Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Steven pun sampai di markas.
"Dia bersembunyi di perumahan tua di kota B tuan" kata Zeco sembari menyodorkan tab untuk Steven lihat.
"Baiklah, Ayo bereskan sekarang" kata Steven menyeringai.
Mereka pun menuju tempat persembunyian Jacob di kawal dengan beberapa mobil yang di dalam nya terdapat 20 anak buah milik Steven.
*BRAKKKKKKK
Steven menendang pintu persembunyian Jacob.
"Akhirnya kau datang juga" Kata Jacob tenang sembari menyesap alkoholnya. Seakan kedatangan Steven itu sedang di nantikan.
"Apa yang kau rencana kan pria tua?" steven menodongkan pistol ke kepala Jacob.
"Jika kau berani membunuhku? Maka wanita mu juga akan terbunuh" Kata Jacob menghisap rokok.
"apakah dia mengetahui tentang sesilia? Si*l*n! Sesilia apartemen sendiri." batin Steven.
"Jangan pernah berani menyentuhnya atau kau....." blm selesai bicara ponsel Steven berbunyi..
*DRTTTT DRTTTT DRTTTT
Panggilan Video Call Dari No Tak Di Kenal.
Steven pun langsung menatap tajam Jacob, lalu langsung menerima panggilan tersebut.
Panggilan video call berlangsung
Terlihat sesilia sedang terikat di sebuah kursi di apartemen milik Steven dengan pria yang menodongkan senjata api ke kepala sesilia.
"Lepaskan dia br*ngs*k!!!!!!" teriak Steven pada pria bertopeng.
"Lepaskan dulu tuanku, lalu akan ku lepaskan wanita mu ha..ha..ha...ha" kata pria bertopeng tertawa mengejek Steven.
"tenanglah sesilia, aku akan segera pulang" batin Steven, memandangi sesilia yang terlihat sangat ketakutan".
Steven pun menyuruh pasukan nya mundur.
"Lepaskan dia sekarang, aku dan anak buah ku akan pergi dari sini!" Steven menggertakan gigi nya geram.
Steven pun tancap gas agar segara sampai ke apartemen milik nya.
*CEKLEK
Sesampainya di apartemen, sesilia yang masih terikat itu tertunduk lemas..
"Steven.... To..tolong aku,, i..ini sangat panas" kata sesilia lemah.
"maaf kan aku sesilia" batin Steven.
Steven pun langsung membuka ikatan sesilia.
"Ada apa sesilia? Kenapa kau sangat lemah?" tanya Steven khawatir sembil menggendong sesilia ke dalam kamar.
"i...ini sangat menyakitkan,, rasanya... Sangat sangat panas" kata sesilia menciumi leher Steven yang sedang menggendongnya.
"Si*l*n, sepertinya dia disuntik per*ngs*Ng" batin Steven.
Steven pun membawa sesilia ke dalam bathtub yang di isi air.
Steven pun bertelanjang dada
"Steven, tubuh mu sangat dingin, ini nyaman" sesilia mulai menciumi lengan Steven.
"Aku akan membuka pakaian mu sesilia" kata Steven sembari membuka baju dan celana sesilia, hanya tersisa br* dan segitiga.
"wahhhhh ternyata miliknya cukup besar, sepertinya pas jika di genggamanku,,, aishhhhh si*l*n pikiran kotor ini!!" batin Steven memalingkan wajah nya.
Sesilia menyambar bibir Steven dengan rakus, Steven yang terkejut hanya diam tak membalas. Namun lama kelamaan Steven juga tidak tahan, ia pun mel*m*t bibir sesilia.
Sudah 30menit mereka di kamar mandi, steven pun membawa sesilia ke kamar dan menggantikan pakaian nya agar sesilia tidak demam.
sesilia yang telah selesai berganti pakaian dibantu Steven pun ingin membuka kembali bajunya karna merasa panas.
"Steven, ayolah. Aku tidak tahan, ini sangat panas" kata sesilia.
Mendengar sesilia yang masih merasa kepanasan itu pun segera mencari obat pereda di laci miliknya agar sesilia segera sadar.
Steven pun mendapatkan obat nya lalu membuka mulut sesilia agar menelan obat itu. Sembari menunggu obat nya bekerja Steven Mel*m*t bibir sesilia dan memainkan Boba nya.
Tak butuh waktu lama obat itu pun bekerja dengan baik, sesilia tertidur pulas. Steven pun ikut tertidur di samping memeluk sesilia.
baru bener..dan masun akal