Sagara Bintang Hutama tak menyangka jika dia harus menikah dengan calon adik iparnya karena demi nama baik.
Saga yang setelah enam tahun di tinggal meninggal istrinya,kini harus di haruskan untuk menikahi Aireen Safira calon adik iparnya untuk menjaga nama baik kedua belah keluarga.
Saga yang sejatinya masih belum bisa melupakan mendiang istrinya membuat pernikahan paksa itu serasa neraka bagi Reen. Namun, Reen masih berusaha untuk bersikap layaknya seorang istri pada suaminya.
Semua perlakuan manis Reen tak serta merta membuat hati Saga berpaling dari bayang-bayang mendiang sang istri.
Selama menikah dengan Saga,Reen hanya mendengar ucapan kasar suaminya. Bagi Saga Reen selalu menyusahkan dirinya.
Sampai akhirnya terbuka sebuah fakta jika Reen wanita yang selama ini dia kagumi dalam diam.
Bagaimana upaya Saga bisa membuat Reen kembali padanya atau Reen akan benar-benar pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4. Pernikahan Saga & Reen
"Saga. Mama mohon, menikahlah dengan Reen.Mama yakin Reen akan menjadi istri yang baik untuk kamu."ucap Kamila pada sang putra.
Saga terpaku pada sosok sang mama yang terlihat sangat berharap untuk dia menggantikan Damar menikahi Reen. Dia begitu menyayangi sang ibu. Selama hidup, ibunya belum pernah memohon atau meminta apapun dari dirinya.
"Mah,apa mama bahagia jika Saga menikah dengan gadis itu?"tanya Saga menatap wajah sang ibu dengan sendu.
Kamila mengangguk mengiyakan
"Mama sayang sama kamu nak, mama juga ingin yang terbaik buat kamu. Karina sudah nggak ada.Mama hanya meminta kamu untuk membingkai namanya di sudut hati kamu yang paling dalam dan kunci lah dengan rapat perasaan itu nak. Reen gadis yang baik,mama sama papa nggak ingin kamu selalu bersedih menangisi kepergian Karina.Hidup terus berjalan.Setidaknya kamu butuh pewaris untuk diri kamu sendiri nak,mama mohon kabulkan keinginan mama.Hanya itu yang mama minta dari kamu Saga."
Ucapan panjang lebar Kamila membuat Saga dalam kebimbangan.Dia tak ingin mengecewakan hati sang ibu. Namun, dia belum siap untuk menerima orang baru dalam hidupnya.
"Ya Allah, begitu inginnya mama melihat aku menikah dengan gadis itu,aku memang belum pernah lihat papa dan mama memaksakan kehendak padaku. Tapi, melihat mama yang terlihat sedih seperti itu aku nggak tega ya Allah. Bismillahirrahmanirrahim..semoga keputusan ku tak salah."batin Saga.
"Kalau dengan Saga menikah dengan gadis itu membuat mama bahagia,Saga ikhlas menerima keputusan mama dan papa untuk Saga." ucap Saga dengan berkata seperti ada yang tercekat dalam tenggorokan nya.
Dengan adanya persetujuan Saga menikahi Reen akhirnya pernikahan itu pun berlangsung.
Pasangan pertama yang mengadakan ijab qobul adalah Damar dan Jesica selanjutnya saat ini waktunya Saga dan Reen.
Saat Wisnu ayah dari Reen mengatakan keputusan nya menikah kan Reen dengan Saga sempat terjadi perdebatan antara anak dan ayah itu. Namun,dengan bujukan sang ibu dan memberikan pengertian pada Reen akhirnya Reen pun pasrah dengan keputusan orang tuanya.
"Sagara Bintang Hutama bin Bima Satria Hutama saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri kandung saya Aireen Safira binti Wisnu Permana dengan mas kawin satu set berlian dan uang tunai sebesar 500juta rupiah di bayar tunai.."
"Saya terima nikah dan kawinnya Aireen Safira binti Wisnu Permana dengan mas kawinnya tersebut di bayar tunai....
"Bagaimana saksi SAH..?
"SAH..
"SAH..
""Barakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fi khoir"
Setelah melafazkan doa sang penghulu pun menyuruh Saga menjemput sang istri yang duduk dengan sang ibu dan sang mama di tempat yang tak jauh dari dia duduk.
Saga dengan rasa gugup melangkah perlahan ke arah dimana Reen berada.Ada perasaan yang entah terselip dalam hatinya. Saga pun tak tahu rasa itu. Yang jelas rasa aneh itu belum pernah Saga rasakan. Seperti perasaan damai dan juga tentram di hati Saga. Dia pernah menikah sebelumnya tapi, rasanya tak seperti saat ini.Saga berusaha menepis rasa yang masih asing baginya. Namun, tetap saja rasa itu hinggap tak mau beranjak.
Sebuah tirai tipis di hadapannya dia buka perlahan dan menampilkan sosok gadis dengan menundukkan kepalanya sesekali dia melihat sedang menyeka air matanya.
Sedih,atau haru yang saat ini perempuan itu rasakan.Bagaiamana pun perempuan itu pun sama seperti dirinya yang terpaksa harus melakukan sesuatu yang sudah di atur oleh keluarga.
Saga menarik nafas nya dalam dalam dan menghembuskannya perlahan.
"Assalamualaikum..." ucap Saga yang terdengar suara bergetar.
Mendengar salam yang begitu dekat,Reen yang sedari tadi sibuk menyeka air matanya pun akhirnya mendongakkan kepalanya.
Kedua mata pasangan pengantin baru itu pun saling terpaut sepersekian detik . Aminah menyenggol lengan putrinya dan mengisyaratkan menjawab salam sang suami.
"Wa'_ Wa'alaikumsalam.."jawab Reen dengan suara terbata dan menundukkan wajahnya kembali.
Saga melangkah pelan dan terlihat tangan Reen sudah terulur menyambut tangan besar Saga. Dengan sedikit ragu ,Saga menyodorkan tangannya lalu dengan perlahan Reen menyambut tangan besar itu dan mencium nya dengan takzim.
Keduanya seperti meresapi moment itu. Reen dan Saga sama-sama memejamkan mata sesaat dan tangan kiri Saga ada di atas kepala Reen tepat di ubun-ubun perempuan itu . Dengan khusyuk melantunkan doa yang terdengar lirih namun masih terdengar oleh Reen.
Saga mendoakan kebaikan untuk istrinya. Selesai melafazkan doa, Saga pun meniup sebanyak tiga kali di atas kepala Reen tepatnya di ubun-ubun nua. Lalu dengan ragu mengecup nya sebanyak tiga kali.
Lalu Saga mengulurkan tangannya ke depan Reen. Dengan cepat Reen menyambut tangan besar itu dan Saga menggenggam nya dan membimbingnya ke arah meja ijab qobul.
Dengan kekuatan keluarga Bima Satria semua dengan cepat di bereskan. Kebetulan penghulu pun masih stay disana dan kebetulan penghulu yang habis mengambil stok buku nikah di kantor lain dan dengan cepat data Saga pun masuk bersanding dengan nama Reen.
Saga dan Reen menandatangani surat nikah dan administrasi lainnya. Damar dan Jesica yang juga masih berada pernikahan Saga melihat semua proses yang Saga lakukan membuat Damar tersenyum miring.
"Ternyata dia tidak bisa menghindar dari pernikahan itu,apa hebatnya perempuan kampung itu."batin Damar
Damar yang belum melihat jelas wajah Reen pun masih menganggap Reen adalah gadis kampung yang jauh dari kata cantik bahkan sempurna.
Sang fotografer mengisyaratkan untuk kedua mempelai memamerkan buku nikahnya untuk diabadikan. Dengan begitu Reen yang sedari tadi banyak menunduk pun akhirnya mengangkat wajah ayunya dengan mengangkat buku nikahnya di samping Saga dengan senyum tipis terukir di bibir keduanya .
Damar yang baru saja melihat jelas wajah Reen pun sempat terpana.Dia tak menyangka jika gadis yang akan di jodohkan dengannya ternyata cantik dan tidak seperti gadis Indonesia umumnya dia seperti blesteran arab. Karena memang ayah Wisnu orang Arab yang menikah dengan orang Indonesia.
"Ternyata dia cantik juga walaupun dia memakai baju tertutup.."batin Damar dengan senyum kecutnya.
Setelah selesai semua rangkaian acara ijab qobul antara Saga dan Reen. Mereka memutuskan untuk tidak ingin di pelaminan. Cukup Damar dan Jesica saja. Bersyukur keluarga Reen yang ikut hanya sepuluh orang dan hanya keluarga inti.Karena memang kebanyakan yang hadir itu adalah keluarga dan kolega bisnis Bima.
"Saga, ajak Reen istirahat nak. Kalau Reen mau ganti baju juga nggak papa." ucap Kamila pada anak dan menantunya.
Reen dan Saga saling pandang sejenak dan mengangguk mengiyakan ucapan Kamila.
"Oh iya Reen, koper kamu sudah di bawa ke kamar Saga ya" ucap Kamila lagi dan Reen mengangguk paham.
Keduanya pun beranjak dari tempat itu menuju kamar Saga yang memang terletak di bagian belakang.Karena memang Saga suka menyendiri semenjak Karina meninggal.
Saga melangkah lebar menuju kamarnya.Karena memang tubuh jangkung dan kaki panjangnya langkahnya dua atau tiga kali lipat dengan langkah Reen yang hanya memiliki tinggi 160an sementara Saga yang hampir 180an.
"Masuklah.."ucap Saga dengan wajah datar.
Reen pun yang sempat tertinggal jauh dari langkah Saga terpaksa harus sedikit berlari kecil untuk menyusul suaminya dan sampai dia mengangkat kain yang membalut dirinya agar lebih mudah melangkah.
Reen masuk ke dalam kamar itu dan kesan pertama yang dia rasakan adalah dingin dan sepi.Terlihat sebuah foto yang berukuran besar terpampang di dinding kamar Villa itu.
Deg..
Hati Reen terasa berdenyut nyeri melihat penampakan foto yang terpajang rapi di dinding kamar.Terlihat tawa bahagia disana. Terlihat Saga yang memeluk mesra seorang perempuan dengan baju pengantin yang glamour.
"Dia Karina ,istri tercinta ku.."ucap Saga dengan senyum yang terlihat dari bibirnya.
Reen menatap Saga dengan wajah pias. Namun, dengan segera dia merubahnya menampilkan senyum manisnya.
"Cantik.." ucapan itu terlontar dari bibir Reen untuk menggambarkan sosok perempuan yang menampilkan senyum bahagia nya.
"Jadi jelas kan, kalau gue tidak akan pernah berpaling dari wanita secantik dia hanya untuk...
"Aku tahu, dan aku mengerti." serobot Reen dan langsung menarik kopernya ke walk in closet.
Saga menghembuskan nafas kasarnya menatap punggung wanita yang kini sudah menjadi istrinya. Entah bagaimana kelanjutan cerita rumah tangga nya nanti. Dia tak ingin menebak nebak nya dan tak mau berandai-andai seperti dulu bersama cinta pertamanya Karina.
Bersambung