Julian adalah Seorang Pemuda tanggung yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal. suatu hari Julian tersesat masuk ke alam lain yang tidak dikenalnya,Julian diselamatkan oleh orang tua misterius yang tinggal di atas Pohon. Orang tua ini yang ahirnya menjadi Guru Julian, dia diajarkan Ilmu Olah Kanuragan untuk membangkitkan Potensi kekuatan dalam tubuhnya yang tersembunyi.Berbekal Ilmu itu Julian kembali ke alam nyata dengan sebuah misi utama untuk mencari dan melindungi Keturunan dari Gurunya sewaktu hidup di dunia nyata. dari sini Petualangan Julian dimulai. cerita ini hanyalah Fiksi murni dari khayalan penulis. awal awal memang agak lambat karna Julian akan menjadi kuat,miliarder,mempunyai banyak wanita dan juga kuasa seiring waktu berjalan. jadi tetap ikuti dijamin seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doskible, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
Julian dan Anggun selesai menikmati makan siangnya kembali membahas masalah yang di hadapi Anggun.
"Julian.. Boleh aku pinjam Hp mu..?, aku mau nelpon Papa ku." Pinta Anggun pada Julian.
"Eh.. Boleh.. Ini pakai aja" Jawab Julian lalu menyodorkan Hp nya pada Anggun.
Anggun mengambilnya kemudian mengetik beberapa nomor dan nekan tombol panggil. Lama menunggu namun panggilan telepon tak dijawab. Anggun mengulang sekali lagi, mungkin karna nomor baru, mungkin Papanya tak mau angkat. Setelah beberapa saat baru telpon di angkat.
"Ya.. Hallo.. Siapa ini..?" Jawab suara di dalam telpon.
"Papa.. Ini Anggun pa..?"
"Anggun..!!?"
"Ya Pa ini Anggun.."
"Ya ampun, kamu baik-baik saja kan nak..?"
"Anggun Baik kok Pa.. Anggun kabur dari Rumahnya Jessi"
"Kabur..? Sekarang kamunya di mana.?"
"Anggun di tempat aman Pa..!, Papa taukan kalau Anggun di Sekap..?"
"Ya nak.. Papa tau.. Makanya Papa sangat Khawatir.."
"Kenap Pa..? Papa punya masalah apa.?"
"Papa nggak bisa cerita sekarang nak.. Papa juga lagi sembunyi.. Yang penting kamu aman dan jangan keluar dulu, situasi di luar sangat berbahaya..!"
" Ya Pa.. Anggun aman kok di sini.. Ada yang nyelamatin, dan sekarang Anggun lagi sama Dia."
"Siapa nak..? Orangnya nggak ngapa-ngapain Kamu kan..?"
"Nggak lah Pa.., Dia orang baik.. Ini Anggun pakai hp Dia buat nelpon Papa"
"Oh.. Syukur lah.. Boleh Papa ngomong sama Orang Itu..?"
"Ya Pa.. Ini.." Anggun memberikan Hp nya pada Julian.
"Hallo Pak.." Ucap Julian di telepon.
"Terima kasih banyak ya sudah bantu Anak saya.. Saya akan balas kebaikan Saudara..!"
"Iya Pak.. Sama-sama. Anak Bapak aman kok, Oh ya.. Bapak di mana Posisi sekarang..? Bisa kita ketemu..?
Lama tak ada jawaban dari sebrang sana. Kemudian Anggun kembali berbicara..
" Pa.. Anggun aman.. Papa jangan takut atau mikir macam-macam.. Julian bukan bagian dari mereka. Orang yang nyekap dan ngejar Anggun pas kabur tadi sudah dihajar oleh Julian.. Dia kuat banget Pa.. Dia mau jumpa sama papa juga ingin membantu masalah kita."
"Baiklah.. Papa sekarang ada di Villa kita di daerah Oncol, nanti Papa Sharelok."
"Baik Pak, sebentar lagi Saya akan ke sana." Ucap Julian dan kembali memberi Hpnya kepada Anggun.
"Pa.. Udah dulu ya, ni Julian mau siap-siap ke sana ketemu Papa."
"Ok, kamu baik-baik ya sana. Pokoknya jangan kemana mana sebelum situasi aman.."
"Baik Pa.. " Kemudian Anggun memutuskan sambungan telepon.
"Nih.. Udah.. Beneran kamu mau bertemu Papa..?" Tanya anggun pada Julian sambil memberikan Hpnya pada Julian yang lagi memasang sepatu siap-siap mau berangkat.
"Iya,, nih mau berangkat." Jawab Julian.
"Jadi aku ditinggal..?" Tanya Anggun dengan muka cemberut.
Melihat raut wajah Anggun Julian tersenyum. Dalam hati berkata, " Dasar cewek, nggak di Kota,nggak di desa,nggak di Alam Bunian, sama aja..
"Kenapa senyum senyum"
" Nggak ada..! Kamu tenang aja, di sini aman kok.. Nanti kalau kamu lapar tinggal pesan aja ke Restoran Hotel.. Key.." Hibur Julian.
"Ya udah.. Kamu hati-hati.."
"Oke.. " Jawab Julian dengan senyum, kali ini senyum tersanjung karna di ingatkan Gadis Cantik.
"Julian..!"
"Ya....?"
"Makasih" Ucap Anggun dengan senyum malu.
"Haduh...senyum itu..." Gumam Julian dalam hati. Julian hanya mengangguk dan kelur dari kamar.
Keluar dari hotel Julian Langsung memesan Taksi ingin menuju ke tempat persembunyian Pak Tirta Papanya Anggun sesuai sharelock yang di kirim ke Hp nya.
"Ancol Pak" Ucap Julian setelah masuk dalam Mobil dan duduk, kemudian menunjukkan lokasi yang ada di Hp nya.
"Baik Mas" Jawab Supir Taksi dan Langsung menujui lokasi yang ditunjukkan oleh Julian.
Setelah berkendara selama 30 menit, ahirnya mobil berhenti di daerah pesisir pantai daerah Oncol.
"Sudah sampai Mas,," ucap Pak Supir.
"Baik Pak" jawab Julian. kemudian Julian mebayar ongkos Taksi dan turun dari mobil.
Julian memperhatikan di daerah tersebut banyak berdiri Rumah-rumah mewah, "mungkin ini yang disebut Villa" Gumam Julian dalam hati. Rencana Julian ingin mengambil Hp nya di kantong untuk menelepon Pak Tirta, tapi Belum sempat Julian mengambil Hp nya seseorang berteriak kearhnya.
"Hey anak muda.. Ternyata kau di sini..!!, seru seseorang di belakangnya.
Julian menoleh, lalu mengernyitkan Alis matanya. Disana berdiri enam Pria Berbadan tegap,tinggi dan besar menatap tak senang kearahnya. dua dari Pria tersebut Julian mengenalnya, Yaitu Orang yang mengejar Anggun tadi Pagi dan telah dia hajar. Rupanya Mereka ada tambahan anggota Baru.
Selain dua orang yang Julian kenal, Empat lainnya mempunyai tampang lebih sangar, disana berdiri seorang Pria Juga berbadan besar dan tegap,rambut Gondrong,dikeningnya terikat kain layaknya pengendara Moge. dua Pria lainnya berperawakan sama,dan pakaian yang mereka pakai juga sama,mungkin mereka kembar. Mereka memakai Jaket kulit,celana Jean Biru. Wajahnya hampir sama persis, susah untuk dibedakan.
Sementara Pria satunya berbadan Gemuk dan besar. Rambut Cepak dan ada Codet melintang di Pipi kirinya yang berminyak.
"Dari awal aku sudah curiga kalau Bocah ini ada hubungannya dengan keparat Tirta itu..!" Ujar salah satu Pria yang dihajar Julian tadi pagi.
"Cepat katakan, diaman Gadis Jalang itu kau sembunyikan.?" Teriak rekannya yang satu lagi.
Julian sedikit bingung, kenapa dua Orang ini masih sehat sehat saja. Padahal tadi sudah dibuat pingsan olehnya. Cepat sekali mereka Pulih. Dan kenapa mereka bisa sampai sini. "Apa mereka mengikuti ku..? Bawa teman Lagi." Gumam Julian.
Kenapa bengong Bangsat..!! Cepat katakan, kalau tak mau kami bunuh kau di sini..!! Ucap Pria satunya.
"Hey. Tunggu.. Kalau kalian bunuh aku,, malah informasi keberadaan wanita itu jadi nggak dapat dong..! Bukan kah kalian ingin menculik Wanita itu lagi.?" Tanya Julian dengan nada mengejek.
"Keparat..!, Bocah ini ingin mempermainkan kita.. Kita bereskan aja dulu, kalau anak ini ada hubungannya dengan Tirta dan Gadis itu berarti mereka bersembunyi tidak jauh dari sini.. Jadi kita nggak salah datang ke daerah ini." Jelas salah satu dari mereka.
"Kamu benar.. Biar kami berdua saja yang habisin Bocah tengik ini."
Dua orang Pria kembar mendekat ke arah Juian dan ingin menyerang.
Julian memperhatikan sekeliling tidak ada orang, memang tempat ini sepi, hanya banyak pepohonan, Jadi dia bisa bebas melakukan aksinya, tanpa banyak orang yang tahu. Maklum apa apa sekarang di vidiokan lalu diviralkan.
Julian sadar mereka ber enam adalah orang kuat jadi dia tak mau anggap remeh lagi.
Julian mengalirkan Energi murninya ke mata dan melihat seluruh tubuh mereka tidak ada yang membawa senjata. Tanpa tunggu lama Julian yang menyadari akan diserang, maka dia berinisiatif menyerang duluan. Dengan kejapan mata, Julian menghilang dari tempatnya. Kemudian muncul di belakang dua Pria kembar tersebut. Dua pukulan dengan Energi sejati dialirkan ketangan menghantam punggung sikembar.
Buug...
Kedua Pria kekar itu Tersungkur kedepan hingga muka bersentuhan ke tanah. Punggung mereka terasa sangat sakit akibat pukulan dari Julian yang tak mereka sadari kalau Julian bisa muncul di belakang mereka.. Tapi tidak lama mereka kembali berdiri, membuat Gerakan Aneh, dua tinju mereka saling diadu dan terlihat kedua tanganya membesar sampai ke lengan. Itulah pukulan andalan mereka.
"Sepasang Pukulan pelontar..!!" Teriak mereka secara bersamaan.
Julian yang belum tau seberapa kuat Pukulan itu mencoba untuk beradu tinju. Kedua genggaman tangannnya yang dialiri Energi murni 50℅ dari kekuatannya dihantamkan ke depan.
Buummm..
Empat Pukulan saling beradu menimbulkan suara dentuman tertahan.
Julian merasakan getaran kejut luar biasa, seper dorongan aliran Listrik, Dia terhuyung kebelakang beberapa langkah, kedua tangannya tak dapat dirasakan lagi. Sangat kuat..
Sementara dua Pria kembar itu hanya merasakan kesemutan di kedua tangannya. Tapi mereka cukup kaget. Selama ini belum ada yang bisa bertahan dengam Pukulan andalan mereka, tapi pemuda ini hanya mundur beberapa langkah. Tak salah kalau Indro dan Darto dibuat pingsan olehnya.
Julian yang baru sadar dengan apa yang terjadi memilih mengayun ayunkan tangannya agar aliran darah kembali mengalir kekedua tangan,sambil mengalirkan Energi murni ke kedua tangan,tidak lama kedua tangannya kembali terasa seperti semula.