Disha sudah lama mencoba untuk menarik perhatian seorang Ryan Alister, tapi usahanya selalu gagal dan tanpa Disha ketahui ternyata Ryan sudah lama mengawasinya. Hingga akhirnya sebuah jebakan Disha persiapkan agar ia bisa mendekati Ryan, tapi ternyata jebakan itulah yang membawa Disha terjebak pada seorang Ryan Alister.
Bagaimana kisah keduanya? apakah masalah keduanya akan terselesaikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mila?
"Gue istrinya Toni, gue gak suka lo deketin suami gue!" bentak perempuan tersebut yang merupakan istri Toni.
"Mila?" tanya Disha.
"Ya, gue Mila. Gue ingetin ya sama lo, awas aja kalau sampai lo deketin Toni suami gue, gue bakal patahin leher lo kalau bisa sampai lepas tuh leher. Jadi cewek jangan ganjen ke cowok orang," ucap Mila.
"Tunggu deh, gak ada yang deketin Toni. Gue sama Toni gak ada hubungan apa-apa, kalaupun gue ngobrol sama dia juga karena urusan kerjaan dan gue lo harus tau gue gak suka Toni," ucap Disha.
Plak.
Suara begitu nyaring karena Mila yang tiba-tiba menampar Disha.
"Halah, sekarang karena ada gue aja makanya lo gak mau ngakuin kalau deket sama Toni, terus kalau gak ada gue aja lo mepet-mepet sama Toni," ucap Mila.
"Heh, gue bilang lagi ya ke lo dan ini yang terakhir kalinya karena gue gak mau berurusan sama orang gak jelas kayak lo yang nuduh gak-gak ke gue, gue sama suami lo itu gak ada hubungan apapun, gue gak suka bahkan gak minta sama suami lo. Lo kalau mau nuduh gue yang gak-gak setidaknya cari dulu lah faktanya, gue gak pernah deketin suami lo, tapi suami lo aja yang deketin gue terus, gue risih tau. Gue ogah di deketin modelan dia, mendingan gue cari yang lain aja, gue cantik masa harus sama cowok yang udah punya istri, gak level," ucap Disha dengan mendorong tubuh Mila hingga terjatuh di tanah.
"Lo...," ucapan Mila terhenti lantaran Disha yamg melihat mobil Pak Rudi menghampirinya.
"Udah dulu ya, gue mau pulang capek habis kerja biasa wanita karir ada aja kerjaannya sama ada aja yang ngerjain, dah," ucap Disha dan meninggalkan Mila lalu ia masuk ke dalam mobil Pak Rudi.
"Maaf Nyonya saya terlambat, tadi ada kecelakaan dan saya membawanya ke rumah sakit terlebih dahulu," ucap Pak Rudi.
"Iya, gapapa Pak," jawab Disha lalu menyandarkan tubuhnya.
Tak lama setelah itu, mereka pun sampai di mansion dan Disha memutuskan untuk pergi ke kamar karena ia merasa lelah hari ini. Namun, sebelum ia naik ke lantai 2, Disha terlebih dahulu mengatakan pada Citra untuk tidak mengganggunya istirahat karena hari ini merasa lelah dan diangguki Citra. Disha pun segera membersihkan tubuhnya dan setelah itu Disha pun memutuskan merebahkan tubuhnya di ranjang empuk tersebut untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.
Disisi lain, Ryan yang baru saja pulang melihat mansionnya yang begitu sepi biasanya saat ia pulang. Disha menyambutnya, tapi kali ini Ryan tidak melihat wanitanya itu dan tentunya itu membuat Ryan penasaran dimana dia.
"Kemana Disha?" tanya Ryan pada pelayan.
"Nyonya sedang istirahat Tuan, saat Nyonya pulang tadi mengatakan untuk tidak membangunkannya karena hari ini Nyonya merasa lelah, Tuan," ucap Citra dan diangguki Ryan.
Ryan pun segera naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam kamarnya, benar saja dugaannya dimana Disha saat ini sedang terlelap. Ryan pun mendekat pada wajah damai sang istri, "Kok bisa ya secantik ini," gumam Ryan lalu mengecup wajah Disha.
Ryan benr-benar takjub karena melihat sang istri yang tidak terganggu sama sekali, "Hey, kamu gak latihan meninggalkan, kok gak bangun sih," gumam Ryan dnegan mencolek hidung Disha.
Meskipun begitu, Disha tetap tidak bangun. Akhirnya Ryan pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dan memilih untuk masuk ke dalam ruang kerjanya.
Tak lama setelah itu, Jack datang melalui pintu lantai 1. "Tuan," panggil Jack dan memberikan sebuah kertas pada Ryan.
"Apa ini?" tanya Ryan dan melihat isi kertas tersebut.
"Ini adalah data dari wanita yang Tuan minta," ucap Jack dan diangguki Ryan.
"Mila? dia mengoceh tidak jelas dan menuduh Disha mendekati suaminya yang bekerja di perusahaan itu?" tanya Ryan.
"Iya, Tuan. Perempuan itu yang tadi menampar Nyonya dan menuduh Nyonya mendekati suaminya, namun yang saya dapatkan jika ternyata suaminya lah yang mencoba mendekati Nyonya, tapi Nyonya tidak meresponnya," ucap Jack.
"Bawa mereka berdua ke markas," ucap Ryan.
"Baik, Tuan," jawab Jack.
Ryan tau jika Mila melabrak Disha karena Pak Rudi yang melapor, Pak Rudi sebenarnya tadi sudah sampai namun mobilnya ia parkir jauh dari perusahaan Disha, ia melihat sejak awal dan setelah mengambil Video Mila yang menampar Disha, Pak Rudi pun kembali ke mobilnya dan segera menjemput Disha.
"Siapapun yang mengganggu istriku, maka aku akan memberikannya pelajaran yang tidak pernah ia bayangkan," gumam Ryan.
Mendengar jika anak buah Jack sudah membawa Mila dan Toni ke markas, Ryan pun bergegas menuju markas, namun sebelum itu ia menghampiri sang istri.
"Aku pergi dulu ya, aku mau menyingkirkan orang-orang yang menggangu kamu," ucap Ryan dan mengecup bibir Disha.
Tak butuh waktu lama, Ryan pun markas di markas, ia dapat melihat Mila dan Toni yang berada di kursi kematian, dimana tangan mereka diikat satu sama lain lalu mulut mereka ditutup dengan lakban dan juga wajah mereka yang tertutup kain hitam yang tentunya panas.
Ryan pun memerintahkan anak buahnya untuk membuka penutup wajah hingga akhirnya ia bisa melihat keduanya. Mila dan Toni pun melihat kearah Ryan dengan penuh tanda tanya, "Selamat datang," ucap Ryan.
"Pak Ryan?" tanya Toni.
"Hahaha, ternyata aku begitu terkenal ya. Wajar sih, aku orang sukses pasti terkenal," ucap Ryan.
"Lepaskan kami, kenapa kami di iket gini?" tanya Mila dengan berteriak.
Ryan hanya diam lalu menembak kepala Mila hingga Mila tewas seketika, Toni yang melihat hal itu pun terkejut dan ia juga gugup apalagi saat melihat raut wajah tidak bersahabat Ryan.
"Istrimu sangat berisik, istrimu buatku mau bunuh dia aja. Gimana menurutmu?" tanya Ryan dan Toni hanya diam karena ia tidak tau hatus menjawab apa.
"Jawab!" bentak Ryan.
"I-iya, istri saya berisik. Maafkan istri saya Pak Ryan," ucap Toni apalagi saat melihat tubuh istri yang sudah jatuh di lantai karena tali yang melilitnya di lepas anak buah Ryan
Toni begitu gugup sekarang, ia penasaran kenapa Ryan mengurungnya seperti ini padahal ia tidak mengenal Ryan sama sekali.
"Kau tau apa yang sudah dilakukan istrimu?" tanya Ryan.
"Ti-tidak, Pak. Apa yang sudah dilakukan istri saya? apa dia menyinggung Pak Ryan?" tanya Toni.
"Istrimu sudah mengganggu istriku, bahkan dia berani menampar istriku," ucap Ryan.
"Istri saya melakukan itu? tidak mungkin Pak, untuk apa istri saya menampar istri Pak Ryan. Bahkan istri saya tidak mungkin bisa bertemu dengan istri Pak Ryan," ucap Toni.
.
.
.
Tbc...
