# Teen#
Xyan Xalvador, cepat Kau katakan cinta padaku!! teriak Zephira Zelene. "please... Xyan ... say to me, if you love me!"
Apakah yang terjadi antara keduanya? kenapa Zelene memohon Xyan berkata seperti itu?
yuk simak simak ada apakah antara mereka? Bagaimana kisah mereka? mampir yuk mampir... dan jangan lupa beri dukungannya slalu ... lope lope sejagad muah muah...💝😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya Berhasil Aku Temukan...!!
Malam itu Vara dan Xyan ke rumah sakit di mana Valdish di rawat inap di sana karena luka yang terkena pisau lipat miliknya sendiri di pahanya itu menancap sungguh dalam.
" Kakak... Kok belum istirahat sih. Ini sudah malam Lo kak!"
" Vara apa kau sudah suruh anak buah ku cari rekaman CCTV di gedung kampus kita siang menjelang sore hari tadi?"
" Sudah kakak. Aku bahkan sudah suruh cek semua CCTV di sana. "
" Bagaimana hasilnya? Apakah kau sudah temukan kunyuk bermasker tadi yang sudah celakai kakak hah?"
" Sudah. Tapi tidak ada kejadian aneh sama sekali yang telah terjadi di sana kakak. Bahkan mereka sudah mengecek puluhan kali antara jam 3-5 sore tadi itu hanya kegiatan biasa saja."
" Hah sial. Aku akan buat perhitungan sama dia. Aku yakin dia adalah mahasiswa di kampus kita juga. Siapapun itu kakak mau bunuh dia. Gara gara dia kesenangan aku terganggu tadi dan paha aku cidera . membuat aku harus rawat inap di rumah sakit ini sampai seminggu kemudian. " geram Valdish.
" Ya sudahlah kak. Besok aku akan buat anak buah kita cari orang yang kira kira punya ciri ciri yang sama dengan penyerang kakak itu!"
" Kak jangan emosi ya! Aku bawakan makanan kesukaan kakak ini loooo!"
" Hm kau memang adik kakak yang paling pengertian dan paling cantik!"
" Heh kau laki laki kere, kau seharusnya banyak banyak terima kasih pada adik aku yang cantik ini, karena sudah sukai kamu. Jika adik aku tidak sukai kau maka kau akan aku bunuh duluan setelah menyaksikan adegan panas aku sama kekasih mu dulu itu. "
" Kak jaga bicaramu kak. Aku tidak suka Kakak katain Xyan kekasih aku seperti itu!"
" Kau itu sudah gila memang Vara. Sejak kapan kamu doyan sama laki laki kere ini. Dan aku dengar dia hanya seorang jukir kan di depan mall Garuda Jaya milik kita itu iya kan?"
" Kak kamu jangan hina dia dong kak. Aku tidak terima kakak hina dia seperti itu!"
" Heh ! kau boleh bangga dengar adik aku bela kamu sekarang di depan aku sekarang. Tapi sampai kapan pun aku Si Raja Kampus akan awasi kamu! Salah sikap sedikit aku tidak segan segan lenyapkan dirimu dari muka bumi ini. "
" Kakak kau keterlaluan Kak. Aku bawa dia kemari untuk temani kamu ya! Tapi kakak malah jahat Sama dia. Vara jadi benci sama kakak. Ingat sampai seminggu ke depan silakan kakak rawat diri kakak sendiri. Vara ogah rawat dan temanin kakak di sini. Kakak sudah buat kekasih aku sakit hati!!!"
Xyan yang dari tadi mendengar semua apa yang di debatkan kakak adik di depannya ini, hanya bisa menahan emosi dirinya , dengan menundukkan kepalanya, supaya tidak terlihat kebencian Dimata tajamnya , yang setajam elang itu jika berkilat penuh emosi.
Vara akhirnya sungguh menarik Xyan keluar dari sana dan membawa pulang Xyan ke rumahnya.
Xyan hanya diam saja saat di perjalanan.
" Sayang, maafkan kakak aku ya? Karena dia emosi sama sosok misterius yang menyerang dia tadi, jadi kakak aku sangat marah tapi malah dilampiaskan ke kamu sayang. Maaf ya?"
" Iya." Jawab Xyan singkat sambil menahan gemuruh dendam dan emosi dalam dadanya.
" Sayang mumpung kakak aku tidak ada di rumah. Dan orang tua aku juga tidak di rumah kau tolong nginap di rumah aku saja ya sayang. Aku... Aku takut sekali sendiri di rumah. "
Xyan menimbang sejenak ajakan Vara untuk masuk ke rumah Valdish. Dengan kata lain dia masuk dalam sarang buaya.
" Ini kesempatan aku untuk bisa masuk dan selidiki mereka berdua. Jika informasi terakhir yang aku dapat saat itu tidak salah maka bukti bukti itu pasti disembunyikan di rumah ini. " gunam Xyan lirih dalam hatinya.
" Baiklah aku akan kabulkan permintaan kamu ."
" Wah bahagianya aku kami bisa nginap di rumah aku."
Tak lama pintu gerbang kokoh itu pun terbuka.
Di dalam rumah megah itu banyak penjaga yang berjaga mengamankan rumah tersebut. Di setiap sudut ada penjaga. Dan di setiap sudut juga ada CCTV.
Xyan mengamati dengan seksama. Akhirnya dia mengingat semuanya dalam diam.
Vara langsung ajak Xyan ke kamar dia. Dan menyuruh semua orang jangan ganggu dia jika tidak dipanggil olehnya.
Semua pegawai dan pengawal pun mengiyakan..
Saat di dalam kamar, Vara langsung mendekap Xyan dan mulai menciumi Xyan dan menggoda Xyan.
Xyan yang Tidak menyangka Vara senekat itu jadi sangat terkejut.
" Sayang malam ini adalah milik kita berdua. Malam ini kita hanya menikmati kebebasan kita oke."
" Vara aku mau mandi dulu ya. Badan aku bau debu dan kotor. Kau pasti tidak suka bukan? Aku habis kerja di jalanan tadi. "
" Hmmm baiklah... Aku tunggu ya sayang ku." kerling genit dan menggoda ala Vara pun Xyan lihat dengan muak . Tapi Xyan menahan rasa jengah dan jijiknya pada wanita centil itu.
Xyan buru buru masuk ke kamar mandi dan berlama lama di kamar mandi bahkan dia berendam dan menikmati air hangat yang buat tubuhnya jadi rileks.
" Hah jijik juga aku sama dia. Tapi demi semua ini aku harus bertahan. "
" Princess bagaimana kabar kamu. Seharusnya aku tidak meninggalkan kamu tadi. Tapi aku tidak ingin Vara dan kakaknya jadi curiga sama aku tadi. sehingga aku harus bersama mereka saat ini."
" Sayang jangan lama lama sayang nanti kamu sakit Lo dan masuk angin." teriak centil dan manja ala Vara terdengar di balik pintu kamar mandi.
" Iya sayang aku masih mules iya perut aku mules tadi salah makan sedikit sayang. Jadi sabar ya?" jawab Xyan dengan akting terbaiknya.
" Aduh aku harus bagaimana aku tidak ingin jadi mainan hasrat cewek gila dan centil itu!!!"
Saat Xyan mau keluar dia sempat melihat Vara sedang mengaduk sesuatu yang seperti serbuk putih ke dalam minuman yang di siapkan di atas meja itu. Melihat hal itu Xyan pun menggeram sendiri.
Tapi dia pura pura tidak tahu. Wine yang memang menggoda selera itu sangat segar bila dibayangkan.
Xyan hanya tersenyum tipis melihat trik kotor Vara yang bagi Xyan sangat ketinggalan jaman dan kampungan itu. dengan Smirk iblisnya Xyan pun melangkah keluar kamar mandi.
" Kau tadi menggoda aku. Sekarang aku akan goda kamu. Tapi kau jangan menyesal hehehehe " Gunam dalam hati Xyan.
Xyan sengaja mengenakan sehelai handuk yang dia ikat di pinggang keluar dari kamar mandi. Aroma sabun dan shampo itu sangat wangi menggoda hasrat Vara yang sudah tidak sabar itu.
Vara langsung menarik Xyan duduk untuk menikmati wine yang dia siapkan.
" Ehm Vara tolong ambilkan aku itu dong sebentar saja ya buat keringkan rambut aku yang basah. Kagak enak kan jika nanti kena mata kamu yang indah ini?"
" Oiya. Sebentar ya sayang?"
" Yes aku berhasil." gunam dalam hati Xyan dan tersenyum tipis mengenang dia memang saat itu.
Xyan langsung mengubah letak gelas itu berbalik. Jadi gelas yang ada obatnya di taruh di tempat Vara letakkan winenya. Dan Gelas Vara Xyan letakkan di tempat dia tadi.
" Ini sayang. "
" Tolong keringkan dong rambut aku sayang. " minta Xyan pada Vara sambil melihat ke arah jam dinding di kamar itu.
Waktu sudah malam sekitar pukul sepuluh malam. Xyan yakin pasti semua pegawai istirahat kecuali para penjaga di luar pintu utama.
Vara pun mulai mengeringkan rambut basah Xyan.
Vara semakin menggoda Xyan yang bagi dia Xyan sungguh sungguh tampan dan gagah membuat dia semakin gila. Ingin bercinta dengan kekasih hatinya itu .
Awal mula Vara hanya ingin menjebak dan memanfaatkan Xyan untuk balas dendam pada Zelene. Tapi sekarang dia sungguh sungguh terjerat pesona tak biasa seorang Xyan yang sederhana itu.
Timbullah sebuah obsesi dalam diri seorang Vara yang dijuluki Ratu kampus.
" Xyan, yuk kita minum dulu sayang sedikit biar hangat ke badan baru kita istirahat oke."
" Iya. Aku juga haus."
Vara pun tanpa ragu mulai meneguk habis wine di gelas itu. Xyan hanya memperhatikan Vara saja sambil mencicip sedikit wine itu.
Tak lama Vara mulai tidak wajar. Kepala dia tiba tiba pening dan sakit sekali. Jantungnya berdetak lebih kencang dan napasnya mulai tersenggal senggal.
" Xyan.. Oh Xyan sayang... Hmmm sayang aku sayang kamu sini sayang puaskan aku... Aah... "
Vara mulai menarik tubuh Xyan dna sia mulai beraksi. Tapi dengan cepat Xyan memukul tengkuk Vara hingga akhirnya Vara pingsan.
Melihat tubuh Var yang pingsan Xyan mulai membaringkan di ranjang dan merapikan pakaian Vara Serapi mungkin.
Xyan tidak ingin terjebak oleh Vara. Karena Xyan punya tujuan dia sendiri. Masuk ke kandang singa itu.
" Aku akan bius kamu lebih kuat , hiruplah dupa wewangian ini yang membuat kau tidur nyenyak oke." gunam Xyan senang. Misinya berhasil.
Xyan mulai keluar dari kamar Vara hari hati. Xyan mengendap endap dan masuk ke kamar Valdish.
Kamar yang kedap suara dan gelap itu sangat menguntungkan bagi Xyan. Dia kunci kamar Valdish dari dalam dan menyalakan lampu ponselnya, mulai menggeledah semua milik Valdish. Hingga mata itu tertuju pada brankas kecil yang di sembunyikan di dalam lekukan dinding kamar itu.
Dengan keahliannya Xyan berhasil meretas sistem keamanan brankas dan akhirnya Klik... Brankas terbuka.
Di dalam Barnkas kecil itu bukan hanya uang , emas, berlian , ada banyak obat obatan juga. Tapi yang menarik perhatian Xyan adalah sebuah album foto usang dan diary sampul hitam usang.
Xyan mengambil semua barang yang dia curigai itu dari brankas dan dia mulai membaca diary hitam itu.
Apakah Isi diary hitam tadi? Dan foto kenangan siapa yang Xyan temukan di sana?
Bersambung...