi, ia saja heran kenapa begitu.
akhirnya Kirana berjalan keluar mall karena melihat orang-orang menjauhi nya. ia merasa tak nyaman . saat ke arah parkiran mobil . tiba-tiba terdengar orang berteriak minta tolong.
"ada apa Bu" Kirana mendekati ibu-ibu itu.
" tas ku di copet" sambil menunjuk orang yang kabur sambil membawa tas.
Kirana langsung mengejar orang itu. Kirana berlari sampai kejalan raya mengejar pencopet itu .karena kecepatan lari Kirana hampir menyamai kuda. hanya butuh waktu beberapa menit copet itu sudah ada di depan mata.
"Mau kemana kau?" Kirana menghadang pencopet itu .
"sialan " saat pencopet itu akan berlari lagi Kirana langsung menerjang kaki nya dari belakang. alhasil pencopet itu jatuh telungkup di tanah. Kirana langsung memelintir tangan nya.
"ampun.. ampunn.." pencopet itu kesakitan.
"cari uang yang halal, jangan jadi pencuri" Kirana merampas tas itu dari tangan pencopet . dan berjalan ke arah ibu-ibu yang punya tas.
tiba-tiba segerombolan orang datang mendekati Kirana dan akan memukul nya. karena menyangka Kirana seorang pencopet. hampir saja Kirana dipukuli kalau ibu-ibu yang punya tas tadi tidak mendatangi nya.
"berhenti.. berhenti.. dia bukan pencopet " mendengar ibu itu berbicara semua orang pun pergi dari sana.
"terima kasih nak, kau sudah menolong ku" ucap ibu-ibu itu.
"ibu lain kali hati-hati " saat Kirana akan pergi ibu itu memanggil nya.
"ini untuk mu nak" ibu itu memberi uang merah beberapa lembar pada Kirana tapi Kirana tolak.
"tidak usah Bu, ibu ambil saja" Kirana menyodorkan uang nya kembali dan langsung pergi.
Kirana berjalan menuju mobil pak Eko yang terparkir disana.
"mana belanjaannya?" pak Eko bingung melihat kirana tidak membawa apa-apa.
"beginilah kalau orang miskin pak, baru masuk saja sudah diusir" pak Eko merasa kasihan melihat Kirana, ia segera membawa Kirana ke toko ponsel terdekat dan membeli baju di toko yang ada di pinggir jalan. Setelah berbelanja mereka Langsung pulang.
"terima kasih pak Eko" ucap Kirana Setelah turun dari mobil.
setelah itu Kirana menuju kamarnya untuk membersihkan diri karena ini sudah sore ia harus menyiapkan makan malam tuannya.
selesai memasak,Kirana langsung menghidangkan semua masakan nya di atas meja makan. dari bau nya saja semua orang sudah tahu pasti rasanya enak. bahkan pak Asep ikut penasaran dengan masakan Kirana. tapi ia belum sempat mencicipi karena Tuan nya akan memakan habis semua nya.
saat Barra akan memulai makannya tiba-tiba seorang pria datang dan ikut duduk di meja makan.
Bima mengambil nasi serta lauk ke dalam piring dan langsung memakannya. Barra yang berada di sampingnya hanya bengong melihat kelakuan Bima.
"Kenapa tak ikut makan, Ayo makan jangan sungkan" ucap Bima yang tak tahu malu. ia merasa seperti tuan rumah.
"wahh,, enak sekali masakannya" bima makan dengan lahap.
melihat itu Barra segera menyantap makanan nya, kali ini agak cepat ia takut Bima akan menghabiskan nya.
mereka berdua terlihat seperti sedang lomba makan. semua yang ada di sana hanya menahan tawa lihat kelakuan duo B itu.
"ahh" Bima mengelus perutnya hingga kekenyangan karena ia sudah banyak menghabiskan makanan di meja.
"lain kali aku ke sini lagi, makanannya sungguh nikmat"ucap Bima.
"tidak" Barra tidak ingin berbagi makanan dengan orang lain.
"Kau pelit sekali, Kalau begitu Kau pinjamkan kokimu saja nanti aku bayar" mendengar itu Kirana mendekati Bima.
"benarkah tuan, kau akan membayarku? berapa? bayar sekarang saja?" Kirana menengadahkan tangannya membuat Bima mengerutkan keningnya dan menatap Barra.
"dia koki nya, dia pria mata duitan" Barra sengaja bilang begitu agar Bima tak jadi meminjam Kirana.
"oh ternyata kau kokinya, " Bima memandang Kirana dari atas sampai bawah. Bima itu orang yang jeli walaupun tubuhnya hitam tapi ia tahu kalau itu bukan warna aslinya. ia juga agak curiga dengan postur tubuh Kirana, di balik penyamarannya ia bisa melihat tubuh Kirana yang sesungguhnya. ia kemudian tersenyum tipis, sangat tipis hingga semua orang tidak tahu apa yang ada di dalam pikirannya.
"kau mau berapa?" tanya Bima.
"berapa ya?"Kirana menghitung dengan jarinya, dia bingung harus memberi tarif berapa.
"pokoknya aku akan membayarmu banyak, besok kau ke apartemenku dan kau mau masak di sana" ucapan Bima langsung dibantah Barra.
"tidak, kau tidak boleh memasak untuknya, Kau hanya boleh memasak untukku" Barra menatap tajam Kirana.
saat Kirana akan membantah, Bima segera bersuara.
"hanya satu hari Barra, Kau pelit sekali" ucap bima dia ingin memastikan sesuatu.
saat barra akan berbicara lagi Bastian segera menyela.
"tuan, kita akan ke mansion utama" mendengar ucapan Bastian barra segera beranjak dari kursi nya menuju mobil diikuti Bima. untung Bastian ingat akan pergi ke mansion utama kalau tidak ,perdebatan mereka akan berakhir tahun depan.
selamat ya bastian naomi sudah jadi mantan perjaka dan perawan 😁