Alana gadis malang yang di buang oleh keluarganya karena dianggap pembawa sial. Dia sudah terbiasa hidup sebatang kara tanpa bantuan siapapun. Berbagai pekerjaan telah dia geluti tapi itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hingga akhirnya dia menyerah dan ingin hidup dengan nyaman tanpa harus bekerja keras. Sahabat Alana menawarkan sebuah pekerjaan tidak masuk akal kepada Alana, yaitu melayani seorang pria yang suka sekali bermain wanita.
"Baiklah aku terima tawaran itu, tapi dengan satu syarat. " Alana.
Kenzo, adalah seorang pemain wanita yang sudah terkenal di dunia malam. Parasnya yang rupawan, membuatnya di gilai banyak wanita. Namun Kenzo bukan pria sembarangan dalam memilih wanita.
"Carikan aku seorang gadis untuk melayani ku. " Kenzo.
Apa syarat yang diajukan Alana untuk menerima pekerjaan dari sahabatnya itu?
Apakah Takdir akan membuat mereka bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Pembatalan Kontrak
Alana diam mematung mendengar ucapan Kenzo. Baru kali ini dia berduaan seperti ini dengan seorang pria. Otaknya jadi berkelana tak karuan. Dia takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan lagi seperti di kamar tadi. Jika itu terjadi, sungguh tega Kenzo melakukannya disaat dia masih merasakan nyeri di pangkal pahanya.
"Apa yang kau pikirkan, kenapa diam? Apa kau berfikir yang tidak-tidak tentang aku? " Kenzo menebak apa yang dipikirkan oleh Alana.
Alana tidak menjawab dan tetap diam mematung di tempatnya. Perasaan relaks tadi perlahan menghilang seiring kedatangan Kenzo yang ikut masuk ke dalam bathup dan duduk di belakangnya.
"Kenapa, kau masih khawatir? Tenanglah aku tidak akan melakukannya lagi. Aku tau apa yang kau rasakan saat ini. " kata Kenzo,
Dia lalu membasuh tubuh Alana yang masih kering dengan air hangat. Lalu menggosok tubuh Alana menggunakan sabun dengan lembut dan perlahan.
"Relaks Alana. Jangan tegang, kau istriku sekarang dan aku suamimu." Kata Kenzo.
Alana masih terdiam, rasanya ingin sekali dia berlari dan pergi dari sana. Tapi jangankan untuk berlari, untuk bergerak saja rasanya sudah tak karuan. Semua ini membuatnya tidak waras.
"Maafkan Aku, kalau semuanya berantakan malam ini. Sungguh aku tidak bermaksud menyakitimu Alana. Aku benar-benar tidak bisa menahannya." Kenzo merasa bersalah karena sudah melakukannya dengan sangat kasar.
"Sudahlah, "
Tiba-tiba Alana menyandarkan tubuhnya didada bidang Kenzo dan memejamkan matanya. Tentu saja apa yang dilakukan oleh Alana membuat Kenzo terkejut dan terdiam.
"Biarkan seperti ini sebentar saja. " kata Alana dengan mata terpejam.
Kenzo menghentikan semua aktivitasnya menggosok tubuh Alana dan membiarkan wanita itu bersandar di tubuhnya.
Dia menggerakkan tangannya melingkari perut Alana dan mengusapnya lembut. Alana membiarkan apa yang dilakukan oleh Kenzo kepadanya, asalkan tidak berlebihan dan tidak menyiksanya seperti tadi menurutnya masih bisa dibiarkan.
"Alana,"
"Hmmm,"
"Tidak bisakah kita memulai semuanya dengan benar Alana? " ucap Kenzo lirih.
"Apa maksud mu? " Alana masih memejamkan matanya saat ini, menikmati air hangat dan sentuhan lembut Kenzo.
"Kita lupakan perjanjian kontrak itu dan memulai semuanya dari awal. " ucap Kenzo lagi.
"Hmmm, terserah kau saja. Asal kau bisa membahagiakanku dan tidak membuatku tersiksa baik lahir maupun batin. Karena aku sudah lelah hidup miskin." kata Alana santai seolah pernikahan mereka bukanlah masalah.
Kenzo menyeringai mendengar ucapan Alana yang tidak keberatan sama sekali dengan rencana pembatalan pernikahan kontrak mereka. Hanya dengan syarat untuk membuatnya bahagia.
"Baiklah, mulai sekarang kau adalah istriku sesungguhnya. Bukan istri kontrak lagi, kita hanya menunggu buku nikah kita yang mungkin akan segera jadi." kata Kenzo.
"Meski sudah tidak ada kontrak lagi, aku harap kau masih menepati point yang aku berikan padamu di perjanjian itu. " ucap Alana tiba-tiba.
"Kan sudah aku lakukan semuanya? "
Kenzo merasa bingung dengan ucapan Alana, karena menurutnya dia sudah melakukan semua yang diminta sudah dia lakukan.
"Selama menikah denganku kau tidak boleh tidur dengan wanita mana pun. Dan tidak boleh selingkuh, jika itu terjadi segera ceraikan aku atau aku yang akan menceraikan mu. " Alana mengingatkan tentang point ke tiga yang mungkin akan dilupakan oleh Kenzo.
"Baiklah, aku akan mengingat poin ke tiga itu." kata Kenzo.
"Jangan hanya di ingat, tapi juga harus kau terapkan. " ucap Alana ketus tapi masih bersandar di dada Kenzo.
Kenzo menyeringai dan tersenyum penuh arti. Mungkin dengan Alasan ini dia bisa–, banyak pikiran dan rencana yang akan dia susun di dalam pernikahan mereka nanti. Dan berbagai rencana licik yang mulai berputar di kepalanya.
"Aku sudah merasa lebih baik. " ucap Alana saat Kenzo sedang sibuk dengan pikirannya.
"Oh, baiklah. Ayo kita keluar dari sini dan beristirahatlah. "
Kenzo keluar lebih dulu dari bathup, tanpa sehelai benang yang menempel di tubuhnya, Alana yang melihat pantulan tubuh Kenzo dari cermin yang ada di sudut ruangan hanya geleng-geleng dan menundukkan kepalanya.
"Ayo, " Kenzo mengulurkan tangannya dan handuk kepada Alana.
Alana menerima uluran tangan Kenzo dan handuknya. Tubuh Indah Alana tampak lagi di mata Kenzo dan membuat sesuatu yang sudah tidur beberapa saat lalu terbangun lagi.
"Ya Tuhan, ternyata sesuatu yang tertutup itu memang sangat indah. " batin Kenzo.
Setelah membungkus tubuhnya, Kenzo langsung menggendong tubuh Alana dan menurunkannya diatas ranjang.
"Diamlah disana aku akan mengambil pakaian untukmu. " kata Kenzo.
Beruntungnya tadi Kenzo mau minta Bibi Yuna untuk membelikan beberapa pakaian untuk Alana, sehingga saat ini mereka tidak kebingungan mencari pakaian ganti untuk Alana.
"Pakai ini. " Sebuah piyama diberikan Kenzo kepada Alana, agar wanita itu segera menutup tubuh yang sangat menggoda itu.
Alana menerimanya dan langsung menggunakan piyama tersebut tanpa menggunakan pakaian dalam yang sudah disiapkan oleh Kenzo. Melihat itu Kenzo mengernyitkan keningnya penuh tanya.
"Kenapa tidak kau pakai ini?" tanya nya sambil menunjukkan kacamata pelindung Alana.
"Aku kalau tidur tidak pernah menggunakannya, demi kesehatan. " jawab Alana dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk itu.
"Sudah lama aku tidak merasakan ranjang senyaman ini." gumamnya tapi masih bisa di dengar oleh Kenzo.
Kenzo mengernyitkan keningnya dan ikut membaringkan tubuhnya di samping Alana, dan menatap wajah wanita itu dengan tatapan dalam. Seseorang yang tidak di kenalnya sama sekali akhirnya menjadi istrinya. Sepertinya ada maksud lain takdir mempertemukan mereka.
"Apa dulu kau pernah tidur di tempat yang nyaman seperti disini? " tanya Kenzo.
"Iya, " jawab Alana asal sambil memejamkan matanya. " aku lelah biarkan aku istirahat. "
Ucapannya selalu seperti perintah untuk Kenzo, dan anehnya Kenzo tidak bisa menolak ucapan Alana. Dia lalu menyelimuti tubuh Alana sampai batas dada, lalu memeluknya mengikuti Alana ke alam mimpi.
Di pagi hari Kenzo bangun lebih awal dan langsung ke dapur, dia sedang membuatkan makanan untuk Kenzo dan membuat pelayan di rumah itu jadi khawatir.
"Tuan apa yang anda lakukan? " tanya bibi Yuna.
"Aku ingin membuatkan sarapan untuk istriku. Jangan halangi aku. " kata Kenzo.
"Baik, Tuan. "
Tak ada satupun dari mereka yang menghalangi kegiatan Kenzo jika tidak ingin kena semprot.
Beberapa saat kemudian masakan yang dimasak Kenzo pun jadi dia hanya membuat dua piring omelet dan dua gelas susu, lalu membawanya ke kamar.
Kenzo membangunkan Alana pelan-pelan agar Alana tidak terkejut. Alana menggeliat kan tubuhnya lalu mengerjapkan matanya dan membuka matanya perlahan.
"Tuan, ada apa? " tanya Alana terkejut.
"Sudah siang Alana, ayo sarapan aku membuatkanmu makanan. Ini minumlah. " kata Kenzo.
"Terima kasih. " ujar Alana menerima susu dari Kenzo.
"Bagaimana keadaanmu, apa yang kau rasakan sekarang. " tanya Kenzo.
"Sudah lebih baik," kata Alana.
"Kau ingat percakapan kita semalam? " tanya Kenzo lagi.
"Hmm, " Alana hanya bergumam sambil menganggukkan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu, Lihat ini. " Kenzo mengambil sesuatu dinakas lalu merobeknya di depan Alana.
"Kontrak kita batal, kau istriku sekarang. Tidak ada istilah istri kontrak lagi. Okey. "