NovelToon NovelToon
Agen Ganda Jadi Bocil

Agen Ganda Jadi Bocil

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Menjadi bayi
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yulianti Azis

‼️Warning‼️

Cerita ini hanya ada di Noveltoon. Kalau ada cerita di tempat lain, segera laporkan!! Itu Plagiarisme‼️

Seorang gadis cantik, jenius dan berbakat yang bernama Kara Danvers bekerja sebagai agen ganda harus mati karena dikhianati oleh rekannya.

Namun, alih-alih ke alam baka. Kara malah bertransmigrasi ke tubuh bocah perempuan cantik dan imut berusia 3 tahun, dimana keluarga bocah itu sedang di landa kehancuran karena kedatangan orang ketiga bersama dengan putrinya.

"Aku bertransmigrasi ke raga bocil?" Kara Danvers terkejut bukan main.

"Wah! Ada pelakor nih! Sepertinya bagus diberi pelajaran!" ucap Kara Danvers menyeringai dalam tubuh bocah cilik itu.

Apa yang yang akan dilakukan sang agen ganda saat di tubuh gadis cilik itu dan menggemaskan itu. Yuk mari baca!

Jangan lupa follow Ig author @Yuliantiaz

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua Tragedi

Seorang gadis cantik, bersama rekannya sedang menjalankan misi rahasia. Dengan kemampuan terbaiknya, gadis cantik itu mampu menyusup ke sebuah tempat terpencil.

Namun, sesampainya disana. Ternyata dirinya telah di kepung oleh puluhan orang dengan menodongkan pistol ke arahnya.

“Sialan! Kenapa mereka bisa tahu?” desis gadis cantik itu dengan wajah geram, dia melirik ke arah rekannya yang terlihat biasa saja.

“Hahaha ... kau tidak akan bisa lari Nona manis!” terlihat seorang pria keluar membela kerumunan pria berbaju hitam itu.

Gadis cantik itu menodongkan pistol ke arah pria itu, matanya terlihat tak gentar sedikitpun seolah hal itu bukanlah masalah besar untuknya.

“Ck,ck, ternyata kau tidak takut rupanya, meskipun telah di ujung tanduk! Aku benar-benar kagum denganmu agen Danvers!” pria itu mengacungkan jempolnya melihat keberanian gadis didepannya itu.

Kemudian pria itu menatap rekan gadis cantik itu dan berkata, “Apa kau akan terus berpura-pura menjadi rekan yang baik, Dennis?” tanya pria itu menatap rekan gadis cantik itu, membuat gadis cantik itu terkejut.

Pria itu tersenyum mengejek. “Kenapa terkejut, heh?!” rekan gadis itu berdiri di samping pria itu.

“Jadi semua ini hanya jebakan?” tanya gadis cantik itu dengan marah yang memerah karena marah.

Sang rekan tertawa terbahak-bahak, setelah menghentikan tawanya. Pria itu berkata, “Maafkan aku, Kara Danvers. Tapi hari ini kau harus mati! Aku tidak ingin ada penghalang untuk karirku yang cemerlang!” ucap Dennis seorang pria berusia 28 tahun.

Dennis memang iri dengan Kara, gadis cantik itu bisa meraih kesuksesan meski dia hanya seorang wanita. Bahkan kemampuan beladiri Kara, masih kalah jauh dengannya.

Kara bahkan akan mendapatkan penghargaan setelah misi ini, namun ternyata Dennis sudah merencanakan membunuh Kara. Dia tak ingin kara mendapatkan penghargaan itu lagi untuk kesekian kalinya.

Rahang Kara mengeras, dia menggertakkan giginya. Dia tak menyangka, jika pria yang di anggapnya rekan dan sahabat, bekerja sama dengan seorang mafia untuk membunuhnya.

“Dasar bajingan kau Denis! Pengkhianat!” desis Kara.

Dengan kecepatan tinggi, Kara menarik pelatuknya. Tapi sebuah t*mbakan mengarah pada dirinya.

Dor!

Dor!

Kara tersungkur ke lantai, dengan memegangi per*tnya. Gadis cantik itu mendongak menatap Dennis yang juga terkena tembakannya meski bukan di tit*k f*tal.

“Kurang ajar kau Kara!” teriak Dennis murka.

D*rah s*gar mengalir di bibir gadis cantik itu, bibir gadis itu menyunggingkan senyum sinis. "Kau berkhianat, hanya karena iri dengan seorang wanita! Itu tandanya kau hanyalah laki-laki pengecut, yang tidak mampu melampaui aku!" ejek Kara.

Darah Dennis mendidih mendengar ejekan itu, tangannya mengepal kuat. Sedangkan Kara, semakin memprovokasi pria itu. Dia sedang menyiapkan sesuatu agar semua terkena dampaknya.

"Gadis sialan! Tembak wanita itu!" murka Dennis

Dor!

Dor!

Dor!

Puluhan peluru meluncur ke arah Kara, namun kara tidak ingin mati sendiri, dengan cepat mengeluarkan bom yang sudah di ambil dari kantongnya.

Mata Dennis bersama pria mafia itu melotot. Mereka segera berlari keluar tanpa menghiraukan pengawal itu, bagi keduanya nyawa mereka harus lebih utama.

Boom!

Duar!

Tempat terpencil itu meledak, membuat orang-orang yang ada di dalamnya tentu t*was. Termasuk Kara Danvers, seorang agen ganda berbakat.

Kobaran api melalap tempat tersebut, terlihat Dennis dan pria mafia itu terhempas dengan terkena p*cahan serta r*ntuhan bangunan itu.

"Mari menundukkan kepala sejenak untuk mengenang Agen Kara Danvers!" ucap Dennis menunduk sebentar lalu menyeringai puas.

"Kerja bagus! Dengan ini, aku leluasa bisa menjalankan bisnisku. Karena kau berada di pihak ku, dan jadilah mata-mata!" Pria mafia yang bernama Orlando itu menepuk pundak Dennis, kemudian berbalik pergi dalam keadaan pincang begitupun dengan Dennis.

Di sebuah rumah sakit besar, terlihat sepasang suami istri menunggu cemas keadaan sang putri. Terlihat sangat suami terus menyalahkan sang istri, karena kelalaiannya.

"Ini semua karena kamu! Seandainya kamu tidak ceroboh, Vara tidak akan celaka seperti ini!" tunjuk seorang pria bernama Arvin Mahardika kepada sang istri bernama Selvira Prameswari.

Sang istri hanya diam, sembari berdoa dalam hati. Agar sang putri selamat, dia merasa bersalah karena meninggalkan sang putri walau hanya sejenak.

"Mas Arvin! Sudahlah ... mungkin Mbak Selvira gak sengaja!" sahut seorang wanita berpakaian glamor, mengelus punggung pria itu.

"Kamu jangan belain dia Amara! Dia memang tidak becus jadi ibu!" balas Arvin semakin membuat luka di dalam hati sang istri.

"Sabar Mas ... kita berdoa saja, semoga Vara selamat dan kembali pada kita," ujar Amara lembut, mencoba menenangkan pria dihadapannya itu.

Semoga saja anak itu mati! batin Amara.

"Kamu benar Amara!" ucap Arvin sudah bisa merasa menguasai emosinya.

Kini ketiga orang itu menunggu di depan pintu gawat darurat, tak lama seorang dokter keluar dengan wajah yang tidak bisa di artikan. Membuat Amara dan Arvin harap-harap cemas dengan keadaan sang putri.

"Bagaimana keadaan Putri saya, Dok?" tanya Amara bangkit dari kursi tunggu.

Dokter pria yang berusia 35 tahun itu menghela nafasnya. "Maafkan kami Tuan dan Nyonya Mahardika, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Namun, takdir berkata lain ..." sahut sang dokter merasa ikut bersimpati.

Deg!

Selvira luruh ke lantai, dia tidak bisa menopang tubuhnya setelah mendengar ucapan sang dokter. Wanita cantik berkulit putih itu menangis tergugu.

"Tidak ... itu tidak mungkin 'kan, Dok?!" Arvin memegang bahu sang dokter, untuk memastikan ucapan sang dokter.

"Mas ... lepaskan!" Amara menarik tangan Arvin.

"Maaf Tuan, Nona Zylvara tidak bisa diselamatkan karena benturan keras di kepalanya!" ucap sang dokter semakin membuat Amara dan Arvin terluka.

"Tidak ... putriku tidak mungkin tiada!" teriak Arvin berjongkok, pria berusia 29 tahun itu menangis.

"Mas! Sabar yah! Aku juga sangat bersedih!" ucap Amara mencoba menguatkan Arvin dan berpura-pura ikut menangis.

Akhirnya! Selamat tinggal anak sialan, tunggu ibumu juga. Kalian akan bersama-sama disana! batin Amara bersorak gembira.

"Tidak! Putriku Vara ... " suara Selvira terdengar sangat memilukan.

Sang dokter menatap iba kedua pasangan itu, tak lama seorang suster keluar dengan wajah terkejut.

"Dok! Jantung pasien kembali berdetak!" ucap suster itu dengan wajah terlihat lega.

"Benarkah?" sang dokter itu terkejut, apalagi melihat suster didepannya mengangguk yakin.

"Ayo kita periksa! Tuan dan Nyonya Mahardika, silahkan menunggu!" sang dokter segera berjalan dengan langkah cepat bersama sang suster.

Terlihat Selvira menghapus air matanya, dia kembali bangkit dan berdoa agar sang putri benar-benar selamat, begitu juga dengan Arvin.

Berbeda dengan Amara yang terlihat geram, tapi dia sangat mampu menyembunyikan raut wajahnya. Kilat kemarahan sekilas terlintas di matanya, lalu kembali seperti semula.

Sialan! Bagaimana anak itu bisa hidup kembali?! batin Amara geram.

“Selamatkan Putriku yaa Tuhan!” ucap Selvira.

1
Siti Shiro
idihhhh keluarga Andrian kaya virus fix langsung tereliminasi jd papa baru vara
Yoni Hartati
walaupun suka mama nya .biasanya keluarga nya yg masalah😂😂
Ayu Mestari
Luar biasa
Yoni Hartati
uang sebelum transmigrasi bisa di ambil tdk ya?
Yoni Hartati
mimpi deh
Yoni Hartati
pesta di hotel vale apa tdk jadi?
Yoni Hartati
stress nih .jangan kl masuk kuliah bisa paling pinter🤣🤣
Yoni Hartati
🤣🤣🤣🤣🤣
Yoni Hartati
mampus deh .pelayan malah kurang ajar
Yoni Hartati
istri kedua ini apa tdk tau dari keluarga mana vira? apa tdk tau vira dari keluarga mafia?
Yoni Hartati
malah nyalahkan orang lain
Yoni Hartati
pingin banget bunuh 2 orang ini
Yoni Hartati
cih cuman istri kedua yg dari awal cuman miskin
Yoni Hartati
menyebalkan tdk adil.😒😒
Siti Shiro
bacanya ikutan jd cadel
Siti Shiro
cow tuch gak mikir mana ad perempuan yg baik2 mau dijadiin selingkuhan apalagi bini ke 2.. wanita yg baik itu menjaga martabatnya
Siti Shiro
mamanya vara mempertahankan suami demi anak tp dia lupa lingkungan yg sehat jg berpengaruh bt anak..
Yoni Hartati
bodoh amat sih
Mamik Widowati
Luar biasa
Yoni Hartati
bener2 pria mesti di jotos😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!