cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Aulia masih terdiam begitu lama mendengarkan perkataan itu.Tiba-tiba handphonenya berbunyi ada pesan singkat dari Ririn.
"Ririn seperti nama orang dalam mimpi aku. " Batin Aulia.
Dalam pesanannya Ririn menanyakan kabarnya dan memintanya untuk bertemu dengan dirinya.Aulia tidak menjawabnya dia akan menunggu suaminya.
"Aulia, kamu dengar kata kak Rindu gak sih. "
"Kak Rindu, untuk urusan ibu nanti biar suamiku Arya yang akan mengambil keputusan. Sekarang aku sudah bersuami seharusnya jangan mengantungkan semua padaku. "
"Ingat Aulia, kamu tulang punggung keluarga kita. Dulu kamu dijaga dan dipelihara ibu dan ayah. Jadi kamu harus membantu keluarga kita. "
"..... "
"Aku akan bicarakan pada suamiku dulu, aku sekarang tidak punya uang." Ucap Aulia bohong.
Rindu menatap dua kardus kecil yang ada diatas meja.Saat akan mengambilnya Arya datang.Aulia memberi kode pada Arya untuk menyimpan kardus itu.
Arya mengambil kardus itu dan berkata" kok, ini ada disini?. "
"Tadi aku bersih-bersih dan lupa mengembalikannya. "Ucap Aulia pada Arya yang dimengerti olehnya.
Arya membawa kardus itu tanpa melihatnya. Aulia sedikit lega saat kardus itu dibawa masuk ke kamar.Arya yang tahu kondisi istrinya belum sembuh menemani dia berbincang dengan kakaknya Rindu.
Satu jam berlalu Rindu berbasa-basi dengan Arya kemudian pamit pulang.
"Kenapa, saat bersama aku dia ketus. Kalau ada suamiku dia sangat lembut. "Pikir Aulia, dia juga heran kenapa kakaknya meminta uang padanya. Seharusnya seorang kakak yang membantu dirinya.
"Aulia, apa dia berbicara sesuatu yang membuat kamu kepikiran?. "
"Mas, tadi dia menyuruh aku untuk kerja. "
"Sebenarnya, dua kali dia datang dan mengatakan kalau aku harus mencari pekerjaan. Selain itu dua bilang aku tulang punggung keluarga. "
"Aku bahkan lupa akan semua itu. "
"Dia juga menuntut aku untuk memberikan uang pada ayah dan ibuku. "
Arya terdiam sesaat dan berkata "Kalau untuk ayah dan ibumu kita akan memberikan jatah bulanan. "
Aulia mengangguk dan menyetujuinya.
'Semenjak istriku terbangun lagi dia sungguh berbeda, bahkan sekarang dia mau cerita segalanya. Sekarang aku merasakan benar-benar menjadi suaminya."Batin Arya.
Aulia menunjukkan pesan singkat dari Ririn.Saat Arya membacanya dia berkata"Dia sahabatmu dan tinggal ditempat jauh.Dulu kamu pernah mempertemukan dengan aku. Coba kamu balas saja. Pelan-pelan akan ingat dengannya. "
Aulia mengangguk dan mencoba membalas pesan itu.setengah jam bertegur sapa Aulia masih belum mengingatnya.
Kata-kata Rindu kakaknya mulai terngiang-ngiang dalam benaknya.Bahkan dia sampai tidak tertidur hingga larut malam.Tiba-tiba suara itu datang kembali dan berkata "Sholat lah kamu akan menemukan jawabannya.percayalah pada yang pemberi hidup. "
"Asal kamu tahu, sebenarnya tanpa bantuan gurumu dan arwah kakek kamu itu,. Aku tidak sanggup membebaskan mu."
"Apa benar kamu kodam aku, kenapa baru muncul saat ini. Dulu aku tidak pernah mendengarkan suaramu. "
"karena kodam keturunan hanya akan berpindah sampai orang yang dijaganya meninggal."
"Selama ini aku selalu bersama kakekku, hati dia begitu baik dan tidak pernah menyakiti siapapun.Dia jarang menggunakan diriku melakukan sesuatu."
"Kenapa kamu ikut bersamaku, bukan dengan ibuku atau anak-anak kakekku yang lainnya. "
"Bukan kah ibuku juga bisa mengetahui hal-hal seperti ini." Saat melakukan ucapan itu dia terkejut kenapa dia berkata seperti itu tentang ibunya.
"Kebenaran akan terungkap sedikit demi sedikit, asal kamu tahu.Aku tidak bisa membantu kamu karena kalian sedarah."
"Sholat lah jika pikiran kamu kalut.Hanya itu yang bisa ku katakan.Tanyakan pada gurumu itu pertanyaan yang tidak bisa ku jawab. "
"Baiklah, aku akan menjalankan ibadah malam dulu. Nanti aku akan tanya lagi sesuai hati ku. Bagaimana?.
Tidak ada suara yang terdengar lagi.Aulia percaya dengan siaran kodam ini.Karena suaranya berbeda seperti laki-laki.
Aulia melakukan ibadah malam dengan khusuknya,bahkan dia tidak tahu kalau suaminya juga menjalankan ibadah itu disamping nya. Setelah selesai berdzikir di terkejut kalau suaminya ada di samping dirinya.
"Mas Arya, kamu juga menjalankan ibadah malam. "
"Iya, aku sudah lama melakukannya dulu. Semenjak menikah dengan kamu aku melupakan ibadah malam ini."
"Kamu tidak bisa tidur lagi, sekarang aku lihat kamu sudah cukup berani."
"Mas terkadang aku juga takut sendirian lho. "
Arya tersenyum pada istrinya dan menanyakan bagaimana kejadiannya.
"Semenjak kita pergi ke kyai itu dan menjadi muridnya, akun merasakan ketenangan dalam diriku.Bahkan saat berbicara dengan kodam aku. Aku belum mengingat jelas masa lalu ku semenjak aku terbangun. Kau merasakan kalau aku perna mengalami antaran hidup dan mati. "
"Aulia, aku sudah memikirkan tentang menyewa sawah.Aku akan mencoba menjadi petani sesuai keinginan kamu. "
"Saat ini apa yang kamu lakukan. "
"Aku ingin mencari pekerjaan, tapi sekarang umurku sudah lebih dari tiga puluhan. Aku sudah tidak muda lagi. "
"Jangan terburu-buru mencari pekerjaan, nanti kalau tubuhmu sudah baik-baik saja kita akan cari solusinya bersama. "
"Mas, besok kamu bisa ijin dulu tidak masuk kerja?. "
"... "
"Tadi aku bermimpi, kalau aku membuka suatu rekening.Nomor pin nya aku ingat, tapi sayang bank itu tidak sama dengan bank yang ada didalam amplop tadi."
"Aku telah melihat didalam internet tentang asuransi itu, dan bisa dicairkan jika aku telah keluar selama satu bulan "
"Didalam referensi kerja dari koperasi itu aku sudah keluar dari sana setengah tahun yang lalu. "
"Benar kejadian itu sudah setengah tahun yang lalu, bahkan hutangmu saat itu bukan lima juta tapi lebih dari lima belas juta.Saat itu kamu bekerja disebut konveksi dan baru bisa membayarnya sebanyak sepuluh juta dalam waktu lima bulan. "
"Lalu kenapa aku berhenti dari tempat itu, apa karena aku sakit?. "
"Bukan, karena kakakmu mengusik kamu lagi dan meminta kamu membayar hutang ibumu yang terbilang cukup banyak."
"Namun ku denger hutang itu sebenarnya untuk kebutuhan kakak kamu. "
"Aku belum mengingatnya, siapa yang benar-benar berbohong saat ini, namun hatiku berkata kalau aku harus memihak Arya suamiku ini. "
Aulia terlelap dalam sandaran suaminya, Arya tersenyum dan memindahkan dia ke kamarnya.Arya membelai rambut istrinya yang sekarang sudah ada ubannya.
Air mata mengalir begitu saja. Kalau orang tahu pasti mustahil seorang Arya yang pekerja keras dan berani pada siapa pun mengeluarkan air matanya.
Keesokan harinya Arya dan Aulia terbangun. Mereka bersama-sama membersihkan tempat tidurnya dan melakukan aktivitas dipagi harinya.
Saat Aulia memasak Arya mencuci piring.Bahkan jika istrinya belum selesai di dapur dia mencuci bajunya.Keharmonisan seperti ini baru dirasakan pasangan ini semenjak Aulia terbangun.
Selama ini selalu ada ikut campur dari mertuanya, bahkan kakak-kakak Aulia selalu meminta haknya. Terkadang Arya beranggapan apa istrinya bukan anak kandung mereka?.
"Mas kenapa kamu melamun saja disana, biar akun yang menjemur pakaiannya. Kamu istirahat saja. "
Arya mengangguk pada istrinya yang sudah selesai memasak.