Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. perdebatan Melvin dan Abi di meja makan
Raka bukannya takut adiknya tinggal bersama keluarga pamannya, hanya saja ia tahu bahwa tantenya dan omnya begitu sangat menyayangi Julia begitu pula dengan saudara sepupunya yang lain. Ia takut adiknya merasa nyaman dan akan berpaling serta malah enggan berbaikan dengan mereka.
"Sudah. Sebaiknya kalian biarkan saja Julia tinggal bersama kami untuk menjernihkan pikirannya dan jauh dari kalian." Ujar Tuan Antonio lagi dengan ekspresi datar.
Di dalamnya juga mengandung perintah yang tak bisa mereka bantah. Raka yang mendengar penuturan sang Paman begitu sangat kecewa kepada ayahnya. Tapi kali ini, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Barang-barang Julia untuk kebutuhan sekolahnya juga telah dibawa oleh Tuan Sanjaya sesuai dengan perintah dari tuan Antonio.
"Nak. semua kebutuhan sekolahmu ada di sini. Sekali lagi maafkan papa ya. Maafkan papa yang pecundang ini." Ujar Tuan Sanjaya lagi sambil menyerahkan sebuah ransel besar yang isinya keperluan sekolah Julia.
Sementara baju-bajunya yang lain, Tuan Sanjaya membiarkannya tetap berada dalam kamar Julia itu. Julia saat itu tidak bisa berbuat apa-apa, jujur saja hatinya sangat sakit melihat respon sang ayah. Dia tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun walaupun itu hanya sekedar meminta maaf kepada tuan Sanjaya.
"Sekali lagi maafkan mama sama papa ya nak... Tinggallah di sini untuk sementara, papa yakin paman dan tantemu pasti sangat menyayangimu." Ujar Tuan Sanjaya lagi.
(Dan hanya papa dan mama yang tak menyayangiku) ucap Julia dalam hatinya.
Tentu saja kata itu hanya mampu ia ucapkan dalam hatinya saja, tanpa berani mengucapkan secara langsung. Julia masih punya hati untuk tidak menyakiti perasaan kedua orang tuanya, walaupun keduanya sudah menyakitinya terlebih dahulu. Setelah mengatakan hal itu, akhirnya keluarga Sanjaya bergegas pergi dari kediaman keluarga Tuan Antonio.
***
Esok hari pun menjelang. Hari ini adalah hari pertama bagi Julia tinggal di kediaman sang paman. Walaupun merasa tidak terbiasa, Ia tetap harus menyesuaikan dirinya. Julia pun bangun dan segera bersiap-siap berangkat ke sekolah. Setelah itu, Ia turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga sang paman yang ternyata telah berkumpul di meja makan.
"Selamat pagi sayang..." Ujar nyonya salsa menyambut pagi sang anak perempuannya.
Nyonya salsa merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Julia yang kini telah menjadi anak gadis di rumah atau kediaman Tuan antonim itu. Julia pun tersenyum mendengar sambutan dari nyonya salsa. Dan ikut membalas pelukan yang diberikan tante nya yang baik hati itu.
"Selamat pagi juga tante..." Ujar Julia, setelah selesai berpelukan Julia pun mengambil posisi duduk di samping Melvin yang telah bersiap memakai baju dinasnya.
Saat Julia ingin mengambil sarapan untuknya, ternyata nyonya salsa telah mengambilkan dan menyiapkan sarapan bagi dirinya tinggal melahapnya saja.
"Makan sarapan yang banyak ya sayang..." Ujar nyonya salsa sambil meletakkan dua centong nasi goreng dan telur di piring Julia. Julia yang mendapat perlakuan manis seperti itu tersenyum ke arah sang tante.
"Terima kasih banyak tante..." Ujar Julia dengan senyum mereka di bibirnya. Nyonya salsa juga ikut tersenyum melihat betapa manisnya keponakannya ini.
"Sama-sama sayang. Tidak perlu sungkan seperti itu pada tante dan baiknya panggil mama saja ya jangan tante." Ujar nyonya salsa lagi.
Mendengar penuturan nyonya salsa, Julia langsung melihat satu persatu anggota keluarga yang juga tergabung di meja makan itu. Mereka semua menganggukkan kepala mereka dengan pelan tanda menyetujui apa yang diusulkan oleh sang nyonya rumah ini. Julia pun langsung tersenyum senang melihat respon mereka.
"Baiklah mama.." ujar Julia dengan perasaan senang dan gembira.
Walaupun kasih sayang dan perhatian yang Julia dapatkan bukan berasal dari kedua orang tuanya, setidaknya Julia telah merasakan bagaimana rasanya diperhatikan serta disayangi oleh mereka, walaupun sampai kapanpun kasih sayang orang tua kandung dan orang tua angkat tidak akan sama. Mereka semua sarapan dengan tenang sampai selesai.
"Dek. berangkatnya barang Abi ya." Ucap Abimanyu tiba-tiba.
Julia pun langsung mengarahkan pandangannya ke arah sang kakak sepupu lalu menganggukkan kepalanya dengan pasti. Seolah Ia tak ingin mengorek apapun dari saudara sepupunya itu. Karena Julia takut Abi tidak akan memperlakukannya dengan baik lagi seperti yang dilakukan oleh kakak-kakaknya.
"Kamu naik mobil sendiri saja, nanti Julia biar abang yang ngantar." Ujar Melvin menyala ucapan sang adik. Abimanyu pun langsung melotot ke arah sama Abang.
"Abi sama Julia kan berangkatnya arahnya sama Bang. Abang juga akan berangkat ke tempat kerja Abang kan..?? Jadi, daripada repot, Aku Yang akan bareng bersama Julia." Ujar Abi lagi. Kali ini ia tidak ingin mengalah pada kakak-kakaknya.
"Ngalah sama Kakak sendiri kenapa sih..??" Ujar Melvin lagi sambil memanyunkan bibirnya dan melayangkan tatapan tajam kepada sang adik. Abi yang mendengar penuturan sang kakak kembali memprotes.
"Nggak kebalik tuh.. seharusnya kakak yang harus mengalah pada adik. Bukan malah sebaliknya, masok adik harus ngalah sama kakak. Yang benar saja dong, kalau mau adik ngalah kita ganti posisi saja. Abang yang jadi adik, adik yang jadi Abang." Ujar Abi yang langsung mendapat pelototan dari Melvin.
"Enak aja !! Kamu kalau jadi adik ya adik saja.. nggak usah minta jadi kakak..!!" Ujar Melvin tak terima dengan penuturan adiknya itu.
Sementara di meja makan Julia tersenyum melihat perdebatan kedua saudara sepupunya. jarang-jarang ia bisa merasakan suasana seperti ini. Sementara nyonya salsa tengah pusing melihat kedua anaknya itu suka sekali berdebat di meja makan.
"Jangan berdebat lagi, dasar anak-anak keras kepala..!!" Seru nyonya salsa merasa kesal kepada anak-anaknya.
Nyonya salsa juga mendengus dan merasa lelah melihat tingkah mereka berdua. Tapi yang buat nyonya salsa senang, walaupun begitu anak-anaknya tetap saling menyayangi satu sama lain.
"Anak bungsu Mama tuh yang keras kepala.. dibilangin sama orang dewasa nggak mau..." Ujar Malvin lagi. Abi pun tidak terima mendengar penuturan sang kakak.
"Dih Abang lah yang keras kepala.. masa mau rebutan sama adik.. dasar kakak keras kepala.." ujar Abi lagi yang tak mau mengalah. Saat itulah Arvin langsung mengeluarkan ultimatumnya.
"Kalian berdua keras kepala. Berhenti dan jangan berdebat di meja makan. Pagi ini kakak yang antar Julia ke sekolah dan kalian berangkat sendiri. Kakak juga tidak mau ada bantahan." Ujar Arvin dengan dingin. Ia menatap adik-adiknya satu persatu. Membuat Melvin dan Abi nyalinya menciut. Sementara Tuan Antonio hanya terkeke melihat perdebatan anak-anaknya itu.
"Sudah sudah. Selesaikan sarapan kalian dan segera berangkat." Ujar Tuan Antonio lagi.
Akhirnya perdebatan di meja makan berakhir setelah Sang kapten membuka suaranya. Coba saja dari tadi mengeluarkan bisanya. Pasti akan tenang se dari tadi. Setelah mereka selesai sarapan bersama, semua anak-anak Tuan Antonio pun pamit kepada orang tua mereka. Tak lupa Tuan Antonio memberikan uang saku kepada Abi dan juga Julia. Sementara ketiga anaknya yang lain Mereka sudah berpenghasilan sendiri.
***
kasihan bngett yaaa