Angga adalah mahasiswa akhir yang jatuh hati pada Kinara yang merupakan adik tingkatnya. Suatu ketika karena obsesinya pada Nara, pria berumur 23 tahun itu menodai Nara hanya karena cintanya di tolak.
Hubungan keduanya semakin rumit karena campur tangan ayah Angga yang tidak ingin puteranya menikahi gadis dari kalangan miskin. Juga wanita yang menjadi saingan cinta Nara.
Dalam keadaan hamil Nara pergi karena ancaman, dan 3 tahun berlalu mereka di pertemukan kembali dengan Angga yang masih begitu mencintai Nara yang ia anggap telah tiada.
Namun Nara datang hanya ingin menghancurkan dan menuntut balas atas penderitaannya, serta penyebab janinnya tak bisa dipertahankan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sarapan Pagi
Setelah mandi sore Nara bergegas menuju meja belajarnya untuk mengerjakan tugas yang lumayan banyak, dan ketika lagi konsen dengan kertas dan laptop nya Nara di kagetkan oleh nada dering ponselnya yang tertulis nama sahabatnya Vika.
"Iya Vika, ada apa??
"Semalam kamu pulang jam berapa?? Koq dicarin gak ada?? " tanya sang teman yang terlihat khawatir
"Aku gak ingat pulang jam berapa, maaf gak izin kamu karena semalam kepalaku pening jadi langsung pulang." Jawab Nara memberikan alasan.
Padahal Nara berbohong supaya sobatnya tidak khawatir, Nara tidak akan mungkin memberi tahu Vika jika semalam dia menghabiskan malam dengan kak Angga yang telah beberapa kali menyetubuhi tubuhnya.
"Ra...Nara koq diem aja......are you okey??"
Seketika itu Nara yang sedang melamun buyar karena dikagetkan oleh Vika yang berulang kali memanggil manggil nama nya. " i'm okay say, oiya udah dulu ya....aku mau ngerjain tugas dulu nih." ucap Nara beralasan.
"Ooh oke say, jangan lupa besok kita ada kelas pagi ya.....?" Vika pun mengingatkan, dan hanya dijawab dengan oke dari Nara.
Setelah itu Nara kembali berkutat dengan buku buku tugas nya, Nara termasuk anak yang rajin dan cerdas jadi dia selalu tepat waktu mengerjakan tugas dari dosen kampus nya.
Waktu menunjukan pukul jam 10 malam, Nara pun bergegas menyusun buku buku nya kembali ke rak dan siap untuk naik ke ranjang nya, ponsel pesen berbunyi lagi menampilkan nama Angga.
Angga: sayang.....besok kak Angga jemput Pagi ya ?? Kita ke kampus bareng.
Pesan itu pun langsung dibaca cinta, bingung harus mengatas apa, akhirnya cinta hanya mendiamkan saja setelah membaca nya tanpa mau membalas nya.
Angga yang menunggu jawaban dari Nara akhirnya hanya senyum senyum sendiri karena mengingat gadis nya masih dalam mode marah.
"Liat aja gadis nakal besok kak Angga hukum kamu"
****Pukul 5 pagi*****
Seperti biasa Nara selalu bangun pagi dan memulai aktivitasnya, Nara bergegas merapikan ranjang nya yang telah ditiduri semalam, setelah itu bergegas ke dapur untuk memasak sarapan pagi, dari pada nanti kena omelan bibi dan paman nya.
Nara meracik bumbu dan sayuran, dan dalam sekejap nasi goreng dengan isian telur, bakso dan sawi pun telah siap di hidangkan di meja makan disertai teh hangat.
Setelahnya Nara menuju kamar mandi untuk membersihkan badan nya, 30 menit selanjutnya Nara telah siap selesai mandi, Nara melangkah ke meja rias, Nara hanya mengunakan cream pagi tabir Surya saja dan bedak tipis tipis dan terakhir mengaplikasikan bibirnya dengan Lip balm warna pink.
Nara keluar dari kamar dengan mengenakan kemeja salur lengan panjang berwarna biru pastel dengan disertai bawahan jeans. Penampilan yang sederhana Nara berbanding terbalik dengan anak paman dan bibi nya yang setiap ke kampus berdandan sedikit menor dan memakai baju sexy.
Dan kini mereka berempat telah berada di meja makan dengan menyantap makanan nya yang dimasak oleh Nara. Mereka makan dengan rakus nya, Nara hanya menggelengkan kepalanya, hanya denting sendok dan garpu yang bersuara diruang makan itu tanpa ada percakapan.
Setelah makan Nara membereskan ruang makan dan menaruh piring piring kotor ke wastafel dan langsung mencuci nya. Akhirnya setelah 10 menit mencuci piring Nara langsung menyambar tas nya untuk menuju ke halte bus.
Dan ketika Nara melangkahkan kaki nya sampai pada depan pintu telah terparkir mobil mewah milik Angga dengan gaya celana jeans sobek sobeknya dan kaos oblong hitam favorit Angga.
"Ngapain kak Angga ke sini?" Tanya Nara ketus dan hendak pergi meninggalkan Angga, namun tangan nya langsung di cekal Angga.
"Lepasin kak, aku mau berangkat." Nara mulai berontak.
Nara terus memberontak dan berusaha melepaskan pergelangan tangan nya, namun yang ada Nara kesusahan melepaskan nya karena Angga memegang pergelangan tangan nya dengan sangat kuat.
"Ayo berangkat sama kak Angga....sayang" dan tanpa persetujuan langsung menarik tangan Nara untuk menuju ke mobilnya.
Angga membukakan pintu mobil nya dan mendudukan Nara secara paksa, yang akhirnya Nara hanya menuruti nya.
Dan ketika Angga hendak melangkah menuju tempat kemudi nya, sang paman cinta pun memberanikan diri untuk mendekati Angga.
"Kalo boleh minta tolong bisa tidak anak paman ikut berangkat bersama." ucapnya meminta persetujuan.
"Maaf paman kamu buru buru ada kelas pagi, bukan nya anakmu tidak satu kampus dengan kami ya??" Jawab Angga
Nara yang berada di dalam mobil hanya geleng geleng kepala melihat tingkah mencurigakan paman nya, entah apa maksud nya itu.
Angga mengeluarkan dompet nya dan mengambil lembaran uang berwarna merah sebanyak 3 kertas dan memberikan nya kepada paman Nara.
"Ambil ini dan pesen taxi onlene saja" Titah Angga yang menyerahkan uang nya kepada paman disertai memakaikan kacamata hitam nya dan langsung menutup pintu mobil tanpa melihat ke arah paman Nara.
Nara yang melihat itu pun langsung spontan mengatakan.
"Dasar sok kaya" gerutu Nara sedikit pelan tapi Angga bisa mendengarnya.
"Apa kamu bilang sayang....."
"Aahh gak koq, udah buruan berangkat Ntar aku keburu telat kak" Jawab Nara mengalihkan pertanyaan Angga yang enggan di jawab Nara.
Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang menuju kampus mereka, tak ada percakapan dari mereka di dalam mobil, Nara hanya diam mengacuhkan Angga, dan malah sok sibuk membaca buku nya.
Angga hanya menyetir mobilnya disertai sesekali mencuri pandangan ke arah Nara yang hari ini tampil begitu fresh dan cantik alami seperti biasanya.
Sampai pada gerbang kampus yang telah terbuka, Angga melajukan mobilnya ke arah tempat parkiran dan berhenti tepat di samping mobil teman nya Bisma.
Angga turun duluan dan berlari kecil membukakan pintu mobil untuk Nara, tak tunggu waktu lama nara bergegas turun dari mobil, dan ketika Angga menutup pintu mobilnya Nara hendak pergi ngacir meninggalkan Nara tetapi dengan sigap lagi Angga meraih tangan Nara.
"Eiiits mau ke mana....???" Tanya Angga yang msh menahan tangan Nara untuk tidak bisa lepas.
"Lepas kak, aku mau masuk ke kelas"
"Kemaren kenapa gak balas pesanku, padahal jelas jelas dah baca pesanku" tanya Angga penuh selidik
"Mhhh aku lupa kak, karena banyak tugas". Jawab Nara gugup, padahal Nara males balas pesan dari Angga karena masih jengkel.
"Untuk itu kamu akan kak Angga hukum karena nyuekin kak Angga" balas Angga gak kalah jengkel nya
"Maksud kak Angga ....ehmm." Belum selesai Nara menyelesaikan kata kata nya Angga sudah menyumpal bibir tipis nya dengan bibir Angga dan melumat nya dengan penuh gairah dengan tangan kanan yang memeluk pinggang Nara dan yang satu menekan tengkuk Nara supaya bisa mengakses penuh bibir Nara yang sudah bikin Candu angga.
Nara hanya kaget dengan perlakuan Angga yang tanpa permisi mencium bibirnya, sampai pada penukaran Saliva yang berlangsung cukup lama, dan berhenti ketika ada deheman seseorang yang mengagetkan kegiatan ciuman mereka
"Eheeem.....eheem" ernyata Bisma yang telah berdehem setelah cukup lama melihat tontonan gratis temen nya
Seketika itu pula penyatuan bibir mereka pun terlepas, mereka pun menoleh ke arah suara tadi. Mereka menghela nafas ketika yang memergoki aksi mereka itu Bisma.
"Enak yaa pagi pagi dah sarapan, mana melakukan nya di parkiran kampus pula." Ejek Bisma pada Angga yang masih dengan raut kaget.
"Bawel Luh dasar kepo." Balas Angga yang kesel karena kegiatan nya di ganggu teman nya.
Nara pun hanya menahan malu dengan raut wajah yang memerah disertai tangan yang tak henti henti nya meremas ujung kemeja nya.