[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Natal Pertama Bersama Delon
Delon berdiri di depan Talin dengan sebuah hadiah yang dia beli dengan menabungkan uang jajanya. Sebuah tas seharga 1 jutaan. Talin sudah berdandan rapih untuk acara keluarga hari itu.
“Selamat Natal, baby” Talin memeluk Delon. Hubungan mereka ini masih hangat - hangatnya.
“Selama Natal juga, baby. Ini aku ada kado Natal buat kamu. Semoga kamu suka”
“Makasih, by. Aku juga beli kado ini buat kamu dan ini kue yang aku coba buat sendiri buat kamu. Semoga kamu suka” Talin menyerahkan sebuah kado yang dibungkus dengan kertas kado bertema Natal dan kue vanila yang dihias dengan meses warna - warni.
Delon merasa sangat senang dengan hadiah dari Talin. “Aku senang banget kamu repot - repot buat kue untuk aku’
“Belum tentu enak”
“Yang penting usahanya, Talin. Terima kasih karen kamu sudah menjadi hadiah terindah untuk aku. Semoga selamanya aku bisa membuat kamu senang, bahagia, dan tidak terluka” Seru Delon sambil memeluk erat Talin dan mengecup bibirnya.
***
Natal selalu membawa kebahagiaan kepada mereka yang merayakannya. Semangat dan cinta kasih ramai digaungkan kepada sesama untuk merayakan kelarihan Tuhan. Talin datang ke acara keluarga bersama Delon. Acara keluarganya hari itu adalah makan bersama, mengucapkan selamat natal, berkumpul bersama keluarga dan tukar kado. Ini kali pertama Talin membawa Delon ke acara hari ini.
Lelaki itu berdiri di samping Talin dengan celana panjang warna krem dan kemeja merah marun. Dia terlihat santai padahal hatinya sedang tak tenang. Pasalnya ini acara keluarga besar Talin.
“Talin, ini siapa? Kenalin dong” Kata Mama Talin yang sangat senang melihat anaknya hari itu. Talin. Orang tua Talin tinggal di Bogor sementara Talin merantau ke Jakarta.
Delon menyalami mama dan papa Talin. “Kenalin, Om dan Tante saya Delon. Saya…”
“Pacar, Talin” Kata Talin dengan senyum lebar.
Senyun Talin dengan mudah menular kepada orang tuanya. “Ah, pacar Talin. Senang bertemu sama kamu, Delon” kata papa Talin.
“Selamat Natal ya, Tante dan Om”
Talin memeluk orang tuanya dan mengucapkan selamat Natal kepada mereka. Selanjutnya, Talin mengenalkan Delon kepada seluruh keluarganya.
Selama 8 tahun ini mereka merayakan Natal bersama - sama dan tahun ini mungkin akan menjadi yang terakhir untuk mereka. Pasalnya mereka akan menempuh jalan yang berbeda. Ada yang bilang kalau hal yang paling tidak bisa dimaafkan dalam hubungan adalah kekerasan dan perselingkuhan.
Talin menitikan air mata dalam heningnya. Di sebelah Delon tertidur lelap atau mungkin hanya pura - pura. Mereka berhasil dalam 8 tahun ini dan gagal di tahun ke 9. jalan hidup memang tidak bisa ditebak.
***
Orang tua Delon di Bandung itu sangat baik dan lembut. Delon punya adik perempuan yang usianya terpaut hampir 15 tahun dari Delon. Itu yang Talin rasakan selama menghabiskan 1 hari di rumah orang tua Delon.
Mama Delon memandang Talin dan tersenyum. “Kamu Catalina? Delon banyak cerita tentang kamu”
Delon tersipu malu sementara Talin jadi semakin senang. “Masa sih, Tante?”
“Iya, ini kali pertama Delon bawa perempuan ke rumah. Kamu pasti sangat spesial buat dia” Ujar papa Delon.
“Pa, Ma, jangan buat Delon malu dong”
“Mama baru kali pertama liat Talin… Mama udah tau kalau Talin ini pasti anaknya baik dan lembut”
“Talin biasanya aja kok, Tante” Talin merendah. Ini pertemuan pertama mereka.
“Ma, itu Talin diajak duduk di sofa dong sambil makan kue” Kata Papa Delon.
“Tante, Om, selamat hari Natal ya”
“Selamat hari Natal juga ya, Cantik”
Mama Delon mengajak Talin duduk di ruang tamu mereka yang besar dan tertata rapih. “ Talin, cobain ya kue - kuenya… yang ini Tante buat sendiri. Yang ini dikasih. Cobain ya”
“Makasih, Tante. Talin coba ya” Talin mencoba kue yang dibuat oleh mama Delon. Mata Talin langsung berbinar. “Tante, ini kuenya enak banget”
“Masa?”
“Benar, Tante pinter banget buat kue. Kapan - kapan ajarin Talin ya”
Delon harus mengakui kalau pada hari itu juga orang tuanya menyukai Talin. Disaksikan oleh pohon Natal yang dihias dan kue - kue di atas meja. Obrolan mereka hari itu sangat menyenangkan. Sejak saat ini hingga Natal berikutnya. Kehadiran Talin sangat dinantikan oleh mereka. Selama 8 tahun pula mereka menyayangi Talin dan berharap Catalina akan berakhir sebagai menantu mereka. Bahkan adik Delon selalu menantikan kehadiran Talin untuk bermain bersama.
