Delapan tahun lalu, Glenn telah berjanji akan datang untuk menjemput kembali Chia dan ketiga anak kembar mereka. Akan tetapi, hingga saat ini bahkan kabar tentangnnya pun sama sekali tidak di ketahui oleh siapapun. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba muncul kabar tentang pertunangan Glenn dengan wanita lain yang membuat semua orang terkejut, terutama Chia.
Tentu Chia tidak akan tinggal diam saja, daripada terus menunggu dia akhirnya memutuskan kembali untuk merebut kembali ayah dari ketiga putra kembarnya. Dibantu dengan ketiga putranya yang genius, Chia secara perlahan menemukan kebenarannya dimana selama ini ternyata Glenn mengalami Amnesia sehingga melupakan tentang dirinya, bahkan janjinya. Bahkan kebenaran lainnya yang tersimpan selama delepan tahun penantiannya.
“Akan aku rebut kembali suamiku!” ~Chiara Syafira~
“Mamah tenang saja! Ada kami yang akan membantu merebut Papah kembali bersama kita.” ~Kaisar, Keenan, Killian~
Akankah mereka bisa berhasil membuat Glenn kembali mengin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Langsung Mencari Tahu
...“Tuan Rendra benar, Kak Chia! Kita tidak boleh bertindak gegabah dan membuat mereka menyadari misi penyelamatan Nyonya Mira dan Tuan Jivin serta anak buah setia Tuan Glenn lainnya.”...
...“Baiklah, kita akan fokus dengan misi kita lebih dulu!”...
Setelah pembicaraan itu, Chia berusaha fokus pada pekerjaannya kembali. Meskipun sangat sulit baginya untuk berhenti mengkhawatirkan keadaan Glenn saat ini. Jika saja situasinya tidak berbahaya, maka Chia akan segera menemui Glenn dan memastikan sendiri apakah kondisinya telah baik-baik saja.
Tuan Rendra, Zafran dan Liana hanya bisa memaklumi apa yang tengah Chia rasakan sekarang. Bagaimana pun juga posisi mereka saat ini sangat beresiko, jika melakukan kesalahan meski kecil sedikitpun bisa membuat mereka berakhir dengan kematian.
Hal yang sama pun juga turut Glenn rasakan, dimana pikirannya tidak teralihkan sedikitpun dari Chia. Ya, Glenn berhasil mengingat kembali siapa Chia dalam hidupnya. Akan tetapi, ingatannya kembali hanya sebatas bahwa dirinya telah menikah kontrak dengan Chia.
Ingatan Glenn tidak sepenuhnya kembali, tetapi meski begitu dia kini menaruh curiga pada orang-orang baru yang menjadi orang kepercayaannya saat ini. Glenn kini mempertanyakan keberadaan Jivin, Rey, Vano dan anak buahnya yang setia lainnya.
“Siapa sangka foto itu memang benar! Aku dan Chia benar-benar telah resmi menikah, bahkan aku sangat yakin bahwa sampai detik ini kami belum resmi bercerai. Namun, kenapa Chia bersikap seolah kita tidak memiliki hubungan apapun kecuali rekan bisnis?”
“Belum lagi tentang keberadaan Jivin, Rey dan Devano serta yang lainnya. Sebenarnya kemana mereka berada sekarang? Apa saja yang aku lupakan sejauh ini? Apa yang sebenarnya terjadi sebelum aku mengalami amnesia sialan ini?"
“Dan lagi! Kenapa aku bisa bertunangan dengan Dasha? Bahkan disaat aku dengan Chia belum resmi bercerai? Apakah Devon yang merencanakan semua ini dengan tujuan tertentu atau masih ada pihak lain yang ingin memanfaatkan amnesia-ku?”
“Lalu siapa orang-orang yang menjadi anak buah kepercayaanku saat ini? Apakah dia anak buah Devon yang diperintahkan untuk mengawasi ku dari dekat. Sehingga mereka berdua di tempatkan sebagai asisten dan sekretaris pribadiku?”
“Aish, sial! Kepalaku sakit sekali setiap kali memaksakan diri untuk mengingatnya.”
“Aku harus langsung mencari tahu semua kebenarannya.”
Sungguh banyak sekali pertanyaan yang saat ini bermunculan dan mengganggu hati dan pikiran Glenn. Namun, dia tidak ingin memaksakan dirinya untuk langsung mengingat semua masa lalunya. Yang terpenting saat ini dia sudah bisa mengingat bahwa Chia adalah istrinya, sehingga perasaan rindu serta rasa bersalah yang selalu Glenn rasakan setiap berhadapan dengan Chia kini telah dia temukan jawabannya.
Tidak hanya itu, Glenn juga mempertanyakan mengapa sekarang dia malah bertunangan dengan Dasha, adik dari Devon padahal dia tidak pernah menaruh perasaan apapun terhadap wanita ditambah Glenn sangat yakin bahwa pernikahan kontraknya dengan Chia belum berakhir.
Belum lagi Glenn juga menyadari bahwa para anak buah Devon, diam-diam mengawasi Chia dan dirinya yang membuatnya semakin yakin bahwa ada permainan licik Devon yang ingin memanfaatkan.
“Tuan, apakah anda yakin baik-baik saja? Apakah kita ke rumah sakit saja untuk memastikan keadaan anda?” Perkataan Fay berhasil menyadarkan Glenn dari lamunannya.
“Benar! Aku bisa mencari tahu sesuatu dari mereka berdua. Kita lihat sejauh mana informasi yang bisa aku dapatkan dari kedua orang ini? Aku akan langsung mencari kebenarannya dari dua orang ini,” ujar Glenn dalam hatinya.
“Ya, aku baik! Tidak perlu ke rumah sakit, bawa aku ke lapangan golf saja karena aku ingin melampiaskan rasa sakit kepalaku di sana,” perintah Glenn seraya menatap penuh arti pada dua orang yang duduk di depannya.
“Baik, Tuan!” sahut Savian tanpa merasa curiga sedikitpun dengan perintah Glenn.
“Pastikan hanya aku seorang yang bisa menggunakan lapangan golf itu. sebab aku tidak ingin diganggu oleh siapapun,” imbuh Glenn yang akan melancarkan aksinya tanpa adanya gangguan apapun, bahkan jika anak buah yang diam-diam dikirim Devon untuk mengawasinya dari kejauhan.
Savian hanya menganggukkan kepala, kini dia sudah mulai merasa curiga dengan sikap Glenn begitu juga dengan Fay. Namun, melihat Glenn yang tampak bersantai seolah tidak memikirkan apapun membuat keduanya segera menepis perasaan curiga itu.
...****************...
Setibanya di lapangan golf, sesuai yang diperintahkan Savian langsung memberitahukan kepada seluruh staff untuk mengosongkan area lapangan. Sehingga hanya Glenn, Savian, Fay dan anak buah Devon yang bisa memasuki area lapangan golf tersebut untuk berjaga-jaga sekaligus mengawasi. Glenn tidak bereaksi apapun dan membiarkannya begitu saja, dia segera berganti pakaian agar merasa nyaman dalam melakukan aktivitas oleh raganya.
Glenn kembali memerintahkan Savian dan Fay agar mereka berada tepat di tengah lapangan yang sangat luas itu. Dengan menaiki Golf Cart, Glenn bersama dengan Savian dan Fay akhirnya sampai ditengah lapangan golf yang sangat luas itu. Glenn segera memilih tongkat golfnya, lalu mengambil persiapan untuk memukul bola yang sudah Savian letakkan. Akan tetapi, Glenn malah menghentikan gerakannya saat tongkat itu hampir mengenai bolanya.
“Apakah kalian berdua membawa senjata?” tanya Glenn menatap dingin pada Savian dan Fay yang sedikit tersentak saat mendengar perkataan Glenn.
“Ya, Tuan! Kami selalu membawa senjata api agar bisa melindungi anda setiap waktu,” jawab Fay sekaligus mewakilkan jawaban Savian.
“Berikan padaku!” Perintah Glenn sembari mengulurkan tangannya, memaksa Fay dan Savian untuk memberikan senjata masing-masing. Dengan terpaksa Fay dan Savian memberikan senjata apinya kepada Glenn, tapi hal itu masih belum membuat Glenn merasa puas.
“Berikan pisau belati kalian juga!” titahnya yag tahu persis bahwa seorang pengawal ketua klan mafia tidak hanya menyimpan satu senjata saja dan dengan terpaksa keduanya menyerahkan senjata yang tersisa.
Dor … Dorr … Dorrr ….
Bersambung....
maka di sini jantung seakan mau keluar dri tmpatnya....
semoga tidak terjadi apa"lah deg degan dah jadinya