Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
Kini sedang berada di kantor Derren ternyata Bianca sengaja menyebarkan gosip yang tidak" tentang meliya, dia sengaja membuat nama meliya jelek di mata orang, Bianca mengumpulkan semua karyawan dan memulai aksi nya, "kalian semua harus tau, perempuan yang di sebarkan wartawan saat bersama tuan Devan itu, sebenarnya memang pelac*r, awal nya memang dia merusak rumah tangga tuan Devan, dan kemudian, dia tauu kalau tuan Derren itu kaya, dia mencoba mendekati Derren," kata Bianca mencoba memprovokasi karyawan" kantor
"benarkah Nona?, Memeng perempuan tidak tau malu" kata salah satu karyawati itu
"ya benar mata duitan sekali dia yaa" kata karyawati satu nya lagi dan di benarkan semua orang,
"eh tapi saya pernah mendengar kalau si nona Elisa itu hanya ber akting saja"
"ya kau tau kan kalau si Elisa itu artis, pasti dia mau menjaga harga diri nyaa la di depan wartawan" kata karyawati yang belum percaya pada ucapan Bianca.
"saya sepupu mereka, saya mengetahui semua nya, perempuan itu, depan orang tua saja lembut, pandai ber akting tetapi di belakang, si meliya itu sifat nya buruk sekali." kata Bianca dan di angguki oleh karyawan dan karya Wati itu
"selamat pagi tuan Derren" salah satu karyawan menyapa Derren, ternyata percakapan mereka semua di dengar Derren dari arah balik pintu.
Derren pun memasuki ruangan itu dan menatap tajam kesemua orang, seperti tatapan elang mau menerkam mangsa nyaa, "enak menggosipp??, mau saya pecat kalian semua?!!!" sentak Derren dengan nada tinggi, mendengar bos nya marah mereka buru" keluar dari ruangan itu.
Derren mendekati Bianca, menatap Bianca tajam,
Bianca ketakutan melihat derren yang menatap nya seperti menatap musuh, "apa niat mu sebenarnya?!" tanya Derren dengan sorot mata yang tajam
"tidak ada" Bianca yang ketakutan pun menundukkan kepala nya
"lalu, kenapa kau menyebarkan cerita yang tidak" di kantor saya!!" sentak Derren dengan nada tinggi,
"saya minta maaf Derren, tetapi mereka ingin tau, saya cuma menceritakan yang sebenarnya" Bianca pun membela dirinya,
"ini kantor saya, tolong kau hormati, sekarang aku minta kau keluar dari sini!!!"
"tapi Derren, say....."
"keluarr!!!!". Sebelum Bianca menyelesaikan bicara nya Derren pun menyeret Bianca keluar,
"lepas Derren, sakit tau, lepas" Bianca menarik tangan nya tetapi Derren tidak melepas nya sama sekali, Bianca pun menarik nya lebih kencang, derren pun melepaskan nya.
"saya bisa keluar sendiri!!, karena perempuan sialan itu, kau seperti ini pada ku, oke," Bianca pun pergi meninggalkan Derren, derren tidak perduli dengan apa yang di rasakan Bianca, dalam pikiran nya Bianca benar" keterlaluan telah menyebarkan berita tidak benar, Derren pun kembali keruangan nyaa.
Di sisi meliyaa, meliya sedang menjaga Oma Ira, meliya membuatkan perkemahan dari selimut seperti rumah"an, tiba tiba saja Eny menghampiri mereka, "maaf nona meliya, apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Eny heran karena mereka membuat rumah"an dari selimut yang di ikat,
"oma, dia minta ingin bermain kemah"an," meliya pun tersenyum getir pada Eny,
"oh begitu ya nona" angguk Eny mengerti
"ada apa Eny?? Kenapa menghampiri saya?"
"nona, di bawah ada orang yang sedang mencari nona, kata nya ingin berjumpa" kata Eny menjelaskan
"perempuan? Apakah Amira? Meliya pun sama bingung nya karena dia tidak memiliki teman di sini selain Amira
"bukan Nona, ini bukan nona Mira, orang lain, sama pun tidak mengenal nya, dia sudah menunggu di bawa."
"oke Eny, suruh tunggu sebentar ya, sebentar lagi saya turun"
"baik nona" Eny pun meninggalkan Oma Ira dan Meliya.
Di halaman rumah sudah ada laki"dan perempuan menunggu kedatangan meliya,
"untuk apa kau mengambil foto dan video itu sayang" tanya si laki"
"untuk di perlihatkan kepada mama, baguskan?" si perempuan pun menjawab pertanyaan suami nya, sampai lah meliya menghampiri mereka,
"apa yang kau lakukan di sini?" meliya menghampiri suami istri tersebut, ternyata yang datang adalah adik dan mantan pacarnya.
"kakak, Alea datang, Alea merindukan kakak"
"kau pun? Kau rindu aku juga?" tidak menjawab perkataan adik nya kini meliya malah menatap tajam ke arah Liam sambil bertanya seperti itu,
"meliya tolong jangan berbicara seperti itu, tidak enak kepada istri ku" kata liam dan menyandarkan tubuh nya ke mobil,"
"sudah lah kak, mama merindukan kakak, Kakak sudah lama tidak pulang, Tante Inara pun selalu menyebut nama kakak, kakak tidak merindukan mereka?"
"Alea, bukan kah kehidupan mu sudah cukup bahagia sekarang?kau sudah mendapat kan semua nya, kau sudah mengambil semua nya, kau pun tidak suka kan kalau mama mu itu dekat" dengan ku? Kau pun suka kalau laki" ini meninggalkan aku untuk dirimu, seperti itu bukan?! Kau tidak usah memikirkan aku, aku masih bisa hidup, bisa makan saja sudah cukup, setelah ayah aku meninggal, aku pun masih bisa hidup, jadi sekarang ini, kau boleh menganggap aku sudah mati daripada aku hidup.!" meliya menatap adik nya sinis,
"kakak bicara apa ini?, sebentar lagi Alea akan melahirkan kak, Alea meminta maaf kepada kakak," Nampak sekarang Alea sedang mengandung ank dari Liam.
"jadi kau mau menunjukkan kebahagiaan mu dengan nya ya?" meliya pun menatap perut Alea yang membuncit,
"meliya, sebenarnya kami kesini hanya..."
"cukup!" sebelum Liam mengatakan apa pun meliya mengangkat tangan nya menyuruh Liam tidak ikut bicara,
"semua kata yang keluar dari mulut mu, membuat aku ingin muntah!" meliya pun menatap Liam dengan tajam,
Grepp....
Tiba" saja Alea memeluk meliya,
"kakak, maafkan Alea kak, hiks hiks, Alea minta maaf ya kak, kakak ikut kami pulang yaaa"
meliya membeku, tetapi dia tidak membalas pelukan dari Alea , hingga beberapa saat
meliya pun melepaskan pelukan dari adik nya
"Video dan foto yang kau ambil tadi, lebih baik kau hapus" setelah mengatakan itu meliya pun meninggalkan suami istri itu
"kakk tunggu kak" Alea ingin mengejar meliya tetapi di tahan Liam
"sudah lah sayang, kasihan anak kita, jangan menangis biarkan dia pergi" Liam membawa Alea kedalam pelukan nya, setelah Alea tenang mereka pun memasuki mobil dan meninggalkan rumah Derren,
di sisi meliya, meliya sedang berjalan menghampiri Oma Ira yang sedang tertidur, tanpa di sadari nya air mata nya terjatuh tanpa aba" meliya mendudukkan dirinya di bawah dan menaruh kepala nya di kursi, tangis nya pun tidak dapat di tahan nya, air mata nya jatuh membasahi pipi nya "maafkan aku Alea, maafkan aku, aku terpaksa menjauhi mu, karena saat aku menatap mu dan Liam, rasa sakit yang ada di hati ku makin terbuka untuk kalian, aku membencinya Alea aku membenci suami mu itu, maafkan aku Alea" ucap meliya dalam hati nya.
Sebenarnya dia tidak tega terhadap adik nya, karena memang sejak dulu dia menyayangi adik nya itu, tetapi entah apa yang membuat Alea bisa menikah dengan Liam, pacar dari kakak nya sendiri, meliya menutup mulutnya sambil menangis, agar suara nya tidak dapat di dengar orang, tetapi siapa sangka Oma Ira terbangun dan melihat meliya menangis,
"menangis lah, bila itu dapat melegakan hati mu, lepaskan semua nya" ucap Oma Ira lembut menatap punggung meliya yang membelakangi nya,
"tidak Oma, meliya tidak menangis," meliya yang sadar pun menghusap air mata nya,
"jangan menipu ku, aku dapat merasakan apa yang kau rasakan" meliya pun membalikkan badan nya dan memeluk oma Ira,
meliya menangis sambil memeluk oma Ira.
"tidak apa" menangis lah, tumpahkan semua sakit mu, setelah kau puas menangis, aku tidak ingin melihatmu menangis lagi, semua permasalahan pasti ada solusi nya, tuhan tidak pernah menutup mata nya, kau harus tau itu, dan kau harus yakin di balik kesedihan mu hari ini, pasti akan ada keindahan di penghujung sana, percaya padaku, kau harus bersyukur karena masih di berikan nafas sampai hari ini" perkataan Oma Ira benar" membuat meliya semangkin menangis, "ada benarnya apa yang di katakan Oma Ira, aku tidak boleh terus menangis, aku harus kuat,".