Angel dan kawan -kawan nya harus menangani satu orang wanita yg terus di ganggu oleh penghuni Rumah yg dia tinggali.. wanita itu terus saja di bayang -bayangi oleh satu sosok wanita misterius, yg selalu menampakan diri nya pada malam -malam tertentu..
sanggupkah Angel menghadapi mahluk tersebut.. Yuk ikuti kisah nya..
novel ini adalah lanjutan cerita dari CINTA GADIS INDIGO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khaira shafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15: bulan purnama [bag 1]
Mobil itu kini sudah berhenti halaman Vila besar itu, mereka bertiga kini sudah turun dari mobil itu, Angel tidak mau bicara sama sekali pada Sandy, selama di perjalanan itu,
Dan Sandy pun mengerti kenapa gadis itu mendiam kan nya seperti itu. "Sudahlah, biar kan dia menenangkan perasa'an nya dulu baru nanti kau bicara pada nya.. sekarang istirahat saja dulu San, lo pasti cape kan.." ucap Ryan, sambil menepuk bahu Sandy.
Sandy hanya mengangguk saja, ia kini duduk di sofa yg ada di sana.. Ia juga tahu, jika sebenar nya alasan Rizal tadi adalah bohong, Rizal memang sengaja mengikuti kepergian Angel ke sana.
Beberapa jam sebelum keberangkatan Sandy, kemarin sore itu ke sana, Rizal sengaja menemui Sandy, dan menanyakan tentang Angel, dan sandy terpaksa memberi tahu kan Rizal, tentang pekerjaan Angel saat itu. Ia juga bahkan memperlihatkan pasien nya itu pada Rizal.
Dengan sedikit memohon, Rizal meminta ikut pada sandy, dengan terpaksa Sandy pun mengajak nya, karena menurut nya lebih banyak orang yg membantu, akan lebih bagus..
Sandy tidak akan mengira jika Angel akan semarah itu pada nya.. Ryan menghampiri nya, dengan dua gelas kopi di tangan nya. "kopi dulu bro..! Lo kenapa? Masih mikirin si Angel.?" tanya Ryan..
Sandy mengangguk saja. "gue juga salah sih, harus nya, gue kabarin kalian dulu, jika dia juga ikut ke sini.. Tapi malah gue ga lakuin itu, gue kira angel, engga akan semarah itu, ketemu ama Rizal.." jawab nya.
Ryan tersenyum saja.. "udah ga apa-apa.. Ga usah lo pikirin, si Angel ga akan lama-lama ko marah nya.. Bentar lagi juga dia biasa lagi, mungkin dia kaget aja tadi, pas lihat mantan nya ikut lo. Heehe." jawab nya..
Sandy akhir nya ikut tertawa bareng Ryan.. "hehehe,.. Lo bener juga ya,." ucap nya, "iya kan lo juga tahu cerita mereka gimana, ya pasti nya si Angel masih kecewa dan sakit hati juga sama izal, kita yg harus ngerti posisi nya mereka juga." ucap Ryan. Sandy hanya mengangguk saja.
Sementara itu Angel. Ia berdiam diri di dalam kamar nya itu, ia tidak perduli jika saat itu ia mendengar pembicaraan Ryan dan Sandy di ruang tengah yg tidak jauh dari kamar nya itu.
Tiba-tiba saja Angel merasakan hembusan Angin, yg terasa berhembus di punggung nya, a merasakan ke hadiran sosok lain di kamar itu.. Ia menoleh ke belakang nya..
"Rahma...!" ucap nya.. Rahma bangkit dari tempat nya dan berjalan ke depan nya.. "ada yg ingin aku bicarakan pada mu, kau harus memuai ritual pelepasan itu ketika bulan purnama sempurna di atas langit, pada tengah malam.. Dan akan ada seseorang yg datang untuk membantu kalian nanti.." ucap nya.
Angel mengernyitkan dahi nya, "kapan bulan purnama itu terjadi..? dan seseorang yg kau maksud kan itu apakah itu Rizal..? Dia ikut datang ke sini bersama sandy tadi..! Kenapa harus dia..? Aku tidak ingin dia ikut campur pekerjaan ku.." jawab Angel..
Rahma terdiam.. "itu semua sudah keputusan dari Raden kian Fan, kita tidak boleh membantah nya, aku sudah meminta izin dan bantuan dari beliau, dan beliau berkata, beliau akan menarik seseorang yg akan membantu kita di sini, dan mungkin saja orang itu adalah Rizal,. Kau tidak bisa membantah perintahnya. Dan untuk bulan purnama sempurna itu, akan terjadi dua dari dari sekarang, tepat nya malam selasa dan malam jumat. Kau harus mempersiapkan diri mu, dari sekarang.." jawab Rahma..
Angel hanya terdiam.. Ia tidak bisa membantah perintah itu, dan harus menerima kedatangan Rizal di sana. "baiklah, aku akan meminta Rizal untuk tinggal di sini saja, dan aku juga akan memberi tahu kan semua nya pada Sandy, dan juga Ryan.." ucap nya..
Rahma terihat mengangguk saja, dan menghilang.. Kini Angel mengambil ponsel nya, dan mengirimi Rizal lokasi dari Vila itu.. "datanglah, dan tidurlah di sini, jangan di hotel, kita berkumpul saja di sini.. Aku sudah tahu semua nya, kedatangan mu, ke sini, untuk membantu ku bukan.. Jadi cepatlah datang ke sini.." tulis nya.
Ia mengirim pesan itu pada Rizal.. setelah pesan tu terkirim dan di baca oleh Rizal, ia menyimpan kembali ponsel nya itu, dan beranjak keluar dari kamar itu, untuk menghampiri Sandy dan juga Ryan..
Angel menghampiri Sandy dan Ryan di ruang keluarga itu.. Ia kini duduk di sofa di samping Ryan.. "gue dah dapat petunjuk kapan kita bisa melakukan ritual pelepasan itu.." ucap nya tiba--tiba..
Ryan menyimpan gelas kopi yg di pegang nya itu di atas meja, ia kini menatap wajah Angel begitu juga dengan Sandy, "kapan kita bisa memulai itu..? Dan dari mana kau tahu itu.?" tanya Sandy..
Ia kini menatap ke dua sahabat nya itu.. "kita tunggu dulu seseorang yg akan datang ke sini, dia juga akan ikut membantu kita nanti.." jawab Angel..
"Siapa.? Rizal..?" tanya Sandy.. Angel mengangguk.. "iya, dia Rizal.. Rahma berkata dia seseorang yg di tarik oleh Raden kian, untuk membantu kita.." jawab nya..
"jadi kau sudah tidak keberatan jika dia a di sini sekarang.. Dan memantu kita..?" tanya Ryan.. Angel hanya mengangguk saja.. "iya.. Apa boleh buat, aku tidak bisa dan tidak boleh melawan itu kan.." jawab nya..
Sandy mengangguk saja.. "jadi kapan Rizal datang ke sini? Kau sudah memberi tahu nya, tentang vila ini..?" tanya Ryan.. Agel mengangguk "sudah, aku sudah menghubungi nya, dan mengirim kan lokasi vila ini, mungkin sekarang dia lagi di perjalanan ke sini.." jawab nya.
Tidak menungu waktu lama, pintu Vila itu di ketuk oleh seseorang, terlihat Ryan yg sedikit berlari untuk membuka kan pintu itu.. CEklek... Pintu itu di buka oleh Ryan..
Namun bukan Rizal yg berdiri di sana, terlihat seorang wanita dengan pakaian lusuh dan basah kuyup berdiri mematung dan menatap dingin pada Ryan..
"Bolehkah, aku masuk... Aku ke dinginan di sini.." ucap nya dengan suara purau... Ryan terdiam.. Ia ahu jika yg kini ada di depa nya itu bukanlah manusia.
"Maaf.. Kau tidak boleh masuk..! diam saja d sini... Tidak ada tempat untuk mu di sini.." jawab Ryan, ia kembali menutup pintu itu.. Ia kembali pada Angel dan juga Sandy di sana..
"siapa..? Rizal..?!" tanya sandy.. Ryan menggeleng.. "bukan.. Biasa, mahluk-mahluk penasaran yg ingin masuk ke vila ini.. Tapi sudah ku usir keluar" jawab Ryan santai..
Bersambung.