Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 33_Hukuman
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
"Mama tanyakan saja pada pembantu s*alan ini." seru Gavin dengan nafas yang menggebu-gebu karena begitu marah.
Sedangkan Nila malah diam dengan tubuh yang bergetar hebat, dia terlalu terkejut dengan tamparan yang di layangkan begitu keras di pipi nya oleh tuan muda nya itu.
"Ada apa Nila?" tanya mama Mira namun hanya diam yang Nila berikan membuat mama Mira masih sangat penasaran begitu pun dengan yang lainnya.
"Ada apa sebenarnya Gavin?" tanya mama Mira lagi.
"Dia telah mencelakai Kyra hingga sekarang dia berada di apartemen, dia juga berusaha untuk menyakiti istri Gavin lagi ma!" seru Gavin sambil menunjuk-nunjuk pembantu nya itu.
Bi Siti yang memang tahu dengan kondisi Kyra pun berharap semoga ada keadilan untuk keponakannya itu, dia juga marah sangat sangat marah kepada Nila namun biarkan tuan muda nya yang mengurusnya karena bagaimana pun beliau hanyalah seorang pembantu juga.
"Apa?! Nila apa yang di ucapkan Gavin apakah benar?" tanya mama Mira karena tidak angin menuduh sebelum sang pelaku mengakui nya.
"Ti... Tidak nyonya, saya tidak melakukan apapun kepada Nina Kyra." seru Nila mencoba membela dirinya, dia terlalu takut jika harus berurusan dengan keluarga Ivander, dia juga masih sangat butuh pekerjaan ini karena dia masih banyak hal yang harus dia bayar dan cicilan rumah mewah nya, karena bagaimana pun gaji di sini sangat lah besar.
"Kau! Masih sempat-sempatnya kau mengelak nya." tegas Gavin.
"Saya tidak melakukannya tuan muda, apakah ada bukti kalau saya yang melakukannya? Jangan sampai tuan muda menuduh saya." ucap Nila dengan percaya dirinya.
Sedangkan Gavin yang mendengar itu pun seringai tampak di wajahnya, ternyata pembantu nya itu sangat sangat berani sekali.
"Ck awalnya aku hanya ingin kau segera pergi dari sini agar tidak malu, tapi ternyata kau malah menantang ku. Max perlihatkan kepada semuanya bagaimana kejinya wanita di depan ku ini." ucap Gavin dengan suara seram nya.
Max pun memperlihatkan iPad nya kepada nila dan juga yang lainnya, mama Mira yang melihat itu hanya bisa membekap mulutnya tak percaya.
Sedangkan Nila begitu syok dengan video yang diputar di depannya itu, semua kelakuannya di apartemen terlihat begitu jelas sekali membuat Nila menggelengkan kepalanya tidak percaya.
"Tidak, itu bukan saya tuan muda." masih saja menolak dan mengelak wanita itu.
Mama Mira yang melihat hal itu pun langsung menghampiri Nila, awalnya pembantu itu mengira kalau dia akan di bela namun sayang semua berbeda jauh dari pikirannya.
PLAKK
Satu tamparan mama Mira berikan kepada pembantu nya itu karena sudah berani menyakiti menantu kesayangan nya itu.
"Nyo... Nya." seru Nila merasa sakit di pipi nya karena satu pipi nya tadi sudah di tampar oleh Gavin satu nya lagi oleh mama Mira.
"Kauu....!" jeda mama Mira yang tidak bisa melanjutkan ucapannya karena masih begitu syok, untung ada papa Angga yang memegangi tubuh sang istri agar tidak jatuh.
"Sayang.." seru papa Angga mengkhawatirkan sang istri.
"Kalian," panggil Gavin kepada dua bodyguard yang dia suruh untuk mengikuti nya tadi saat masuk.
"Iya tuan muda."
"Bawa wanita j*lang ini keluar dari mansion utama, bawa dia ke tempat biasanya biar aku kasih pelajaran wanita tidak tahu di untung ini nanti." seru Gavin.
Jika sudah marah seperti ini maka tidak ada yang bisa menghentikan perbuatan Gavin, bahkan papa Angga sekalipun, dulu beliau memang seperti Gavin namun masih bisa di kontrol marah dan kekesalan, namun Gavin sangat mudah tersulut emosi dan tidak segan bertindak karena sudah berani berurusan dengan dirinya.
"Gavin sekarang Kyra gimana?" tanya mama Mira begitu khawatir sekali dengan sang menantu.
"Sekarang Kyra ada di apartemen ma, dia sedang istirahat dan aku juga melarangnya untuk bertemu dengan wanita j*lang tadi." ucap Gavin santai saat mengatakan kalau Nila adalah wanita j*lang.
"Kenapa kau mengatakan wanita itu j*lang Vin kalau yang dia lakukan ngebully Kyra?" tanya papa Angga yang penasaran.
"Karena dia memang j*lang yang menjajakan tubuhnya ke setiap lelaki hidung belang yang menyewanya setiap malam pa." jawab Gavin begitu enteng.
Sedangkan yang lainnya yang mendengar hal itu pun di buat terkejut lagi, ternyata selama ini mereka bekerja dengan seorang penghibur di klub malam sekaligus j*lang.
"Kau mau kemana Vin?" tanya papa Angga saat melihat anaknya pergi dari sana setelah membuat kekacauan, bahkan mama Mira masih saja mengkhawatirkan sang menantu sekarang ini.
"Aku mau memberikan balasan untuk wanita s*alan itu yang sudah menyakiti istriku, aku berjanji akan menghukumnya dengan hukuman dari ku." ucap Gavin begitu yakin sekali.
Dia pun pergi dari sana di ikuti oleh Max, dia akan menuju ke sebuah tempat dimana di sana adalah tempat Gavin untuk membebaskan dendam nya kepada Nila.
Sampai di tempat yang cukup jauh dari ibu kota, sekarang ini dia berada di pinggiran kota, segera masuk ke dalam menuju ke sebuah rumah sederhana dari luar namun di dalam nya cukup mengerikan terlihat seperti gudang bekas.
"Tuan muda tolong lepaskan saya," pinta wanita itu sangat takut sekali.
"Ck kau sudah melukai istri tapi kau dengan mudahnya ingin aku lepaskan, ingat wanita s*alan bagaimana kau menyiksa istri ku hah!" bentak Gavin yang sudah di ambang kemarahannya.
"Maafkan saya tuan muda saya menyesal." seru nya.
"Wanita seperti mu tidak akan pernah ada kata menyesal jadi terima saja hukuman yang aku berikan karena aku bukanlah orang pemaaf seperti istri ku, oh ya untuk keluarga mu tenang saja mereka sudah tahu semuanya tentang kelakukan mu." ucap Gavin dengan santainya.
Dia memang menyuruh anak buahnya untuk memberitahu kepada orang tua nila bagaimana kelakuan sang anak.
"A... Apa! Tuan muda saya mohon jangan beritahu orang tua saya, mereka sudah sangat tua saya takut terjadi apa-apa sama mereka." ucap Nila dengan air mata yang luruh begitu saja.
"Jangan menangis karena aku bukanlah orang yang bisa termakan oleh bujuk rayuan mu itu," ucap Gavin melihat air mata yang menjijikan itu keluar dari kelopak mata Nila.
kemudian Gavin menghampiri Nila dan mencengkram dahulu wanita itu hingga Nila merasakan sakit sekali area dagunya karena di cengkram begitu kuat.
"Tuan mohon ampuni saya." ucap nya menyesal atas perbuatannya.
"ampuni? Bermimpi saja." ucap Gavin kemudian tangan nya dengan entengnya menampar kembali di pipi wanita itu.
PLAK
PLAK
PLAK
PLAK
Gavin menampar pipi tersebut bolak balik dengan suara kencang membuat siapapun yang mendengar nya merasa ngilu sekali.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...