NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Di kediaman meliya, meliya sedang bersiap untuk ikut bersama Amira ke toko kue, Amira merain jaket dari dalam lemari, "ini punya si tikus curut itu kan?, kira" dia butuhkan lagi tidak ya jaket ini, pas dia beri dia tidak berbicara apa pun, apakah ini geratis?" tanya nya sendiri pada dirinya , sambil tersenyum. "tok tok tok" pintu kamar di ketuk, "meliya, kau jadi ikut aku tidak," kata Amira dari balik pintu, "ah jadi" sebentar ya, aku lagi bersiap, teriak meliya dari dalam kamar, sebelum melangkah keluar meliya menyimpan kembali jaket Derren sebelum itu dis mencium jaket itu dan tersenyum.

Di halaman rumah, meliya dan Amira bersiap untuk pergi, Amira memanaskan sepeda motor nyaa dan membawa meliya pergi, semua itu tidak lepas dari pandangan Derren, ternyata Derren mendatangai rumah meliya, saat mereka pergi Derren sedikit merasakan ada ke anehan di dalam hati nya, "ada apa dengan aku ini, biar lah dia pergi, memang pantas pun dia keluar dari rumah," kata Derren salam hati nya, setelah itu dia pun pergi dan balik ke kantor.

Saat sampai di kantor, ternyata Derren sedang berbicara dengan Devan, "sekarang ini aku tidak tahu mau berbuat apa untuk membujuk dia", "siapa?" tanya Derren yang tidak tahu sispayang sedang d bicarakan oleh Devan "siapa lagi? Meliya lah," "ooh aku kira mantan istri mu" sambil di iringi tawa dari Derren, "hahaha Kau tau tidak, perempuan itu boleh lari ke luar negri,lari dari wartawan, dia kira aku siapa,?" "baguslah " kata Derren menanggapi apayang dikatakan oleh Devan.

"dah sekarang kita berhenti membicarakan masalah aku, sekarang kau harus membujuk meliya, " kata Devan Thu the point, "kenapa aku pula?" kata Derren perotes dengan Kaka nya, "kau tahu tidak, aku pergi jumpa dengan dia, tapi dia tinggalkan aku begitu saja, kau tidak kasihan kah dengan kakak kau ini ha, kena usir dengan orang luar begitu saja.? Kau ini, harus pujuk dia, dia pasti akan mendengar kan mu walaupun sedikit," kata Devan "aku tidak ingin terlibat" kata Derren sambil mengangkat jangan nya, "tidak mau terlibat? kalau kau tidak suruh aku cerita perkara sebenarnya kepada Mama, semua ini tidak akan terjadi, dia pun tidak akan berhenti bekerja, kau harus membujuk dia,", "sekarang ini kau harus pilih kau hidup terkait dengan Melia atau dengan Bianca" Derren terdiam mendengar perkataan kakaknya.

"panjang umur dia, kau lah seharusnya kau tidak menyebut nama nya" "siapa Aira?" seketika pertanyaan Derren di jawab dengan "hai good morning Derren" ternyata yang datang adalah Bianca, "masalah dah sampai" gumam Devan yang masih bisa terdengar oleh Derren, "kau gak buat apa di sini? Kan saya sudah bilang, kalau ada pekerjaan kosong saya akan memanggilmu, kalau kau datang sekarang kau pun tidak bisa melakukan apa-apa" kata Derren tanpa melihat Bianca, "apakah kau tidak tahu? Kak Siti telah mengundurkan diri?" kata Bianca menatap Derren.

seketika derren terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Bianca, dan pun memanggil HRD dan bertanya langsung setelah itu semuanya dijelaskan oleh HRD, di dalam ruangan ada derren, Devan, HRD dan Bianca, Bianca yang melihat itu pun tersenyum licik,

Flashback on

Di ruangan pantri Bianca menunggu seseorang, saat orang itu berjalan,"eh tunggu sebentar, ini teh buat tuan Derren kan?" "ya, kalau sore" begiini tuan Derren suka minum yang hangat", " kata orang tersebut yang tidak lain adalah Siti, office girl di kantor Derren, Siti lah yang selalu membuatkan teh/kopi untuk Derren.

"hei kau, yakin sekali kah dia menyukainya?, dia tidak suka, Derren selalu bilang kepada saya," kata Bianca menatap Siti, "saya cuma mengikuti apa yang tuan Derren kata kan saja, memang sudah dari dulu, syaa yang kerja di sini, jadi saya sudah faham" kata Siti menatap Bianca,

"sebenarnya deren sudah lama ingin memecat kau tapi dia tidak tahu mau berbuat bagaimana, sebab itulah saya di sini," "tetapi tuan derren tidak pernah berkata apa-apa kepada saya," jawab Siti, "bagaimana dia ingin berbicara dia menghormatimu sebagai pekerja lama" ucap Bianca, "oh ya sudah tidak apa-apa Saya akan berbicara dengan tuan derren," Siti pun ingin pergi tetapi di tahan oleh Bianca, "eh tidak perlu, lebih baik kau berhenti sajalah, jangan menyusahkan Dia kasihan dia, " "tetapi saya harus pengantar notice dulu kepada Tuhan derren," ucap Siti sebelum pergi, "kau tidak perlu melakukan itu, saya akan menolong mu,kau jangan khawatir aku akan memberikan pesangon mu, tapi jangan katakan apa pun kepada Derren!" ucap Bianca lagi "baiklah," setelah itu Siti meninggalkan Bianca.

Flashback off

"tapi masalah dia sekarang ini kenapa Siti berhenti bekerja, dan tidak memberi tahu saya," Derren yang masih tidak terima kalau karyawan nya keluar tanpa izin dari dia pun marah, "saya pun tidak tahu tuan, saya cuma dapat surat pengunduran diri saja," ketua HRD pun menjelaskan, "tetapi kenapa ya, dia tahukan perbuatan ini salah," Devan pun ikut angkat bicara,

"tetapi di dalam surat itu tertulis kalau dia berhenti bekerja karena hal pribadi, dan dia akan bayar kembali pada syarikat, karena dia sudah melanggar kontrak," kata HRD dan di anggukin oleh Derren dan Devan, Bianca mendengar itu hanya tersenyum,

"kalau begitu, tanyakan kepada staff lain, mungkin dia membagi tahu setiap apapun kenapa dia berhenti bekerja." kata derren memerintah HRD."baik tuan Saya pergi dulu" "ya terimakasih" ucap Derren dan Devan.

siang berganti sore, sore berganti malam, dan malam berganti pagi, kini di kediaman meliya, sebuah mobil berhenti di halaman rumah meliya tepat di depan meliya, "kalau niat kau datang ke sini untuk membujuk aku, kau buang saja pikiranmu itu, sebelum aku pecahkan mobil mu, lebih baik kau pergi, " ancam meliya saat melihat seseorang membuka kaca nya "memang itu pun niat saya" kata Derren pada meliya, ternyata Derren berniat untuk membujuk meliya, "kalau itu niatmu kau lupakan sajalah," tetapi Derren pun tidak pergi, dia malah turun dari mobil nya dan menghampiri meliya, Amira yang melihat itu pun mendekati meliya dan Derren,.

"Saya ingin berbicara denganmu sebentar" ucap Derren sambil menatap meliya, entah kenapa hari ini suara Derren terdengar begitu halus, "tidak ada kamu sudah terlambat ayo kita pergi" ajak meliya tetapi "eh mana ada masih pagi sekali" kata Amira dan di tatap tajam oleh meliya, "miraaaa!" meliya pun membuang muka nya ke samping.

"apa yang sedang kalian bawa di dalam tas?" tanya Derren karena melihat meliya menggendong tas sedikit besar, "organ" tetapi tangan meliya di sikut oleh Amira "eh jangan fitnah, ini adalah kue buatan saya" jawab Amira pada pertanyaan Derren, "oh kue? Sudah ada yang memesan?" tanya Derren lagi, "ada" "belum" jawab Amira menyikut meliya, "okei kalau begitu, saya mau membeli semua". Seketika mata amira berbinar, "ooh nak beli semua, sok sekali" ucap meliya menatap sini derren, "ah tuan di dalam ada lagi, mau beli juga tidak?" lanjut Amira menawarkan kue buatan nya, "oke kalau begitu saya ambil semua" dengan senang hatii Amira langsung meraih tas yang di gendong meliya.

"oke jadi masalah bisnis sudah selesai kan?boleh kita berbicara sekarang?" tanya Derren.

meliya tidak menjawab perkataan derren, "saya mau kamu kembali bekerja dirumah saya" lanjut Derren, "eh apa pula kau ini, suka-suka saja paksa orang" jawab meliya, "meliya, kau tahu tidak Oma itu, demam hampir seminggu,? Devan pun sudah cari pengganti macam" tetapi semua Oma tidak suka, Oma bilang tidak pandai layan deramalah, tidak pandai main make up", tidak pandai main berkemah dengan dia." "lagi?" "tidak pandai melayani Derama Dengan dia" "lagi?" "tidak secantik kau" seketika mendengar itu, senyum tipis terbit di bibir meliya, "okei, saya anggap itu kata" pertama yang baik, keluar dari mulut mu" ada lagi?" tanya meliya kembali, "tidak sebaik dirimu, meliya Oma merindukan dirimu," kta derren menatap meliya "saya pun merindukan mu" tiba tiba meliya tersadar dengan apa yang dia katakan "eh tidak aku pun merindukan Oma" tanpa meliya tau senyum tipis terbit di sudut bibir Derren,

"okey besok datang kerumah, bekerja seperti biasa," kata Derren, "itu saja?" Derren membuang nafas kasar, "oke baiklah,selama kamu bekerja dengan kami, saya banyakkan sakiti hati kamu, Saya minta maaf" meliya terpaku mendengar perkataan maaf dari Derren, "okei, kalau begitu, kau ataupun kakak kau, naikkan gaji aku" "eh kanapa pula seperti ini? kau lupa kah hutang mu pada ku?" kata derren "hutang?"

"hutang apa? jaket? Ehh jaket kau itu bisa aku pulangkan lah, bukan size aku pun, kata meliya merepet, "bukan jaket, kau lupakan kau hutang peluk saya? " kata derren dan Amira mendengar nya "apaa?!!" kau peluk dia?" bagaimana? enak tidak??" tanya Amira pada meliya dan meliya hanya mencolek batang hidung Amira, Derren mengulurkan tangan nya "deal?" Amira melihat tidak ada pergerakan dari meliya pun menarik tangan meliya menyambut tangan Derren, "deal saja lahh.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!