Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Braakkk ....
Mendengar benda jatuh dari dalam kamar mandi , sontak Dewa langsung melemparkan ponsel yang digenggamnya dan berlari menuju kamar mandi .
"Astaga sayang ..." pekik Dewa terkejut melihat Bulan jatuh bersimpuh didekat bath up dengan handuk yang melilit ditubuh rampingnya serta peralatan mandi yang sudah bercecer didekatnya .
Bergegas Dewa mendekati Bulan dan menggendongnya keluar dari kamar mandi .
"Bukankah saya sudah bilang , panggil saya kalo sudah selesai . Kenapa gak panggil saya ,hm?" ucap Dewa lalu mendudukan istrinya ditepian ranjang .
"Maaf , Bulan cuma gak mau repotin mas Dewa ". Jawab Bulan sambil menundukkan kepala nya takut jika Dewa akan memarahi nya .
"CK! keras kepala sekali kamu ini " gerutu Dewa merasa gemas dengan tingkah istri nya .
"Ada yang sakit?" tanya Dewa dengan lembut sambil memindahi tubuh Bulan , takut ada yang lecet atau tidak .
"Enggak sakit kok mas .." sahut Bulan lirih
Dewa menghela nafas kasar saat melihat ada luka memar dilutut Bulan , Dewa langsung berjongkok dan mengelus pelan lutut itu. "ini sakit gak ?"tanya nya
Bulan menggelengkan pelan .
"Sebentar ..." kata Dewa kemudian ia bergegas keluar dari kamar dan mengambil sesuatu .
Tak berselang lama Dewa kembali kekamar sambil setengah berlari. Kemudian ia langsung duduk dan mengangkat kaki Bulan .
"Biar tidak bengkak ". Ujar Dewa seraya mengoleskan salep dilutut Bulan yang memar.
"Makasih mas ..." ucap Bulan tulus
Dewa hanya menyunggingkan senyum tipis dan mengacak-acak rambut istrinya yang basah. "Sama-sama . Kamu tunggu sini , biar saya yang ambil baju ganti mu .."
Dewa beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju walk- in Closet mengambilkan pakaian ganti untuk istrinya , setelah itu Dewa kembali ke kamar dengan membawa setelan baju nya dan juga milik Bulan beserta dalamannya .
"Pakai dulu baju mu , saya mau mandi sebentar" titah Dewa kemudian berbalik badan dan melangkah menuju kamar mandi.
Bulan mengangguk lalu segera memakai baju yang sudah Dewa ambilkan . Sembari menunggu suami nya mandi , Bulan meraih ponsel nya diatas nakas yang semalam sudah ia charger dan mulai mengaktifkannya .
Ternyata banyak sekali pesan dan juga panggilan masuk dari Senja dan juga Silvia .
jemari lentik Bulan dengan lincah membalas pesan itu satu persatu , dimulai dari pesan Senja yang berisikan :
Kak Senja : Lan , Dewa gak nyakitin kamu kan ? Kakak syok dengar beritanya dari bunda .
Kak Senja : Kalo ada apa-apa langsung bilang sama kakak , oke ?
Bulan langsung membalasnya .
Bulan : Kak Senja tenang aja , Bulan baik-baik aja kok . Maaf kak kalo Bulan nikahnya dahuluin kak Senja .
Tapi sayang , pesan yang dikirimkan untuk Senja hanya centang satu . Yang berarti ponsel Senja sedang tidak aktif .
Kemudian giliran Bulan membuka pesan dari Silvia .
Silvia : Lan , kenapa susah banget sih dihubungin ? Om Dewa gak ngapa-ngapain loe kan ?
Bulan : Sorry Sil , ponsel ku kehabisan baterai semalam jadi baru aku charger . Mas Dewa gak ngapa-ngapain aku kok .
Baru saja Bulan akan menaruh kembali ponselnya . Sebuah notifikasi masuk , Bulan segera membukanya dan ternyata itu pesan balasan dari Silvia.
Ting!
Silvia : Bilang sama gue kalo om Dewa nyakitin loe , biar gue geprek itu muka ganteng nya .
Bulan terkekeh pelan membaca pesan dari Silvia , jari nya dengan lincah segera membalas pesan itu .
Bulan : iya-iya Silvia yang cantik
Setelah itu Bulan kembali meletakkan ponselnya diatas nakas , bersamaan dengan Dewa yang baru saja keluar dari kamar mandi .
Bulan mendongak menatap Dewa yang berjalan mendekati nya dengan handuk yang melilit dipinggang serta tangan kanannya terangkat mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil .
Dewa tersenyum tipis kemudian berjalan mendekati istrinya . Mata tajam melihat pantulan dirinya dari bola mata almond milik Bulan , ternyata istrinya ini tengah menatap dirinya tanpa berkedip . "Kenapa lihat mas begitu hm? Apa ada yang aneh dari diri mas ?" ucap Dewa sembari membungkukkan setengah badannya menghadap Bulan .
"E-enggak kok mas ..." sahut Bulan gugup karena ketahuan tengah memandangi suaminya sendiri .
Dewa terkekeh pelan lalu mengusap puncak kepala Bulan ."Mas pakai baju dulu , setelah itu kamu boleh lihatin mas sepuas nya . Oke ?"
Dan Bulan hanya diam sambil menundukkan kepalanya malu .
Dewa mundur dan menegakkan badannya lalu dengan santainya melepas handuk yang melilit dipinggang nya dihadapan Bulan dan segera memakai celana nya .
Bulan yang tengah menunduk, tiba-tiba kaget saat melihat ada handuk yang terjatuh dilantai . Sontak Bulan mendongak dan melihat Dewa sudah bertelanjang hendak mengenakan undarwarenya.
"Mas!" teriak Bulan reflek menutup mata dengan kedua tangannya .
"Kenapa ? Hei !" ujar Dewa lalu segera meraih baju nya dan memakainya . Kemudian Dewa duduk disamping Bulan dan menarik tangan istrinya dari wajah cantiknya . Dewa pikir Bulan berteriak karena ada sesuatu .
"Kenapa hm?" tanya Dewa lembut
"Mas kenapa ganti baju disini , malu mas ". Ujar Bulan
Astaga ternyata istri kecil mas Dewa berteriak karena terkejut, tiba-tiba kembali disuguhkan pemandangan sensual dipagi hari seperti ini .
Selesai berpakaian Dewa kembali mendekati Bulan dan duduk disampingnya .
"Kenapa harus malu , yang lihat juga istri saya sendiri bukan istri orang lain ". Celetuk Dewa
Plakk...
Bulan memukul pelan lengan kekar Dewa ."Ah sakit sayang " rintih Dewa seolah kesakitan
"Mas Dewa apa-apain sih , emang mau dilihat istri orang ?" sentak Bulan seraya berkacak pinggang .
Dewa terkekeh gemas melihat tingkah istrinya yang mulai cemburu ."Mas gak berani sayang ku , Kalo yang lihat cuma kamu ya mas bakal buka semua baju mas dengan suka rela ". Goda Dewa seraya mengerlingkan sebelah matanya .
"Mesum !"
"Biarin sama istri sendiri kok ". Ujar Dewa santainya ."Mau makan sekarang ?"tawarnya
Bulan mengangguk .
Dengan sigap Dewa kembali menggendong Bulan .
"Mas gak usah digendong , Bulan gak lumpuh . Bulan bisa jalan sendiri ". Kata Bulan menolak Dewa yang hendak menggendong nya
Dewa menghela nafas pelan tak lagi mendebat istrinya .
"Tapi mas bantu papah kamu jalan , mas yakin kamu bakal gak kuat jalan sampai kelantai bawah ". Ujar Dewa lalu meraih pinggang Bulan dan membantu wanita itu berdiri
"Hati-hati ..."
"Aakhhh .." pekik Bulan merasakan nyeri dipangkal paha nya , tubuhnya limbung beruntung Dewa langsung sigap memeluk nya .
"Tuh kan apa mas bilang , ngeyel kamu dikasih tau ". Omel Dewa
"Sakit mas ". Rintih Bulan dengan mata memerah menahan nyeri
"Haahhhh .." Dewa menghela nafas lalu segera menggendong Bulan ala bridal style dan berjalan keluar dari kamar.
.
Sesampai dilantai bawah , Dewa langsung mendudukkan bulan dikursi meja makan .
Meja makan yang berbentuk oval dan panjang . Bahkan jika untuk makan bersama 10 orang pasti akan cukup . Diatas meja sudah tersaji beberapa hidangan , mulai dari makanan lokal hingga western food .
"Mau makan apa ?" tanya Dewa
"Biar Bulan ambil sendiri aja mas ". Tolak Bulan , ia merasa tak enak hati pada Dewa .
Pasalnya seharusnya yang melayani adalah Bulan sebagai istrinya bukan malah Dewa suami nya .
"Mau macaroni sup?" tawar Dewa
"Boleh mas , seperti nya enak .."
Katanya mau ambil sendiri , nyata mau nya juga dimanja , dasar wanita . Batin Dewa gemas
Dewa segera menuangkan macaroni sup kedalam piring Bulan . Setelah itu menyodorkan nya pada sang istri.
"Makasih mas ..." ucap Bulan tulus
"Hm.. Habiskan ". Kata Dewa kemudian ia juga mengambil makan untuk dirinya sendiri .
"Mas gak makan nasi ?" tanya Bulan ketika melihat suami nya hanya makan salad sayur sebagai sarapan .
"Mas gak biasa makan nasi dipagi hari , perut mas bisa sakit ". Jawab Dewa seraya menyendokkan Salad kedalam mulutnya
Mendengar itu , Bulan hanya menganggukkan kepalanya paham .
"Setelah ini kita kerumah Eyang , mama dan papa sudah menunggu kita disana ". Ucap Dewa
"Eyang bilang ada hal yang ingin dibicarakan .." imbuh nya
"Iya mas .."
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalin jejak like dan komen ... Terimakasih ♥️🌹
selamat Dewa & Bulan.. 😊