Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Mereka berdua telah sampai di apartemen milik Marshall
Sulfi menarik tangan Marshall yang akan masuk ke dalam kamar
"M-mas, aku tidur di apartemen yang Mas belikan ya. A-aku...."
Marshall langsung mendekati istrinya yang sedang berdiri di sampingnya
"Apartemenmu sudah aku jual dan mulai besok kita akan tinggal di rumah yang baru saja aku beli" ucap Marshall
Marshall meminta Sulfi untuk tidur di dalam kamar bersama dengan dirinya
"T-tapi Om...."
Marshall melirik ke arah wajah istrinya dan ia meminta Sulfi untuk memilih masuk ke kamar atau hukuman kecil
Sulfi masih mengingat jelas bagaimana suaminya tadi pagi mencium bibirnya
"A-aku masuk ke kamar..." jawab Sulfi sambil tersenyum
Marshall juga ikut masuk kedalam kamar dan segera ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya
"Mau ikut mandi bersama?" Marshall mencoba menggoda istrinya
Dengan cepat Sulfi langsung menggelengkan kepalanya dan meminta Marshall untuk segera mandi
Marshall ingin menggoda istrinya dengan membuka pakaiannya di dalam kamar
"Mas Marshal..." Sulfi menutup matanya karena malu jika harus melihat tubuh suaminya
Sulfi tidak bisa memungkiri jika tubuh suaminya sangat gagah dan membuat Sulfi takut akan tergoda dengan suaminya itu
Walaupun Sulfi masih usia 17 tahun, ia juga pasti akan tergoda dengan wajah suaminya yang begitu tampan
Tak lama kemudian, Marshall telah selesai mandi dan melihat Sulfi yang masih duduk di atas tempat tidur
"Lekaslah mandi, aku sudah menyiapkan air hangat untuk kamu mandi" ucap Marshall
Melihat Marshall yang akan menghampirinya, Sulfi langsung bangkit dari tempat tidur dan segera menuju ke kamar mandi
Marshall menahan tawanya saat melihat istrinya yang seperti anak kecil
Sambil menunggu istrinya yang sedang mandi, Marshall mengambil ponselnya dan menghubungi Alan
Alan adalah orang kepercayaan Marshall yang sudah lama ikut dengannya
Marshall meminta agar besok rumah yang baru sudah disiapkan
"Besok aku dan istriku akan pindah kesana dan jangan beritahu siapa-siapa dulu tentang pernikahanku dengan Sulfi" pinta Marshall
Marshall tidak mau jika Sulfi nanti dikeluarkan dari sekolahan
Melihat istrinya yang akan keluar dari kamar mandi, Marshall langsung menutup ponselnya
Sulfi membuka pintu kamar mandi dan melihat Marshall yang sedang menunggunya
"Ayo sayang waktunya kita tidur" ucap Marshall sambil membentangkan kedua tangannya
Marshall sudah membersihkan tempat tidur agar semakin nyaman
"M-mas mau apa? Bukankah Mas sudah janji untuk tidak menyentuhku" ucap Sulfi
Marshall bangkit dari tempat tidur dan ia menghampiri istrinya yang baru saja selesai mandi
Cethek!
Marshall menyentil dahi istrinya dan ia meminta agar lekas tidur
Sulfi tidak melihat guling disana dan ia takut jika nanti ia kembali memeluk tubuh Marshall
"Ayo sayang, jangan takut seperti itu. Suamimu ini tidak akan melanggar janjinya kecuali..." Marshall memandang istrinya yang terlihat segar
Sulfi pun langsung naik keatas tempat tidur dan ia tidak berani menghadap ke arah suaminya
Jantungnya berdetak kencang sekali saat ini dan ia takut sekali jika Marshall akan meminta haknya sebagai suami
Tak berselang lama Sulfi mendengar dengkuran suaminya dan ia bangkit dari tempat tidur. Ia memutuskan untuk tidur di bawah tempat tidur
Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul empat pagi
Marshall membuka matanya dan ia langsung terkejut ketika tidak melihat istrinya yang semalam tidur di sebelahnya
"Kemana dia? Apakah dia sudah bangun?" Marshall bangkit dari tempat tidur dan ia melihat pemandangan dimana istrinya tidur di bawah
Ia pun langsung membopongnya tubuh istrinya dan menaruhnya di atas tempat tidur
"Cantik sekali kamu sayang" ucap Marshall saya melihat wajah Sulfi yang begitu cantik
Marshall menghela nafasnya dan ia harus bersabar untuk bisa menahan hasratnya. Ia pun langsung masuk ke kamar mandi dan setelah itu ia melaksanakan sholat subuh
Sulfi membuka matanya dan ia melihat suaminya yang sedang melaksanakan sholat subuh
"K-kenapa aku bisa diatas sini? B-bukankah semalam aku tidur di bawah" gumam Sulfi
Sulfi berpura-pura memejamkan matanya saat melihat suaminya yang sudah selesai sholat
"Selamat pagi sayang, ayo lekas bangun" ucap Marshall
Sulfi membuka matanya perlahan lahan dan ia melihat suaminya yang sudah duduk di sampingnya
"S-selamat pagi Mas..." Sulfi langsung bangkit dari tempat tidur dan ia terkejut ketika tangan Marshall menahannya
Marshall mendekati Sulfi yang akan berjalan menuju ke kamar mandi
"Kenapa semalam tidur di bawah? Ternyata kamu memang ingin dihukum ya" Marshall langsung mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya
Ia melumat bibir istrinya dengan lembut, Sulfi yang sadar langsung mendorong tubuh suaminya
"M-mas....."
Marshall meminta istrinya untuk segera mandi dan melaksanakan sholat subuh
Setelah selesai mandi dan melaksanakan sholat subuh, Sulfi lekas menyiapkan buku dan semua peralatan sekolahnya
Liburan sekolah yang hanya beberapa hari dan sekarang Sulfi harus sekolah lagi
Marshall sudah menyiapkan sarapan dan ia mengatakan kalau akan mengantarkan Sulfi ke sekolah
"M-mas, aku bisa berangkat ke sekolah sendiri" ucap Sulfi
Marshall memandang wajah istrinya yang selalu saja tidak patuh
"Sayang, bagaimana kalau sekarang ini kita melakukan ritual olahraga" Marshall membuka pakaiannya dan mendekati istrinya yang selalu saja tidak patuh
"Iya Mas, baiklah. Tetapi jangan naik mobil. Aku nggak mau kalau teman-temanku akan berpikiran yang tidak-tidak" Ucap Sulfi
Mendengar perkataan dari istrinya, Marshall kembali memakai pakaiannya
Marshall mengambil ponselnya dan menghubungi Alan untuk datang ke apartemennya dengan membawa sepeda motor
Jika bukan karena kemauan istrinya, pasti Marshall tidak mau jika harus naik sepeda motor
"Selesai sekolah langsung pulang dan tidak boleh kemana-mana"
"Mas, kalau ada kerja kelompok bagaimana?" Tanya Sulfi sambil menikmati rotinya
Marshall meletakkan rotinya dan ia meminta istrinya untuk mendengarkannya
"Jika ada kerja kelompok, Mas perbolehkan asal harus telepon dan tidak boleh sampai malam" ucap Marshall
Baru kali ini Marshall dihadapi dengan wanita yang selalu menjawab saja jika diberitahu
Tak lama kemudian, Alan telah sampai dan ia mengatakan kalau sudah ada di halaman apartemen
Marshall yang hanya menggunakan kaos dan celana pendek langsung mengajak istrinya untuk turun ke bawah
Sulfi mengambil tasnya dan ia ikut Marshall turun ke bawah dimana Alan sudah menunggunya
Marshall melihat sepeda motor yang dibawa oleh Alan
"Kenapa bukan sepeda motor sport?" Tanya Marshall
"K-karena...."
Sulfi memotong pembicaraan mereka dan meminta Marshall untuk segera mengantarkannya ke sekolah
Ia tidak mau jika harus terlambat masuk ke sekolah perkara bukan motor sport yang dibawa oleh Alan
"M-mas, jangan beritahu siapa-siapa kalau kita pasangan suami istri" pinta Sulfi
Marshall tidak menjawab dan meminta Sulfi untuk memeluknya agar tidak jatuh
Setelah itu Marshall lekas melajukan motornya menuju ke Sekolah Sulfi
Marshall tersenyum tipis saat istrinya yang sedang memeluknya
"Kapan kamu selesai sekolah?" Tanya Marshall
"Tinggal beberapa bulan lagi" jawab Sulfi
Kemudian Marshall bertanya kembali kepada Sulfi tentang apa yang ia lakukan setelah lulus sekolah
"Aku akan kuliah, tapi apakah Mas akan mengijinkan aku untuk kuliah?"
Marshall menganggukkan kepalanya dan ia mengijinkan Sulfi untuk kuliah adalah Sulfi harus melakukan ritual olahraga pertama dengan Marshall
Ekspresi wajah Sulfi langsung berubah saat Marshal mengatakan syaratnya