Di sarankan membaca novel pertama nya dulu yang berjudul "Terpaksa Menikah dengan Pembantu" biar lebih nyambung dan tau jalan cerita nya 🥳
.
.
Sejak Dimas menolongnya waktu ia hampir dilecehkan oleh preman, Chaca langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.
Ditambah waktu ia tahu bahwa Dimas adalah kakak ipar dari sahabatnya dan ayah dari seorang pangeran kecil yang sangat menggemaskan bagi Chaca.
Chaca Aninditha yang memang sedari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu merasa iba dan sedih kala mengetahui Aiden anak dari Dimas juga memiliki nasib hampir sepertinya. Dan itu semakin menjadikan kan motivasi untuk terus membuat agar Dimas mencintainya.
Yuk ikuti kisah Chaca untuk mengejar cinta Om Duda...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu mantan
Dimas menatap lekat kepada perempuan yang berada di depannya ini, Dimas sangat merindukan sosok yang telah melahirkan anak untuknya, namun Dimas juga masih kecewa kala mengingat ia tega meninggalkannya dan juga bayinya hanya untuk mengejar cita citanya sebagai model go internasional, tapi meski begitu rasa cintanya untuk sang mantan istri tidak pudar.
"Dimas," ujar Astrid memulai percakapan karena sedari tadi keduanya hanya diam,"kamu sudah banyak berubah yah," katanya lagi dengan senyum tipis.
"Kamu pun, jauh lebih banyak berubah," jawab Dimas dengan masih menatap lekat wajah Astrid, wanita yang tidak bisa membuat nya Move on meski sudah tersakiti. "Kapan kamu kembali kesini?" tanya Dimas.
"Hemm hampir sebulanan," jawab Astrid santai membuat Dimas terkejut.
"Se sebulan?" kata Dimas, "Kenapa tidak menemui Aiden?" sambungnya.
"Aiden?" tanya Astrid bingung, "Siapa dia?" tanyanya lagi membuat Dimas terdiam karena kecewa, padahal selama ini dia selalu mengirimkan foto foto dan video Aiden kepada Astrid agar Astrid bisa cepat kembali ke tanah air dan menemui Aiden, Dimas berfikir Aiden bisa membuat mereka bersatu namun kini hanya kekecewaan lagi dan lagi yang Dimas dapat. Bagaimana bisa Astrid melupakan anak yang sudah dia lahirkan.
Belum sempat Dimas menjawab pertanyaan Astrid, tiba tiba Dima d mendengar suara cempreng dari gadis yang beberapa hari ini menghantui fikirannya, "Om ganteng," teriak Chaca menghampiri Dimas.
"Om disini juga," ucap Chaca girang, "Siapa dia om?" tanya Chaca menatap ke arah Astrid.
"Dia," Dimas hendak menjawab namun segera di potong oleh Astrid.
"Saya Astrid, istrinya Dimas, kamu siapa ya?" tanya Astrid lembut dan sopan.
"Hah, istri?" ujar Chaca sedikit terkejut, "apa anda tidak salah mengucapkan kata itu?" kata Chaca lagi.
"Apa maksudmu salah?" tanya Astrid bingung.
"Anda lupa menambahkan kata MANTAN sebelum kata istri om Dimas," jawab Chaca santai membuat Astri sedikit jengkel.
"Siapa sih kamu, dateng dateng merusak acara makan siang saya," kata Astrid yang sudah keluar sifat ketusnya.
"Saya CALON istrinya km ganteng, juga calon ibu dari anak anaknya om ganteng," kata Chaca menatap tajam ke arah Astrid, membuat Dimas seketika menoleh ke arah Chaca dan menatap nya dengan tajam.
"Dimas," kata Astrid lirih, "Kamu sudah mau menikah lagi?" ucapnya.
"Bukankah kau berjanji akan menungguku Dim," Astrid menarik nafasnya dalam dalam, "Aku gak nyangka kamu berubah secepat ini Dim," kata astrid lalu segera beranjak dari duduknya dan berlari keluar restauran.
"Dih malah kabur," kata Chaca cemberut,"Kayaknya dia kabur karena gak mau bayar makanan deh," katanya lagi, tanpa Chaca sadari bahwa Dimas sedang menatapnya dengan tajam dengan rahang yanv mengeras serta tangan mengepal kuat.
"Puas?" kata Dimas dingin dan datar, membuat Chaca menoleh ke arah Dimas, hanya sekian detik lalu kembali menyantap kentang goreng di meja itu.
"Belom om, baru juga nyicip dikit udah di tanyain puas apa belum," kata Chaca cuek, "Emang om ganteng sudah puas yah hanya dengan mandangin Chaca seperti itu," katanya lagi. "Emang sih Chaca akuin, Chaca itu cantik dan Manis, tapi masak iya sih mandangan wajah Chaca gitu bisa bikin puas."
"Chacaaa," ucap Dimas geram, "Sebenernya apa sih mau kamu hah," sambungnya dengan menaikkan nada bicaranya.
"Chaca mau makan om, laper, tapi dompet Chaca ketinggalan, Bayarin yak," kata Chaca memasang wajah imutnya. "Om Dimas yang baik hati dan tidak sombong," sambungnya.
"Kamu tau dia tadi siapa?" kata Dimas tidak memperdulikan rengekan Chaca, "dan kamu tau apa yang sudah kamu lakukan tadi?" sambungnya.
"taulah, kan dia udah MEMPERKENALKAN diri tadi, dan Chaca juga sudah memperkenalkan diri," ujar Chaca cuek, "Lagi nih ya om, yang namanya MANTAN itu udah jadi barang bekas, jadi itu udah buang aja, kasih ke yang membutuhkan, kaya sekarang nih om kan juga udah bekas harus di kasih ke yang membutuhkan, nah dan Chaca termasuk salah satu orang yang membutuhkan, jadi om ganteng sama Chaca aja, ngapain balik sama mantan," kata Chaca panjang lebar, malah membuat Dimas semakin marah.
Brak! Dimas menggebrak mejanya hingga membuat Chaca dan orang di sekitarnya terkejut.
"Sampai kapan pun aku tidak akan memberikan Astrid ke orang lain, aku tidak akan pernah membiarkan dia di miliki orang lain, karena dia hanya milikku, dan satu lagi, Aku tidak akan sudi dimiliki bocah kaya kamu," ucap Dimas penuh penekanan sambil menunjuk wajah Chaca dengan telunjuknya.
"Om galak juga ya kalau lagi marah, tapi galak nya om masih kalah sama galak nya mama Chaca om," ucap Chaca cemberut, membuat Dimas terdiam. "Coba deh om temuin mama Chaca, om adu galak sma dia menangan mana, nanti kalau om bisa ngalahin galak nya mama Chaca, Chaca rela deh dengan ikhlas menjadi istri om," kata Chaca, membuat Dimas frustasi.
"Terserah, TERSERAH, inti nya jangan pernah temui aku lagi, kalau pun kita ketemu di jalan, JANGAN PERNAH NENEGURKU," ucap Dimas lalu langsung pergi meninggalkan Chaca sendirian di meja itu.
Tak lama setelah Dimas pergi, Arlan, Hanna dan Nayla langsung menghampiri Chaca, "Cha, are you oke?" tanya Hanna lirih, Hanna dan Nayla yang mendengar ucapan Dimas merasa ikut sakit hati, tapi mereka bingung mengapa wajah Chaca biasa biasa aja.
"Lah emang gue kenapa dah?" kata Chaca malah balik bertanya.
"Ucapan dia," ucap Arlan namun segera di potong oleh Chaca, "Santuy aja, hahaha kalian kenapa mukanya pada jelek banget sih hahaha," ujar Chaca tertawa membuat semua langsung lega.
'Baiklah kalau itu mau om Dimas, Chaca akan menjauhi om mulai sekarang, Duuhh nasib nasib, belum mulai perang masak iya udah kalah duluan sih,' gumam Chaca dalam hati, Bohong pake banget bila Chaca bilang TIDAK APA APA setelah di bentak oleh Dimas, namun Chaca tidak mau memperlihatkannnya pada sahabat sahabat nya, biarlah ia tutup luka itu dengan tawa dan canda nya.
Permainan Chaca segera di mulai 😊😂💃💃