NovelToon NovelToon
Gairah Sang Kakak Ipar

Gairah Sang Kakak Ipar

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Bullying di Tempat Kerja / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:61.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mae_jer

Yang bocil minggir dulu ya🙃

Sinopsis 👇

Mina tidak tahu ada apa dengan hubungan kakak dan kakak iparnya. Di luar mereka tampak baik tapi sebenarnya mereka menyembunyikan sesuatu.

Berawal dari penasaran, Mina memutuskan menyelidiki keduanya. Ternyata benar. Di apartemen tempat tinggal mereka, mereka bahkan tidur terpisah. Mina yang dasarnya mulut ember itu ingin melapor ke mamanya. Sayangnya sebelum berhasil, ia ketahuan oleh Foster, kakak iparnya.

Dan yang tidak pernah Mina duga, Foster malah memaksanya bermain api dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 6

Ponsel Mina berbunyi sore itu, dan dia langsung mengangkatnya ketika mengetahui bahwa yang menelepon

adalah mamanya,

"Sayang," mamanya langsung berbicara seperti kebiasaannya,

"Ada yang pengen mama bilang."

"Bilang apa ma?" dahi Mina mengernyit bingung. Mamanya jarang sekali menelpon kalau ada yang ingin dia bilang. Biasanya wanita tua itu akan bicara langsung kalau mereka ketemu di rumah.

"Kakak kamu Iren minta kamu  tinggal di rumah suaminya. Katanya biar kamu nggak jauh bolak-balik magang di perusahaan kakak ipar kamu." sang mama setengah berbisik, mungkin ada bareng temannya. Mina yang mendengarnya jelas kaget.

"Nggak ma, Mina nggak mau. Lagian Mina bisa kok dianterin sama sopir." tolaknya langsung. Yang paling dia takutkan adalah kejadian waktu itu akan terulang lagi kalau dirinya tinggal bareng kakaknya dan sang kakak ipar. Apalagi Foster memiliki semacam kekuatan yang sanggup membuatnya tak berkutik. Mina yakin dirinya tidak sanggup menolak kakak iparnya yang seolah memiliki kekuatan magis untuk membuatnya tak bisa menolak segala keinginan gila pria itu.

"Nggak boleh nolak sayang. Lagian mama udah iyain, nanti malam kakak sama kakak ipar kamu bakalan jemput kamu. Kamu siap-siap ya."

"APA?" seru Mina panik. Namun sebelum dia bicara lagi, pembicaraan itu terputus. Mamanya menutup telpon.

Mina mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia kesal pada mamanya. Kalau memang sudah membuat keputusan sepihak, kenapa masih meminta persetujuannya? Gadis itu tidak berhenti-berhenti memaki dan merutuki segala kesialan yang menimpanya beberapa hari ini.

Malam harinya, dia mendengar suara kakaknya memasuki kamarnya. Mina belum bersiap-siap sama sekali. Karena dirinya mati-matian tidak mau tinggal dengan sang kakak. Ia harus menghindari bahaya. Ya, suami kakaknya adalah bahaya terbesar untuknya. Bahaya yang berpotensi membuatnya mengkhianati kakak kandungnya sendiri.

"Dek, kok masih tidur-tiduran?" suara Iren mendominasi kamar bercat biru laut itu. Mina mendengarnya, tapi terlalu malas untuk menyahut. Karena ia tahu apa maksud kedatangan sang kakak.

"Mina, ayo bangun. Mama udah bilang sama kamu kan? Mulai hari ini kamu tinggal bareng kakak." ujar Iren yang telah duduk di pinggir kasur Mina. Ia terus membangunkan sang adik. Dengan terpaksa Mina membuka matanya.

"Aku tinggal di sini aja kak. Aku nggak mau gangguin kak Iren sama suami kakak," kata Mina menatap kakaknya.

Iren tersenyum.

"Kamu nggak ganggu kok. Pleasee, mau yah tinggal sama kakak?" bujuk Iren.

"Tapi ...

"Iren," suara itu berasal dari depan pintu kamar Mina. Mina kenal sekali siapa pemilik suara tersebut. Jantungnya langsung berdegup kencang. Itu adalah Foster, kakak iparnya.

Mereka sama-sama menatap Foster yang kini berjalan ke arah mereka dengan gaya angkuhnya yang khas.

"Kenapa ke sini? Sudah kubilang tunggu diluar." ujar Iren menatap tajam Foster. Padahal keduanya sedang berakting. Ia sendiri yang bilang Foster harus masuk ke kamar adiknya untuk membuat sang adik setuju tinggal dengan mereka. Pakai cara pria itu tentu saja.

"Ada yang menelponmu dari kantor." kata Foster menyodorkan ponsel milik Iren. Itu juga sudah mereka rencanakan bersama agar Foster bisa menggunakan kesempatan berduaan saja dengan Mina dan mulai menjalankan rencana mereka. Mina berdiri dan meraih ponsel miliknya dari tangan Foster.

"Kau temani Mina sebentar." katanya sebelum keluar.

Jelas Mina makin panik melihat sang kakak keluar. Apalagi ini? Astaga. Dia tinggalkan berdua saja dengan kakak iparnya yang meresahkan ini.

"Kenapa, takut padaku hm?" gumam Foster dengan alis naik turun dan seringaian di wajahnya. Mina mengatur nafas berusaha terlihat biasa saja. Ia tidak boleh kelihatan panik didepan kakak iparnya. Ia harus terlihat biasa saja. Tapi bagaimana ini? Rasa gugupnya malah makin menjadi.

"Tinggallah di rumahku," kata Foster kemudian. Pria itu melangkah lagi untuk duduk di tepi ranjang milik Mina. Mina yang melihat pria itu makin dekat secara refleks duduk dan mundur ke sudut kepala tempat tidur. Foster tergelak. Bagaimana dia tidak tergoda kalau gadis didepannya ini bertingkah polos seperti ini.

"Ng ... Nggak mau. A ... Aku tinggal di sini saja dengan mama." balas Mina sedikit terbata. Foster terus menatapnya. Tatapan yang begitu intens dan sanggup membuat seluruh bulu kuduk Mina berdiri. Meresahkan, sangat meresahkan. Foster adalah laki-laki pertama yang sanggup membuatnya kehilangan kekuatan untuk melawan.

"Kau yakin ingin menolak?" gumam pria itu. Ada nada peringatan di nada bicaranya. Pria bergerak makin dekat dan kini badan besarnya mengunci tubuh mungil Mina. Gadis itu tidak bisa bergerak bahkan lari.

Mereka saling bertukar tatapan. Minalah yang lebih dulu mengalihkan tatapannya dari Foster. Ia tidak sanggup menatap pria itu lama-lama. Tentu saja karena dirinya sangat gugup. Memang dibandingkan takut, Mina sebenarnya lebih gugup berhadapan langsung dengan laki-laki yang beberapa hari lalu membuatnya merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Sesuatu yang entah kenapa rasanya begitu nikmat hingga membuat Mina masih terngiang-ngiang kejadian itu sampai sekarang.

"Aku akan menceritakan kejadian beberapa hari lalu pada Iren, kalau kau masih mau menolak tinggal di rumahku." kali ini Foster berbisik pelan ditelinga Mina.

Mata Mina membulat besar. Kakak iparnya sengaja mau mengancamnya?Padahal bisa dibilang dirinyalah yang dilecehkan atas kejadian waktu itu. Kenapa jadi dirinya yang diancam? Tidak adil, sangat tidak adil.

"Jelas-jelas kak Foster yang ..."

"Apa?" Foster menatap Mina dengan seringaian di wajahnya. Ia tahu apa yang gadis itu maksud tapi tetap dengan sengaja mau menggodanya.

Mina sendiri langsung berhenti bicara. Ia tidak tahu bagaimana mau melanjutkan. Apalagi posisi kakak iparnya terlalu dekat, bahkan pria itu sama sekali terlihat tidak peduli dan takut kalau-kalau kak Iren datang dan memergoki mereka dalam keadaan begini. Jelaslah kakaknya pasti akan salah paham kalau melihat mereka.

"Kak F ... Foster, kakak terlalu dekat, aku nggak pengen kak Iren salah paham." ucap Mina mendorong pelan tubuh Foster yang mengungkungnya di kepala tempat tidur.

"Bilang dulu, kau mau tinggal di rumahku atau ..."

"Baiklah, baiklah. Aku akan tinggal di rumah kak Foster dan kak Iren." sahut Mina langsung. Mendengar hal itu Foster akhirnya melepaskan gadis tersebut dari kungkungannya. Pria itu tersenyum puas. Rencananya berhasil, ia tidak akan melepaskan Mina mulai sekarang. Ia harus membuat gadis itu tergila-gila padanya.

"Anak baik," ucapnya lalu tanpa ijin mengusap-usap rambut Mina. Hanya saja Mina tidak menyadari arti tatapan Foster padanya. Tapi Iren jelas tahu. Wanita itu mengintip dari balik pintu sejak tadi. Ketika melihat perlakuan Foster ke adiknya, Iren makin tercengang. Apa sebenarnya yang membuat pria itu menyukai adiknya?

1
Aurora
ternyata mamah dan kelly belum tau penyakit mimi,smpe kakaknya bilang acting lagi,cuma dokternya yg tau,apalagi kalo mimi ga cerita ke rafe bisa salah paham rafe dan kelly bisa benci karna dia pacarnya,kamu harus jujur mimi,aku pun pernah kena serangan jantung sakit bngt brasa ketusuk pedang,menjalar smpe tangan kiri,lagi pegang es sampe tumpah,
aku kaya mimi yg ga bisa capek dan stres,karna ada asma dan pernah kena serangan jntung,tapi aku diperlakukan kaya kelly sama ibu sndri,jadi mimi beruntung bngt,alhamdulillah dapet suami yg perhatian bngt meski kaya kutub es mirip rafe gitu
Aurora
betul yg dibilang rafe,kalo sifatnya mirip bakal jenuh sama hubungan,dan sama² egonya tinggi,hubungan itu harus saling melengkapi,kaya aku sama suami sama² keras kepala dan sama² diem kalo lagi berantem,kalo berantem pada diem 1000 bahasa,smpe ga ada yg sadar kalo lgi brantem,karna ga ada yg ngomong,jadi kalo harus ada salah satu yg ngalah duluan,jeleknya disitu kalo sifatnya sama,bedanya suami kaya kutub es dan aku cerewet,kata suami kamu orangnya bawel tapi kalo udah marah jadi diem mirip aku,brasa sepi rumah kaya kuburan kalo kamu lgi marah,malah kangen ocehan aku wkwkwk
Aurora
iya rafe butuh dihibur,kasian dia,meski udah menemukan keluarga baru tapi dia ga bisa cerita keluh kesahnya ke raka karna sama² cowok,ke alana ga enak dia udah nikah,bisa² randall cemburu kan mereka ga sedarah,mangkanya pas ketemu mimi yg ceria,cerewet jadi mngisi kekosongan hatinya
Aurora
apa mimi sakit jantung?kaya pernah ketemu dokternya sama mimi, bener kayanya dia pacar kelly,
ada yg komen apa mimi anak dokter itu,kok mikrnya jauh bngt,tuh dokter usia 29 tahun,masa mimi udah gede,nikah usia brapa?waktu suami usia 29 tahun aja anak aku usia 2 tahun
Aurora
jangan² pacarnya kelly kakaknya mimi,apalgi mimi sama² cantik,bisa salah paham di sangka mimi rebut pacarnya,makin benci aja nanti kelly,dan rafe bisa cemburu
suka baca📍
kakk
Aurora
sumpah asyik bngt nino sma dika,jadi kangen temen² skolah dan kerja,smnjak nikah dan pindah rumah jadi ga pernah ketemu temen²,
dulu satu shift kerja di RS sama cowok koplak 2 orang lagi, malah nyanyi dikamar pasien vvip, smpe bengong,aku yg cerewet juga bisa nahan kelakuan di RS,lah ini cowok mirip nino gitu 🤣 bagus pasiennya ga marah, waktu aku hamil gitu juga kaya nino,heran liat aku ngidam,pdhal dia juga udah punya anak
Aurora
kasian tinggal pascal yg masih jomblo,ayo zoey smngat belajarnya 🤭
Aurora
ya mamahnya salah,emng karna tubuh mimi lemah harus diperhatikan tapi jngan smpe membedakan anak,aku diposisi kelly dari kcil smpe skrng,smpe skrng ga tau apa alesannya,dan sikap ibu aku bgtu smpe ke anak² aku,ntah apa alesannya?
Aurora
sumpah asyik bngt kasnya,jadi pngen gabung ke kelas itu
sakit apa ya mimi?semoga ga parah cuma karna ga boleh capek aja,
aku juga kalo capek sama dingin asma kambuh
Aurora
manis bngt sih mereka,udah bucin akut rafe smpe ngajak duluan selfie dan dibikin foto profil wa dong
Aurora
mbak mau pinjem helm ga?takut malu aku pnjemin helm nih,apa izin mau pulang dluan?tapi susah ya jauh,ga ada kendaraan lain,jdi harus pulang breng²,ga apa² mbak biar jdi sejarah buat teman seangkatan 🤣
Aurora
mimi bertubuh lemah,pantes naik tangga ga kuat,asyik ada yg baru jadian 🥰
Aurora
haiiiisshh gercep ya bang,awas ada yg ngintip kebakaran jenggot wkwkwk
Aurora
woy ikutan salting,manis bngt sih rafe,tipe bgini yg aku suka,kaya kutub es,jail dan manis, mirip suami aku,dan aku yg cerewet melengkapi wkwkwk
Aurora
bener kayanya mimi sakit,emng kbnyakan orang ceria nutupin kesedihan,akhirnya rafe sadar dia suka mimi
Aurora
suka deh sama rafe,kutub es tapi ada jailnya
Aurora
apa mimi punya rahasia smpe mmahnya spesialin dia?apa mimi sakit atau ayah mereka berbeda?aku pun ngerasain posisi kakaknya mimi,adik² aku yg dispesialin padahal cowok,tapi berasa aku bukan anak kandung,mungkin ada alasan mmahnya mimi bgtu
Aurora
mimi skrng rafe beda jauh lho,dia mulai berubah sifatnya,dulu dia kaya kutub es karna mak lampir ga peduli,skrng jadi keluarga alana dia berubah,mamahnya mimi pasti suka sama sifat rafe skrng
Aurora
aku kalo jadi mimi juga pngen ngumpet aja,punya temen kaya new emng koplak bngt,tapi bikin ktawa sma tingkahnya,ember tapi polos, jngan diintrogasi ya rafe,kasian mimi makin meleyot ketakutan tar 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!