Niatnya kabur dari rumah dan memilih berpetualang sendiri, membuat Josceline harus berurusan dengan pria menyebalkan bernama Damian.
Celine sama sekali tak tahu jika dia telah berurusan dengan seorang Mafia kejam. Bagaimana kisah mereka nantinya? Simak kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Syok
Di sudut kota Oklahoma, di sebuah markas. Pria yang tadi dilepaskan Celine akhirnya sampai di markas dengan susah payah.
Dia berjalan terseok-seok dan terus mengerang. Tubuhnya terasa panas, perutnya seperti sedang dililit ular-besar hingga dia kesulitan bernapas. Tubuh pria itu merah dan berbintik seperti terkena cacar air. Entah apa yang gadis t berikan padanya. Dia merasa gadis yang disukai bosnya itu bukan gadis biasa.
Pria itu masuk ke markas hingga membuat teman-temannya terkejut dan langsung mendekati pria itu.
"Ada apa denganmu Pablo?"
"Pa_nas, to_long aku." Pria yang bernama Pablo itu bicara dengan terengah-engah. Dia menggaruk seluruh tubuhnya yang terasa panas dan gatal.
Melihat Pablo yang seperti itu, teman-temannya yang semula ingin mendekat untuk menolong pria itu seketika bergerak mundur dan menjauh.
"Pablo, sebenarnya ada apa denganmu?"
"Ga_dis itu ... dia memberiku sesuatu."
"Gadis yang mana? Bukankah tuan menyuruhmu membantu Raul untuk membakar klub milik ketua Black Dragon?"
Belum sempat Pablo menjawab pertanyaan temannya. Perutnya tiba-tiba membesar dan lalu ....
DUAR!
CRAAS!
teman-teman Pablo berdiri mematung karena syok. Wajah mereka sebagian terciprat da*rah. Tubuh Pablo sudah tak berbentuk. Pria itu mati secara mengenaskan dan misterius.
Salah satu dari mereka langsung berlari ketakutan mencari bosnya. Dia harus melaporkan kejadian yang baru saja dia lihat pada bosnya.
"Tuan, ada sesuatu yang terjadi."
"Ada apa, katakan!"
"Pa_Pablo, dia ... dia ..."
"Katakan ada apa dengan Pablo? Bukannya dia berhasil membakar klub itu?"
"Bukan begitu, Tuan. Pablo te*was."
Pria yang dipanggil bos itu lansung berdiri karena terkejut.
"Te*was? Bagaimana bisa? Dia memberiku laporan jika dia berhasil membakar klub itu."
"Dia mungkin memang berhasil membakar tempat itu, tapi aku rasa dia juga tertangkap setelahnya. Pablo sempat menyebut kata gadis, entah gadis yang mana yang dia maksudkan. Tuan harus melihat mayat Pablo. Dia mati mengenaskan."
Karena penasaran, pria itu lantas berdiri dan keluar dari ruangannya. Saat dia membuka pintu penghubung. Alangkaah terkejutnya pria itu melihat da*rah di mana-mana.
"Apa ini?" tanya pria itu dengan wajah yang sama terkejutnya.
"Tubuh Pablo mel*d*k dan hancur, Tuan."
Pria itu terpaku dan tampak berpikir, 'Gadis, apa yang dimaksud pablo adalah Celine? Tapi tidak mungkin Celine melakukan hal keji seperti ini." Batin pria itu bergejolak.
***
Sementara itu Damian, Celine dan Mateo sedang berjalan-jalan mengelilingi mansion milik Jackson yang begitu luas. Di bagian belakang ada sebuah kandang kuda. Celine menoleh dan menatap Damian.
"Mau berkuda denganku?"
"Tentu saja."
Mateo hanya mengikuti kemana Damian dan Celine berjalan. Saat masuk ke kandang kuda, Damian melihat ada 5 kuda yang berada di tempat itu. Celine memasuki sebuah bilik yang berisi kuda jantan berwarna hitam. Celine mengusap kuda itu dan menciumnya.
Mateo langsung menyikut lengan Damian. "Kuda itu lebih beruntung dari pada dirimu," ucap Mateo sembari menatap interaksi antara Celine dan kuda hitam itu.
"Kau merindukanku Black?" Celine menarik tali kekang kuda itu dan membawanya keluar dari bilik.
"Jika kau mau, kau bisa memilih salah satu dari mereka. Aku duluan, ya." Celine mengedipkan matanya pada Damian lalu dengan gesit dia melompat ke punggung kuda itu. Celine tak memakai pelana ataupun pelindung. Dia menaiki kuda bernama Black dengan begitu saja. Dia mulai memacu kuda itu mengelilingi peternakan. Damian dan Mateo tampak sama-sama terpukau melihat Celine mengendalikan kuda itu. Celine terlihat lebih cantik dan seksi saat berada di atas kudanya.
...****************...