NovelToon NovelToon
Jejak Kunci Bayangan

Jejak Kunci Bayangan

Status: tamat
Genre:Tamat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xyro8978

Genre: Petualangan, Misteri, Fantasi
Garis Besar Cerita:

Perjalanan Kael adalah kisah tentang penemuan diri, pengorbanan, dan pertarungan antara memilih untuk berpegang pada prinsip atau membiarkan kekuasaan mengendalikan takdir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xyro8978, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Yang Terbuka

Kael dan Kiran melangkah memasuki jalan baru yang terbuka di depan mereka. Cahaya yang menyinari jalan itu begitu terang, namun anehnya, mereka merasa seperti berjalan dalam kegelapan yang tak bisa mereka hindari. Setiap langkah terasa lebih berat, seolah dunia ini menimbang keputusan mereka.

"Ini terasa... berbeda," kata Kiran, matanya memindai sekeliling. "Kita seakan berjalan ke dalam sesuatu yang lebih besar dari yang kita bayangkan."

Kael menggenggam prisma biru di tangannya lebih erat. "Aku tahu. Rasanya seperti ada sesuatu yang menunggu kita di ujung jalan ini."

Mereka melangkah lebih dalam, hingga jalan itu berakhir di sebuah ruangan yang luas dan dipenuhi dengan patung-patung misterius yang menghadap ke sebuah altar besar. Di altar itu, terbaring sebuah batu hitam yang bersinar redup, dikelilingi oleh simbol-simbol yang tampaknya menyatu dengan ruangan itu.

"Ini... apa?" Kiran bertanya, matanya tertuju pada batu itu, yang memancarkan aura yang sama dengan prisma-prisma yang mereka pegang.

Kael mendekati altar dengan hati-hati. "Ini bukan batu biasa. Aku merasa ini berkaitan dengan kebenaran yang kita cari."

Tiba-tiba, suara berat yang familiar terdengar lagi, mengisi ruangan dengan ketegangan.

"Selamat datang di pusat segala kebenaran," suara itu menggema, mengubah atmosfer menjadi tegang. "Kalian yang telah memilih, telah memutuskan untuk membuka pintu yang tidak seharusnya terbuka."

Kael menegakkan tubuhnya. "Kami tidak takut. Kami tahu apa yang kami cari."

"Benarkah?" suara itu terdengar semakin dekat. "Kebenaran yang kalian cari akan membawa kalian pada kehancuran, Kael dan Kiran. Semua ini—prisma, batu, dan jalan yang kalian tempuh—hanyalah bagian dari takdir yang telah ditentukan."

Kiran menatap Kael dengan khawatir. "Kael, kita harus berhati-hati. Apa yang sedang kita lakukan... kita mungkin saja sedang memainkan permainan yang lebih besar dari apa yang kita pikirkan."

Kael mengangguk, namun matanya tetap penuh tekad. "Kebenaran itu tidak bisa dihindari. Kami harus mengetahui apa yang ada di balik semua ini."

Tiba-tiba, batu hitam itu mulai bergetar, dan cahaya yang keluar darinya semakin intens. Seketika, bayangan hitam yang mengerikan mulai terbentuk di sekitar altar. Bayangan itu membesar, semakin mendekati mereka, seolah ingin menelan seluruh ruangan.

"Ini adalah harga dari pilihan kalian," suara itu berbisik. "Kalian tidak akan bisa keluar dengan mudah. Kebenaran ini akan menguji kalian hingga titik akhir."

Kael memandang Kiran. "Kita tidak bisa mundur sekarang."

Dengan satu gerakan, Kael mengarahkan prisma biru ke batu hitam yang semakin bersinar. Prisma itu bersinar terang, menciptakan sebuah garis energi yang memotong udara. Batu hitam itu merespons dengan gelombang energi yang kuat, namun Kael dan Kiran tetap bertahan. Mereka tahu, ini adalah momen yang akan menentukan segalanya.

---

Pertarungan Kebenaran

Tiba-tiba, bayangan hitam itu mengalir keluar dari batu dan membentuk sosok besar yang tampak seperti makhluk purba. Wajahnya samar, namun matanya yang menyala merah menandakan bahwa ini bukan sekadar ilusi.

"Jadi kalian ingin tahu kebenaran?" suara itu terdengar lebih jelas, sekarang berbicara langsung kepada mereka. "Apa yang kalian cari adalah takdir yang tak bisa diganggu gugat. Aku adalah penjaga kebenaran ini."

Kael menggenggam prisma biru dengan lebih kuat. "Kami akan melawanmu. Kami tidak akan membiarkan takdir menguasai kami."

Dengan kata-kata itu, pertarungan pun dimulai. Bayangan hitam itu menyerang dengan kecepatan luar biasa, mengeluarkan serangan yang memadukan energi gelap dan kegelapan itu sendiri. Kael dan Kiran menghindar, berusaha melawan dengan kekuatan yang mereka miliki.

Namun, semakin lama, bayangan itu semakin kuat, dan mereka mulai merasa bahwa energi mereka mulai terkuras.

"Kael, kita harus bersatu!" seru Kiran.

Kael mengangguk, merasakan energi prisma biru dan kuning yang bersatu di tangannya. Mereka menggabungkan kekuatan mereka, menciptakan gelombang cahaya yang menumbangkan bayangan itu untuk sementara waktu. Namun, mereka tahu bahwa ini bukan akhir dari semuanya.

"Jangan lupakan itu," suara penjaga kebenaran kembali terdengar. "Apa yang kalian pilih, kalian harus siap dengan konsekuensinya."

---

Mengungkap Kebenaran

Setelah mengalahkan bayangan itu untuk sementara, Kael dan Kiran berdiri di hadapan batu hitam yang kini mulai retak. Cahaya yang keluar dari batu itu semakin terang, dan perlahan, gambaran-gambaran masa lalu dan masa depan mulai muncul di permukaan batu.

"Ini... ini adalah kebenaran yang kita cari," kata Kael, suara gemetar karena ketegangan.

Gambar-gambar itu menunjukkan mereka berdua, tetapi dalam berbagai bentuk—beberapa menunjukkan mereka sebagai pahlawan, sementara yang lain menunjukkan mereka sebagai pengkhianat. Setiap gambar menggambarkan pilihan yang telah mereka buat, dan pilihan yang akan mereka buat.

"Kebenaran... bukanlah sesuatu yang bisa diterima begitu saja," kata Kael pelan. "Tapi kita harus menghadapi apa pun yang akan datang."

Dengan perlahan, Kael dan Kiran melangkah maju, siap untuk menerima kebenaran yang menanti mereka. Namun, mereka tahu satu hal pasti: perjalanan mereka baru saja dimulai.

1
Oe Din
Kamu belum permisi, "nuwun sewu"...
😄😄😄
Oe Din
Sekedar menutupi "rasa takut"...
Oe Din
Keberuntungan, terkadang berawal dari catatan-catatan kecil dan terkesan tidak penting...
Good job...!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!