NovelToon NovelToon
Di Nodai Milyarder Tampan

Di Nodai Milyarder Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:21.7k
Nilai: 5
Nama Author: She Wawa

“Apa! Aku impoten.”

Super kaya dengan wajah tampan menawan membuat wanita menggilai dan bertekuk lutut di bawah kakinya, Namun hingga saat ini Devano Kaisar belum terlihat memiliki pasangan, membuat orang meragukan kelaki-lakiannya.

“Rumor sampah. Aku tidak akan menikah jika belum menemukannya,” Bayangan perempuan misterius berkalung emas terkenang yang menyelamatkan nyawanya.

Hingga suatu situasi membuat pertahanan Devan runtuh. Ia terpancing membuktikan keganasannya di ranjang dengan gadis cantik, pekerja keras bernama Jasmine putri. Namun sial, perempuan itu ternyata pelayan rumahnya.
Terjebak satu malam panas membuat Devan harus menikah dengan Jasmine si pelayan. Ini gila. Kenapa harus dia? Sungguh Devan tidak terima karena telah melanggar janjinya untuk tidak menikah. Bagaimana dengan perempuan misterius yang menolongnya?

Dan Jasmine segala upaya ia lakukan agar bisa membiayai kuliahnya namun takdir malah membawanya menikah dengan majikan. Ini gila!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She Wawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak akan menyerah

Setelah penolakan untuk menandatangani kesepakatan perpisahan. Hidup Jasmine telah berubah. Kini dia berada di sebuah kamar yang megah.

“Berdiri di situ jangan bergerak sedikit pun. Tunggu perintah dariku,” titah Devan.

Malam telah larut, waktu telah menujukan pukul 11 malam. Jasmine berada di dalam kamar. Berdiri siaga bak patung di samping pemuda yang sedang duduk di sofa. Menatap layar laptop.

Sudah berjam-jam Jasmine berdiri di sana. Kakinya terasa keram, mati rasa. Namun dia tidak bisa mengelak itu adalah perintah dari Devan.

Ahh, waktu Jasmine tersita habis untuk siaga menerima perintah Devan.

“Aku ingin cemilan,” ucap Devan datar sembari terus menatap laptop.

Mendengar itu dengan sigap Jasmine bergerak mendekat.

“Baik tuan. Saya akan mengambilkan,” ucap Jasmine lalu mendekatkan sebuah toples berisi camilan ke hadapan pemuda itu.

“Aku tidak mau itu. Aku mau buah,” ucap Devan santai tanpa rasa bersalah jika perempuan yang ia perintah telah memasang wajah jengah.

Jasmine menarik napas berat. Ya ampun menyusahkan sekali.

“Baik tuan saya akan ke bawa mengambilkannya,” kata Jasmine.

Perempuan itu pun berlalu, melangkah cepat keluar dari kamar mengambil apa yang di minta oleh sang majikan.

Devan tersenyum devil melihat Jasmine yang telah keluar dari kamar.

Ya, inilah yang di lakukan Devan untuk membuat Jasmine menyerah yaitu menyusahkan hidupnya, memberikannya tugas sulit hingga perempuan itu kewalahan dan menyerah dengan sendirinya lalu pergi dari rumah ini.

Tak beberapa lama Jasmine kembali dengan nampan berisi buah-buahan. Lalu meletakkannya di meja.

“Ini tuan,” tutur Jasmine. Napasnya terlihat terengah-engah, bagaimana tidak dia harus mengerjakan semua perintah dengan cepat belum lagi naik-turun tangga menuju dapur.

“Aku haus,” kata Devan cepat sesaat nampan itu baru saja mendarat di meja hadapannya.

“Baik tuan,” Jasmine lalu bergegas meraih teko kemudian menuang segelas air putih kemudian menyodorkan. “Ini minumannya,” tutur Jasmine dengan senyuman.

“Aku tidak ingin air putih. Aku ingin teh hangat,” ucap Devan santai tanpa dosa.

Teh hangat lagi.

Jasmine terdiam menatap Devan. Oh ya ampun, dia benar-benar di kerjai oleh tuan tega ini. Menyusahkan saja. Dia benar-benar bak budak.

“Kenapa kau diam saja! Apa kau tidak ingin,” sentak Devan memicingkan mata ke arah Jasmine.

“Tidak tuan,” sangkal Jasmine. “Baik tuan saya akan membuatnya,” ucapnya setelahnya kembali bergegas keluar dari kamar menuju dapur untuk membuatkan secangkir teh hangat.

Jasmine berada di dapur menyiapkan teh untuk Devan.

“Ya ampun mengapa jadi begini? Dia terus saja memerintah. Aku sudah seperti budak dan dia raja Firaunnya, kejam,” gumam Jasmine sembari mengaduk teh hangat yang berada di cangkir dengan tatapan kosong. Gurat wajahnya memancarkan lelah. Sejak tadi dia di kerjai oleh Devan.

“Karena dia aku tidak melakukan Live. Aku tidak dapat pesanan pembeli. Ahh, kalung nenek semakin sulit di tebus,” rancau Jasmine. Ya sejak tadi hatinya gelisah karena tidak menjajakan dagangan pada emak-emak fb.

Setelah beberapa saat, teh hangat telah siap Jasmine menarik napas untuk mengisi tenaganya untuk kembali berhadapan dengan Devan anak majikan. Ralat suami menyebalkannya.

Jasmine menaruh cangkir teh ke meja.

“Ini teh hangatnya tuan,” ujar Jasmine lembut.

Devan menghentikan aksinya menutup laptopnya kemudian berdiri melangkah mendekat ke arah Jasmine membuat perempuan itu menundukkan kepalanya.

Devan melipat tangan di dada.

“Bagaimana? Apa kau masih betah menjadi istriku?” tanya Devan tersenyum remeh. Berharap Jasmine telah menyerah akibat ulahnya yang sangat menyebalkan dan terus mengerjainya.

“Kalau kau sudah tidak kuat lagi maka pergilah dari sini. Bawa uang kompensasi perpisahan yang aku janjikan padamu ....”

“Tidak tuan, saya akan tetap bertahan,” sela Jasmine cepat, penuh keyakinan.

Dia tidak akan menyerah. Dia tidak akan mengambil keputusan tanpa keinginan majikannya dalam hal Bagas dan Maylin.

Devan memutar bola mata malas.

“Kau benar-benar tidak tahu malu ya, tidak tahu diri. Gigih sekali ingin menjadi istriku,” ucap Devan sinis.

Devan melangkah semakin mendekat, jarak wajah keduanya begitu dekat.

“Baiklah kita lihat saja sampai kapan kau bertahan,” ketus Devan.

Jasmine hanya diam tertunduk tanpa kata. Oh pasti pemuda ini sangat kesal setengah mati padanya karena menolak permintaannya. Jasmine tak berharap pada pernikahan ini. Tapi dia tidak akan keluar dari rumah ini sebelum kuliahnya selesai. Apalagi pergi tanpa pamit pada majikan yang telah baik padanya selama hampir empat tahun. Oh itu sama saja dengan tidak tahu terima kasih.

"Terus berdiri di sana!" titah Devan.

Jasmine menghela napas. Oh mengapa hidupnya jadi begini?

Devan berbalik melangkah kembali ke sofa.

“Baiklah kau belum mau menyerah. Ini baru langkah awal. Aku akan membuatmu semakin tersiksa,” batin Devan dengan seringai iblis menghiasi wajahnya.

Like

Coment

Vote

1
Revan Js
semangat Devan...Pepet terus
Revan Js
lanjut thor 💪💪
Revan Js
bagus ceritanya Thor Semangat ya
Revan Js
pasti Devan ya Thor 🤭💪
Revan Js
semangat Thor 💪
lik ana
bagus ceritanya lanjut thor
Rita Juniarti
Suka dengan ceritanya👍
martina melati
tanggung jawab lho... loe sdh membuat jasmine tdk perawan lg, walopun dia seorang pelayan
martina melati
eh, malah pingsan...
martina melati
maaf thor... , sbg pembaca saya bukanny gk sopan... tp beneran sebel sm spt gini2.. ini sdh termasuk tindakan pemerkosaan lho (kriminal)
martina melati
jambak rambutny devan , toh bukan gundul/plontos toh kepalany
martina melati
tendang dong alat vitalny... ato siram pake air di ember bekas pel2an, biar cepat sadar...😄🤭
martina melati
maaf thor, bukanny aroma keringat jasmine nih krn br selesai ngepel lantai lho (akibat hukuman menggosip)
Pajar
Setiap kata-kata terasa seperti lukisan di pikiran.
Dálvaca
Gila keren!
ladia120
Keajaiban kata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!