NovelToon NovelToon
Mutualism Marriage

Mutualism Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Anak Genius
Popularitas:614k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

Vonis dokter tentang dirinya yang seorang penderita Azoospermia membuat Dean memutuskan untuk memiliki anak adopsi. Karena baginya, tak ada wanita yang ingin menikah dengan pria yang di anggap mandul sepertinya.

Namun, pertemuannya dengan Serra membuat perubahan baru dalam hidupnya. Serra, seorang wanita yang memilih Childfree dalam kehidupannya. Membuat kekasihnya memilih untuk menikah dengan wanita lain karena pilihannya itu.

Tak di sangka, Serra dan Dean justru jatuh hati pada seorang anak bernama Chio. Ia bocah berusia 3,5 tahun yang harus menetap di panti asuhan setelah mengalami kecelakaan bersama kedua orang tuanya. Naasnya, kedua orang tuanya tak dapat di selamatkan.

Satu tujuan dua masalah yang berbeda, sayangnya pilihan keduanya mengadopsi jatuh pada anak yang sama.

“Kita nikah aja deh, kamu childfree dan aku gak bisa ngasih kamu anak. Impas kan? Biar kita sama-sama dapat Chio.” ~Dean

“Ya sudah, ayo nikah!“ ~ Serra

Pernikahan yang saling menguntungkan? Yuk baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua keinginan yang berbeda

Terlihat, seorang wanita cantik bergaun hitam turun dari mobilnya. Tatapan matanya tertuju pada sebuah gedung pernikahan yang ada di hadapannya. Satu sudut bibirnya terangkat, membentuk sebuah seringai. Sejenak, ia membenarkan letak kaca mata hitamnya yang bertengger di hidung mancungnya.

"Let's play." Gumam wanita itu sebelum menatap setangkai bunga mawar hitam yang ada di tangannya. Saat ini, ia datang ke pernikahan sang kekasih dan sahabatnya.

"Ayo Ra, aku udah siap nih!"

Wanita bernama Serra Anastasia menoleh, ia melihat sahabatnya Jenia datang dengan membawa papan bunga bertuliskan "Selamat menempuh hidup baru cangc0rang gatal!" Begitu lah kira-kira tulisannya. Serra yang melihat itu tersenyum, ia puas melihat papan yang Jenia bawa itu.

"Kamu gak papa? Dia kan teman baik mu?"

"Temen baik apa? Cuih! Gak sudi punya temen baik cangc0rang gatal kayak dia. Tahu-tahunya, kekasih temen sendiri di embaat. Emang dasar yah manusia gak tahu diri! Bumi pun rasanya mual nampung makhluk kayak dia." Greget Jenia.

Serra tersenyum, ia pun melangkah masuk dengan memegang setangkai mawar hitam di tangannya. Jenia mengikutinya dari belakang, ia sibuk memegang tiang papan bunga yang berukuran persegi panjang itu. Sampai-sampai, wajahnya tertutup papan tersebut.

Keduanya melewati papan nama sang pengantin, dan masuk ke dalam aula gedung. Ramainya orang, tak membuat keduanya merasa malu. Serra dan Jenia berjalan dengan anggun, tak peduli tatapan terkejut semua tamu undangan termasuk sepasang penganting.

Bisik-bisik tamu mulai terdengar, Serra masih tetap berjalan menuju altar sembari menatap lekat sepasang pengantin yang syok melihat keberadaan. Tak ada yang berani menghalangi jalannya, hingga Serra menaiki altar bersama Jenia dan berhenti tepat di hadapan kedua pengantin.

"Apa-apaan ini!" Sentak wanita paruh baya dengan tatapan tajam.

"Apa? Aku hanya datang sebagai kekasihnya menantumu, bukankah begitu Eric?"

Eric Bagas Arkatama, kekasih Serra itu hanya diam saat di tatapan tajam. Ia bingung, dan kaget menghadapi situasi sekarang ini. Sedangkan wanita yang baru saja dia nikahi, mendadak membisu melihat keberadaan Serra.

Serra beralih mendekati pengantin perempuan, ia lalu merangkul bahu wanita itu dan mencengkramnya dengan kuat. "Waah Tara! Lihat, kamu sungguh cantik! Harusnya kamu mengabariku jika kamu ingin menikah dengan kekasihku. Biar aku putuskan dulu dia, baru kalian menikah. Kalau begini kan kalian jadi ... tidak dapat amplop dariku. Tapi tenang saja, aku sudah membawakan bunga khusus untuk mu! Ambillah!"

"Eeh, ayo ambil!" Karena Tara tak kunjung mengambil bunga nya, Serra menarik tangan wanita itu dan memaksanya untuk menggenggam tangkai bunga mawar tersebut.

"Aaah aww!" Tara merasakan sakit di tangannya saat duri tangkai mawar itu menusuk kulit tangannya. Mendengar kesakitan Tara, para orang tua pengantin pun tak terima dan langsung membentaknya. Para tamu dan keluarga yang hadir tentu syok dengan apa yang Serra lalukan.

"APA-APAN KAMU?! WANITA TAK TAHU MALU! KENAPA KAMU MENYAKITI MENANTUKU!" Sentak seorang wanita paruh baya yang berdandan modis.

"Tante Alma, apa kamu mendadak lupa denganku? Kita pernah ke salon bersama, berbicara berdua tentang pernikahanku dengan putramu. Kenapa sekarang kamu bertanya seolah kamu tidak tahu alasanku menyakiti menantu ... mu ini." Serra melirik ke arah Tara yang masih meniup tangannya lantaran perih terkena duri tangkai bunga mawar itu.

"Heh! Jangan salahkan putraku! Salahkan dirimu sendiri yang ...."

"KAAAU!" Eric menarik tangannya turun dari Altar. Jenia yang asik berpose di tengah altar sembari memegangi papan bunga itu pun mendadak panik melihat sahabatnya di tarik begitu saja.

"HEH KADAL KREDIT! SAHABATKU MAU KAMU BAWA KEMANA HAAH?!" Teriak Jenia. Ia tadinya akan mengejar, tetapi tak mungkin membawa papan bunga itu. Jadilah, ia memberikannya pada Tara dan menatap penuh peringatan padanya.

"Pegaaang! Aku bayar mahal nih buat beli ginian doang demi cangc0rang kayak situ!"

"Jen ...,"

"Aku benar-benar gak nyangka, jika kamu bisa diam-diam menjerat kekasih sahabatmu sendiri. Tabur tuai tuh ada, selamat menanti balasan!" Jenia mengangkat sedikit gaunnya agar lebih mudah berjalan.

"YUHUUU SERAAA AKU DATAAANG!" Seru Jenia dan turun dari Altar untuk mencari keberadaan Serra.

Sementara itu, Eric membawa Serra ke belakang altar. Merasa cengkraman Eric lumayan kuat, Serra mencoba untuk menariknya. Namun, ia merasa kesulitan.

"Lepaskan!" Serra membentak Eric.

"Kita sudah berakhir Serra! Kita berakhir sejak kamu mengatakan pilihanmu untuk childfree! Kenapa kamu begitu egois? Aku butuh penerus! Aku ingin memiliki anak! Tapi pilihanmu membuatku memilih menikahi Tara di bandingkan menikah denganmu!" Sentak Eric dengan tatapan tajam.

Serra menatap benci ke arah Eric, "Kalau begitu, kenapa harus sahabatku?! Kenapa?! Kenapa kamu memilih sahabatku?! Banyak wanita lain kenapa harus sahabatku?! Kamu benar-benar br3ngsek!"

"Diam! Serra, aku lakukan ini untuk kita! Untuk kita! Jika kamu ingin childfree, aku akan menerimanya. Aku bisa mendapatkan anak dari Tara dan kita masih berhu ...."

PLAK!!

"Dengan kamu menikah dengannya, kita berakhir Eric. Aku tidak mau berbagi! Lepaskan!" Serra menarik tangannya yang masih di genggam oleh Eric. Ia lalu berbalik dan berniat pergi dari sana.

"KARENA PILIHANMU ITU, TIDAK AKAN ADA YANG MAU MENIKAH DENGAMU SERRA! PEGANG KATA-KATAKU! SEHARUSNYA KAMU MERASA BANGGA JIKA AKU MASIH MAU ...,"

BUGH!

"Makan tuh bangga!" Serra melempar sepatu heels nya dan tepat mengenai mulut Eric. Ia lalu berjalan cepat menuju pintu keluar dengan hanya memakai satu sepatunya.

"RAAA TUNGGUIN!" Jenia mengejar Serra, sedikit kesulitan sebenarnya karena gaun yang ia pakai memang sangat heboh.

Eric mengusap bibirnya yang terkena lemparan maut Serra. Ia menunduk, menatap sepatu heels milik wanita itu. Ia mengenalinya, sebab dirinya lah yang membelikannya. Perlahan, Eric meraihnya. Ia jadi teringat saat peringatan dua tahun hari jadi mereka, itulah hadiah yang dia berikan. Nyatanya, sekarang sudah tak ada lagi tentang mereka.

"Eric, ada apa ini? Kata mama mu ada wanita gila yang datang?" Seorang pria paruh baya datang menghampiri putranya yang memegang sebuah sepatu. Dia baru saja kembali dan justru mendapati situasi yang berantakan.

"Yah, hanya orang aneh saja." Ucap Eric berusaha semaksimal mungkin menutupi kebenaran yang terjadi. Karena tentang dia dan Serra, hanya mama nya saja yang tahu.

.

.

.

Sedangkan di sisi lain, terlihat seorang pria yang tengah menunduk dalam sembari kedua tangannya memegang kertas dan meremasnya secara perlahan. Tubuhnya bergetar, tatapannya terlihat nanar. Kertas yang dirinya pegang, menunjukkan sesuatu hal yang seolah menghancurkan hidupnya.

“Tuan Dean, anda terkena Azoospermia. Dimana, pengidapnya akan sulit memiliki anak lantaran tidak adanya sp3rma dalam air ma.ni."

Degh!!

“Saya ... Mandul maksudnya dok?” Suaranya terdengar bergetar, matanya terlihat berkaca-kaca. Kenyataan itu, sungguh mengguncang dirinya.

"Azoospermia merupakan salah satu penyebab kemandulan pada pria."

Dean Zavion tak menyangka jika akan mendapatkan ujian ini. Dia tidak tahu, mengapa dirinya bisa mendapatkan hal bu.ruk tersebut. Awalnya dia hanya ingin mengecek kesehatannya dan kesuburannya sebagai seorang pria. Berniat, dalam waktu dekat dia akan menikahi seorang wanita. Namun ternyata, apa yang dokter Katakan menghancurkan harapannya.

Tanpa mengucapkan apapun lagi, Dean beranjak pergi dari ruangan dokter itu tanpa menunggu penjelasan lain. Ia berjalan lunglai di koridor rumah sakit, menatap lemah ke arah lantai. Dia tidak tahu lagi harus apa atau bagaimana.

Dertt!

Dertt!

Ponsel Dean berdering, ia lalu menatapnya dan melihat nomor tanpa nama yang sangat ia hafal. Lalu, ia pun mengangkatnya dan mencoba untuk tetap tenang.

"Dean ...,"

"Aku tidak mau melanjutkan proses perjodohan itu Ma,"

"A-apa? Tapi Dean ...." Dean mematikan sambungan telepon itu. Ia kembali menatap hasil rekam medisnya.

"Siapa yang mau menerima pria mandul seperti ku? Jika pun ada, aku tidak mau mengorbankannya jika nantinya dia menikah denganku dan tak memiliki keturunan. Wanita mana yang tidak mau memiliki anak setelah menikah? Aku tak ingin egois." Batin Dean.

___

Hai Hai Hai, ketemu lagi kitaa🥳

Jangan lupa dukungannya yah kawan😉 bocil cadel? Adaaaa, setelah ini yah🤓

1
Neulis Saja
udahlah jgn terus terang karena kedepannya justru kamu berdua punya penerusmu jadi chio punya Adik
Neulis Saja
belum tahu kalau serra udah nikah sama pria tajir lagi
Julia Juliawati
aq mlh kasihan babynya. g ada yg bisa nawar mau laki ato cwek udh ketentuan author🤣🤣
Rosna Marleni
semoga setelah ini Sera hamil...
oca rm
ini kayaknya langsung dapat baby twins cadel🤣
♒ Fuji Rachma
dinikahin cuma dijadikan alat pencetak anak, miris sekali hidupmu, Tara. itulah akibatnya kalo suatu hubungan dimulai dg tidak baik, maka hasilnya pun tidak baik
Neulis Saja
next
shyafira fitri
lanjut
Neulis Saja
ya habisnya gak bilang hrs manggil apa bilang atuh dean panggil Daddy atau papa biar chio memanggilnya
Sugiharti Rusli
mama Nessa memang yahud sih yah, dia sangat perhatian sama putranya, bahkan kalo vitaminnya belum berkurang akan segera tahu yah😅😅😅
Jenong Nong
kalao sera hamil gmn ya ... akankah sera menerima dgn senang hati... 😁😁❤❤🙏🙏
Sugiharti Rusli
wih ada calon kopel baru nih yang sukanya kelahi nanti🤣🤣🤣
Neulis Saja
ngigau kalinya biasa bermain dgn saudara2nya di panti
Jenong Nong
kasihannyaa mario si jones ... apes benerrrr..... 😂😂❤❤🙏🙏
Neulis Saja
pingsan yah ko ruwet amat mama eriska, kenapa dipersulit kalau ada yg mudah nah anakmu menempuh jalur yg mudah dah gak usah sampai pingsan !
Neulis Saja
next
Fera Susanti
ayo hamil serra...menyenangkan loh punya anak,.ada temen cerita..
Dee
lanjut trus thorrrr
Jenong Nong
lah kan si kambing dipangku kok bisa ilang chio... 😂😂❤❤🙏🙏
Fadilah
ternyata yang nurun bapaknya si Erik ya, kamu terselamatkan Serra dari laki" modelan kayak Erik.. memangnya kenapa sih dengan anak cewe, masalah banget gitu yaaa 😏

semoga setelah ini Serra, soalnya kan ini masa subur"nya Serra yaak.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!