NovelToon NovelToon
Istri Kedua Mafia

Istri Kedua Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

Di paksa ikut ke salah satu club malam, Amara tidak tahu jika ia di jadikan barang taruhan oleh kakak tirinya di atas meja judi. Betapa hancurnya hati Amara karena gadis berusia dua puluh tiga tahun harus ikut bersama Sean, seorang mafia yang sudah memiliki istri.

Amara di jadikan istri kedua oleh Sean tanpa sepengetahuan Alena, istri pertama Sean. Tentu saja hal ini membuat Alena tidak terima bahkan wanita ini akan menyiksa Amara di saat Sean pergi.

Seiring berjalannya waktu, Sean lebih mencintai Amara dari pada Alena. Hingga suatu hari, ada rahasia yang terbongkar hingga membuat Sean menceraikan Alena dan membuat Amara menjadi istri satu-satunya kesayangan Sean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

"Kenapa jauh sekali tempatnya?" Tanya Amara pada suaminya yang saat sedang mengendarai sepeda motor.

"Ku hitung sudah sembilan kali kau bertanya. Sekali lagi kau bertanya akan ku tinggal kau di jalan ini," ancam Sean.

"Kenapa kau galak sekali hah?" Amara menarik pipi suaminya.

Sean hanya bisa menghela nafas panjang, pria ini sudah siap dengan segala kegagalan yang akan terjadi malam ini.

"Aku penasaran dengan dunia mu, tolong ajak aku jika kau melakukan sesuatu."

"Jangan bilang kau penasaran lagi?"

"Sayang.....!" Rengek Amara.

"Sikap mu malam ini akan menentukannya!" Jawab Sean.

Motor melaju dengan kecepatan tinggi, menembus gelapnya malam dengan udara yang cukup dingin.

Hampir dua jam lebih perjalanan, akhirnya Sean sampai juga di tempat yang mereka tuju.

"Kita harus berjalan kaki ke gedung yang ada di depan belakang sana." Ucap Sean memberitahu istrinya.

"Berapa jauh?" Tanya Amara.

"Sekitar dua ratus meter!"

"Kenapa jauh sekali?" Protesnya.

"Aku tidak menyuruh mu untuk ikut. Ayo jalan atau ku tinggal kau di tempat ini. Jalanan ini angker, banyak orang meninggal karena kecelakaan di sini." Kata Sean menakuti.

Amara langsung memeluk lengan suaminya.

"Jangan menakuti ku, aku tidak suka hantu!"

Sean tidak menanggapi, pria ini langsung mengajak istrinya berjalan kaki menuju gudang tempat di mana transaksi minuman keras ilegal sedang berlangsung.

"Kata mu ada polisi, di mana?" Tanya Amara penasaran.

"Yang kau lewati tadi itu polisi," jawab Sean membuat Amara langsung menoleh ke belakang.

"Di mana?" Tanyanya tak melihat.

Sean menghela nafas panjang, mau marah tak bisa mengingat ia sangat mencintai Amara sekarang.

Setelah berjalan kaki cukup jauh akhirnya Sean dan Amara sampai juga. Mereka bisa melihat dengan jelas jika di sana ada beberapa truck box yang sedang memindahkan barang.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Amara bingung.

"Keluar...!" Titah Sean.

"Eh, ngapain keluar? Kalau aku mati di tembak bagaimana? Kau mau jadi duda atau ingin cari istri muda?"

"Cepatlah sayang, apa kau mau kita tidur di sini?"

"Kenapa tidak polisi yang bersembunyi aja yang keluar duluan?"

Sean memejamkan matanya merasakan kepalanya yang sedikit pusing.

"Kau sudah memakai baju anti peluru. Kau kebal sekarang, keluar cepat!"

Sean yang geram pada istrinya langsung mendorong Amara keluar.

"Hai,....siapa kau?"

Amara mendadak panik saat semua orang melihat ke arah dirinya sambil menodongkan senjata.

"Sean bajingan!" Umpat Amara.

"Hai, perempuan. Dari mana asal mu hah?" Sentak seorang pria tinggi besar.

"Aku,....!" Amara menunjuk dirinya sendiri. "Aku hamba yang di kirim Tuhan untuk membasmi kejahatan. Contohnya seperti kalian." Jawab Amara membuat Sean menahan tawanya.

"Tangkap perempuan jahanam itu!" Titah suara terdengar sangat garang.

"Berdosa wahai kalian kaum laki-laki jika kalian menangkap kaum lemah seperti aku ini," ucap Amara yang langsung menembak satu persatu orang yang hendak menangkapnya.

Sean kagum pada istrinya karena Amara tanpa berlatih ia bisa menembak tepat sasaran.

Sean keluar dari persembunyian, hal pertama yang ia lakukan adalah menembak semua ban truck box.

"Sean lagi....Sean lagi....Bajingan....!" Umpat Vincent, tangan kanan Lucky dari geng teratai hitam.

Adu tembak pun terjadi, Amara sangat senang melakukan kegiatan seperti ini apalagi saat para polisi keluar dari persembunyian semua orang kocar kacir menyelamatkan diri.

"Woah, sayang...ternyata seru juga. Aku suka menembak!" Ucap Amara sambil mencium pistolnya.

"Aku juga suka menembak, menembak di dalam rahim mu!" Sahut Sean membuat bibir Amara miring ke sana miring ke sini.

"Terimakasih tuan Sean," ucap komandan kepolisian.

"Anda ini kadang-kadang harus di tembak sesekali. Aku yang di jadikan umpan malah berterimakasih pada dia." Protes Amara.

"Maafkan istriku, dia memang suka melakukan protes!" Ucap Sean yang merasa tidak enak hati. "Kalau begitu kami pulang dulu." Pamit Sean yang langsung menarik tangan istrinya.

Komandan kepolisian yang bernama Rainer itu memandang heran pada Sean.

"Istri...? Dia punya berapa istri?" Tanya Rainer pada bawahannya. "Setahu ku istrinya tidak seperti itu."

"Bisa jadi istri mudanya!" Jawab sang anak buah.

Mereka pun kembali pada tugas masing-masing, minuman keras ilegal tersebut langsung di bawa ke kantor polisi.

"Sayang, gendong. Aku lelah!" Pinta Amara yang saat ini tengah duduk di tengah jalan. "Lagian, kenapa menaruh motor sangat jauh?"

"Suara motor ini sangat nyaring," ucap Sean yang langsung menggendong istrinya.

Berat tubuh Amara yang tidak seberapa itu dengan mudahnya di gendong oleh Sean.

"Apa ada misi yang lebih menegangkan dari ini?" Tanya Amara.

"Sejauh ini belum ada, kenapa?" Tanya Sean. "Jangan bilang kau ingin ikut lagi?"

Amara hanya tertawa.

"Sepertinya aku harus cepat-cepat membuat mu hamil biar kau tidak bisa melakukan apa pun!"

"Apa iya?" Goda Amara.

"Dulu, andalan mu cuma menangis saja!" Cibir Sean yang ternyata Amara sudah tidur di gendongannya.

Sekali lagi Sean hanya bisa menghela nafas panjang.

"Jika begini, bagaimana aku membawanya pulang? Kesabaran ku benar-benar di uji sejak aku memutuskan untuk mencintai perempuan ini."

Mau tidak mau tega tidak tega, Sean membangunkan istrinya untuk naik motor.

Mereka pun pulang, Amara memeluk suaminya erat takut jatuh karena Sean mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.

Pukul dua malam mereka sampai di mansion. Sebelum tidur Sean dan Amara mandi terlebih dahulu.

"Tidurlah, kau pasti lelah!" Ujar Sean.

"Tanpa kau suruh aku memang mau tidur!" Sahut Amara yang langsung naik ke atas ranjang.

Geram, jangan di tanya betapa emosinya Sean menghadapi sikap Amara yang sekarang.

"Cepatlah naik ke sini," ujar Amara.

"Kenapa?" Tanya Sean heran.

"Aku ingin di peluk!" Rengeknya dengan manja.

Sean mengangkat kedua bahunya kemudian naik ke atas ranjang lalu memeluk istrinya.

Di tempat lain, saat ini Lucky sangat marah besar karena anak buahnya sudah gagal menjual minuman keras ilegal tersebut.

Dendamnya pada Sean semakin memuncak, bukan satu dua kali Sean menggagalkan pekerjaan mereka.

"Cari tahu siapa perempuan yang bersama Sean tadi," titah Lucky.

"Haruskah kita bekerjasama dengan geng Bruiser lagi?" Tanya Vincent.

"Mereka tidak bisa di andalkan. Katanya sepupu Sean, tapi tidak tahu kelemahan Sean apa?"

Lucky mengamuk seperti orang gila, lagi dan lagi ia rugi lagi akibat ulah Sean.

Dunia bawah tanah memang seperti ini, siap yang kuat sudah pasti banyak musuhnya apa lagi modelan seperti Sean yang suka menggagalkan rencana orang lain.

"Berapa yang tertangkap?" Tanya Lucky pada Vincent.

"Sekitar sebelas orang. Rata-rata mereka tertembak!"

"Ingin sekali aku menembak kepala Sean," ucap Lucky yang benar-benar emosi.

1
Ida Sriwidodo
Baru kali ini baca novel mafia ngakak mulu
Mafia somplak! 🤣🤣🤪🤪😅😅
Rizqi_Achmad
asik
umi istilatun
Luar biasa
umi istilatun
Buruk
Heri Setiawan
Luar biasa
seftiningseh@gmail.com
Hai kakak kaya kakak
baga bgt deh menurut aku

baca chat story aku judul nya takdir cinta emma sampai episode 3 aja sampai selesai
oke semngat kak
Heri Setiawan
Luar biasa
Ai Diah
dengan wajah polosnya Kou pintar sekali amara 👍
Tisaa
Anjassss pajang bantal katanya. Haha
Ai Diah
tuh kan bener🤣
Ai Diah
nanti ngacung dong pak pet sama daren yg di bawah sana dan bintitan lagi di bawah mata nya🤣🤣
Dina Aulianamulya
luar biasa baguss
Siti Saripah
Lumayan
Siti Maria
Luar biasa
Tining Revi
anak buah mafia ngintip bosnya yg lagi cocok tanam. keren
Yulia Hariyono
Luar biasa
Imam Rafva
wes sak karepmu thorr 🤣🤣🤣
Imam Rafva
dasar somplak Amara ini tp kereeen🤣🤣🤣🤣👍👍👍
Imam Rafva
amara is the best 👍👍👍🤣🤣🤣🤣
Imam Rafva
sampai nangis aku bacanya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!