NovelToon NovelToon
Langit Senja Galata

Langit Senja Galata

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Anfi

Lunara Ayzel Devran Zekai seorang mahasiswi S2 jurusan Guidance Psicology and Conseling Universitas Bogazici Istanbul Turki. Selain sibuk kuliah dia juga di sibukkan kerja magang di sebuah perusahaan Tech Startup platform kesehatan mental berbasis AI.

Ayzel yang tidak pernah merasa di cintai secara ugal-ugalan oleh siapapun, yang selalu mengalami cinta sepihak. Memutuskan untuk memilih Istanbul sebagai tempat pelarian sekaligus melanjutkan pendidikan S2, meninggalkan semua luka, mengunci hatinya dan berfokus mengupgrade dirinya. Hari-hari nya semakin sibuk semenjak bertemu dengan CEO yang membuatnya pusing dengan kelakuannya.

Dia Kaivan Alvaro Jajiero CEO perusahaan Tech Startup platform kesehatan mental berbasis AI. Kelakuannya yang random tidak hanya membuat Ayzel ketar ketir tapi juga penuh kejutan mengisi hari-harinya.

Bagaimana hari-hari Ayzel berikutnya? apakah dia akan menemukan banyak hal baru selepas pertemuannya dengan atasannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 34. Makan malam bersama

Ayzel dan Alvaro tengah dalam perjalanan menuju bandung sore itu, mereka berangkat dari Jakarta sekitar jam setengah lima sore. Kalau jalanan tidak macet, mereka akan sampai di bandung paling cepat jam setengah delapan malam. Alvaro masih terlelap di samping kursi kemudi, untungnya Ayzel semalam tidur dengan baik. Jadi tak masalah buatnya untuk menyetir, jangan ragukan dia tentang keahlian menyetirnya.

“Euungg ... sudah berapa lama aku tidur?” Alvaro terbangun dari tidurnya dan bertanya pada Ayzel.

“Hampir satu jam,” ucapnya dengan tetap fokus pada kemudinya.

“Mau gantian?” tanya Alvaro lagi. Rasa kantuknya sudah terbayar setelah tidur tadi, dia tidak khawatir Ayzel lelah jika menyetir sampai bandung.

“Boleh. Nanti di pemberhentian selanjutnya,” Ayzel terlihat sangat lihai menyetir. Bahkan hanya dengan satu tangan yang mengendalikan setir mobil, hal itu tak luput dari pandangan Alvaro.

“Ok,” Alvaro menyalakan musik agar suasana tidak terlalu hening. Karena ketika fokus Ayzel benar-benar hanya sedikit bicara dan lebih banyak diam. Untuk mengusir rasa bosan, Alvaro memainkan ponselnya dan sesekali menatap kearah Ayzel yang terus fokus menyetir.

Saat jalanan mulai lengang Ayzel akan menambah kecepatannya, dia menambah pedal gasnya dengan kecepatan 100 km/jam. Kelihaiannya dalam mengemudi membuat Alvaro terkejut, dia kembali menemukan sosok lain lagi yang ada dalam diri perempuan yang sedang memegang kendali setir tersebut.

“Ze. Aku masih ingin hidup, aku belum jadi menikah denganmu” Alvaro mencengkeram erat pegangan yang ada di mobil setelah Ayzel menaikkan kecepatannya dan menerobos jalanan sore menuju bandung.

"Pak Alvaro ternyata bisa takut juga, ya?” ledek Ayzel sambil terkekeh melihat atasannya sedikit pucat dengan laju kecepatan Ayzel.

“Siapa yang tidak takut kalau kamu seperti rossi,” ucap Alvaro.

“Haah? Wang Yibo kali pak bukan rossi, rossi bukannya GP sih?” Ayzel kembali terkekeh mendengar ucapan Alvaro.

“Terserah siapa itu Wang-wangatau rossi. Please turunin kecepatanmu Ze,” pinta Alvaro.

“Pegangan yang kuat pak Alvaro. Aku harus segera ketoilet,” ucap Ayzel.

“Ze. Aku masih ingin membawamu ke korea,” ucap Alvaro setengah berteriak pada Ayzel. Karena dia menambah kecepatan diatas100 km/jam, meskipun tak di pungkiri oleh Alvaro. Keahlian menyetir Ayzel tidak di ragukan, meskipun dengan kecepatan tinggi dia tetap bisa mengendalikan laju mobil dan setirnya.

Sebenarnya Ayzel kasihan melihat Alvaro yang sedikit pucat karena ulahnya, tapi dia benar sudah ingin ketoilet. Mereka akhirnya berhenti di sebuah masjid karena sudah waktunya juga untuk ibadah sholat magrib, Ayzel langsung menghambur ke luar mobil setelah tadi mencari mukena travelnya. Alvaro bisa bernapas lega, dia memegangI dadanya setelah diajak Ayzel berkebut-kebut ria di jalanan.

“No ... no Ze, kamu pindah ke sana. Aku yang akan menyetir,” ucap Alvaro tidak mengijinkan Ayzel untuk menyetir lagi.

“Beneran takut?” ucapnya santai. Mereka melajukan mobilnya kembali setelah selesai ibadah magrib.

Alvaro tidak membiarkan Ayze menyetir lagi, saat ini kemudi diambil alih olehnya. Sementara Ayzel duduk di samping kemudi Alvaro sambil melihat kesisi luar jalanan dari balik kaca mobil.

“Sudah lama ternyata,” gumamnya yang masih terdengar oleh Alvaro.

“Berapa lama kamu tidak pulang ke bandung?” tanya Alvaro setelah mendengar Ayzel bergumam sendiri.

“Euumm ... lima tahun mungkin, aku sudah lupa” jawabnya.

“Bagaimana bisa? Selama itu juga kamu tidak mengunjungi orang tuamu?” Alvaro ingat saat di rumah sakit Humey bercerita bahwa Ayzel jarang sekali pulang ke bandung setelah Nathan menikah. Ayah dan bundanya memahami kondisi hati putri mereka.

“Ayah dan bunda jarang di rumah setelah kami dewasa. Bunda lebih sering menemani ayah untuk kunjungan bisnisnya, kami bertemu di jakarta setiap kali mereka berangkat atau pulang dari perjalanan bisnis” Ayzel memang lebih suka tinggal di jakarta sejak lima tahun terakhr sebelum akhirnya dia berangkat ke Turki.

“Mau makan malam dulu?” Alvaro melihat arlojinya dan sudah menunjukkan jam tujuh malam.

“Aku masih belum lapar. Tapi kalau pak Alvaro sudah lapar, aku temani cari makan” Ayzel memang masih sedikit kenyang, dia ingin segera sampai rumah dan tidur. Dia rindu kasurnya yang empuk dan besar, membayangkannya saja membuat Ayzel sudah mulai mengantuk.

“Tidak usah, kita langsung saja menuju rumahmu. Bisa tunjukkan mapsnya, Ze?” Alvaro meminta Ayzel menunjukkan maps menuju rumahnya.

Alvaro sebelumnya sudah bertanya pada Ayzel, dia ingin lansung menginap di hotel tempat acara atau tidak. Ayzel memilih untuk pulangke rumah lebih dulu, lagi pula jarak rumahnya dengan hotel hanya sekitar dua puluhan menit. Ayzel bilang lebih nyaman di rumah. Tak berapa lama mereka sampai di komplek perumahan elite bernuansa resort, Alvaro mulai memelankan laju mobilnya.

“Depan pak Alvaro,” ucap Ayzel menunjukkan rumahnya.

“Ok,” Alvaro berhenti tepat di depan rumah Ayzel.

“Terimakasih sudah mengantar. Sampai ketemu lusa pak Alvaro,” Ayzel turun dari mobil Alvaro.

“Tidak di minta mampir nih?” Alvaro menurunkan kaca mobilnya, saat Ayzel hendak masuk ke rumahnya.

“Sudah malam. Kamu segera ke hotel untuk istirahat,” Ayzel beralasan.

“Aku lapar ini Ze. Atau kamu takut aku ketemu orang tuamu, ya?” terka Alvaro dengan penolakan Ayzel.

“Siapa bilang. Gak baik malam-malam bertamu,” kilah Ayzel.

“Ini belum terlalu malam. Masih setengah delapan Ze,” Alvaro setengah memohon.

Ayzel masih bersikukuh meminta Alvaro untuk segera ke hotel, makan dan istirahat di sana. Perdebatan mereka masih berlangsung hingga seseorang keluar dari balik pintu rumah.

“Sayang kok gak masuk? Itu yang ngantar tidak di suruh masuk dulu?” tak lain adalah Devran ayah Ayzel yang baru saja keluar dari balik pintu.

“Tidak di ijinin masuk yah, eh pak maksud saya” Alvaro mengadu pada ayahnya Ayzel.

“Zeze gak boleh gitu sayang. Suruh masuk dulu,” pinta ayah Devran dan mau tak mau Ayzel akhirnya mengijinkan Alvaro mampir.

Jangan tanya bagaiman girangnya Alvaro, ini bisa jadi kesempatan untuknya bertemu orang tua Ayzel. Kali saja bisa sekalian merebut hati orang tua Ayzel, mereka kemudian masuk ke dalam rumah. Ayzel mencium punggung tangan ayah dan bundanya, Alvaropun melakukan hal yang sama dengannya. Ayzel hanya menatap heran kearah Alvaro.

"Yah, bun. Ini pak Alvaro, atasan Ze sekaligus rekan bisnisnya Althan” ucap Ayzel memperkenalkan Alvaro.

"Malam om, tante” Alvaro memperkenalkan dirinya.

Baik Devran maupun Anara menyambut dengan hangat kehadiran Alvaro. “Sudah makanan, nak?” tanya bunda Anara.

“Belum bun. Pak Alvaro juga belum,” jawab Ayzel.

“kalau begitu makan malam di sini saja nak Alvaro,” ucap bunda Anara yang tentu saja di jawab dengan anggukan semangat oleh Alvaro.

“Ayah, bund. Ze ke kamar dulu,” pamit Ayzel yang ingin segera ke kamar untuk mandi dan ganti baju.

“Jangan lama-lama sayang. Kasihan pak Alvaro sudah lapar,” ucap Anara.

“Okay bun,” jawab Ayzel sambil menuju kamarnya di lantai dua.

Sementara itu Alvaro berbincang dengan Devran, dari perbincangan santai sampai dengan serius. Mengingat mereka adalah sama-sama seorang pebisnis, jadilah pembicaraan mereka satu frekuensi yang membuat ayah Ayzel dan Alvaro tak akan kehabisan bahan untuk berbincang.

Sudah hampir jam delapan tapi Ayzel tak kunjung turun. “Bi, tolong panggilkan Zeze. Takutnya dia ketiduran seperti yang sudah-sudah,” pinta Anara pada salah satu asisten rumah tangganya.

“Baik bu,” asisten rumah tangga mereka naik keatas dan mengetuk pintu kamar Zeze. Benar saja seperti dugaan bundanya, Ayzel tertidur setelah mandi. Kebiasaannya dari dulu setiap kali lelah dan habis mandi dia akan merebahkan tubuhnya di kasur dan terlelap.

“Gimana Bi?” tanya Anara saat melihat ART nya turun.

“Iya bu, non Zeze ketiduran seperti biasanya. Tapi sudah bangun,” jawab ART tersebut.

“Maaf nak Alvaro jadi menunggu lama. Kebiasaan Ze kalau lelah seperti itu,” jelas Anara pada Alvaro.

“Tidak apa-apa bun. Dia mungkin sangat lelah, begitu sampai sudah langsung ke cafe untuk mengurus banyak hal” jawab Alvaro.

Ayzel turun dari lantai atas, dia benar-benar lupa kalau masih ada Alvaro di bawah. Ayzel memang terbiasa lebih memilih tidur meskipun dirinya lapar, benar saja tadi dia langsung terlelap setelah mandi.

“Nak Alvaro mari makan. Jangan sungkan-sungkan,” ucap Devran mengajak Alvaro menuju meja makan.

“Iya yah. Terimakasih,” ucapnya.

Ayzel merasa ada yang aneh atau mungkin dia tadi salah dengar karena Alvaro memanggil ayahnya dengan sebutan ayah. Pada akhirnya dia tak ambil pusing dan memili untuk menuju meja makan bersama dengan ayahnya dan juga Alvaro.

Anara mengambilkan makan lebih dulu untuk suaminya, sedangkan tanpa Ayzel sadari dia reflek mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk juga sayur. Anara hampir memperingati putrinya tersebut untuk mempersilahkan Alvaro lebih dulu untuk mengambil makanan. Namun dia urungkan setelah putri kesayangannya tersebut membuka suara.

“Pak Alvaro mau apalagi?” tanya Ayzel pada Alvaro.

Sepersekian detik Alvaro mematung sebelum akhirnya menjawab. “Itu saja Ze. Terimakasih,” ucap Alvaro sambil menerima piring yang sudah berisi makan malamnya dari Ayzel.

Tanpa mereka sadari, Anara melirik pada suaminya. Dia dan Devran suaminya tersenyum melihat bagaimana Ayzel memperlakukan Alvaro. Malam itu mereka menikmati makan malam bersama, Alvaro pamit untuk langsung ke hotel setelah sebelumnya kembali berbicang sebentar dengan Devran setelah makan malam.

1
Arsyila Syafina
semangat KK upnya .. karna AQ udah semngt bngt nungguinnya /Drool//Drool/
a yulaela_fa(Ayu Anfi): diushkan kak minimal 1 eps/hr
trimksh sdh membca ayzel x alvaro
total 1 replies
Arsyila Syafina
uuuh .. lebih bnyak donk kak apload nya /Drool/
a yulaela_fa(Ayu Anfi): sdh rilis kak eps 33 + 34.
hr ini up 2 sekaligus
a yulaela_fa(Ayu Anfi): blm lolos review kak, 2 episode sedang menunggu rilis.
sabar ya
total 4 replies
Arsyila Syafina
.
Arsyila Syafina
jangan sampk ada wanita lain./Sob/
Arsyila Syafina
jangan Sampek Alvaro gak jadi sama ayzel ya kk /Sob/
a yulaela_fa(Ayu Anfi): siap kk.
nantika part selanjutnya bsk smg bs up ep br lg.
trimaksih sudah membaca karya saya ☺️☺️🫶🏻
total 1 replies
Arsyila Syafina
jangan lama2 ya kk .. lagi nungguin banget nie 😁,,
a yulaela_fa(Ayu Anfi): besok pg ya kak aq up. br selesai diedit.
trmksh sdh membaca langit senja..
total 1 replies
TRI ALFITO DEANOVA
keren👍
a yulaela_fa(Ayu Anfi): trimkash kak, smg kedpn sy bs lbh baik lg
total 1 replies
Taki
Kebanjiran emosi!
a yulaela_fa(Ayu Anfi): 😁🫣🙏🏻
trimksh kak sdh mmpir & menyempatkan membaca
smg hrnya menyenangkan 🤗
total 1 replies
Nori
Terkesima dengan alur ceritanya, semoga terus berkembang 👏
a yulaela_fa(Ayu Anfi): trimakasih kak, kalau ada saran dan kritik boleh kak dtls dikomen.
trimakasih /Heart//Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!