Sepuluh tahun Carla Magdalena mencintai Paman angkatnya, yang menjadi walinya, menggantikan ke-dua orang tuanya yang sudah meninggal.
Carla begitu posesif pada Pamannya, ia akan marah, serta berteriak kepada setiap wanita, yang mendekat pada Pamannya, Bastian Kenneth.
Sehingga Bastian begitu membenci Carla, dan selalu mengabaikan Carla.
Sepupu jauh Carla, Ivanka Caroline, pihak dari Ayah Carla, menjadi saingan Carla untuk mendapatkan cinta Bastian.
Ivanka Caroline menghasut Bastian, sehingga Bastian semakin membenci Carla.
Sampai Carla meregang nyawa di tangan sepupunya itu, Bastian tidak perduli sama sekali.
Sakit hati melihat kenyataan, membuat Carla menyadari, kalau ia begitu bodoh, terlalu mencintai Bastian Kenneth.
Seandainya ia di beri kesempatan, untuk menjalani kehidupan kedua, Carla berjanji, tidak akan pernah mencintai Bastian lagi, ia menyesal telah jatuh cinta kepada Bastian Kenneth.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13.
Sebelum Carla pergi untuk melihat apartemen yang diinginkannya, ia telah melihatnya terlebih dahulu, dari sebuah aplikasi penjualan apartemen siap huni.
Harga pembelian yang di cantumkan, mampu ia beli dengan uang pemberian orang tuanya.
Sewaktu orang tua Carla masih hidup, Carla sudah di beri 5% saham di grup Miller.
Karena ia tidak mengerti soal bisnis, terpaksa Bastian yang mengelola saham Carla.
Dan setiap keuntungan yang di dapat dari saham Carla, akan masuk ke rekening Carla.
"Nona, silahkan!" Manajer apartemen mempersilahkan Carla masuk ke dalam apartemen.
Carla masuk ke dalam apartemen, ia begitu puas melihat isi apartemen, sesuai seperti dalam gambar aplikasi penjualan apartemen.
Semua sudah lengkap, baik tempat tidur, dan walk in closet, juga telah memiliki lemari pakaian.
Ruang utama dengan sofa mewah satu set, beserta tivi layar besar.
Ruang makan, telah lengkap dengan meja makan, dan kursi makan, serta dapur.
"Sangat bagus, saya menyukainya, sesuai dengan gambar promosinya!" kata Carla dengan raut wajah senang.
Ada dua kamar tidur. Sementara ruang utama, ruang makan, dan ruang dapur, terlihat satu sama lain.
Ruang makan dan dapur terlihat dari ruang utama, karena tembok raungan hanya tinggi setengah badan.
"Apakah anda ingin mengganti model kunci apartemen nya, Nona? ada model lainnya kalau anda ingin mengganti nya!"
"Apakah tidak masalah mengganti kembali kunci apartemen nya?" tanya Carla.
"Apartemen ini sudah milik anda, anda bebas untuk menggantinya sesuka hati anda!"
"Model apa saja yang dapat di ganti?"
"Kartu sensor, sidik jari, dan password, anda mau pilih yang mana?"
"Sidik jari saja!"
"Baik, Nona.. silahkan kalau anda ingin mengganti nya, petugas kami sudah menunggu anda!"
Carla melihat seorang pria di luar apartemennya, sedang menunggu mereka.
"Kunci akan selesai dalam lima belas menit, anda bisa menunggunya selesai di buat, kalau anda merasa bosan menunggu di sini, ada sebuah cafe kopi di lobby apartemen di sebelah barat, jika anda ingin bersantai sebentar!"
"Tidak apa-apa, saya tunggu saja di sini!" jawab Carla.
Tidak sampai lima belas menit kunci berhasil di ganti, menjadi kunci sensor.
Carla kemudian mengaktifkan kunci, dengan jemari telunjuknya pada kunci sensor, dan selanjutnya ia mengaktifkan kode pemilik apartemen, sebagai pemilik asli.
"Selamat Nona, anda sudah dapat pindah kapan saja, kalau anda perlu bantuan, anda bisa menelepon saya!" sahut Manager apartemen, lalu menyerahkan nomor ponselnya.
"Baik, mungkin lusa saya akan pindah!" jawab Carla.
Di mobil, Davin melihat Carla telah kembali dari urusan nya, dan ia dengan cepat keluar dari dalam mobil.
Davin membuka pintu penumpang untuk Carla, "Silahkan, Nona!" ujarnya.
Setelah Carla duduk dengan baik, Davin bergegas kembali ke pintu sopir, "Sekarang anda ingin kemana lagi, Nona?" tanya Davin seraya memakai sabuk pengamannya.
Ia melirik Carla dari kaca spion, untuk melihat tanggapan Carla atas pertanyaannya.
"Antarkan aku ke salon!"
"Baik, Nona!"
Carla ingin mengubah sedikit gaya rambutnya, dan juga ingin memanjakan dirinya.
Di kehidupan sebelumnya, ia tidak pernah sama sekali pergi ke salon, karena sibuk mengejar cinta Bastian.
Sekarang setelah ia terlahir kembali, ia baru menyadari kebodohannya selama ini, terlalu fokus mengejar cinta bertepuk sebelah tangannya.
Kali ini ia tidak akan melewatkan apa pun, untuk menyenangkan dirinya, dan menikmati masa mudanya untuk lebih sering berbaur di tempat umum.
Salon terkenal di kota mereka, tempat yang sangat bagus untuk memanjakan diri.
Ia akan menghabiskan seharian di salon, untuk perawatan diri, dari rambut, wajah, tubuh dan kaki, serta tangan.
"Kamu bisa kembali pulang, aku akan lama di salon, kamu tidak perlu menunggu aku!" ujar Carla kepada Davin.
"Tapi Nona, Tuan Bastian mengatakan... "
"Aku katakan kembali, dengar tidak?!" nada suara Carla terdengar dingin, memotong perkataan Davin, begitu ia mendengar nama Bastian di sebutkan bodyguard Bastian tersebut.
"Ba.. baik, Nona!" Davin merasakan nada suara Carla, yang terdengar tidak senang, saat ia menyebut nama Bastian.
Setelah Carla turun dari dalam mobil, Davin kemudian pergi dengan perasaan berat hati.
Bersambung....
baru awal dah ngeluarin air mata deh