6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.
Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.
"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SYM Bab 16 - Terasa Pegal
Setelah membiarkan hatinya berdebar begitu saja, kini Ansara jadi lebih banyak tersenyum. Meski terkadang senyum itu mendadak hilang ketika ingat status Adrian yang telah menikahi.
Namun berulang kali Ansara mengatakan pada diri sendiri bahwa itu bukanlah urusannya.
Dia hanya akan melihat Adrian seperti saat SMA dulu, bahwa pria ini adalah seseorang yang dia sukai. Rasa suka yang mungkin kini berubah jadi cinta.
Jika pada akhirnya Ansara yang akan merasakan sakit hati, ya sudah. Berarti hanya sampai disitu kisah mereka.
Toh selama ini Ansara juga tidak pernah memiliki perasaan tertarik pada pria manapun, sejak awal hanya Adrian yang dia lihat. Sejak Adrian hidup miskin dan apa adanya hingga sekarang memiliki segalanya.
Hari terasa bergulir semakin cepat, mengikis jarak- jarak yang sempat tercipta diantara keduanya.
"Adrian, bangun," ucap Ansara, menjalankan tugas pertamanya di pagi hari, membangunkan sang Tuan.
Sekarang tak ada kata canggung lagi, meski masih deg-degan tiap kali melihat Adrian tidak memakai baju seperti ini. Sudah jadi kebiasaan Adrian, bahwa dia tidur tanpa mengunakan baju.
Ansara hanya perlu mengendalikan hassratnya sendiri, memendam keinginan untuk menyentuh tubuh yang menggoda itu.
Ansara memang mungil, tapi dia tetaplah wanita dewasa.
"Adrian," panggil Ansara sekali lagi.
"Hem," balas Adrian dan mulai menggeliat. Perlahan membuka mata dan melihat Ansara.
"Aku sudah menyiapkan baju yang harus kamu pakai, hari ini aku tidak masak tapi sudah memesan makanan untuk sarapan. Nanti kita akan langsung ke tempat acara, tidak perlu ke kantor dulu. Asisten Juan menunggu kita di sana," jelas Ansara.
Hari ini adalah hari dimana Adrian akan berpidato di depan publik, Adrian diundang dalam sebuah acara penting mewakili perusahaan Abraham Kingdom.
Pagi-pagi mendengar Ansara bicara panjang lebar membuat Adrian tersenyum kecil. Dulu saat SMA, Ansara memang salah satu siswi yang paling cerdas. Kini Adrian tak menyangka juga jika Ansara masih sekompeten itu.
Dulu sebenarnya Adrian juga bingung ingin menempatkan Ansara diposisi mana agar bisa masuk ke perusahaannya, sampai terpikir satu-satunya posisi yang kosong adalah sekretaris pribadi.
Tapi ternyata keputusan tidak salah, ternyata Ansara begitu tepat berada di posisi ini.
Setelah Ansara diam, Adrian bangun.
Sementara Ansara langsung mundur satu langkah. "Aku akan menunggu di meja makan," ucap Ansara, pandangannya sedikit turun agar tidak melihat jelas dadda Adrian yang terbuka.
"Iya," jawab Adrian, lalu melihat Ansara sedikit berlari kecil keluar dari kamarnya.
Hari ini akhirnya Ansara mulai mengemudi mobil, dia yang jadi supir dan Adrian duduk di kursi tengah.
Tempat duduk mereka memang semakin berjarak, tapi Ansara sangat menyukainya. Mendadak jadi supir seperti ini adalah hobinya yang baru. Rasanya begitu bangga bisa mengemudikan kendaraan roda empat tersebut.
Sebelum jam 8 mereka telah tiba di tempat acara. Kedatangan pemimpin Abraham Kingdom langsung di sambut dengan hormat.
Ansara sampai harus berulang kali menarik lengan Adrian untuk menyampaikan beberapa hal, berbisik karena yang ingin Ansara sampaikan sedikit bersifat rahasia.
Sebuah interaksi yang terlihat lucu di mata Steven. Steven juga menghadiri acara ini sebagai tamu.
"Ternyata tuan Azzam Malik datang juga ke sini, nanti jangan lupa berikan salam saat berpidato," bisik Ansara, hingga kemarin belum ada tanda-tanda bahwa tuan Azzam Malik akan datang, karena itulah tidak Ansara tulis dalam Teks yang telah dia siapkan.
Tuan Azzam Malik adalah salah satu pengusaha paling disegani di negara ini.
Sementara Adrian ingin sekali menggendong pinggang Ansara agar dia tidak perlu menunduk saat mereka berkomunikasi, bukan apa-apa tapi pinggang Adrian terasa pegal.
Jadi adik ipar aja serakah sama warisan😏
Kerja yg rajin dan jujur gitu loh biar gak iri terus sama kehidupan dan perusahaan milik Gio😏
Gio lebih pinter dari km dan juga Hendra 😏
jangan sampai mau jadi sekutu om2 lucnat
yg berkepentingan siapa
seenaknya jidat ngatur2 orang
anak bukan