Dario Maverick dan Alice sudah menikah selama lima tahun lamanya. Namun, keduanya tak kunjung memiliki keturunan. Sampai dimana ibu mertua Alice meminta Dario untuk menikah lagi. Di saat itu, Alice memilih pergi agar suaminya bisa menikah lagi.
Namun, siapa sangka. Jika dirinya pergi ternyata sedang dalam keadaan sedang mengandung. Alice tidak membatalkan kepergian nya, justru dia melanjutkan kepergian dan meninggalkan cintanya.
Apakah nantinya Dario dan Alice akan bertemu? Bagaimana status pernikahan mereka setelah Alice memutuskan untuk pergi? Apakah Dario memilih menikah lagi ketika istri nya pergi, ataukah justru mencarinya?
BACA SEGERA!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alterio Regantara
Agatha bergegas berdiri, dia mengusap rok dressnya yang kotor karena debu aspal. Sejenak, dia mengusap air matanya dengan punggung tangannya. Wanita itu tampak sangat menyedihkan. Apalagi, saat dirinya melihat pria tampan bertubuh tegap di hadapannya, menatapnya dengan tatapan meremehkan. Karena malu, Agatha langsung kembali memakai kaca matanya untuk menutupi matanya yang sembab.
"Lain kali, jangan mengincar seorang pria beristri. Kamu tidak akan pernah tahu, bagaimana rasanya serang anak kehilangan salah satu orang tuanya karena wanita perusak seperti mu. Itu sangat menyakitkan."
Agatha tersentak, dia menatap pria yang masih memandangnya dengan tatapan datar. Karena tak ingin berlama-lama di sana, Agatha memilih untuk kembali. Dia berjalan menuju mobilnya dan bergegas memasukinya. Pria itu hanya memandang kepergian Agatha dengan ekspresi yang sulit di artikan. Setelah mobil Agatha melaju meninggalkan parkiran itu, pria itu pun berniat ingin pergi dari sana. Namun, dirinya mengurungkan niatnya saat melihat sebuah gelang yang terjatuh di dekat kakinya.
"Apa ini." Batin Pria itu dan bergegas mengambil benda tersebut.
"Mungkin gelang ini miliknya." Gumam pria tersebut.
Di saat dirinya sedang mengatai gelang itu, tiba-tiba seseorang memanggilnya hingga menguatnya menoleh.
"Tuan Alterio! Sepertinya kita harus segera kembali, karena Tuan Dario sedang tidak ada di perusahaannya." Terang pria itu yang merupakan Asisten dari pria tampan bernama Alterio Regantara. Seorang pria berusia tiga puluh tiga tahun yang kini menjabat sebagai CEO dari perusahaan AR company.
Alis Alterio terangkat, "Dia tidak ada di perusahaan? Bukankah kita sudah membuat janji dengannya? Kenapa dia pergi seenaknya saja." Kesal Alterio.
Asistennya menunduk, "Saya juga tidak tahu tuan, apa kita kembali saja?" Tanya Asistennya itu.
Alterio terdiam, dia menatap ke arah jalan keluar parkiran dengan kening mengerut. Dirinya teringat dengan perdebatan Dario dan juga Agatha. "Apa mungkin, pria tadi adalah Tuan Dario Maverick?" Gumam Alterio.
"Daffa, tunjukkan padaku bagaimana wajah Dario Maverick. Aku belum sempat melihat datanya." Pinta Alterio.
Asisten Daffa pun menghela nafas pelan sembari memainkan tab nya. "Saya kan sudah bilang, sebelum kesini lihat dulu. Tuan itu kebiasaan, selalu tidak tahu tentang rekan bisnisnya sebelum pertemuan." Omel Asisten Daffa.
Alterio menolehkan kepalanya, "Kamu sedang menceramahi bosmu?!" Pekik Alterio tak terima.
"Tidak, lihatlah!" Seru Asisten Daffa dan menyerahkan tab nya yang dimana menampilkan foto Dario.
Alterio menganggukkan kepalanya, benar dugaannya. Pria yang bertengkar dengan wanita tadi adalah Dario. Memang sudah menjadi kebiasaan Alterio, dia tidak tahu rekan bisnisnya sampai dirinya bertemu. Padahal, Asistennya sudah mencari tahu dengan lengkap data diri CEO dari perusahaan Maverick itu.
"Yasudah, batalkan saja. Perusahaan ini tidak begitu besar, aku sudah tidak mood lagi untuk menanam saham disini." Desis Alterio sembari menyerahkan tab itu kembali.
"Oh, tapi tuan. Perusahaannya sedang maju, banyak keuntungan yang akan kita peroleh." Pekik Asisten Daffa.
Alterio menyeringai pelan, dia memasukkan tangan kanannya ke dalam saku celananya dam berjalan mendekati mobil Tesla miliknya. Pria itu menurunkan kaca matanya dan menatap Asistennya yang masih terdiam di tempat.
"Apa kamu pikir, saya orang miskin hingga butuh keuntungan yang besar? Saya bekerja sama, hanya mengisi kesibukan aja. Bukan untuk kebutuhan hidup saya." Ujar Alterio dan kembali menaikkan kaca matanya.
Asisten Daffa melongo, dia tak menyangka bahwa kehidupan orang kaya sangatlah se-membosankan itu.
"HEI! MAU IKUT PULANG TIDAK?!" Seru Alterio yang sudah masuk ke dalam mobil.
"Eh i-iya!" Seru Asisten Daffa dan bergegas menyusul bos nya.
.
.
.
Alice dan Helma sampai di rumah, keduanya berpapasan dengan mobil Dario yang baru berhenti tepat di belakang mobil mereka. Alice pun berdiri di samping mobil Dario untuk menunggu suaminya keluar. Namun, di saat pintu terbuka. Dirinya di kejutkan oleh sepasang anak kembar yang keluar dari mobil dengan memegang es krim di tangannya.
"Loh, kalian?! Kok bisa di mobil daddy?!" Pekik Alice dengan tatapan tak percaya.
Helma yang tadinya akan beranjak masuk ke dalam rumah pun ikutan mengurungkan niatnya. "Bener-bener si Freya yah, gak bisa apa di suruh sebentar." Gerutu Helma dan berjalan memasuki rumahnya untuk mencari keberadaan putrinya.
"FREYAAAA!!! SINI KAMU!!" Teriak Helma yang sangat menggelegar.
Alice berlutut, dia menatap kedua putrinya yang sibuk memakan es krim mereka. Dario pun datang menghampiri istri dam kedua putrinya dengan senyum mengembang. Melihat kedatangan suaminya, Alice tersenyum lembut.
"Maaf yah, kembar pasti merepotkan Mas di kantor." Ujar Alice sembari mengelus lengan suaminya.
"Enggak kok sayang, malah aku ...,"
"Lepot apa Mom? Nda ada lepot, tadi daddy di kantol malah deket pelempuan Mommy! Mau di pegangna tanganna itu cama nyamuk pelempuan." Seru Alexa yang mana membuat raut wajah Dario berubah pias.
"Maksudnya gimana?" Heran Alice.
Dairo berdehem, dia merangkul pinggang istrinya dan mengajaknya masuk. ALice masih tak mengerti, dia ingin bertanya tetapi Dairo malah menarik tangannya dan m3ng3cup punggung tangannya dengan lembut. Seakan, pria itu tengah mengalihkan perhatian Alice dari pertanyaan yang akan menjadi boomerang bagi Dario.
"Eh, lupa aku ngomong coal mobil na tante nyamuk. Nanti lah, ku habiskan dulu es klimku." Gumam Alexa menatap kepergian kedua orang tuanya.
"Bagaimana sayang? Apa kamu bersenang-senang hari ini?" Tanya Dario.
"Iya, Mas tapi tadi si kembar ...,"
"Wah, kamu membeli cincin? Apa kamu membeli banyak perhiasan? Mas sangat senang jika kamu menggunakan kartu hitam yang mas berikan." Sela Dario.
Alice merasa menjadi tidak enak, "Maaf yah Mas, Mama yang memaksaku tadi. Besok, di jual lagi saja, ini terlalu mahal. Masa cincin satu saja sampai puluhan juta," ujar Alice.
"Syutt, jangan bilang begitu. Aku bekerja untuk kamu dan anak kita, jadi ... jangan pikirkan itu oke." Seru Dario.
Dario mengajak istrinya memasuki kamar, di atas ranjang sudah terdapat banyak paper bag yang pembantu bawa dari dalam mobil. Isi paper bag itu, sudah pasti barang belanjaan Alice. Melihat itu, Dario tak peduli. Dia hanya duduk di sofa sembari melepas jas nya.
"Baju yang sudah tidak di pakai, kamu buang saja. Sudah lama, modelnya juga sudah jelek. Kalau bajumu kurang, besok kita beli lagi." Terang Dario.
Alice tak menjawab, wanita itu justru tengah sibuk membuka salah satu paper bag yang berbeda dari yang lainnya. Sejenak, Alice melirik ke arah suaminya. Lalu tatapannya kembali ke arah paper bag yang ada di hadapannya. Dirinya teringat ketika dia berbelanja dengan Helma di sebuah toko pakaian wanita.
"Nah ini, beli ini. Yang banyak! Jangan cuman satu, itu juga model baru!" Seru Helma dengan semangat.
"Mah, ini ...,"
Alice meneguk kasar lud4hnya saat melihat baju transparan itu ada di hadapannya. Helma malah membawanya ke toko baju dinas milik wanita, yang mana membuat Alice syok di buatnya. Bukan dirinya yang heboh, justru Helma lah yang heboh sendiri.
"Hitam juga, pokoknya kamu harus buat suamimu itu senang." Seru Helma.
"Ma, aku malu memakainya." Cicit Alice saat memegang pakaian dengan beberapa bagian yang sangat terbuka.
Helma menatap bingung ke arah menantunya itu. "Malu apa? Eh, suamimu sudah puasa lama. Jangan cuman mentok di dua anak aja, tambahkan lagi cucu buat mama. Kalian belum punya anak laki-laki kan? Setidaknya ada anak laki-laki satu biar lengkap." Seru Helma.
"Kamu ngapain?"
Teguran Dario membuat Alice kelabakan, dia bergegas memasukkan kembali baju haram itu dan berbalik menatap suaminya dengan gugup. Alis Dario terangkat satu, dia melirik ke arah paper bag yang di sembunyikan di belakang tubuh istrinya.
"Enggak kok, aku enggak ...,"
Srekk!!
Dario mengambil paper bag itu. Lalu dia mengeluarkan isinya. Betapa terkejutnya Dario saat melihat ling3rie berwarna hitam yang tampak sangat cantik.
"Sayang." Gumam Dario dengan tatapan tak percaya.
"Mama yang membelinya " Cicit Alice.
"Mama? Ngapain mama beli ini? Mama kan janda, mau beli ini untuk di pake buat siapa? Papa ku kan udah meninggal." Heran Dario yang mana membuat Alice melongo tak percaya.
____
Jangan lupa dukungannya🥰🥰