Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Bab 1

Rembulan Anjani atau yang biasa dipanggil Bulan , gadis cantik berusia 17 tahun itu baru saja lulus sekolah menengah atas .

Putri kedua dari pasangan Ayah Harsa seorang pengusaha terkenal dan juga Bunda Via yang berprofesi sebagai dokter kandungan . Kakak perempuannya bernama Senja Maheswari yang sudah bekerja sebagai staff manager disalah satu perusahaan tersukses di Jakarta .

Bulan hidup dalam lingkungan keluarga yang saling menyayangi dan melindungi satu sama lain , bisa dibilang jika keluarga Ayah Harsa biasa dijuluki sebagai keluarga Cemara .

.

"Dek , tumben udah dandan cantik mau kemana ?" Tegur Senja sang kakak ketika melihat Bulan sedang berjalan menuruni anak tangga dengan penampilan rapi .

Ayah Harsa yang mendengar itu sontak menutup majalah yang dibaca nya dan langsung menatap putri bungsu nya itu .

"Mau kerumah Silvia kak , hari ini om nya nikah jadi Bulan diundang ". Jawab Bulan

"Om nya Silvia itu bukannya yang nama nya Sadewa itu yaa ?" tanya Senja

Bulan mengangguk lalu mendekati Ayah Harsa dan duduk disamping nya

"Iya nama nya Sadewa , dia juga anak dari sahabat ayah . Ayah juga diundang keacara pernikahannya , mau bareng sama ayah berangkatnya ?" ucap Ayah Harsa menyela obrolan kedua putri nya .

"Gak usah yah , tadi Silvia bilang mau jemput Bulan . Mungkin udah dijalan ". Tolak Bulan

"Ya sudah , hati-hati nanti dijalan ". Ucap Ayah Harsa mengingatkan

"Siap ayah ku sayang ..."

"Sarapan sudah siap , ayo kemari ". Teriak Bunda Via dari arah dapur

"Iya Bun " sahut Ayah Harsa

"Yuk , kita sarapan dulu ". Ajak Ayah Harsa pada kedua putri nya

Senja dan Bulan mengangguk lalu segera beranjak menuju dapur .

.

.

.

Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan berusia 30 tahun . Putra kedua sekaligus pewaris tunggal perusahaan Adhiyaksa .

Karena tuntutan menikah dari Eyang Wijaya membuat Sadewa terus mendesak Vania- sang kekasih agar mau segera ia nikahi . Tapi sayang , dihari pernikahannya Sadewa harus menelan kekecewaan lantaran Vania melarikan diri disaat detik-detik ijab qobul akan dimulai .

Dengan terpaksa Sadewa menarik tangan seorang gadis cantik yang tak lain adalah Bulan , sahabat dari keponakannya dan juga putri dari sahabat papa Andra untuk dijadikan pengganti mempelai pengantin wanita nya .

"Om Harsa .. Tante Via , saya meminta restu untuk menikahi putri anda .." ucap Sadewa tegas

"Kau gila Wa , anak ku masih muda . Masih ingin mengejar cita-cita nya" bentak Ayah Harsa seraya menarik tangan Bulan agar berdiri dibelakang tubuhnya .

"Saya tidak akan melarang putri om untuk mengejar cita-cita nya , saya hanya -"

"Apapun itu , saya tetap gak setuju Wa ". Sela Ayah Harsa menolak nya dengan tegas .

"Sadewa ..." panggil Eyang Wijaya pada cucu nya seraya menepuk pundak pria itu .

"Iya yang ". Sahut Sadewa

"Biar Eyang sama papa mu yang bicara dengan Harsa " ucap Eyang Wijaya

Sadewa mengangguk .

"Andra .. Harsa .. Ikut saya ". Perintah Eyang Wijaya lalu mengajak mereka nya menuju ruang kerja .

"Iya yah ". Jawab kedua nya kemudian berjalan mengikuti langkah kaki Eyang Wijaya .

Ayah Harsa memang memanggil Eyang Wijaya dengan sebutan ayah , karena Eyang Wijaya sudah menganggap Ayah Harsa seperti anak nya sendiri .

.

Sedang ditempat acara , Bulan sudah menangis dalam dekapan Bunda Via .

"Bulan gak mau nikah Bun .." ucap Bulan sesegukan sambil memeluk erat ibu nya .

"Iya sayang , Bunda ngerti " ujar Bunda Via menenangkan Bulan seraya mengusap punggung gadis itu .

Sadewa yang melihat itu langsung meraup wajah nya kasar .

"Om , apa gak ada cara lain selain menumbalkan Bulan sebagai pengganti nya ?" ucap Silvia lirih seraya menatap tak tega pada sahabatnya itu .

Sadewa hanya diam tak menjawab .

Tak berselang lama , Eyang Wijaya , Papa Andra dan juga Ayah Harsa berjalan mendekati penghulu yang sedari tadi menunggu .

"Pak, nikahkan mereka " titah Eyang Wijaya pada penghulu

Bola mata Bulan dan Bunda Via membulat sempurna mendengar ucapan Eyang Wijaya . Bulan langsung berlari memeluk Ayah Harsa dan memohon untuk membatalkan pernikahan ini .

"Ayah , Bulan gak mau nikah yah .." pinta Bulan sambil memeluk ayah Harsa

"Maaf sayang ", ucap Ayah Harsa dengan sendu . Hanya kata itu yang terlontar dari bibir Ayah Harsa sembari membalas pelukan putri nya dan menundukkan kepala nya .

.

Sadewa segera duduk berhadapan dengan Ayah Harsa dan menjabat tangan calon mertua nya .

"Sadewa " ucap Ayah Harsa dengan mata memerah dan bibir bergetar

"Saya .." sahut Sadewa

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya Rembulan Anjani binti Harsa dengan mas kawin uang tunai 2 milyar dibayar tunai ..."

"Saya terima nikah dan kawinnya Rembulan Anjani binti Harsa dengan mas kawin tersebut dibayar tunai ..." ucap Sadewa lantang .

"Bagaimana para saksi ?" ujar pak penghulu

"SAH ".

Pak Penghulu segera membacakan doa untuk kedua mempelai , setelah itu ia meminta agar pengantin wanita duduk disamping pengantin pria .

Bulan yang saat itu belum bisa menerima keadaan tiba-tiba tak sadarkan diri ketika Bunda Via menuntunnya untuk duduk disamping Sadewa .

"Bulan ..." pekik Bunda Via terkejut , begitu juga semua orang yang ada disana juga ikut panik . Termasuk Ayah Harsa dan juga Sadewa , ia pun langsung bangkit dari duduknya dan mendekati Bulan .

"Nak , bangun ". Ucap Ayah Harsa seraya menepuk pelan pipi Bulan .

"Ayah, biar Dewa saja ". Sela Sadewa lalu mengangkat Bulan dan membawa nya menuju kamar .

.

Semua orang harap-harap cemas menanti Bulan yang tak kunjung sadar , padahal Bunda Via juga sudah memeriksa nya . Mungkin karena terlalu syok dan juga mental nya yang tiba-tiba down membuat Bulan jatuh pingsan .

"Sadewa ..." panggil Ayah Harsa

"Iya yah " sahut Sadewa , kini pria itu membiasakan diri untuk memanggil mertua nya dengan sebutan ayah dan bukan lagi dengan sebutan 'Om' .

"Kita bicara sebentar ". Titah Ayah Harsa

Sadewa mengangguk dan lekas menghampiri Ayah Harsa . Tapi sebelum itu Sadewa meminta Bunda Via dan Mama Dewi untuk menemani Bulan .

.

Didalam ruang kerja papa Andra , ada Eyang Wijaya , dan juga Ayah Harsa serta Sadewa .

Wajah mereka dipenuhi dengan keseriusan dan rasa penasaran . Apa yang ingin Eyang Wijaya sampaikan ?

"Ekhem.." Eyang berdehem sebelum mulai berbicara .

"Wa .." panggil Eyang pada cucu nya

"Ya yang ?"

"Maaf , jika Eyang terpaksa menikahkan mu dengan Bulan ". Ucap Eyang sendu

"Bukan salah Eyang , semua salah Dewa yang terlalu memaksa Ghania untuk Dewa nikahi ". Sahut Sadewa

Eyang menghela nafas panjang

"Harsa , apa ada yang ingin kamu sampaikan untuk dewa ?" tanya Eyang

"Dewa .."

"Ya yah ?"

"Ayah titip Bulan , tolong jangan sakiti dia . Ayah terpaksa melepaskan putri bungsu ayah untuk kamu nikahi karena Eyang sudah banyak berjasa untuk hidup ayah . Jadi ayah mohon , jika kamu tak suka dengan sikap ataupun sifat Bulan tolong tegur dia secara halus dan jangan menyakiti fisik atau pun hati nya . Jika itu terjadi kembalikan saja Bulan pada ayah , Ayah sangat begitu menyayangi putri bungsu ayah , kau paham Wa? ". Ucap Ayah Harsa mengungkapkan kegelisahan hati nya .

"Dewa paham yah , Dewa akan berusaha untuk menyayangi dan menjaga istri Dewa ". Kata Dewa tegas .

.

.

.

( jangan lupa like dan komen ya gaes , dukungan kalian berarti banget buat karya author .. Terimakasih ♥️)

Terpopuler

Comments

Riva84

Riva84

lanjut mampir ksni thoorrr

2024-10-20

1

Elminar Varida

Elminar Varida

hi Thor, aku baca novelmu yg ini menarik jg. ikut nyimak ya.

2024-09-19

1

Ais

Ais

Smoga dewa adalah pria yg baik dan ngak menye"jadi dia bnr"bs memperlakukan bulan dgn baik

2024-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!