Hans, CEO Muda yang arogan dan terkenal Mesum ini, salah meniduri wanita yang di kira wanita malam yang telah dia pesan, namun ternyata Seorang gadis pekerja di hotel tersebut, yaitu Lianne Lindsey, gadis yang masih berusia 20 tahun...
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak datang bulan
Pagi Hari...
“Aduh ... pinggulku, terasa sangat remuk” gumam Lianne memegang pinggul milik nya seraya memijit pelan dan keluar dari kamar mandi karena baru selesai membersihkan tubuh nya yang lengket terkena keringat.
Bagaimana pinggul nya tidak remuk? Semalam Hans terus saja menghujani bagian kewanitaan nya beberapa kali, dan tidak mau berhenti hingga jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari.
Seperti pria yang kelebihan hormon saja.
Lianne menoleh ke arah ranjang menatap Hans yang sedang bergerak hendak bangun dari tidurnya. Membuat Lianne cepat pergi dari sana. Tapi sebelum itu, ia sempatkan untuk meraih handphone melihat jam disana. Menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi.
“Selama itu, aku tidur?” monolog Lianne menaruh handphone nya kembali di atas nakas, kemudian, berlari keluar meninggalkan Hans yang sudah terbangun dari tidur nya.
Tap!
Tap!
Tap!
“Huh .... ” Lianne menuruni anak tangga dengan hembusan nafas yang terdengar beberapa kali karena lelah. Padahal ini cuma sekitar 19 anak tangga saja.
Setelah sampai di dapur, Lianne segera mendudukkan diri pada kursi dekat dengan meja bar counter sembari menunjukkan ekspresi wajah lesu.
“Nona, wajah anda terlihat sangat tidak bersemangat hari ini, apa terjadi sesuatu pada anda?” tanya Bibi Lina, menuangkan teh ke dalam cangkir untuk Lianne .
Hari ini adalah hari minggu, jadi sekarang, Bibi Lina yang bertugas di dapur.
“Apa benar begitu?” lirih Lianne menundukkan kepala pada lipatan tangan nya di atas meja bar counter.
“Anda terlihat lesu.”
“Aku memang tidak bersemangat sekarang.”
“Kenapa, Nona?”
Lianne mengangkat pandangan menatap wanita setengah baya itu. “Pinggulku terasa sangat sakit, aku di ... ah, tidak-tidak, maksudku, aku tidak bersemangat hari ini karena .... ” Lianne memejamkan mata sejenak memikirkan alasan tepat untuk menjawab pertanyaan Bibi Lina. Tidak mungkin ia bilang kejadian sebenarnya, kan?
“Ah, apa Nona Lianne sedang datang bulan hari ini?”
“Benar seka—eh? Datang bulan?” Lianne mengernyit mendengar perkataan Bibi Lina yang menyebut 'datang bulan' dan sekarang otaknya tiba-tiba memikirkan sesuatu, tapi apa?
“Bibi Lina, bulan ini aku tidak haid sama sekali, apa aku sedang mengalami sesuatu? Padahal tanggal haidku setiap tanggal empat ataupun tanggal enam,” tutur Lianne.
“Apa Nona merasakan mual akhir-akhir ini? Atau kepala Nona terasa sakit? Pusing? Mudah lelah?”
“Aku merasa mual dua hari yang lalu, kepalaku juga terasa sedikit sakit, perutku tidak enak juga, setiap kali mencium sesuatu, aku selalu ingin muntah.”
Memang dua hari yang lalu Lianne merasa sangat mual jika mencium sesuatu yang tidak pas di hidungnya, bahkan parfum mahal yang Hans gunakan juga, tapi ia berusaha menahan nya dengan cara menutup hidung dan menjauh dari pria itu.
“Nona, akhirnya!” Bibi Lina langsung tersenyum mendengar penjelasan Lianne. Tampak sekali wanita setengah baya itu terlihat sangat senang.
“Ke—kenapa Bibi Lina terlihat senang sekali.”
“Nona, selamat!”
“Hah ...?”
“Sebaiknya Nona beli testpack saja dan gunakan benda itu.”
“Te—testpack? Maksudmu benda untuk—”
“Iya, Nona.”
“Tunggu, untuk apa aku membeli benda itu?”
“Beli saja, Nona.”
▪️▪️▪️
“Huh .... ” hembusan nafas sudah terdengar beribu-ribu kali hari ini, entah ada apa dengan Lianne sekarang. Suasana hatinya terlihat memburuk sembari berjalan ke taman kaca dengan tampilan wajah terlihat lesu. Hanya tempat itu yang lebih nyaman untuknya sekarang.