NovelToon NovelToon
BASIS 69

BASIS 69

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Bad Boy / Preman
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: penulis amatir

Genre: Drama, komedi, persahabatan, action brutal, romance.


Sekumpulan pemuda STM yang sedang dalam tahap pencarian jati diri.

Basis 69, basis yang melegenda di ibu kota tapi sedang tertidur lelap karena kejayaannya perlahan-lahan mulai pupus.

Abimana Pramono pemuda dengan segudang rahasia.

Pemuda berdarah panas dan berhati dingin.

pemuda dengan nyali besar dan tak kenal takut.

Pemuda yang tersenyum saat melihat darah.

Abimana Pramono anggota baru basis 69 yang akan membuat sejarah baru.

Pemuda yang akan membangunkan basis 69 dari tidur lelapnya.

Parang..!

pedang..!

celurit..!

sudah di acungkan ke udara.

tidak ada kata untuk mundur sebelum kejayaan tercipta.

-Original story by Penulis amatir-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penulis amatir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KENYATAAN PAHIT

Suasana di taman yang semula riang gembira cerah bak mentari pagi bersama Bimo, Sholeh dan Boris, saat ini berubah total sejak kedatangan tiba-tiba senior OSIS yang sedang keliling sekolah untuk mencari para pembangkang yang tidak ikut MOS.

Suasana menjadi panas dan gelap dan sinar cerah mentari seperti sedang ditutupi oleh mendung hitam yang mencekam, burung-burung di atas pohon yang tadi bernyanyi sudah tidak terdengar dan telah kembali ke sarangnya.

"Lu mau didik gua?! apa lu punya kemampuan untuk itu?". Bimo mencibir.

"Anjing! Nantang gua loe?!". Anggota OSIS di depan semakin terpancing emosinya, "Gua adalah anggota OSIS dan juga anggota basis dan loe bertiga adalah junior yang tidak tau tinggi nya gunung dan luasnya lautan! mungkin setelah gua tonjok muka kalian satu persatu akan sadar!". Pemuda itu menunjukkan kepalan tangannya yang besar.

Bimo sudah sangat emosi saat ini, orang didepannya ini sangat sombong dan Bimo benci dengan orang yang bicaranya lebih sombong darinya, Bimo ingin segera maju dan mengetes apa kekuatannya sebesar ucapannya.

Saat Bimo siap untuk meluncur dia merasakan tangan yang memegang kerudung jaketnya dan dia ditarik ke belakang.

Bimo terkejut karena yang menariknya ke belakang adalah Sholeh.

Sholeh langsung maju dengan percaya diri menempati tempat dimana Bimo berdiri sebelumnya dan bertatap muka langsung dengan senior di depan.

"Sol ngapain lu anjing!". Bimo tidak bisa untuk tidak marah tapi Sholeh tidak menjawab ataupun melihat ke belakang dan Bimo hanya bisa liat dari belakang rambut kribonya.

"Bimo kau tenang dulu, mungkin Sholeh punya rencana, untuk saat ini kita percaya saja sama dia". Boris yang berdiri sejajar dengan Bimo berbisik.

Bimo hanya terdiam saat ini dan mencoba untuk mengerti dan memberi kesempatan Sholeh, apa sebenarnya yang ingin dia lakukan.

"Maaf senior tolong jangan emosi terlebih dulu, perkenalkan nama saya Mat Sholeh dan teman di sebelah kanan saya ini adalah Boris Sitorus sedangkan yang berdiri di belakang saya ini adalah Bimo, kalau saya boleh tau nama senior siapa? Kakak saya adalah alumni dari STM ini dan dari basis juga, mungkin senior kenal".

Sholeh berbicara panjang dan sangat cermat memperkenalkan diri dan juga menyebut kakaknya berharap nama kakaknya bisa membantu, bagaimanapun juga kakaknya yang telah lulus adalah senior dari pria di depan ini.

Sholeh adalah tipe orang yang bisa berfikir dengan cepat, mungkin nyali dia tidak sebesar Bimo tapi dia masih cerdik dalam menghadapi situasi yang kurang menguntungkan.

Seperti dugaan Sholeh senior di depannya langsung tampak berubah ekspresi wajahnya mendengar perkataannya dan dalam hati Sholeh bersorak dan memuji dirinya sendiri sebagai genius.

"Nama gua Sandi, siapa nama kakak loe?". Sandi sangat hati-hati saat ini.

Ternyata salah satu dari sampah di depannya punya kakak alumni dari basis dan sandi tau beberapa alumni sangat jahat dan mengerikan dan untuk sekarang sandi ingin menginformasikan dulu kebenaran yang pemuda itu katakan, hampir semua alumni yang baru lulus sandi kenal.

"Sholeh benar-benar keren ya Bim, senior yang semula emosi seperti macan lapar sekarang seperti anak ayam". Boris berbisik ke telinga Bimo.

"Geli anjing!". Bimo mengumpat pelan.

Bimo juga tidak menyangka dengan Sholeh yang mengunakan kakaknya sebagai tameng akan berhasil dan bejalan dengan lancar sejauh ini.

"Oh senior Sandi sungguh nama yang hebat seperti orangnya". Sholeh tidak lupa untuk memuji.

"Tidak usah loe puji gua karena gua tidak akan terbang, cepat bilang siapa nama kakak loe itu?!". Sandi tampak sangat terburu dan tidak sabar.

"Nama kakak saya Rojak, apa senior sandi mengingatnya?". Sholeh menjawab dengan senyum lebar mengungkapkan nama kakaknya.

"Rojak?". Sandi bergumam pelan dan sedang mengingat nama itu.

Satu menit sandi diam tapi dia tidak bisa mengingat nama senior yang bernama Rojak.

"Apa senior sandi sudah ingat? Kakak saya sangat terkenal di basis dan dia bilang hampir semua anggota mengenalnya". Sholeh terus saja membicarakan kakaknya yang sangat dia kagumi.

Sandi yang sedang mengingat dan sekilas memandang rambut kribo Sholeh dan mata sandi auto terbelalak karena saat ini dia mengingat nama Rojak itu.

"Apa Rojak yang loe maksud Rojak yang punya rambut kribo sama kek elu itu?".

"Benar sekali senior rambut kakak saya sama dengan saya dan ini adalah turunan dari leluhur kami si Pitung". bukan hanya membawa nama kakaknya, Sholeh dengan sangat bangga membawa juga nama leluhurnya yang belum tentu benar, karena si Pitung itu adalah tokoh urban atau legenda di masyarakat Betawi dan tidak ada catatan yang valid tentang nya.

Legenda si Pitung hanya dikisahkan dari mulut ke mulut, karena dulu masa zaman penjajahan rakyat butuh sosok tokoh pahlawan yang bisa menginspirasi.

Kebanyakan orang Betawi pasti akan menyebut si Pitung sebagai leluhurnya.

"Ha ha ha ha ha ha ha...

"ha ha ha ha ha ha ha..

"Hua ha ha ha ha ha ha..

Sandi tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya karena dia sudah tau siapa Rojak itu dan sandi sangat mengingatnya dengan pasti saat ini.

Ekspresi Sholeh langsung berubah melihat sandi tertawa terbahak-bahak, apa ada yang lucu? padahal dia tidak ngelawak.

"Bimo kenapa itu manusia malah tertawa? Apa orang Jakarta seperti itu ya? Kalau takut dia langsung tertawa?". Boris berbisik lagi ke telinga Bimo.

"Cuma orang gila yang saat takut akan tertawa, sepertinya nama Rujak kagak berpengaruh sama sekali". Balas Bimo pelan.

"Rojak Bim buka rujak, tapi enak kali ya abis minum miras kita makan rujak yang pedas-pedas kecut".

Sholeh mendengar perbincangan kedua temannya di belakang rasanya ingin berbalik dan mengumpat keras, nama kakaknya yang begitu dia banggakan di ubah begitu saja.

Tapi Sholeh tidak melakukan itu dan masih fokus menatap senior yang masih tertawa di depannya.

"Hahaha, maaf-maaf.. gua kira kakak lu siapa ternyata si pesuruh itu, hahahahaha". Sandi tertawa lagi.

"Senior apa maksud anda? Kakak saya adalah anggota basis hebat dan selalu ikut bertempur dan tidak mungkin seperti yang senior bilang itu!". Sholeh langsung tidak terima kakaknya di hina.

Bimo dari belakang bisa melihat bahu Sholeh yang menegang.

Sejak bangsat di depan itu tertawa tadi, dalam hati Bimo sudah menebak, masalah ini tidak akan dengan mudah untuk di selesaikan hanya dengan bacot.

"Anggota hebat loe bilang, hahaha.. omong kosong dari mana itu? Apa si pesuruh itu yang bilang ke elo? Asal loe tau saja ya Rojak itu adalah pecundang di basis".

"Tugasnya adalah pesuruh, saat anggota ingin miras dia akan langsung berlari dengan riang gembira membelinya saat anggota butuh pijat dia akan memijat dengan senyum goblok!".

"Benar dia ikut berperang tapi bukan untuk menyerang tapi untuk membawa senjata para anggota lainnya, hahaha.. sungguh pecundang sejati.. Gimana kabar kakak loe itu? bakatnya memang sangat hebat dan bisa mendapat penghargaan sebagai pesuruh terbaik". Sandi bicara panjang mencibir dan menghina.

"TIDAK...

"TIDAK...

"TIDAAAAKKKKK...!!".

"KAKAK GUA BUKAN SEPERTI ITU! TIDAK LOE PASTI BOHONG!".

dengan mata merah Sholeh meraung keras berteriak dengan nafas memburu.

Di belakang Bimo hanya bisa menghela nafas pelan dan bicara dalam hati, Terkadang kenyataan itu sangat sulit untuk diterima bagi sebagian orang.

Sholeh yang sangat mengagumi sang kakak saat ini terguncang hebat menghadapi kenyataan itu.

Menghadapi kenyataan itu memang sangat pahit.

1
Ling Ye
di tunggu bimo mengejar cinta 😂
Ahmad Sholikin: Yoi mamen
Ahmad Sholikin: Yoi bro
total 2 replies
Ling Ye
wkwkwk buluk"
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Garel
lanjut bang /Coffee/ mluncur
Dzkii Flame
semangat thorrrr
Braga Stone
keren
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
thanks bang up nya secangkir/Coffee/ mluncur
Rocky
wkwkwkwk🤣🤣
Permintaan pertama yang mencengangkan bagi orang yang sudah tegang duluan..
Ahmad Sholikin
yg lain komen biar crazy up
Ahmad Sholikin
siap lanjutkan ketua
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪: next thor sambil sruput dlu /Coffee/ biar makin semangat up chap nya /Chuckle/
total 1 replies
Xenly
nitip😁
Jhon Zeko
jiwa muda brgejolak..
ha...ha...
Ling Ye
kurang
Ling Ye
bimo bukn kaleng"
Xenly
sedikit kopi buat thor
Indra Reza Zulkifli
lanjut Thor...masih kurang greget..mang dasar si Bimo koplak..
Ling Ye
apa kah Selamat si sandi
Ling Ye
jirr brutal kali tpi ngakak 😅
Dodi Putra
penasaran aku bang sama kelanjutannya
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝓖𝓮𝓻𝓪𝓵𝓭𝓮𝓷𝓪
makasih bang chap tambahan nya 😁
Ling Ye
kentang
Ling Ye: ok siap, ditunggu aj😂
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Garel: 3kopi mluncur
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!